Suasana Dzikir dan Shalawat bersama umat Islam Kabupaten Pamekasan di Lapangan Sadengdeng Kabupaten Pamekasan
Retorika News.co.id, Pamekasan - Menyambut tahun baru 2018 Kabupaten Pamekasan Gelar Shalawat bersama, yang dimotori oleh Majlis Maulid Watta`lim Riyadul Jannah Madura, di lapangan Sadengdeng, jalan KH Agus Salim, Kecamatan Kota Pamekasan, Minggu (31/12/2017).
Sejak pukul 19.00 WIB, ribuan umat Islam Kabupaten Pamekasan sudah mulai mendatangi dan memadati lapangan yang berada di utara icon kota Pamekasan.
Hadir dalam acara dzikir dan shalawat bersama R.K.H Syafiq Rodhi, KH. Musleh Adnan, KH. Zubaidi, KH. Syaifur Rahman, KH. Faiq (putra KH. Abdul Ghafur Ponpes Al-mujtama`), KH. Marzuki Sumenep, Komandan Kodim 0826 Pamekasan, perwakilan Kapolres Pamekasan, dan para tamu undangan lainnya.
Patwal Majlis Shalawat dan Dzikir Bersama, Muhtar, menjelaskan agenda tersebut merupakan agenda tahunan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, serta mengajak para umat Islam, khususnya pemuda cinta Allah dan Rasulnya dengan cara bershalawat.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga untuk memasyarakatkan shalawat dan menshalawatkan masyarakat, sehingga kecintaan kita terhadap Allah SWT dan RasulNya senantiasa tertanam," Ungkanya.
Menurutnya, ada beberapa majelis ta`lim yang sepakat untuk membumikan cinta shalawat di Bumi Gerbang Salam. "Diantaranya adalah Majlis Maulid Watta`lim Riyadul Jannah Madura, Majlis Rasulullah, Majlis At-Taufiq Pemuda Bershalawat yang bersatu dan berkomitmen untuk menggelar acara Dzikir dan Shalawat bersama disetiap malam pergantian tahun," Tuturnya.
Pihaknya berharap, dengan diselenggarakan kegiatan tersebut, masyarakat di Kabupaten Pamekasan bisa hidup damai, tenang serta terhindar dari kemaksiatan. "Ini adalah bukti bahwa masyarakat Kabupaten Pamekasan bisa lebih memaknai pergantian tahun baru dengan tanpa hura-hura, melainkan berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT," Tegasnya. (Hendra).
Minggu, 31 Desember 2017
Sabtu, 30 Desember 2017
Kekurangan Tentang Informasi UAS, Mahasiswa Harus Lebih Mengenal Kampus
Retorika News.co.id - Ujian Akhir Semester (UAS) STKIP PGRI Sumenep yang sebentar lagi akan dilangsungkan oleh segenap Mahasiswa Semester Ganjil. Terhitung sejak tanggal 22 Desember 2017 selesai mata perkuliahan semester ganjil semua jurusan. Hal ini demikian telah sesuai dengan surat edaran yang telah disebar luaskan oleh pihak lembaga. Sabtu (30/12/17).
Perihal tersebut tentu menjadi persetujuan dari segenap mahasiswa dengan dosen akan selesainya mata kuliah, meski masih ada mata kuliah berlangsung dihari tenang.
Pelaksanan UAS 2017 Semester Ganjil ini menuai banyak argumen dari beberapa mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Semester I.
Nur hayat Prodi PBSI Semester mengungkapkan keterlambatan Informasi dari pihak kampus, banyak keluhan dan kekecewaan mahasiswa kepada kampus dikarenakan tidak bisa mengikuti UAS, "Informasi pembayaran SPP dan DPP dan juga mengenai informasi terkait UAS hanya lewat media (WA) itupun baru - baru ini tanggal ahir bulan Desember. Saya sebagai ketua kelas prodi PBSI semester 1 merasa sangat kecewa kepada pihak kampus, karena masih ada beberapa mahasiswa semester 1 yang belum lunas uang SPP dan DPP karena tidak tau informasi tersebut dan kapan waktu pembayaran itu" Ungkap kecewa ketua PBSI semester I itu.
Dirinya juga menambahkan akibatnya banyaknya Mahasiswa mengeluh "Banyak yang bertanya-tanya kepada ssay, sampai detik ini jam menunjukkan 00:27 saya masih belum tidur hanya memikirkan hal itu. Bagaimana kami semester 1 tetap bersama dari awal kuliah, uas, sampai ahir kuliah."Jelasnya.
Suhartatik selaku sekretaris Prodi PBSI menegaskan dalam Via Whatsapp bahwa informasi tersebut sudah terpampang dijauh-jauh hari "Sudah disebarluaskan melalui media WA group Prodi PBSI, dan ditempel di kaca prodi, hanya mahasiswa hari ini masih menunggu bola, bukannya mencari informasi". Tegasnya. (Crew Kreasi)
Jumat, 29 Desember 2017
Warga Pamekasan Mengalami Peristiwa Naas Di Kawasan Blega
Foto. Kondisi Para Korban Langsung Di Bawa Ambulans
Retorika News.co.id, Pamekasan – Peristiwa Kecelakan Pengemudi bus di kawasan Blega, Bangkalan Madura menyebabkan 5 orang meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang merupakan warga Kabupaten Pamekasan. (30/12/17).
Pengemudi bus menabrak mobil honda mobilio yakni Moh Hasan warga Kaduara Barat, Kecamatan Larangan.
Berdasarkan keterangan warga setempat, kecelakaan terjadi tepatnya di dekat Musholla Karang Gayam di jalan raya Ds. Karang gayam Kecamatan Blega.
“Kecelakaan di Blega antara Bus dan Mobilio, mobilionya hancur di bagian depan hingga menyebabkan suara yang sangat keras dan membuat warga berhamburan keluar rumah,” Ungkap Faridi dalam keterengannya.
Sementara Kapolsek Blega AKP Hartanta menuturkan, pihaknya tengah melakukan olah TKP dan juga mengevakuasi korban meninggal dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun awak media, korban meninggal dalam periatiwa tersebut sebanyak 5 orang yakni Aftar (3.5 bulan) asal Ds Juklanteng Kec. Jerngik Sampang, Fitri (20 tahun) Asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik Kabupaten Sampang, Nafidah (48 tahun) Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, Hakub (35 tahun) asal Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Sidik (40 tahun) Asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang.
Sementara korban yang mengalami luka berat yakni Safi’i (35 tahun) Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, Juhairiyah (35 tahun) asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, Alif (8 tahun) asal Desa Juklanteng Keca Jerngik Sampang. Nanda ( 9 tahun) asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik Kabupaten Sampang.
Kemudian Korban dengan Luka ringan yakni Syafiah (28 tahun) warga Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik Kabupaten Sampang. (Hendra)
Retorika News.co.id, Pamekasan – Peristiwa Kecelakan Pengemudi bus di kawasan Blega, Bangkalan Madura menyebabkan 5 orang meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang merupakan warga Kabupaten Pamekasan. (30/12/17).
Pengemudi bus menabrak mobil honda mobilio yakni Moh Hasan warga Kaduara Barat, Kecamatan Larangan.
Berdasarkan keterangan warga setempat, kecelakaan terjadi tepatnya di dekat Musholla Karang Gayam di jalan raya Ds. Karang gayam Kecamatan Blega.
“Kecelakaan di Blega antara Bus dan Mobilio, mobilionya hancur di bagian depan hingga menyebabkan suara yang sangat keras dan membuat warga berhamburan keluar rumah,” Ungkap Faridi dalam keterengannya.
Sementara Kapolsek Blega AKP Hartanta menuturkan, pihaknya tengah melakukan olah TKP dan juga mengevakuasi korban meninggal dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun awak media, korban meninggal dalam periatiwa tersebut sebanyak 5 orang yakni Aftar (3.5 bulan) asal Ds Juklanteng Kec. Jerngik Sampang, Fitri (20 tahun) Asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik Kabupaten Sampang, Nafidah (48 tahun) Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, Hakub (35 tahun) asal Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Sidik (40 tahun) Asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang.
Sementara korban yang mengalami luka berat yakni Safi’i (35 tahun) Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, Juhairiyah (35 tahun) asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, Alif (8 tahun) asal Desa Juklanteng Keca Jerngik Sampang. Nanda ( 9 tahun) asal Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik Kabupaten Sampang.
Kemudian Korban dengan Luka ringan yakni Syafiah (28 tahun) warga Desa Juklanteng Kecamatan Jerngik Kabupaten Sampang. (Hendra)
Mengenaskan ! Nasib Nenek 80 Tahun di Palengaan Memprihatinkan.
Foto. Memprihatinkan Kondisi Rumah Nenek (80) Dari Anyaman Bambu
Retorika News.co.id, Pamekasan - Rumah tak layak huni yang berdinding menggunakan anyaman bambu di Dusun Jati, Jajar Desa Palengaan, Laok Kecamatan Palengaan, dengan kondisi memprihatinkan, nenek Basti (80) tinggal sebatang kara di rumah berdinding anyaman tersebut. Sabtu, (30/12/17).
Rumahnya pun selalu bocor apabila hujan turun karena air selalu masuk melalui celah-celah dinding dan atap rumahnya. Begitu pula ketika cuaca panas, cahaya matahari menembus melalui lubang-lubang di dinding.
Nenek yang dimakan usia ini setiap hari menjalani sisa hidup yang kian getir dan jauh dari kata sejahtera. Rumah tak layak huni itu diketahui oleh mahasiswa STAI Miftahul Ulum Pamekasan yang tengah melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di desa.
"Kami bertemu sama Nenek Basti saat kami menyisir rumah-rumah warga untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)," tuturnya.
Melihat hal ini, mahasiswa STAI Miftahul Ulum Pamekasan dan relawan yang mengatasnamakan dirinya Sahabat Peduli Rakyat (SPR) Pamekasan mengunjungi rumah nenek Basti.
"Kemarin, kami memang sempat memberikan informasi bahwa nenek Basti ini butuh uluran tangan. Karena kami tahunya sama SPR Pamekasan, maka kami menginformasikan kepada mereka, siapa tau kita bisa bersama-sama membantu nenek Basti ini," Paparnya.
Sementara Nenek Basti saat ditemui di rumah reyotnya oleh relawan SPR Pamekasan dan mahasiswa KPM STAI Miftahul Ulum Pamekasan, menceritakan kisah hidupnya.
“Saya hidup sendirian, karena suami saya sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. Untuk kebutuhan sehari-hari, saya sering mendapatkan sedekah dari para tetangga,” Ungkap nenek yang tengah hidup sendiri itu.
Nenek lansia tersebut mengaku tidak memiliki harta seperti sawah maupun kebun (Ladang) untuk dikelola sebagai penopang kebutuhan hidup.
“Meski keadaan saya seperti ini, saya tetap bersyukur kepada Allah SWT karena masih memberikan saya umur panjang dan rejeki untuk saya bertahan hidup,” Tuturnya. (Hendra)
Retorika News.co.id, Pamekasan - Rumah tak layak huni yang berdinding menggunakan anyaman bambu di Dusun Jati, Jajar Desa Palengaan, Laok Kecamatan Palengaan, dengan kondisi memprihatinkan, nenek Basti (80) tinggal sebatang kara di rumah berdinding anyaman tersebut. Sabtu, (30/12/17).
