Selasa, 04 Februari 2020

Mantapkan Kinerja Dosen, Pengelola SDM STKIP PGRI Sumenep Gelar Workshop

Acara Workshop yang di Gelar
Oleh pengelola SDM STKIP PGRI Sumenep.


Retorika News_sebelum dimulainya perkuliahan semester genap Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persantuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, pengelola kampus bagian Sumber Daya Manusia (SDM) menggelar Workshop dosen. Acara tersebut bertempat di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, yang dihadiri oleh seluruh dosen dan pimpinan pada Senin kemarin, (03/02/2020).

Sehubungan dengan hal itu (Ahmad Yazid), selaku kepala SDM STKIP PGRI Sumenep, menjelaskan bahwa yang melatarbelakangi diadakannnya kegiatan ini adalah sebagai bentuk pengetahuan awal semester yang akan dihadapi, sharing tentang pengembangan pengatahuan, dan Update terkait dengan perkembangan pembelajaran, penilitian, yang hal itu memang menjadi kewajiban dosen.

"Sebenarnya yang melatarbelakangi diadakannnya Workshop ini adalah sebagai bentuk pengetahuan awal semester yang akan dihadapi, sekaligus untuk sharing tentang pengembangan pengatahuan, dan Update terkait dengan perkembangan pembelajaran, dan penilitian, yang hal itu memang menjadi kewajiban dosen," jelasnya.

Workshop ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap kali akan memulai semester perkualihan. Hal itu seirama dengan yang ditambahkan oleh," Yazid" sapaan akrabnya.

 “Workshop dosen itu pasti dilaksanakan diawal perkuliahan sebelum perkuliahan dimulai, dan kegiatan ini pasti akan terus diadakan karena dosen harus menyiapkan seluruh dokumen, dosen wajib menyetor Lembar Kinerja Dosen (LKD), Beban Kerja Dosen (BKD), dan menyetor Kontrak Pembelajaran," tambahnya.

Dalam kegiatan ini juga membahas evaluasi perkuliahan semeseter, seperti pengisian jurnal yang diterbitkan Program Studi (Prodi), dan melakukan  fingerprint (aplikasi absen sidik jari) di Ruang SDM setelah selesai melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

“Fungsi dari jurnal dan fejerprin adalah untuk memantau rencana yang di rancang dan yang dituangkan juga agar mempermudah dalam penggajian dosen” tutur Agusriyanti selaku Wakil Ketua I bidang administrasi umum saat menjawab pertanyaan salah satu dosen dalam forum Workshop. ( 03/02)

Menurut yang disampaikan oleh "Yazid" ia mengatakan bahwa objek dari kegiatan ini adalah untuk semua dosen, yang dalam hal itu meliputi dosen tetap ataupun tidak.

“Objek dari kegiatan ini adalah semua dosen, baik dosen tetap atau tidak,” katanya.

Reporter : Hasan

Senin, 03 Februari 2020

Fantastis 619 Penelitian Dosen STKIP PGRI Sumenep Lolos Kemenristek

Jamilah selaku WAKA I bidang Akademik  Ketila ditemui diruangnya.
Oleh crew lpm. 


Retorika News-Sembilan Belas proposal yang diajukan oleh sembilan belas team dosen dari berbagai Program Studi (Prodi) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep telah lolos di Kemenristek. Pengajuan proposal tersebut atas instruksi dan persetujuan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STKIP PGRI Sumenep, pada tahun 2019. (29/01/2020).

Menurut informasi yang didapat dari Wakil Ketua I Bidang Akademik ( Jamilah ) menyampaikan bahwa, Pengajuan proposal yang dilakukan oleh dosen di STKIP bukan hanya sekedar keinginan  dari STKIP PGRI Sumenep, akan tetapi juga karena keinginan para dosen.

"Penelitian itu tidak hanya berangkat dari suport lembaga kampus, akan tetapi juga dari dosen itu sendiri, karena semua itu mendorong untuk naiknya pangkat mereka atau jabatan akademik", sampainya (29/01/2020).

Sehubungan dengan hal tersebut "Jamilah" mengatakan bahwa bagi para dosen yang telah berhasil meloloskan hasil penelitiannya akan ada riword karya ilmiah, dan S3, dan masih ada yang lainnya.

"Untuk dosen yang lolos penelitiannya nanti akan ada riword karya ilmiah, terus S3, dan masih banyak yang lainnya", katanya.

Selain itu, Mulyadi Selaku Pimpinan di LPPM menjelaskan bahwa sudah mulai dari dulu memberikan supot kepada para dosen untuk merebut hibah nasional.

"Kita dari awal sudah mempermudah, mendorong, dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada dosen untuk merebut hibbah Ini, karena mau tidak mau memang tugas dosen adalah penelitian", jelasnya.

