Rabu, 26 Juni 2019

STKIP PGRI Sumenp Kembali Bekerja Sama dengan Balai Bahasa Jawa Timur Untuk Mencetak Guru Mahir Merbahasa Dalam Berbahasa Indonesia



Pelatihan Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Indonesia (PKBI)
Bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Prfesional di Kabupaten Sumenep


Retorika News_ Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Rebuplik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep  kembali bekerja sama  dengan Balai Bahasa Jawa Timur dalam acara Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Indonesia Bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional di Kabupaten Sumenep. hal ini  untuk mencetak guru yang profesional dan mahir dalam berbahasa indonesia serta untuk memperkuat ikatan  silaturrahmi dan kerjasama kampus, yang dihadiri 50 peserta dari guru dan mahasiswa yang bertempat di Aula Lantai III STKIP PGRI Sumenep selama 4 hari dari tanggal 24-27 senin kemarin.

Salah Satu dosen STKIP PGRI Suemenep sekaligus  pemateri pada acara tersebut Suhartatik menyampaikan bahwa Balai bahasa jawa timur tidak hanya bekerja sama dengan STKIP PGRI Sumenep melainkan dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP Bahasa Indonesia tingkat sekolah menengah pertama SMP, Kebetulan balai Bahasa Jawa timur kerjasama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP ) dan Bahasa Indonesia tingkat SMP sekaligus juga degan kampus kita  Kemarin saya Yang mngusulkan untk ditempatkan di kampus agar memperkuat ikatan silaturrahmi dan kerjasama kampus," unkapnya . 26/06/19

KAPRODI PBSI yang baru dilantik Menambahakan bahwa acara tersebut sangat direspon baik oleh  STKIP PGRI Sumenep khususnya bagi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) karena acara ini sangat bagus dan besar memfaatnya sebagai tolak ukur kemampuan  dalam memahami tata bahasa, “Acara yang diselenggarakan balai bahasa itu sangat bagus dan sangat besar memfaatnya apalagi terkait dengan uji kemahiran berbahasa Indonesia. Hal ini sebagai tolok ukur kemampuan kita dalam memahami tata bahasa. Bahkan ini juga penting untk mahasiswa dan dosen misalnya sebagai syarat kelulusan perekrutan dosen, serdos atau untk mahasiswa sebagai syarat ikut sekeripsi dan juga surat keterangan  pendamping ijazah (SKPI)," tambahnya.

Pihak Balai Bahasa Jawa Timur Wenny Rusbiantoro, M. Hum. sebagai panitia acara tersebut mengungkapkan tujuan dari acara yang di selengagarakan oleh Balai Bahasa Jawa timur tersebut tiada lain untuk meningkatkan kemampuan berbahasa indonesia melalui uji mahir berbahasa indonesia, “ Tujuan dari acara ini untuk meningkatkan kemampuan berbahasa indonesia melalui uji mahir berbahasa indonesia,” ungkapnya . 26/06/19

Selain itu Wenny Rusbiantoro, M. Hum.  juga berharap dengan acara ini mempu meningkatkan pengetahuan sebagai guru untuk mahir dalam bahasa indonesia, “Meningkatkan pengetahuan sebagai guru untuk mahir dalam bahasa indonesia,” harapnya dengan tegas.

Adanya acara tersebut  Ainun selaku guru dan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep juga menyampaikan bahwa adanya acara tersebut sangat positif dan di butuhkan untuk menunjang kemampuan guru dalam berbahasa yang baik, “ Aacara ini sangat positif dan butuh seperti acara tersebut biar semuanya tahu khususnya bagi guru bahasa indonesia ketika mau ngajar mempunyai semacam kemampuan berbahasa yang baik, baik menulisnya, membacanya,” ungkapny. (Latif/Fida)



Selasa, 25 Juni 2019

Tim Ukm Mayapada Meraih Juara 3 Kompetition of Pawitra Nasional di Universitas Adibuana



UKM mayapada STKIP PGRI sumenep juara 3 pada  ajang Kompetition of Pawitra Nasional
di Kampus Universitas Adi Buana Surabaya


Retorika News - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Meyapada STKIP PGRI Sumenep kembali mengharumkan nama baik kampus STKIP PGRI Sumenep denga meraih juara 3 di ajang Kompetition of Pawitra Nasional yang di selenggarakan oleh UKM Pawitra Kampus Universitas Adi Buana Surabaya 16 s/d 21 Juni 2019 kemaren.

Pada Kompetition of Pawitra Nasional tersebut UKM Mayapada mendelegasikan satu tim untuk berpartisipasi dalam event tersebut.