Rumahnya pun selalu bocor apabila hujan turun karena air selalu masuk melalui celah-celah dinding dan atap rumahnya. Begitu pula ketika cuaca panas, cahaya matahari menembus melalui lubang-lubang di dinding.
Nenek yang dimakan usia ini setiap hari menjalani sisa hidup yang kian getir dan jauh dari kata sejahtera. Rumah tak layak huni itu diketahui oleh mahasiswa STAI Miftahul Ulum Pamekasan yang tengah melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di desa.
"Kami bertemu sama Nenek Basti saat kami menyisir rumah-rumah warga untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)," tuturnya.
Melihat hal ini, mahasiswa STAI Miftahul Ulum Pamekasan dan relawan yang mengatasnamakan dirinya Sahabat Peduli Rakyat (SPR) Pamekasan mengunjungi rumah nenek Basti.
"Kemarin, kami memang sempat memberikan informasi bahwa nenek Basti ini butuh uluran tangan. Karena kami tahunya sama SPR Pamekasan, maka kami menginformasikan kepada mereka, siapa tau kita bisa bersama-sama membantu nenek Basti ini," Paparnya.
Sementara Nenek Basti saat ditemui di rumah reyotnya oleh relawan SPR Pamekasan dan mahasiswa KPM STAI Miftahul Ulum Pamekasan, menceritakan kisah hidupnya.
“Saya hidup sendirian, karena suami saya sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. Untuk kebutuhan sehari-hari, saya sering mendapatkan sedekah dari para tetangga,” Ungkap nenek yang tengah hidup sendiri itu.
Nenek lansia tersebut mengaku tidak memiliki harta seperti sawah maupun kebun (Ladang) untuk dikelola sebagai penopang kebutuhan hidup.
“Meski keadaan saya seperti ini, saya tetap bersyukur kepada Allah SWT karena masih memberikan saya umur panjang dan rejeki untuk saya bertahan hidup,” Tuturnya. (Hendra)
Kampus Dimanfaatkan Sebagai Tempat Promosi Jamu
Foto. Masyarakat Kampus Tengah Melakukan Berbagai Macam Terapi
Retorika News.co.id - Pada Kamis pagi 28/12/17 tempat parkiran kendaraan karyawan kampus dipenuhi oleh para warga kampus mulai dari mahsiswa, pegawai kampus, Dosen, dan bahkan pengelola kampus juga terlihat ikut serta.
Mereka ramai menikmati layanan gratis yang diadakan oleh BIO7. cek kesehatan organ tubuh. Seperti cek tensi darah, terapi kaki, terapi mata dan komsultasi kesehatan tubuh lainnya.
Dwi Wulan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Semester III Prodi PBSI mengatakan komentarnya tentang layanan gratis oleh BIO 7 itu, dirinya iseng-iseng datang ke tempat parkiran yang tanpak ramai oleh banyak orang dan ikut terapi "Saya sebenarnya datang kesini ikut teman saya yang tiba-tiba membuat heboh di ruang sekret untuk cek tensi darah. Akhirnya Saya penasaran dan berbondong-bondong ikut mereka pergi ke layanan gratis itu." Ujarnya.
Salah satu tim penyelenggara layanan tersebut yang tidak mau disebut namanya mengatakan bahwa kegiatan ini biasanya dilakukan di desa-desa seperti yang kemaren telah kita selenggarakan di desa yang ada di kecamatan kota.
Dirinya juga menambahkan bahwa layanan ini tidak hanya pada pelayanan tentang terapi kesehatan tubuh saja. akan tetapi, tim itu juga membawa beberapa kardus produk jamu BIO7 "Mulai dari tadi pagi mereka yang datang tidak hanya karyawan kampus bahkan mahasiswa juga ikut terapi dan tidak hanya itu mereka juga membeli jamu yang kami bawa." Tandasnya. (Sfy)
Istirahat sejenak; Pengurus HMP PBSI Sigap dalam pelaksanaan Rapat Kerja
Foto. Pengurus HMP PBSI Saat Istrahat Pelaksanaan Raker
Retorika News.co.id - Sekitar 12 orang yang merupakan pengurus sedang mengikuti Rapat Kerja (RAKER) Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep.
Rapat kerja tersebut yang diselenggarakan bertempat di Rumah kediaman Wakil ketua III Bidang kemahasiswaan Khoirul Asiah, M.S.I Jalan Raya Gapura kec. Gapura Sumenep diselenggarakan selama satu hari satu malam terhitung sejak jumat pagi sampai sabtu dini hari besok/30/12.
Para pengurus yang tampak bersemangat dan tak kenal lelah mengikuti Rapat Kerja tersebut sangat sigap dan konsentrasi penuh selama rapat berlangsung.
Amiyati selaku pengurus di koordinator pengkaderan menyatakan dirinya sangat semangat dan siap ekstra untuk ikut raker tersebut "Kami selaku pengurus tentunya harus semangat tidak boleh loyo dan harus konsentrasi tanpa kenal lelah serta jenuh untuk melaksanakan Rapat Kerja pada kesempatan kali ini, apa lagi fasilitatornya orang yang sudah sangat berpengalaman. Seru deh pokoknya." Pungkasnya.
Kak SA sapaan akrabnya yang merupakan pemateri atau selaku fasilitator dalam Rapat Kerja itu mengungkapkan argumentasinya di depan pengurus HMP PBSI bahwa HMP PBSI Ke depan harus lebih berkembang lagi dan ada target yang harus dicapai "Pada masa kepegurusan kalian sekarang ini harus ada target dan kudu membuat Grand Design agar kepengurusan selanjutnya tidak mengulang dari bawah lagi seperti pada periode 2017/2018 ini."Ungkapnya.
Fasilitator yang begitu sangat berpengalaman tentang keorganisasian itu membuat para anggota rapat merasa nyaman dan puas. Bahkan tak hanya itu para pengurus juga diberi kesempatan untuk beristirahat sejenak sambil lalu melakukan ibadah sholat dan makan siang setelah selesai Ishoma rapat dilanjut kembali.
Ajeng yang juga anggota rapat kerja mengungkapkan rasa semangatnya pada Crew LPM Retorika "Dalam kesempatan kali ini kami harus sigap melakukan rapat kerja . Namun meski demikian, kita tidak lupa untuk beristihat."Paparnya. (Sfy)
Retorika News.co.id - Sekitar 12 orang yang merupakan pengurus sedang mengikuti Rapat Kerja (RAKER) Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep.
Rapat kerja tersebut yang diselenggarakan bertempat di Rumah kediaman Wakil ketua III Bidang kemahasiswaan Khoirul Asiah, M.S.I Jalan Raya Gapura kec. Gapura Sumenep diselenggarakan selama satu hari satu malam terhitung sejak jumat pagi sampai sabtu dini hari besok/30/12.
Para pengurus yang tampak bersemangat dan tak kenal lelah mengikuti Rapat Kerja tersebut sangat sigap dan konsentrasi penuh selama rapat berlangsung.
Amiyati selaku pengurus di koordinator pengkaderan menyatakan dirinya sangat semangat dan siap ekstra untuk ikut raker tersebut "Kami selaku pengurus tentunya harus semangat tidak boleh loyo dan harus konsentrasi tanpa kenal lelah serta jenuh untuk melaksanakan Rapat Kerja pada kesempatan kali ini, apa lagi fasilitatornya orang yang sudah sangat berpengalaman. Seru deh pokoknya." Pungkasnya.
Kak SA sapaan akrabnya yang merupakan pemateri atau selaku fasilitator dalam Rapat Kerja itu mengungkapkan argumentasinya di depan pengurus HMP PBSI bahwa HMP PBSI Ke depan harus lebih berkembang lagi dan ada target yang harus dicapai "Pada masa kepegurusan kalian sekarang ini harus ada target dan kudu membuat Grand Design agar kepengurusan selanjutnya tidak mengulang dari bawah lagi seperti pada periode 2017/2018 ini."Ungkapnya.
Fasilitator yang begitu sangat berpengalaman tentang keorganisasian itu membuat para anggota rapat merasa nyaman dan puas. Bahkan tak hanya itu para pengurus juga diberi kesempatan untuk beristirahat sejenak sambil lalu melakukan ibadah sholat dan makan siang setelah selesai Ishoma rapat dilanjut kembali.
Ajeng yang juga anggota rapat kerja mengungkapkan rasa semangatnya pada Crew LPM Retorika "Dalam kesempatan kali ini kami harus sigap melakukan rapat kerja . Namun meski demikian, kita tidak lupa untuk beristihat."Paparnya. (Sfy)
Kamis, 28 Desember 2017
Membuat GrandDesaint Baru, HMP PBSI Laksanakan Raker Target Program Kerja.
Foto. RAKER HMP PBSI Periode 2017-2018 bertempat di Desa Desa Gapura
Retorika News.co.id - Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) STKIP PGRI Sumenep Periode 2017-2018 tengah melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dalam memenuhi program kerja selama satu tahun periode kepengurusan. Jum'at, (29/12/17).
Bertempat di Jalan Raya Gapura sebelah selatan kantor BPMT NU Raker HMP PBSI dilaksanakan. Dengan kepengurusan yang baru pengurus HMP PBSI 2017-2018 mempunyai Grandesaint baru terhadap perkembangan HMP kedepan hasil Raker yang telah berlangsung.
Robi Semester III selaku ketua HMP PBSI menjelaskan dalam Raker yang tengah berlangsung akan lebih memaksimalkan target pencapaian program yang akan dilangsungkan selama masa jabatannya dipegang.
"Saya sangat ingin mengaktifkan HMP PBSI yang unggul dalam tahun 2018, tidak hanya pengurus nya saja yang unggul, namun HMP yang juga eksis serta hidup."Ungkapnya.
Pihaknya juga menambahkan butuh kerja ekstra dalam memaksimalkan HMP PBSI untuk GrandDesaint yang maksimal "Kalau sekarang adalah awal baru, maka pengembangan kita harus selaras dengan alumni-alumni yang sudah mencetak GrandDesaind yang berbeda."Imbuhnya ditengah raker berlangsung. (Hendra/MHE)
Retorika News.co.id - Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) STKIP PGRI Sumenep Periode 2017-2018 tengah melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dalam memenuhi program kerja selama satu tahun periode kepengurusan. Jum'at, (29/12/17).
Bertempat di Jalan Raya Gapura sebelah selatan kantor BPMT NU Raker HMP PBSI dilaksanakan. Dengan kepengurusan yang baru pengurus HMP PBSI 2017-2018 mempunyai Grandesaint baru terhadap perkembangan HMP kedepan hasil Raker yang telah berlangsung.
Robi Semester III selaku ketua HMP PBSI menjelaskan dalam Raker yang tengah berlangsung akan lebih memaksimalkan target pencapaian program yang akan dilangsungkan selama masa jabatannya dipegang.
"Saya sangat ingin mengaktifkan HMP PBSI yang unggul dalam tahun 2018, tidak hanya pengurus nya saja yang unggul, namun HMP yang juga eksis serta hidup."Ungkapnya.