Terkait hal di atas, Mulyadi menambahkan bahwa hibbah yang diterima pada tahun ini sangat fantastik, karena 19 proposal yang di ajukan oleh 19 team semuanya berjumlah 38 dosen telah lolos semua.

"Hibbah yang kami terima tahun ini yang fantastis, sebab sembilan belas proposal yang diajukan lolos semua," tambahnya.

Selain itu Mulyadi mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan tidak ada batasan tergantung ke ahlian para dosen.

"Karena kita pendidikan maka ruang lingkupnya pendidikan, namun untuk besiknya berbeda-beda tergantuk dari keahlian dosen itu sendiri, seperti tentang agama, budaya, dan sebagainy", pungkasnya.

Reporter : Ltf

Minggu, 26 Januari 2020

HMP Matriks Adakan Okara, Peserta Sangat Antusias

Pembukaan Olimpiade Matematika
se-Madura STKIP PGRI Sumenep


 Peserta Olimpiade Matematika se-Madura (OKARA)  tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Akhir (SMA).  Sangat antusias untuk mengikuti lomba OKARA yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Matematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, yang berlangsung selama Dua Hari 25 -26 Januari 2020.

Diketahui, acara tersebut berjalan dengan khidmat Di Aula Lantai III STKIP PGRI Sumenep, dan di dihadiri  oleh Ketua STKIP PGRI sumenep (Asmoni), WAKA III Bidang Kemahasiswaan (Moh. Fauzi), Ketua Program Studi Matematika ( Lilis M. Fitriyah), para punggawa Organisiasi Mahasiswa (Ormawa), Alumni HMP Matriks, serta peserta OKARA. 26, Januari 2020.

"Saya sangat antusias untuk mengikuti lomba ini supaya saya lebih menambah wawasan dan pengalaman saya," tutur salah satu peserta yang akrab di panggil ( Deby ) delegasi SMK Nurul Muhlisin.

Sedangkan di sisisi lain peserta merasa kesulitan dalam mengerjakan soal, dikarenakan kurang kesiapan yang matang.

"jujur saya merasa kesulitan mengerjakan soal tadi karena tidak menyiapkan dengan matang", ungkap salah satu peserta yang berinisial A.

Sementara "Ladim" selaku pendamping dari MA. Ahlussunnah Waljamaah Ambunten menyampaikan bahwa persiapan peserta didiknya dilakukan bimbingan setiap hari.

"Diadakan bimbingan, persiapannya bimbingan dulu setiap hari tambahan pembelajaran seperti biasalah," jelasnya

Dirinya (ladim) juga menambahkan mengenai target peserta didiknya harus juara pada acara (OKARA) tersebut.

"Pertama harus juara, siapapun mengharapkan juara karena memang sudah sering mengirimkan even-even seperti ini," tambahnya.

Pihaknya juga berharap bahwa acara lomba (OKARA) diadakan setiap tahun biar lebih tambah baik.

"Pelaksanaanya harus diadakan setiap tahun  agar lebih baik, acara pembukaan itu kalau memang pukul 07:00 dimulai pukul 07:00 biar nanti pukul 08:00 sudah bisa dimulai,"harap ia.

Kamis, 23 Januari 2020

Bidadari Berhijab Bianglala

Puisi.
https://m.dream.co.id/amp/jejak/kisah-ainul-
mardhiah-bidadari-tercantik-di-surga-150220y.html


Asa memuncak setinggi padang
Kian terurai sepanjang mata memandang
Elok senyum di bibir merah meronamu
Menyilau mata menambah rindu

Indah senyummu sungguh menawan
Sang suryapun takluk kalah tak berlawan
Tertambah elok budi pekerti yang bagus
Puji kian terucap sepanjang nafas terhembus

Hati sejuk tertiup angin rindang
Melihat bidadari yang sedang aku pandang
Bianglala terselendangkan ke dadanya
Tak sanggup ku memalingkan mata melihatnya

Telah ku torehkan setengah lautan sebagai tinta
Melukis indahmu sepanjang hari tanpa dusta
Harap diri tetapmu dengan elok budi pekerti
Berselimut bianglala melanjut tanpa henti

By: Mukhlis Prodi PPkn.
Crew Lpm.

Badai Milenial

PBISI.

https://dindindonk.com/ayo-bergerak-saatnya-millenial-jadi-pahlawan-masa-depan/
Orang bawah dikerdilkan, dihina, bahkan tak diperdulikan
Tikus-tikus berdasi menjalar pada setiap lubang
Mencengkeram semua mangsa dengan kekuatan jabatan.
Semesta..
Lihatlah suasana jiwa, hati, ragamu
Harga dirimu ternodai
Keindahanmu tercemar
Samar kondisimu yang mampu menghancurkan
Dengarlah semesta..
Ikrar yang tertancap dalam sumsummu selalu dilaksanakan
Siap membasmi, siap menjadi-jadi
Bahkan, Dengarlah semesta..
Meski langitmu gelap karena tumpahan tinta
Meski anginmu jahat telah menusukkan pedang
Dan meski lautan birumu kejam telah menancapkan samurai
Badai millenial akan menghantamnya.