Arif Miftahurrohman selaku ketua umum Mayapada mengatakan bahwa  diriya sangat senang sekali dan salut kepada semua anggota timnya yang sudah bekerja sama di lapangan dan berhasil meraih peringkat tiga.
“Senang masih bisa menjuari juara III meski dengan kondisi tim yang tidak maksimal dan Alhamdulillah Sangat Bersyukur juga di beri kesempatan untuk membawa pulang satu dari tiga piala kejuaraan,” Ujarnya.

Selain itu, Arif juga menambahkan ada beberapa kendala yang dialami mulai dari persiapan ikut kompetisi tersebut.

“Kalau pra pertandingan sih kendalanya pasti ngumpulin anak anaknya buat latihan. Untuk cari lapangan yang free sulit. Sedang  kendala di lapangan sih ya pasti dari pribadi ya. Jarang ada di lomba tiba-tiba ikut ramai. Mungkin itu Istilahnya demam paggung,” tambahnya.


Dirinya juga berharap bahwa dengan adanya ajang tersebut yang sudah diikutinya itu dapat menjadikan timnya lebih giat untuk berlatih, sehingga persiapan untuk tahun-tahun selanjutnya sudah matang.

“Semoga teman-teman bisa lebih giat lagi dalam berlatih. sehingga untuk dua tahun berikutnya  persiapannya memang benar benar matang, untuk mengikuti Kompetition of Pawitra Nasional yang selanjutrnya di tahun 2021,” harap dia. /Ltf

Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Kembali Bawa Pulang 4 Medali di Kejuaraan Nasional Pencak Silat Malang Championship 1

4 Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep meraih 4 medali
di kejuaraan pancak silat nasional Championship Malang I



Retorika News_  Mahasiswa Sekolah Tinggi Kegururan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Rebuplik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep berhasil membawa 4 medali dalam Kejuaraan Nasional Pencak Silat Championship Malang I pada Ahad (23/06).

Kejuaraan Championship Malang I tahun ini diikuti oleh banyak universitas dan perguruan tinggi dari berbagai kabupaten atau kota se Indonesia dengan total peserta sebanyak 3000. Kegiatan yang bertempat di Gor Ken Arok Malang ini berlangsung selama dua hari yakni tanggal 22-23 Juni 2019.
STKIP PGRI Sumenep sendiri mengambil peluang ini dengan mengirim 4  atlet yang didampingi oleh Winda selaku penanggung jawab kegiatan ini.

“ STKIP sendiri mengirim 4 atlet diantaranya: Ahmad Fahrul Futhoni , Fajar Sidik , Fathor Rohim, dan Retno Budiyono,” Jelas Winda sebagai manajer pencak silat.

Dosen pencak silat itu juga menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan 4 atletnya yang mampu membawa pulang 4 medali. “Saya bangga dan terharu karena 4 anak ini mau berkorban biaya sendiri saat latihan, juga terhadap apa yang  mereka capai dan  saya sangat  mengapresiasi karena ada satu atlet   Fathorrohim yang cedera di kaki tapi dia masih berlanjut ke semi  final berjuang demi tidak mengecewakan saya dan apapun caranya dia harus membawa pulang mendali “. Ungkapnya dengan semangat.

Namun dalam membawa pulang 4 medali pada  kejuaraan tersebut tentu tidak mudah dan perlu persiapan yang maksimal serial ada banyak kendala yang harus dilewati. “persiapan sudah sejak 3 bulan lalu sebelum hari H anak-anak sudah mulai latihan dan yang menjadi kendala adalah persiapan fisik dan kondisi psikologi atlet. Seperti misalnya nervous dan tidak percaya diri. Tapi dengan support yang terus saya berikan, mereka akhirnya bisa membuang semua itu pada waktu yang tepat ”. Tuturnya dengan tegas

Selaras dengan diatas salah satu atlet bernama Fathorrahman menyampaikan, “ Sebelum bertanding kaki yang sebelah kanan saya luka di tambah saat bertanding kaki yang sebelah kiri malah cedera”.
Dalam pertandingan tersebut tidak ada yang sulit dikalahkan, “Tidak ada yang sulit untuk dikalahkan hanya saja kaki saya memang sudah terlalu sakit sehingga lawan saya bisa lebih unggul dari saya. “ jelasnya

Fathorrahman juga menambahkan, “untuk selanjutnya akan lebih giat lagi dalam berlatih sehingga apabila ada pertandingan lagi saya dapat mengikuti dan bisa membanggakan kampus saya, semoga kita semua sebagai pesilat STKIP PGRI Sumenep dapat membanggakan dan menjunjung tinggi nama kampus kita”. tambahnya

Semoga tidak hanya saat ini prestasi yang diraih namun ada generasi selanjutnya yang dapat meneruskan prestasi sehingga eksistensi pencak silat STKIP tetap ada, “ada lagi bibi-bibit muda dari semester satu khususnya angkatan yang baru ini bukan cuma hanya the fighter tapi ingin saya juga di bidang seni juga bisa unggul, baik beregu maupun ganda”. Harapnya. latif