Pihaknya juga menambahkan butuh kerja ekstra dalam memaksimalkan HMP PBSI untuk GrandDesaint yang maksimal "Kalau sekarang adalah awal baru, maka pengembangan kita harus selaras dengan alumni-alumni yang sudah mencetak GrandDesaind yang berbeda."Imbuhnya ditengah raker berlangsung. (Hendra/MHE)
Kurangnya Informasi Pelaksanaan UAS Dari Pengelola Kampus, Mahasiswa Kebingungan.
Foto. Kampus STKIP PGRI Sumenep
Retorika News.co.id - Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) diakhir semester ini banyak menuai tanda tanya bagi mahasiswa, pasalnya pelaksanan UAS yang akan dilaksanakan hari selasa, 02 Januari 2018 itu masih belum jelas, karena jadwal dan persyaratan terkait UAS masih belum ada dan belum dipublikasikan.
Sehubungan dengan hal tersebut WAKA I BIDANG AKADEMIK Agusrianti Puspitorini, M. Pd memaparkan bahwa sebenarnya informasi itu sudah disebarkan melalui surat edaran “Kami sudah menyebar luas surat edaran ke mahasiswa ataupun dosen tentang terkait UAS yang akan di laksanakan, kami hanya tidak membuat pencetakan benner bahwa UAS akan dilaksanakan tgl, 02 Januari 2018” Ungkapnya.
Terkait dengan hal itu salah satu mahasiswa, Najibah al-adawiyah mengungkapkan bahwasanya memanglah tau kalau pelaksanaan uas pada tgl 02/01/2018, "Saya sudah tau terkait pelaksanan UAS tapi saya tidak mengetahui pengumuman tersebut dari dosen atau pengumuman yang ada di mading tentang pelaksanaan UAS, terkait masalah jadwal seharusnya ada sebelum hari tenang sudah di umumkan atau di beri kepada kita tentunya sama mahasiswa yang lain"Tuangnya. (ILG)
Retorika News.co.id - Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) diakhir semester ini banyak menuai tanda tanya bagi mahasiswa, pasalnya pelaksanan UAS yang akan dilaksanakan hari selasa, 02 Januari 2018 itu masih belum jelas, karena jadwal dan persyaratan terkait UAS masih belum ada dan belum dipublikasikan.
Sehubungan dengan hal tersebut WAKA I BIDANG AKADEMIK Agusrianti Puspitorini, M. Pd memaparkan bahwa sebenarnya informasi itu sudah disebarkan melalui surat edaran “Kami sudah menyebar luas surat edaran ke mahasiswa ataupun dosen tentang terkait UAS yang akan di laksanakan, kami hanya tidak membuat pencetakan benner bahwa UAS akan dilaksanakan tgl, 02 Januari 2018” Ungkapnya.
Terkait dengan hal itu salah satu mahasiswa, Najibah al-adawiyah mengungkapkan bahwasanya memanglah tau kalau pelaksanaan uas pada tgl 02/01/2018, "Saya sudah tau terkait pelaksanan UAS tapi saya tidak mengetahui pengumuman tersebut dari dosen atau pengumuman yang ada di mading tentang pelaksanaan UAS, terkait masalah jadwal seharusnya ada sebelum hari tenang sudah di umumkan atau di beri kepada kita tentunya sama mahasiswa yang lain"Tuangnya. (ILG)
Miris ! PLBK STKIP PGRI Sumenep Masih Dipertanyakan Peran dan Fungsinya Oleh Mahasiswa.
Foto. Kantor PLBK Sebelah Timur Lapangan Volly STKIP PGRI Sumenep
Retorika News.co.id - Pusat Lembaga Bimbingan Konseling (PLBK) di STKIP PGRI Sumenep bertempat disebelah timur lapangan volly dipertanyakan keberadaannya, tidak banyak mahasiswa yang mengetahui apa itu PLBK serta program-program yang dijalankan tidak terbaca oleh semua mahasiswa. Kamis (28/12/17).
Seharusnya PLBK menjadi wadah bagi mahasiswa untuk konsultasi terkait masalah pribadinya, baik itu tentang kampus juga tentang keluarga.
Sehubungan dengan hal itu Bapak Mufti selaku pengelolah PLBK menuturkan bahwa keberadaan PLBK sudah banyak Mahasiswa yang mengetahui “Keberadaan PLBK di STKIP PGRI Sumenep sudah di ketahui oleh beberapa mahasiswa, karena pada sebelumnya sudah ada pengenalan kampus pada mahasiswa baru", ungkapnya.
Pihaknya menambahkan bahwa “Program yang dilakukan PLBK sudah sesuai dengan peraturan pihak kampus yaitu lebih-lebih untuk mengembangkan para karir mahasiswa dan didalamnya juga mengadakan program pelacakan alumni ,pembekalan sebelum wisudah dan trezer” Imbuhnya.
Setara dengan hal tersebut Jumrotul Hajjah semester I prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) memaparkan bahwa pihaknya sudah mengetahui namun tidak secara penuh “Saya sudah mengatahui tentang keberadaannya, karna dulu waktu masa penerimaan mahasiswa baru mekajukan pengenalan kampus, akan tetapi tidak begitu tahu betul, tentang program tersebut karna kebetulsn mahasiswi tersebut bukan prodi bk "Ujarnya. (Jnd)
Retorika News.co.id - Pusat Lembaga Bimbingan Konseling (PLBK) di STKIP PGRI Sumenep bertempat disebelah timur lapangan volly dipertanyakan keberadaannya, tidak banyak mahasiswa yang mengetahui apa itu PLBK serta program-program yang dijalankan tidak terbaca oleh semua mahasiswa. Kamis (28/12/17).
Seharusnya PLBK menjadi wadah bagi mahasiswa untuk konsultasi terkait masalah pribadinya, baik itu tentang kampus juga tentang keluarga.
Sehubungan dengan hal itu Bapak Mufti selaku pengelolah PLBK menuturkan bahwa keberadaan PLBK sudah banyak Mahasiswa yang mengetahui “Keberadaan PLBK di STKIP PGRI Sumenep sudah di ketahui oleh beberapa mahasiswa, karena pada sebelumnya sudah ada pengenalan kampus pada mahasiswa baru", ungkapnya.
Pihaknya menambahkan bahwa “Program yang dilakukan PLBK sudah sesuai dengan peraturan pihak kampus yaitu lebih-lebih untuk mengembangkan para karir mahasiswa dan didalamnya juga mengadakan program pelacakan alumni ,pembekalan sebelum wisudah dan trezer” Imbuhnya.
Setara dengan hal tersebut Jumrotul Hajjah semester I prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) memaparkan bahwa pihaknya sudah mengetahui namun tidak secara penuh “Saya sudah mengatahui tentang keberadaannya, karna dulu waktu masa penerimaan mahasiswa baru mekajukan pengenalan kampus, akan tetapi tidak begitu tahu betul, tentang program tersebut karna kebetulsn mahasiswi tersebut bukan prodi bk "Ujarnya. (Jnd)
Rabu, 27 Desember 2017
GPLHK Gelar Seminar Nasional Di Kampus STKIP PGRI Sumenep Kerjasama Dengan Prodi PPKn
Foto. Seminar Nasional Yang Di Adakan GPLHK Di Lanta III Aiuditorium.
Retorika News.co.id - Garda Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kebudayaan (GPLHK) Sumenep yang bekerja sama dengan prodi PPKN STKIP PGRI Sumenep, menggelar acara seminar nasional dengan tema, Pendidikan Lingkungan Berbasis Budaya, diselenggarakan pada hari kamis, (28/12/17), di lantai III STKIP PGRI Sumenep.
Acara ini dihadiri oleh dua orang pemateri yaitu Moh. Raychan fajar selaku pemateri satu dan K. M. Faizi (Seniman dan Budayawan Madura) selaku pemateri dua. Acara tersebut juga di hadiri banyak siswa, mahasiswa Semadura serta Komunitas pecinta dan pemerhati linkungan yang ada di madura.
Acara yang dibuka oleh Bapak Molyadi M.Pd selaku wakil ketua dua bidang administrasi umum, mewakili Bapak Dr. Asmuni. M. Pd. Selaku ketua STKIP PGRI Sumenep, yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut mendapatkan banyak respon positif dari banyak kalangan Civitas Kampus.
Dalam sambutannya Ketua panitia memaparkan acara tersebut diselenggarakan dalam rangka menciptakan para kader pecinta alam "Acara ini bertujuan mengasah para kader-kader bangsa untuk sadar bahwa cinta dan peduli terhadap linkungan itu merupakan hal yang sangat penting." Jelasnya saat sambutan.
Menimpali hal tersebut salah satu mahasiswa STKIP PGRI Sumenep sangat mengapresiasi acara yang bermaaf itu "Acara ini sangat berperan penting dalam memberikan arahan terhadap kader-kader bangsa untuk cinta lingkungan."Tuturnya. (Min)
Retorika News.co.id - Garda Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kebudayaan (GPLHK) Sumenep yang bekerja sama dengan prodi PPKN STKIP PGRI Sumenep, menggelar acara seminar nasional dengan tema, Pendidikan Lingkungan Berbasis Budaya, diselenggarakan pada hari kamis, (28/12/17), di lantai III STKIP PGRI Sumenep.
Acara ini dihadiri oleh dua orang pemateri yaitu Moh. Raychan fajar selaku pemateri satu dan K. M. Faizi (Seniman dan Budayawan Madura) selaku pemateri dua. Acara tersebut juga di hadiri banyak siswa, mahasiswa Semadura serta Komunitas pecinta dan pemerhati linkungan yang ada di madura.
Acara yang dibuka oleh Bapak Molyadi M.Pd selaku wakil ketua dua bidang administrasi umum, mewakili Bapak Dr. Asmuni. M. Pd. Selaku ketua STKIP PGRI Sumenep, yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut mendapatkan banyak respon positif dari banyak kalangan Civitas Kampus.
Dalam sambutannya Ketua panitia memaparkan acara tersebut diselenggarakan dalam rangka menciptakan para kader pecinta alam "Acara ini bertujuan mengasah para kader-kader bangsa untuk sadar bahwa cinta dan peduli terhadap linkungan itu merupakan hal yang sangat penting." Jelasnya saat sambutan.
Menimpali hal tersebut salah satu mahasiswa STKIP PGRI Sumenep sangat mengapresiasi acara yang bermaaf itu "Acara ini sangat berperan penting dalam memberikan arahan terhadap kader-kader bangsa untuk cinta lingkungan."Tuturnya. (Min)
Kotoran Burung Walet Berserakan Di Dinding Kampus
Foto. Kotoran Burung Walet Bececeran Di Lantai II Gedung STKIP PGRI Sumenep
Retorika News.co.id – Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep yang memiliki beberapa gedung bertingkat di kotorkan dengan kotoran burung walet. Kebersihan dari masing–masing gedung harus diperhatikan, salah satu yang menjadi tercemar dalam keindahan kampus ialah kotoran burung walet yang berserakan dan menjadi penyebab ketidak bersihan di kmpus STKIP PGRI Sumenep. Kamis, (28/12/17).
Berhubungan dengan masalah tersebut salah satu Cleaning Service mengungkapkan bahwa sudah melakukan beberapa macam cara untuk menanggulangi kotoran Walet yang berserakan "Sudah berbagai macam cara kami melakukan pengusiran sarang walet tersebut, tapi masih tak kunjung pergi. Agar tidak ada lagi sarang dan kotoran walet maka solusinya menutupnya di depan ruang kemahasiswaan," Ungkapnya.
Pihaknya juga menambahkan bahwa cara tersebut masih belum terealisasi karena masih menunggu intruksi dari BAU “Kami sendiri masih menunggu intruksi dari BAU, Apakah mau dilakukan seperti atau dengan cara lain?”, Imbuhnya.
Sehubungan hal tersebut salah satu mahasiswa semester I, prodi PBSI mengungkapkan bahwa pihak nya merasa jijik dengan keadaan kampus seperti ini “Saya merasa jijik melihatnya, karena kebersihan di STKIP PGRI Sumenep masih kurang," Ujarnya. (Rsd)
Mahasiswa Pertanyakan Keberadaan Poliklinik Yang Sering Tutup Di Hari Aktif.
Foto. Kantor Poliklinik Buka Diwaktu Siang Hari
Retorika News.co.id - Poliklinik STKIP PGRI Sumenep Kampus Taneyan Lanjhang sering tidak buka.Poliklinik yang merupakan aset pelayanan kesehatan untuk seluruh elemen kampus menjadi koreksi baru, pasalnya poliklinik tidak dapat dibutuhkan pada saat mahasiswa sakit.
Sehubungan dengan hal tersebut, Jumrotul Hajjah selaku Prodi PBSI, semester I, menuturkan tentang peran poliklinik, "Poliklinik itu sangat penting sebagai sarana kesehatan mahasiswa, pengelola, dan seluruh elemen kampus" Ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa mengunjungi poliklinik samahalnya dengan mengunjungi gudang kosong "Sebab, seringkali ke sana hasilnya nihil karena bukan malah berobat tetapi menambah letih di kaki."Ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan, "Poliklinik tidak berjalan sesuai dengan yang kami harapkan. Empat kali mendatangi poliklinik hanya satu kali yang buka. Sangat mengecewakan" Imbuhnya.
Selain itu, pihaknya pun berharap sangat besar agar poliklinik bisa hidup dan bertugas sesuai skejul, "Semoga poliklinik tidak selalu tutup agar ketika ada salah satu mahasiswa yang sakit, mereka tidak kelimpungan dan bingung bagaiman mengatasinya" Paparnya.
(Fm)Mahasiswa Pertanyakan Keberadaan Poliklinik Yang Sering Tutup Di Hari Aktif.
Retorika News.co.id - Poliklinik STKIP PGRI Sumenep Kampus Taneyan Lanjhang sering tidak buka.Poliklinik yang merupakan aset pelayanan kesehatan untuk seluruh elemen kampus menjadi koreksi baru, pasalnya poliklinik tidak dapat dibutuhkan pada saat mahasiswa sakit.
Sehubungan dengan hal tersebut, Jumrotul Hajjah selaku Prodi PBSI, semester I, menuturkan tentang peran poliklinik, "Poliklinik itu sangat penting sebagai sarana kesehatan mahasiswa, pengelola, dan seluruh elemen kampus" Ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa mengunjungi poliklinik samahalnya dengan mengunjungi gudang kosong "Sebab, seringkali ke sana hasilnya nihil karena bukan malah berobat tetapi menambah letih di kaki."Ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan, "Poliklinik tidak berjalan sesuai dengan yang kami harapkan. Empat kali mendatangi poliklinik hanya satu kali yang buka. Sangat mengecewakan" Imbuhnya.
Selain itu, pihaknya pun berharap sangat besar agar poliklinik bisa hidup dan bertugas sesuai skejul, "Semoga poliklinik tidak selalu tutup agar ketika ada salah satu mahasiswa yang sakit, mereka tidak kelimpungan dan bingung bagaiman mengatasinya" Paparnya.
(Fm)
Wi-fi Tidak Menyeluruh, Mahasiswa Keluhkan Jarangnya Wifi Yang Jarang Koneksi.
Foto. Pengelola ICT STKIP PGRI "Harto".
Retorika News.co.id - Wi-fi yang menjadi fasilitas mahasiswa tidak menyeluruh di kampus STKIP PGRI Sumenep, pasalnya hanya ada beberapa tempat tertentu yang bisa menyambungkan wi-fi. Wi-fi dikampus taniyan lanjang itu sudah menjadi nilai tawar menawar yang tertera di brosur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tersebut. Kamis (28/12/17).
Salah satu mahasiswa stkip pgri sumnep Moh.Wendi prodi pbsi III menyampaikan tentang perihal wifi yang kurang merata "Sangat disayangkan dan kecewa, karena wifi sudah terpangpang di brosur yang ada di stkip pgri sumenep dan disediakan bahkan free untuk mahasiswa stkip pgri sumenep."Ungkapnya.
Akan hal itu, Harto selaku pengelola Informasi Teknologi menjelaskan bahwa wi-fi sudah ditindak lanjuti, “Saya sudah melakukan hal tindak lanjut mengenai wi-fi yang tidak menyeluruh, dari mengontrol aliran listrik, kabel, dan juga konektor. Secara logika seharusnya sudah nyambung karna kabel masih bagus."Paparnya.
Pihaknya juga menambahkan bahwa beberapa konektor sudah diganti hanya ada beberapa yang masih lama "Untuk sementara ini iya pakek yang ada dulu, nanti tak saya ganti wi-finya" Imbuhnya kepada crew Retorika News. (Hyt)
Retorika News.co.id - Wi-fi yang menjadi fasilitas mahasiswa tidak menyeluruh di kampus STKIP PGRI Sumenep, pasalnya hanya ada beberapa tempat tertentu yang bisa menyambungkan wi-fi. Wi-fi dikampus taniyan lanjang itu sudah menjadi nilai tawar menawar yang tertera di brosur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tersebut. Kamis (28/12/17).
Salah satu mahasiswa stkip pgri sumnep Moh.Wendi prodi pbsi III menyampaikan tentang perihal wifi yang kurang merata "Sangat disayangkan dan kecewa, karena wifi sudah terpangpang di brosur yang ada di stkip pgri sumenep dan disediakan bahkan free untuk mahasiswa stkip pgri sumenep."Ungkapnya.
Akan hal itu, Harto selaku pengelola Informasi Teknologi menjelaskan bahwa wi-fi sudah ditindak lanjuti, “Saya sudah melakukan hal tindak lanjut mengenai wi-fi yang tidak menyeluruh, dari mengontrol aliran listrik, kabel, dan juga konektor. Secara logika seharusnya sudah nyambung karna kabel masih bagus."Paparnya.
Pihaknya juga menambahkan bahwa beberapa konektor sudah diganti hanya ada beberapa yang masih lama "Untuk sementara ini iya pakek yang ada dulu, nanti tak saya ganti wi-finya" Imbuhnya kepada crew Retorika News. (Hyt)
Parkir Liar Kembali Penuhi Segala Sudut Kampus. Satpam Harus Profesional.
Foto. Terlihat Sepeda Motor DI Parkiran Sebelah Utara Gedung Selatan Kampus
Retorika News.co.id - Parkir kampus menjadi tidak teratur kembali diakibatkan mahasiswa yang tidak mentaati peraruran kampus, sehingga tempat parkir seperti tidak digunakan sebagaimana fungsinya.
Telah diterapkan peraturan parkir dikapus STKIP PGRI Sumenep, namun banyak orang yang tidak mematuhi peraturan yang di tetapkan oleh pihak kampus salah satunya UKM Pramuka Wendi Semester III Prodi PBSI. Kamis (28/12/17).
"Sebenarnya tidak boleh parkir di sini, ada 2 (Dua) sepeda motor yang mogok yang di taruh di depan sekret UKM Pramuka karna sekarang hari tenang sepeda motor di bawa kesini, ketika ada jam kuliah sepeda motor tetap di taruh di tempat parkir yang sudah di sediakan."Ungkapnya.
Akan hal itu Ahmad Dasuki selaku satpam menjelaskan bahwa Parkir sembarangan tidak boleh kecuali hari Sabtu/Minggu, "UKM Pramuka sering melanggar parkir sembarangan bahkan ketua UKM Pramuka perna di tegur oleh pihak petugas satpam, kalau soal sangsi lebih jelasnya tanyakan kepada Pak Rasidi selaku ketua satpam" Jelasnya. (SGI)
Retorika News.co.id - Parkir kampus menjadi tidak teratur kembali diakibatkan mahasiswa yang tidak mentaati peraruran kampus, sehingga tempat parkir seperti tidak digunakan sebagaimana fungsinya.
Telah diterapkan peraturan parkir dikapus STKIP PGRI Sumenep, namun banyak orang yang tidak mematuhi peraturan yang di tetapkan oleh pihak kampus salah satunya UKM Pramuka Wendi Semester III Prodi PBSI. Kamis (28/12/17).
"Sebenarnya tidak boleh parkir di sini, ada 2 (Dua) sepeda motor yang mogok yang di taruh di depan sekret UKM Pramuka karna sekarang hari tenang sepeda motor di bawa kesini, ketika ada jam kuliah sepeda motor tetap di taruh di tempat parkir yang sudah di sediakan."Ungkapnya.
Akan hal itu Ahmad Dasuki selaku satpam menjelaskan bahwa Parkir sembarangan tidak boleh kecuali hari Sabtu/Minggu, "UKM Pramuka sering melanggar parkir sembarangan bahkan ketua UKM Pramuka perna di tegur oleh pihak petugas satpam, kalau soal sangsi lebih jelasnya tanyakan kepada Pak Rasidi selaku ketua satpam" Jelasnya. (SGI)
Selasa, 26 Desember 2017
BEM STKIP PGRI Sumenep Hadiri Temu Konsolidasi III Bem-Nus di UNIBA.
Foto. Pembukaan Konsolidasi III BEM NUS, Sambutan Ketua Presma Uniba
Retorika News - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep senin pagi menghadiri Temu Konsolidasi III Bem Nusantara (BEM-NUS) Jatim bertempat di UNIBA Universitas PGRI Banyuangi dipenuhi rententan acara selama 2 hari. Rabu (27/12/17).
Acara yang dimulai sejak tanggal 26 sampai dengan 28 Desember 2017 meliputi Seminar Nasional & Kuliah Kebangsaan dengan tema "Reformasi Mahasiswa Indonesia Menuju Generasi Berintegtitas", tentu diakhiri dengan acara inti Konsolidasi Bem Se Nusantara.
Dari berbagai delegasi kampus se-indonesia STKIP PGRI Sumenep termasuk salah satu BEM yang ikut berpatisipasi dalam acara tahunan tersebut dalam upaya menyelaraskan tugas BEM dimasing-masing kampus se-indonesia termasuk STKIP PGRI Sumenep itu.
Ketua BEM STKIP PGRI SUMENEP mewakili keseluruhan anggota yang menghadiri acara besar tersebut banyak mengharapkan kemajuan dari hasil konsolidasi III yang telah dilaksanakan, "Yang menjadi salah satu perwakilan di acara BEM-NUS ini berharap agar acara ini bukan hanya menjadi acara seremonial saja, akan tetapi acara nantinya menjadi acara yang benar-benar menjadi awal reformasi mahasiswa indonesia menuju generasi berintegritas sesuai dg tema yg diambil pada acara saat ini."Paparnya di Via Whatsapp (WA) setelah dimintai keterangan.
Pihaknya juga menimpali dari acara tersebut delegasi BEM setiap kampus bersifat sebagai undangan, "Selain hal tersebut kami menghadiri acara ini karena kami memenuhi undangan dari panitia dan menjadi peserta dari temu konsolidasi ke III ini yg ditempatkan di Universitas PGRI Banyuawangi".Pungkasnya kepada Crew Retorika News.co.id
Retorika News - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep senin pagi menghadiri Temu Konsolidasi III Bem Nusantara (BEM-NUS) Jatim bertempat di UNIBA Universitas PGRI Banyuangi dipenuhi rententan acara selama 2 hari. Rabu (27/12/17).
Acara yang dimulai sejak tanggal 26 sampai dengan 28 Desember 2017 meliputi Seminar Nasional & Kuliah Kebangsaan dengan tema "Reformasi Mahasiswa Indonesia Menuju Generasi Berintegtitas", tentu diakhiri dengan acara inti Konsolidasi Bem Se Nusantara.
Dari berbagai delegasi kampus se-indonesia STKIP PGRI Sumenep termasuk salah satu BEM yang ikut berpatisipasi dalam acara tahunan tersebut dalam upaya menyelaraskan tugas BEM dimasing-masing kampus se-indonesia termasuk STKIP PGRI Sumenep itu.
Ketua BEM STKIP PGRI SUMENEP mewakili keseluruhan anggota yang menghadiri acara besar tersebut banyak mengharapkan kemajuan dari hasil konsolidasi III yang telah dilaksanakan, "Yang menjadi salah satu perwakilan di acara BEM-NUS ini berharap agar acara ini bukan hanya menjadi acara seremonial saja, akan tetapi acara nantinya menjadi acara yang benar-benar menjadi awal reformasi mahasiswa indonesia menuju generasi berintegritas sesuai dg tema yg diambil pada acara saat ini."Paparnya di Via Whatsapp (WA) setelah dimintai keterangan.
Pihaknya juga menimpali dari acara tersebut delegasi BEM setiap kampus bersifat sebagai undangan, "Selain hal tersebut kami menghadiri acara ini karena kami memenuhi undangan dari panitia dan menjadi peserta dari temu konsolidasi ke III ini yg ditempatkan di Universitas PGRI Banyuawangi".Pungkasnya kepada Crew Retorika News.co.id
Tidak Ada Antusias Warga, Pohon Pisang Dibiarkan Ditengah Jalan
Retorika News.co.id, Pamekasan - Akibat hujan lebat ditambah angin kencang pohon pisang besar tumbang ditengah jalan menutupi area lalu lintas masyarakat Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Madura Senin, (26/12/17).
Insiden tersebut terjadi sore sekitar pukul 15.00 Wib dijalan simpang Desa Kaduara Barat sebelah utara jalan masuk Kawasan Talang Siring Pamekasan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tumbangnya pohon pisang tersebut, namun diperkirakan arus lalu lintas menjadi terhambat dan menjadi keluhan para pengguna jalan.
Sampai menjelang petag masih belum ada pembersihan batang pohon yang menjadi penghalang jalan sehingga salah satu pengendera mengeluhkan hal itu dikarenakan aktifitasnya terganggu, "Ini gimana, kok nggak ada gotpng royong warga setempat dan antusias dari kepala desa" Ungkap salah satu sales rokok Ahc.rifa'i.
Senada dengan hal itu, salah satu pengguna jalan yang lain Moh.saleh memaparkan kegeramannya terhadap warga setempat yang tidak segera mengambil tindakan lanjut agar tidak mengganggu para pengguna jalan yang lain, "Kalau teta dibiarkan seperti ini bisa-bisa jalan tidak kondusif dan mengakibatkan kemacetan, kepala desanya apa belum tau kejadian ini atau gimana?". Sambutnya dengan geram. (Hendra/MHE).
Viral, Pentol Bohay Desa Montok Menjadi Serbuan Warga
Foto. Warung Sate Bohay Di Desa Montok Kec.Larangan Pamekasan
Retorika News.co.id, Pamekasan -Keunikan makanan sudah menjadi tradisi dan budaya masing-masing disetiap kawasan, kota, dan negara, hal ini yang memuci banyaknya plancong yang datang berkunjung, berlibur, atau mendatangi yang ada dikawasan itu sendiri.
Seperti halnya jenis makanan ringan yakni "Pentol Bohay" yang ramai di perbincangkan bahkan sempat menjadi viral karena namanya itu, terletak di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Madura. Senin, (26/12/17).
Banyak warga yang datang untuk mecicipi bagaimana rasanya "Pentol Bohay" dan bertanya-tanya bagaimana rasanya dan siapa yang memberi nama makanan tersebut.
Benar saja, salah satu seorang mengelola usaha tersebut biasa dipanggil Pak Ifa memaparkan tentang bisnis yang dikelolanya itu, bisnis tersebut sudah berjalan selama 4 tahun lamanya bersama dengan istri dan anak-anaknya, "Yang memberikan nama Pentol Bohay itu adalah anak saya, pertama hanya iseng, eh nggal taunya jadi banyak pengunjung." Paparnya.
Warung yang buka dari jam 08.00 pagi sampai 20.30 malam itu tentu pempunyai banyak pengunjung, salah satunya dari desa Montok itu sendiri sampai para plancong luar Kecamatan Larangan.
"Saya masyarakat Desa Montok juga, jadi kebanyakan masyarakat sinih yang datang untuk membeli Pentol Bohay ini" Jelasnya. (Hendra/MHE)
Retorika News.co.id, Pamekasan -Keunikan makanan sudah menjadi tradisi dan budaya masing-masing disetiap kawasan, kota, dan negara, hal ini yang memuci banyaknya plancong yang datang berkunjung, berlibur, atau mendatangi yang ada dikawasan itu sendiri.
Seperti halnya jenis makanan ringan yakni "Pentol Bohay" yang ramai di perbincangkan bahkan sempat menjadi viral karena namanya itu, terletak di Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Madura. Senin, (26/12/17).
Banyak warga yang datang untuk mecicipi bagaimana rasanya "Pentol Bohay" dan bertanya-tanya bagaimana rasanya dan siapa yang memberi nama makanan tersebut.
Benar saja, salah satu seorang mengelola usaha tersebut biasa dipanggil Pak Ifa memaparkan tentang bisnis yang dikelolanya itu, bisnis tersebut sudah berjalan selama 4 tahun lamanya bersama dengan istri dan anak-anaknya, "Yang memberikan nama Pentol Bohay itu adalah anak saya, pertama hanya iseng, eh nggal taunya jadi banyak pengunjung." Paparnya.
Warung yang buka dari jam 08.00 pagi sampai 20.30 malam itu tentu pempunyai banyak pengunjung, salah satunya dari desa Montok itu sendiri sampai para plancong luar Kecamatan Larangan.
"Saya masyarakat Desa Montok juga, jadi kebanyakan masyarakat sinih yang datang untuk membeli Pentol Bohay ini" Jelasnya. (Hendra/MHE)
Senin, 25 Desember 2017
Gelar Fashion Show, Sejumlah Pemuda Inovativ Sumenep (PIS) Antusias Perkenalkan Batik Sumenep.
Foto. Sejumlah Pemuda Memperkenalkan Batik Sumenep dengan Fashion Show
Retorika News.co.id, Sumenep – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda Inovatif Sumenep (PIS) menggelar fashion show bertajuk kearifan lokal, Ahad kemarin (24/12/2017). Pagelaran tersebut dipusatkan di Taman Adipura setempat, sekitar pukul 06.00 Wib.
Tak disangka, aksi puluhan mahasiswa tersebut memancing antusias warga yang sedang lari pagi dibundaran taman untuk menyaksikan aksi pemuda/pemudi yang mengenakan batik khas Sumenep dan berjalan layaknya model professional di atas karpet merah.
Koordinator PIS, Helmiyatul Umam mengatakan, melalui acara tersebut pihaknya ingin berkontribusi kepada daerah dalam pengembangan wisata berbasis kearifan lokal.
“Sumenep memiliki banyak potensi wisata yang berbasis local wisdom (kearifan lokal). Sebut saja seperti batik, keris, karapan sapi, ojung, kampung pasir, dan banyak lagi yang lainnya,” Ungkap Helmiyatul Umam.
Hanya saja, kata Mia panggilan akrabnya, untuk mengembangkan potensi lokal, pemerintah daerah perlu meningkatkan koordinasi dengan masyarakat, karena menurutnya, kesiapan masyarakat masih dinilai kurang.
“Oleh karenanya, agar tidak selalu terjadi persoalan benturan budaya, pemerintah harus menggandeng masyarakat dalam memajukan wisata di Sumenep,” Tuturnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah daerah, khususnya Disparbudpora terus melakukan evaluasi terhadap program-program yang akan dijalankannya, seperti halnya Visit Years Sumenep 2018.
“Agar tidak selalu menuai protes dari masyarakat, pemerintah harus mengevaluasi setiap program yang akan dilaksanakannya. Kita tunjukkan bahwa Sumenep memang benar-benar daerah yang mengutamakan adat ketimuran,” Ujarnya.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam mendukung pembangunan dan program pemerintah, agar kabupaten yang berada di ujung timur Madura ini dikenal oleh masyarakat luas, tak terkecuali wisatawan mancanegara.
“Kita tunjukkan bahwa masyarakat Sumenep memiliki karya dan prestasi, serta ramah terhadap wisatawan. Melalui acara ini kita kenalkan kepada dunia indahnya Sumenep, dan arifnya budaya Sumenep,” Ungkap perempuan yang sekaligus aktivis PMII itu. (Hendra)
Retorika News.co.id, Sumenep – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pemuda Inovatif Sumenep (PIS) menggelar fashion show bertajuk kearifan lokal, Ahad kemarin (24/12/2017). Pagelaran tersebut dipusatkan di Taman Adipura setempat, sekitar pukul 06.00 Wib.
Tak disangka, aksi puluhan mahasiswa tersebut memancing antusias warga yang sedang lari pagi dibundaran taman untuk menyaksikan aksi pemuda/pemudi yang mengenakan batik khas Sumenep dan berjalan layaknya model professional di atas karpet merah.
Koordinator PIS, Helmiyatul Umam mengatakan, melalui acara tersebut pihaknya ingin berkontribusi kepada daerah dalam pengembangan wisata berbasis kearifan lokal.
“Sumenep memiliki banyak potensi wisata yang berbasis local wisdom (kearifan lokal). Sebut saja seperti batik, keris, karapan sapi, ojung, kampung pasir, dan banyak lagi yang lainnya,” Ungkap Helmiyatul Umam.
Hanya saja, kata Mia panggilan akrabnya, untuk mengembangkan potensi lokal, pemerintah daerah perlu meningkatkan koordinasi dengan masyarakat, karena menurutnya, kesiapan masyarakat masih dinilai kurang.
“Oleh karenanya, agar tidak selalu terjadi persoalan benturan budaya, pemerintah harus menggandeng masyarakat dalam memajukan wisata di Sumenep,” Tuturnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah daerah, khususnya Disparbudpora terus melakukan evaluasi terhadap program-program yang akan dijalankannya, seperti halnya Visit Years Sumenep 2018.
“Agar tidak selalu menuai protes dari masyarakat, pemerintah harus mengevaluasi setiap program yang akan dilaksanakannya. Kita tunjukkan bahwa Sumenep memang benar-benar daerah yang mengutamakan adat ketimuran,” Ujarnya.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam mendukung pembangunan dan program pemerintah, agar kabupaten yang berada di ujung timur Madura ini dikenal oleh masyarakat luas, tak terkecuali wisatawan mancanegara.
“Kita tunjukkan bahwa masyarakat Sumenep memiliki karya dan prestasi, serta ramah terhadap wisatawan. Melalui acara ini kita kenalkan kepada dunia indahnya Sumenep, dan arifnya budaya Sumenep,” Ungkap perempuan yang sekaligus aktivis PMII itu. (Hendra)
Sabtu, 23 Desember 2017
Kurangnya Kepedulian Terhadap Lingkungan Kampus
Foto. Terlihat Sampah Di Halaman Kampus
Retorika News - Menjaga lingkungan sudah menjadi tugas para insan dalam merawatnya, seperti halnya kampus STKIP PGRI Sumenep yang kurang dalam menjaga kebersihan lingkungannya, sampah yang berserakan dimana-mana. (21/12/17).
Menurut Khoiratul Ummah salah satu mahasiswi prodi Pendidikan Matematika Semester I mengungkapkan bahwa sebenarnya lingkungan kotor karena kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan, "Mungkin karena sudah ada cleaning service mereka se enaknya membuang sampah" Terangnya.
Menurut cleaning cervise STKIP PGRI Sumenep menanggapi hal tersebut Bapak Hasim bahwa biasanya yang rawan kotor itu di depan UKM Lentera, di depan graha kemahasiwaan, "Setiap selesai mengadakan acara banyak sampah yang berserakan, saya juga memohonan kepada mahasiswa agar membuang sampah pada tempatnya, karena tempat sampah sudah banyak di sediakan"Tuturnya.
Menurut Wiga Diniyati salah satu anggota UKM Lentera mengungkapkan agar mengadakan bakti lingkungan kurang lebih satu minggu sekali, "Kalau kampus ingin bersih dari sampah seharusnya semua dosen ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan." Jelasnya kepada Cre Retorika News. (Jml/ilg)
Retorika News - Menjaga lingkungan sudah menjadi tugas para insan dalam merawatnya, seperti halnya kampus STKIP PGRI Sumenep yang kurang dalam menjaga kebersihan lingkungannya, sampah yang berserakan dimana-mana. (21/12/17).
Menurut Khoiratul Ummah salah satu mahasiswi prodi Pendidikan Matematika Semester I mengungkapkan bahwa sebenarnya lingkungan kotor karena kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan, "Mungkin karena sudah ada cleaning service mereka se enaknya membuang sampah" Terangnya.
Menurut cleaning cervise STKIP PGRI Sumenep menanggapi hal tersebut Bapak Hasim bahwa biasanya yang rawan kotor itu di depan UKM Lentera, di depan graha kemahasiwaan, "Setiap selesai mengadakan acara banyak sampah yang berserakan, saya juga memohonan kepada mahasiswa agar membuang sampah pada tempatnya, karena tempat sampah sudah banyak di sediakan"Tuturnya.
Menurut Wiga Diniyati salah satu anggota UKM Lentera mengungkapkan agar mengadakan bakti lingkungan kurang lebih satu minggu sekali, "Kalau kampus ingin bersih dari sampah seharusnya semua dosen ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan." Jelasnya kepada Cre Retorika News. (Jml/ilg)
KELUHAN MAHASISWA Kurang Etis, kuliah di Hari Tenang
Foto. FOKUS Kampus STKIP PGRI SUMENEP
Retorika News - Hari menjelang UAS di STKIP PGRI Sumenep sudah di depan mata. Namun masih banyak sekali penambahan materi kuliah. Menurut Jumratul Hajjah prodi PBSI III mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak sekali dosen yang memberikan penawaran terkait penambahan jam kuliah “Jika tidak segera dilakukan penambahan atau perolingan materi kuliah maka pada hari tenang akan diisi materi yang belum mencapai SKS” terangnya. Berhubungan dengan hal itu dirinya beserta teman kelasnya tidak setuju mengingat bahwa hari tenang sebagai persiapan menyambut UAS. Namun pada hari ini kamis (21/12/2017) masih terdapat salah satu dosen yang tidak bisa masuk dan meminta untuk materi diisi hari selasa (26/12/2017). Padahal jadwal perkuliahan harus berakhir tanggal 22 Desember 2017.
Dirinya juga menambahkan bahwa seharusnya hari tenang bisa terlepas dari serangkaian materi atau tugas perkuliahan “Masih terdapat salah satu dosen yang memberikan tugas kuliah dan harus disetor pada hari UAS”, dirinya juga memberikan permohonan kepada semua dosen untuk tetap konsisten dengan jam kuliah dan jika ingin memberikan tugas supaya tidak harus dikumpulkan pada waktu UAS.”Tuangnya.
Menururt Wakil Ketua Bidang Akademik menanggapi hal tersebut Riyanti Puspitorini bahwa jadwal perkuliahan sudah ditetapkan pada pedoman akademik yaitu 16 minggu tatap muka “Pada akademik sekarang perkuliahan berakhir pada tanggal 22 Desember 2017 dan minggu terakhir selanjutnya adalah minggu tenang sebelum Uas, mengingat UAS jatuh pada tanggal 2 Januari, sepatutnya dosen yang belum menncukupi jumlah tatap muka harus menjadwal sebelumnya, atau mengantisipasi jauh-jauh hari karena minggu tenang difokuskan untuk UAS.”Paparnya.
Beliau juga menambahkan bahwa seharusnya para dosen itu menjadwal lebih awal terkait kekurangan tatap mukanya, jadi tidak harus semua dosen berbondong-bondong mengejar materi di minggu terakhir bahkan pada minggu tenang serta tidak ada penumpukan materi pada minggu terakhir “Akan diadakan evaluasi nantinya mengapa mereka (para dosen) berbondong-bondong mengejar dan mengisi materi di minggu terakhir.”Imbuhnya kepada Crew Retorika News. (Amy)
Retorika News - Hari menjelang UAS di STKIP PGRI Sumenep sudah di depan mata. Namun masih banyak sekali penambahan materi kuliah. Menurut Jumratul Hajjah prodi PBSI III mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak sekali dosen yang memberikan penawaran terkait penambahan jam kuliah “Jika tidak segera dilakukan penambahan atau perolingan materi kuliah maka pada hari tenang akan diisi materi yang belum mencapai SKS” terangnya. Berhubungan dengan hal itu dirinya beserta teman kelasnya tidak setuju mengingat bahwa hari tenang sebagai persiapan menyambut UAS. Namun pada hari ini kamis (21/12/2017) masih terdapat salah satu dosen yang tidak bisa masuk dan meminta untuk materi diisi hari selasa (26/12/2017). Padahal jadwal perkuliahan harus berakhir tanggal 22 Desember 2017.
Dirinya juga menambahkan bahwa seharusnya hari tenang bisa terlepas dari serangkaian materi atau tugas perkuliahan “Masih terdapat salah satu dosen yang memberikan tugas kuliah dan harus disetor pada hari UAS”, dirinya juga memberikan permohonan kepada semua dosen untuk tetap konsisten dengan jam kuliah dan jika ingin memberikan tugas supaya tidak harus dikumpulkan pada waktu UAS.”Tuangnya.
Menururt Wakil Ketua Bidang Akademik menanggapi hal tersebut Riyanti Puspitorini bahwa jadwal perkuliahan sudah ditetapkan pada pedoman akademik yaitu 16 minggu tatap muka “Pada akademik sekarang perkuliahan berakhir pada tanggal 22 Desember 2017 dan minggu terakhir selanjutnya adalah minggu tenang sebelum Uas, mengingat UAS jatuh pada tanggal 2 Januari, sepatutnya dosen yang belum menncukupi jumlah tatap muka harus menjadwal sebelumnya, atau mengantisipasi jauh-jauh hari karena minggu tenang difokuskan untuk UAS.”Paparnya.
Beliau juga menambahkan bahwa seharusnya para dosen itu menjadwal lebih awal terkait kekurangan tatap mukanya, jadi tidak harus semua dosen berbondong-bondong mengejar materi di minggu terakhir bahkan pada minggu tenang serta tidak ada penumpukan materi pada minggu terakhir “Akan diadakan evaluasi nantinya mengapa mereka (para dosen) berbondong-bondong mengejar dan mengisi materi di minggu terakhir.”Imbuhnya kepada Crew Retorika News. (Amy)
MUBES VII UKM PI DIBUKA OLEH KETUA BEM STKIP PGRI Sumenep
Foto. Tidak adanya pengelola yang hadir ke acara MUBES UKM PI
Unit kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual ( UKM PI ) yang menfokuskan mahasiswa di bidang pengembangan intelektual dan Riset pada hari sabtu pagi/23/12 kembali menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUBES VII) yang dilaksanakan di Auditorium Lt. III STKPLIP PGRI Sumenep.
Pada kesempatan kali ini para anggota UKM PI tersebut akan bermusyawarah dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua Umum yang baru periode 2017/2018.
Dalam Opening Ceremony yang dikemas dengan berbagai rentetan acara seperti pembukaan, sambutan, dan prosesi peresmian acara MUBES VII tersebut tanpa dihadiri oleh pengelola kampus dan di ruangan itu hanya terlihat ketua Badan Eksekutif Mahsiswa STKIP PGRI Sumenep (Suhardi) sekaligus yang membuka dan meresmikan acara Mubes VII tersebut.
dalam Sambutannya beliau menyampaikan beberapa pesan khususnya bagi para anggota UKM PI agar bisa memilih dan menentukan calon pemimpin yang sekiranya bisa mengawal UKM PI kedepan lebih maju dan berkembang lebih baik dari sebelumnya "Harapan saya bagi kalian selaku anggota Carilah sosok pemimpin yang perduli dan totalitas terhadap organisasi karena yang tahu betul siapa kira-kira yang bisa memimpin dan berusaha memajukan organisasi ini kedepan" ungkpanya.
Dika yang merupakan ketua Umum UKM PI 2016/2017 juga mengucapkan banyat terimakasih kepada seluruh panitia dan anggota yang sudah ikut berpartisipasi demi suksesnya acara Mube VII. "Hal ini tak mungkin akan berjalan dengan seperti yang kita lihat hari ini. Semua karena berkat dukungan dari kalian.
Ketua panitia pelaksana pada Crew LPM Retorika mengatakan bahwa para panitia dan anggota sangat kompak dan bersemangat "Panitia sangat semangat biar pun dari pengelola tidak hadir dalam pembukaan Mubes ini, mereka tetap ceria, semangat dan bahkan selfi-selfi."Imbuhnya. (Sfy)
Unit kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual ( UKM PI ) yang menfokuskan mahasiswa di bidang pengembangan intelektual dan Riset pada hari sabtu pagi/23/12 kembali menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUBES VII) yang dilaksanakan di Auditorium Lt. III STKPLIP PGRI Sumenep.
Pada kesempatan kali ini para anggota UKM PI tersebut akan bermusyawarah dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua Umum yang baru periode 2017/2018.
Dalam Opening Ceremony yang dikemas dengan berbagai rentetan acara seperti pembukaan, sambutan, dan prosesi peresmian acara MUBES VII tersebut tanpa dihadiri oleh pengelola kampus dan di ruangan itu hanya terlihat ketua Badan Eksekutif Mahsiswa STKIP PGRI Sumenep (Suhardi) sekaligus yang membuka dan meresmikan acara Mubes VII tersebut.
dalam Sambutannya beliau menyampaikan beberapa pesan khususnya bagi para anggota UKM PI agar bisa memilih dan menentukan calon pemimpin yang sekiranya bisa mengawal UKM PI kedepan lebih maju dan berkembang lebih baik dari sebelumnya "Harapan saya bagi kalian selaku anggota Carilah sosok pemimpin yang perduli dan totalitas terhadap organisasi karena yang tahu betul siapa kira-kira yang bisa memimpin dan berusaha memajukan organisasi ini kedepan" ungkpanya.
Dika yang merupakan ketua Umum UKM PI 2016/2017 juga mengucapkan banyat terimakasih kepada seluruh panitia dan anggota yang sudah ikut berpartisipasi demi suksesnya acara Mube VII. "Hal ini tak mungkin akan berjalan dengan seperti yang kita lihat hari ini. Semua karena berkat dukungan dari kalian.
Ketua panitia pelaksana pada Crew LPM Retorika mengatakan bahwa para panitia dan anggota sangat kompak dan bersemangat "Panitia sangat semangat biar pun dari pengelola tidak hadir dalam pembukaan Mubes ini, mereka tetap ceria, semangat dan bahkan selfi-selfi."Imbuhnya. (Sfy)
Jumat, 22 Desember 2017
ANAK PRAMUKA HARUS KREATIF MEMANFAATKAN FASILITAS; Peserta Napak Tilas 3 Melaksanakan Ibadah Sholat di Rauang Aula Kampus
Foto. Sholat berjamaah peserta delegasi Napak Tilas III di Aula Lantai III
Retorika News - Napak Tilas III yang diselenggarakan oleh Racana Jokotole dan Potre Koneng Gugus Depan 01.143-144 yang berpangkalan di STKIP PGRI Suemenep telah memberikan warna baru pada kampus. Kegiatan besar yang menghadirkan Bupati sumenep A.Busyro Karim dalam Opening Ceremony itu juga dihadiri oleh delegasi dari luar kabupaten sumenep. diantaranya Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Situbondo, dan Surabaya. (23/12/17).
Setelah pembukaan selesai dimulai di Gedung pentas seni dan budaya pada Jumat sore 22/12. Peserta oleh panitia diarahkan kembali ke ruangan masing-masing untuk melaksanakan sholat Ashar.
Ada 1 Regu delegasi dari Kab. Sampang dan merupakan kontingen SMA Miftahul Iman kec. Ketapang. Mereka berbondong-bondong pergi ke aula Lantai III untuk melaksanakan ibadah sholat berjemaah ashar dan 1 regu itu terlihat sangat kompak dan semangat.
Sholihin selaku anggota di regu tersebut menyatakan aspirasinya pada crew LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep bahwa dirinya sangat berantusias sekali untuk mengikuti acara ini "Konsep acara sangat bagus dan meriah, melihat tadi yang diundang ada dari kwarda jawa timur dan Bupati juga hadir, biasanya kalau event se jawa timur yang hadir itu hanya dikalangan madura saja, tapi kalau di sini dari luar madura juga ada. Seperti Surabaya dan Situbondo hal itu membuat kami tambah semangat."Ungkapnya.
Sholihin juga menambahkan pendapatnya perihal fasilitas yang sudah disediakan oleh panitia cukup baik dan memuaskan, meski pun harus melakukan sholat di Ruang Aula "Kalau fasilitas kami puas,Biarpun sholat di Aula karena musholla penuh, akan tetapi hal itu bukan berarti harus mengurangi kreatifitas kita selaku anak pramuka, apalagi melihat kamar mandinya yang bersih terawat hal itu juga membuat kami nyaman untuk mengambil wudhu' mandi, dan lainnya" Tambahnya.
Retorika News - Napak Tilas III yang diselenggarakan oleh Racana Jokotole dan Potre Koneng Gugus Depan 01.143-144 yang berpangkalan di STKIP PGRI Suemenep telah memberikan warna baru pada kampus. Kegiatan besar yang menghadirkan Bupati sumenep A.Busyro Karim dalam Opening Ceremony itu juga dihadiri oleh delegasi dari luar kabupaten sumenep. diantaranya Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Situbondo, dan Surabaya. (23/12/17).
Setelah pembukaan selesai dimulai di Gedung pentas seni dan budaya pada Jumat sore 22/12. Peserta oleh panitia diarahkan kembali ke ruangan masing-masing untuk melaksanakan sholat Ashar.
Ada 1 Regu delegasi dari Kab. Sampang dan merupakan kontingen SMA Miftahul Iman kec. Ketapang. Mereka berbondong-bondong pergi ke aula Lantai III untuk melaksanakan ibadah sholat berjemaah ashar dan 1 regu itu terlihat sangat kompak dan semangat.
Sholihin selaku anggota di regu tersebut menyatakan aspirasinya pada crew LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep bahwa dirinya sangat berantusias sekali untuk mengikuti acara ini "Konsep acara sangat bagus dan meriah, melihat tadi yang diundang ada dari kwarda jawa timur dan Bupati juga hadir, biasanya kalau event se jawa timur yang hadir itu hanya dikalangan madura saja, tapi kalau di sini dari luar madura juga ada. Seperti Surabaya dan Situbondo hal itu membuat kami tambah semangat."Ungkapnya.
Sholihin juga menambahkan pendapatnya perihal fasilitas yang sudah disediakan oleh panitia cukup baik dan memuaskan, meski pun harus melakukan sholat di Ruang Aula "Kalau fasilitas kami puas,Biarpun sholat di Aula karena musholla penuh, akan tetapi hal itu bukan berarti harus mengurangi kreatifitas kita selaku anak pramuka, apalagi melihat kamar mandinya yang bersih terawat hal itu juga membuat kami nyaman untuk mengambil wudhu' mandi, dan lainnya" Tambahnya.
Terlantar: Sejumlah Mahasiswa Tampak Kebingungan Karena tidak Menemukan Ruang Perkuliahan
Foto. Mahasiswa tidak menemukan ruangan untuk kuliah
Tanggal 22 Desember 2017 merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta pramuka, khususnya UKM Pramuka STKIP PGRI Sumenep. Karena pada momentum ini, merupakan pelaksanaan NAPAK TILAS 3 yang diselenggarakan oleh UKM PRAMUKA GUGUS DEPAN 01.143-144 yang berpangkalan di kampus STKIP PGRI Sumenep. (22/12/17).
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ketua Panitia kak Dhani bahwasanya acara ini akan digelar sejak tanggal 22 sampai 24 Desember 2017,"Untuk penempatan semua peserta yaitu ditempatkan di bagian gedung utara kampus."Tuturnya.
Kak Hendri yang merupakan ketua dewan racana dirinya mengatakan bahwa khusus gedung utara itu kami jadikan tempat beristirahat semua peserta napak tilas 3, "Kami sudah melayangkan surat permohonan peminjaman tempat kepada pihak kampus sesuai prosedur."Pungkasnya.
Sehubungan dengan hal tersebut pada jumat pagi 22/12 sejumlah mahasiswa yang hendak melaksanakan perkuliahan nampak kaget dan kebingunngan karena ruang perkuliahan yang biasanya dijadikan tempat belajar mereka telah digunakan peserta napak tilas, sehingga mereka seperti terlantar di halaman kampus dan berusahan mencari tempat untuk melaksanakan perkuliahan.
Maulidatul Hikmah Mahasiswa semster V Prodi Matematika mengeluh karena dirinya dan rekan-rekan yang lainnya bingung harus mencari tempat perkuliahan di luar gedung kampus, "Saya bingung harus ngapain kalau sudah seperti ini, kenapa tidak ada pemberitahuan sebelumnya, Siapa yang harus disalahkan? Kita harus cari tempat lain barangkali kita akan belajar di musholla kampus nanti."Ungkapnya.
Kak Dhani juga menambahkan komentarnya pada crew LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep bahwa untuk pelaksanaan ini panitia sudah memberikan surat pemberitahuan dan permohonan peminjaman tempat ke kampus. "Kami selaku panitia mulai jauh-jauh hari sudah membuat surat permohonan tempat dan sudah selesai ditindak lanjuti, barangkali kampus lambat untuk memberi pengumuman kepada seluruh mahasiswa. Sehingga bagi mahasiswa yang belum tahu acara napak tilas ini, kaget dan bingung."Tandasnya. (SFY)
Sabtu, 16 Desember 2017
LPM sempurnakan kaderisasi pertama dengan materi desain geravis
Foto. Fokus Materi Malam Terakhir PJTD 2017
Sabtu
(16/12) LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep melanjutkan materi desain grafis yang
di sampaikan secara khusus oleh seneor LPM sendiri al mabruri, materi tersebut
adalah materi wajib LPM dalam setiap penerimaan anggota baru.
Pimpinan
umum LPM yng akrab dipanggil hendra menyampaikan bahwa materi desain geravis
tersebut merupakan materi wajib karena menyangkut desain media yang aakan
diterbitkan di LPM sendiri, “ materi ini adalah materi wajib di LPM karena
nantinya akan diterapkan di media, dan media membutuhkan desain yang sangta
baagus untuk nilai tawar” tandasnya.
Senada
denga hal tersebut al mabruri menyampaikan dalam materinya dessain ini sangat
dibutuhkan dalam media karena untuk menarik para membacanya untuk membaca media
yang akan diterbitka “ desain geravis ini betujuan untuk menarik pembaca
membaca tulisan yng akan diterbitkan” ucapnya.
Salah
satu peserta mahasiswa PBSI ssemister 3 amiyati mengungkapkan dirinya memaang
suka terhadap desain geravis lebih-lebih karena pernah mempunyai pengalaman
diwaktu SMA dan dengan adanya materi di LPM sendiri ia dapat menambah wawasan
desain geravis baik secara tehnis maupun praktek “ iya saya suka dengan desain
geravis, dan dengan adanya materi ini saya dapat menambah wawasan” ugkapnya. (Ainur)
LPM sempurnakan kaderisasi pertama dengan materi desain geravis
Foto. Fokus Materi MAlam terakhir PJTD 2017
Sabtu
(16/12) LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep melanjutkan materi desain grafis yang
di sampaikan secara khusus oleh seneor LPM sendiri al mabruri, materi tersebut
adalah materi wajib LPM dalam setiap penerimaan anggota baru.
Pimpinan
umum LPM yng akrab dipanggil hendra menyampaikan bahwa materi desain geravis
tersebut merupakan materi wajib karena menyangkut desain media yang aakan
diterbitkan di LPM sendiri, “ materi ini adalah materi wajib di LPM karena
nantinya akan diterapkan di media, dan media membutuhkan desain yang sangta
baagus untuk nilai tawar” tandasnya.
Senada
denga hal tersebut al mabruri menyampaikan dalam materinya dessain ini sangat
dibutuhkan dalam media karena untuk menarik para membacanya untuk membaca media
yang akan diterbitka “ desain geravis ini betujuan untuk menarik pembaca
membaca tulisan yng akan diterbitkan” ucapnya.
Salah
satu peserta mahasiswa PBSI ssemister 3 amiyati mengungkapkan dirinya memaang
suka terhadap desain geravis lebih-lebih karena pernah mempunyai pengalaman
diwaktu SMA dan dengan adanya materi di LPM sendiri ia dapat menambah wawasan
desain geravis baik secara tehnis maupun praktek “ iya saya suka dengan desain
geravis, dan dengan adanya materi ini saya dapat menambah wawasan” ugkapnya. (Ainur)
Foto. Pesrta Dalam Reportase Pagi
Sumenep, KJS (komunitas jurnalustik sumenep) saat ini dijadikan tempat acara Karantina jurnalistik tingkat dasar yang di adakan oleh ukm LPM Retorika STKIP PGRI suemenep. Tempat KJS ini merupakan tempat yang memang di khususkan pada orang-orang yang mau berproses dalam kegiatan jurnalistik.
“ Tentunya kami sudah melakukan beberapa izin untuk menempati KJS ini, pertama kami juga meminta bantuan dari senior LPM untuk mencari tempat untuk PJTD yang di bingkis dengan tema caming jurnaliatik “ tukas mahendra selaku PU (pinpinan umun ) LPM RETORIKA. Kegiatan PJTD ini sudah di buka dari kemarin tepatnya hari jum’at 15 desember 2016 sampai dengan hari minggu, 17 desember ini.
Peserta yang ikut dalam kegiatan PJTD ini tidak hanya dari mahasiswa STKIP, Namun juga ada beberapa siswa dari STAIM (Sekolah tinggi agama islam miftahul ulum ) yang berjumlah sekitar 10 orang. “ dengan ini LPM tidak hanya merekrut dari mahasiswa STKIP saja namun kami juga memiliki daya tarik tersendiri menarik minat dari mahasiswa mana saja. Ungkap Andi ( pimred ).
Harapan dari beberapa panitia LPM juga mengungkan bahwa peserta yang sudah mengikuti PJTD ini akan memberikan follow up untuk ke depannya yang membuat LPM Retorika STKIP PGRI sumenep bangga Yang turut memajukan kampus tanian lanjhang. (SLF)
CETKA KADER BERKUALITAS & BERKUANTITAS
Foto. Doktrinisasi Ke LPM-an di malam ketiga PJTD 2017
LPM retorika Stkip pgri SUMENEP kembali mengadakan Karantina Jurnalistik Tingkat Dasar yang diadakan di Desa Kolor perumahan bumi sumekar.Kegiatan ini mendapat respon positif dari kampus , mahasiwa dan juga masyarakat. Salah satunya dukungan masyarakat dari KJS( komunitas Jurnalis Sumenep) yang sudah berkenan menyiapkan tempat untuk acara yang diadakan selama 3 hari dari tgl 15-17 desember.
Menurut Miftahul Hendra selaku pimpina umum" dengan adanya kegiatan karantina jurnalistik dasar ini diharapkan bisa dan mampu mencetak jurnalis-jurnalis berkualitas dan juga berkuantitas.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan salah satu peserta KJD( karantina jurnalistik dasar) " yang menyatakan bahwa kegiatan ini dinilai positif apalagi dukungan penuh dari KJS ( komunitas jurnalis sumenep) dan juga dari kampus.
Hal ini di buktikan dengan pidato yang disampaikan oleh Khoirul Aisyah ( wakil kemahasiswaan ) yang menyatakan" dengan adanya kegiatan Karantina jurnalistik Dasar semua peserta yang mengikuti acara tersebut diharapkan untuk berproses dengan sungguh-sungguh jangan setengah-setengah dan harus dengan semangat yang penuh agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. (APK)
Foto. Doktrinisasi Ke LPM-an di malam ketiga PJTD 2017
LPM retorika Stkip pgri SUMENEP kembali mengadakan Karantina Jurnalistik Tingkat Dasar yang diadakan di Desa Kolor perumahan bumi sumekar.Kegiatan ini mendapat respon positif dari kampus , mahasiwa dan juga masyarakat. Salah satunya dukungan masyarakat dari KJS( komunitas Jurnalis Sumenep) yang sudah berkenan menyiapkan tempat untuk acara yang diadakan selama 3 hari dari tgl 15-17 desember.
Menurut Miftahul Hendra selaku pimpina umum" dengan adanya kegiatan karantina jurnalistik dasar ini diharapkan bisa dan mampu mencetak jurnalis-jurnalis berkualitas dan juga berkuantitas.
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan salah satu peserta KJD( karantina jurnalistik dasar) " yang menyatakan bahwa kegiatan ini dinilai positif apalagi dukungan penuh dari KJS ( komunitas jurnalis sumenep) dan juga dari kampus.
Hal ini di buktikan dengan pidato yang disampaikan oleh Khoirul Aisyah ( wakil kemahasiswaan ) yang menyatakan" dengan adanya kegiatan Karantina jurnalistik Dasar semua peserta yang mengikuti acara tersebut diharapkan untuk berproses dengan sungguh-sungguh jangan setengah-setengah dan harus dengan semangat yang penuh agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai. (APK)
LPM Retorika Siap mencetak jurnalis handal dengan pelatihan karantina jurnalistik
Foto. Peserta Giat Sukses Semangat Menulis
Lembaga PERS Mahasiswa (LPM) Retorika STKIP PGRI Sumenep adalah satu satunya media informasi kampus yang mengiring dan memantau perkembangan kampus kapada jenjang yang lebih baik.
Bertepatan Pada hari jumat, 15 desember 2017 lembaga PERS mahasiswa (LPM) Retorika mengadakan karantina jurnalistik tingkat dasar (KJTD) dengan tema "Mengawal kampus dengan LPM di era keterbukaan informasi" Acara ini diselenggarakan di KOMUNITAS JURNALISTIK SUMENEP, Jl Dr. Ciptodan, kawasan bumi sumekar.acara ini berlangsung salama tiga hari dua malam, tanggal 15 sampai 17 desember 2017, dengan jumlah peserta berjumlah 12 0rang.
Hal ini juga salah satu torobosan LPM bisa kerja sama dengan para jurnalis-jurnalis se-sumenep. PU LPM Retorika menyampaikan dalam sambutannya "harapan LPM dengan adanya kerjasama ini, mampu mencetak para jurnalis hebat, sehingga mampu mengawal kampus kepada jenjang yang lebih baik juga mampu bersaing dangan kampus lainnya."Ungkapnya. (Ari)
Jumat, 15 Desember 2017
KERJA SAMA DENGAN KOMUNITAS JURNALIS SUMENEP LPM Retorika Kembali Diklat Anggota Baru 2017
Foto. Semua Crew Sibk Sebagai Panitia PJTD 2017
Masa Kepengurusan Mahendra selaku Pimpinan Umum (PU) di LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep diawali dengan mendiklat anggota baru 2017 yang pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) di Jl. Dr. Cipto Perum Sekar Agung Regency. Kolor Sumenep. Pelaksanaan
acara ini akan berlangsung selama tiga hari yang terhitung sejak Jum'at dan berakhir sampai Ahad 17/14 besok.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Andi R. ketua Panitia pelaksana dalam sambutannya menyampaikan bahwa "acara karantina ini berlangsung sejak hari ini sampai di hari minggu nanti. Jadi, saya ucapkan terimakasih banyak kepada jajaran pengurus KJS yang sudah berkenan membantu kami berupa fasilitas untuk perlengkapan kegiatan kali ini"
Pihak KJS pun sangat
[10:16, 12/16/2017] Lek Syafi: Wellcome kepada LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep dan mempersilahkan untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Syamsuni yang merupakan Wakil sekretaris KJS mengatakan kepada pihak panitia karantina PJTD "untuk segala fasilitas yg berada di sini, saya pasrahkan kepada teman-teman panitia. Termasuk WIFI boleh kalian gunakan dan juga untuk semua peserta KPJTD".
Senada dengan sambutan Ahmad Sai'e yang merupakan Bendara Umum dalam Opening Ceremony juga menyampaikan "bagi kalian sebagai peserta di sini mohon ikuti dengan serius materi/ yang sudah disediakan oleh panitia, karena ini adalah langkah awal bagi kalian di dunia jurnalistik. Hal ini semua merupakan sesuatu yang sangat pas bagi kalian selaku kader kami di bidang jurnalistik, mohon maaf apabila tempat ini agak sedikit sempit. Tapi silahkan gunakan fasilitas yang sudah ada. Ungkapnya. (SYF)
Masa Kepengurusan Mahendra selaku Pimpinan Umum (PU) di LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep diawali dengan mendiklat anggota baru 2017 yang pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) di Jl. Dr. Cipto Perum Sekar Agung Regency. Kolor Sumenep. Pelaksanaan
acara ini akan berlangsung selama tiga hari yang terhitung sejak Jum'at dan berakhir sampai Ahad 17/14 besok.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Andi R. ketua Panitia pelaksana dalam sambutannya menyampaikan bahwa "acara karantina ini berlangsung sejak hari ini sampai di hari minggu nanti. Jadi, saya ucapkan terimakasih banyak kepada jajaran pengurus KJS yang sudah berkenan membantu kami berupa fasilitas untuk perlengkapan kegiatan kali ini"
Pihak KJS pun sangat
[10:16, 12/16/2017] Lek Syafi: Wellcome kepada LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep dan mempersilahkan untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Syamsuni yang merupakan Wakil sekretaris KJS mengatakan kepada pihak panitia karantina PJTD "untuk segala fasilitas yg berada di sini, saya pasrahkan kepada teman-teman panitia. Termasuk WIFI boleh kalian gunakan dan juga untuk semua peserta KPJTD".
Senada dengan sambutan Ahmad Sai'e yang merupakan Bendara Umum dalam Opening Ceremony juga menyampaikan "bagi kalian sebagai peserta di sini mohon ikuti dengan serius materi/ yang sudah disediakan oleh panitia, karena ini adalah langkah awal bagi kalian di dunia jurnalistik. Hal ini semua merupakan sesuatu yang sangat pas bagi kalian selaku kader kami di bidang jurnalistik, mohon maaf apabila tempat ini agak sedikit sempit. Tapi silahkan gunakan fasilitas yang sudah ada. Ungkapnya. (SYF)
Langganan:
Postingan (Atom)