By: Silvi 
Prodi PBSI, Crew LPM. 

Peserta OKARA Belum Capai Target


Panitia dalam mempesiapkan dari setiap kebutuhan OKARA. 

Retorika News_Persiapan Olimpiade Matematika Se-Madura (Okara) yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Matematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep sudah matang. Disisi lain, peserta dalam acara tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan oleh Ketua HMP Matrik dan panitia, dengan target 300 peserta untuk SD-SMP-SMA sederajat (20/01/2020).

Adapun jumlah peserta yang terdaftar kepada panitia sekitar 250  peserta, dari tingkat SD, SMP,  SMA se-derajat. 

Ketua HMP Matriks yang akrab disapa "Mila" menyampaikan bahwa persiapan acara sudah matang sekalipun peserta masih belum mencapai target.

"Kalau untuk persiapan alhamdulillah sudah, tinggal finishing besok. Mengenai kendala insyaallah tidak ada. Untuk peserta saat ini masih belum mencapai target, hanya 250 peserta yang masuk pada panitia. Karena biasanya yang paling melonjak peserta itu nanti setelah H-3 insyaallah," jelasnya, (20/01/2020).

Dirinya (Mila) juga menuturkan harapan yang hendak dicapai dengan sistem pelaksanaan Okara yang tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Untuk sistem pelaksanaan acara, selebihnya insyaallah sama seperti tahun yang kemarin. Harapan saya semoga acara Olimpiade Matematika Se-Madura 2020 ini berjalan dengan lancar dan pesertanya mudah-mudahan lebih banyak dari tahun yang kemarin," tambahnya.

Selaras dengan hal itu sekretaris Okara (Raniati) menambahkan terkait lembaga-lembaga  yang mendaftarkan para siswanya dalam ajang Okara masih mencapai separuh dari target yang ditentukan.

"Untuk jumlah lembaga yang mendaftar masih belum jelas karena masih dalam perekapan. Intinya sudah banyak, tidak hanya di kota Sumenep tapi juga sekolah di luar kabupaten Sumenep. Target peserta Okara jumlahnya 300 untuk semua angkatan SD, SMP, dan SMA sederajat dan kayaknya sudah mencapai separuh dari target," terangnya.

Reporter : Jannah/Oong

Senin, 13 Januari 2020

Siswa MA Nurul Hikmah Antusias Belajar Menulis

Workshop Kepenulisan Artikel Populer
Di desa kecer kec. Dasuk Keb.  Sumenep


Retorika News_Dengan Tema Membudayakan Menulis, Menyelamatkan Generasi Bangsa, Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa (Lpm Retorika) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan kegiatan workshop kepanulisan Artikel Populer, Sabtu 12/01/2020, bertempat di MA Nurul Hikmah yayasan Pondok pesantren Nurul Jadid Desa Kecer kecamatan Dasuk kabupaten Sumenep.

"Saya yakin Lpm Retorika terus bergerak tidak hanya dikampus, berbagi kepada siswa yang ada disekolah-sekolah," ungkap Waka III Bidang Kemahasiswaan Moh.  Fauzi saat waktu sambutan.

Dirinya juga menjelaskan kepada Siswa-siswi (Peserta Workshop Kepenulisan Artikel Populer)  bahwa Lpm Retorika memang populer dalam dunia literasi (Jurnalistik), dan STKIP adalah keguruan tinggi dan ilmu pendidikan yang fokus mencetak guru, dibuktikan  banyaknya alumni STKIP sudah tersebar disemua lini terutama disekolah-sekolah,  salah satunya kepala sekolah MA Nurul Hikmah (Habibul Mukhtar).

"STKIP ini memang Sekolah Tingi dan Ilmu Pendidikan yang fokus mencetak Guru, Alhamdulillah dan bersyukur  Kepala sekolah MA Nurul Hikmah Alumni sekolah kita. Dan alumni-alumni STKIP sudah tersebar disemua lini, terutama disekolah-sekolah. Sedangak Lpm Retorika Memang populer dalam dunia literasi (Jurnalistik)," jelasnya.

Sementara Kepala Sekolah MA Nurul Hikmah Habibul Mukhtar menyampaikan bahwa ditahun 2020 berkerja sama dengan Lpm Retorika untuk membina dalam dunia literasi (membaca dan menulis). 

"Hari ini, ditahun 2020 kita bekerja sama dengan Lpm Retorika sebagai bentuk untuk membina dalam dunia membaca dan menulis," tuturnya. 

Selain itu Mohammad Yusuf selaku Ketua OSIS MA Nurul Hikmah  menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dengan diadakannya workshop tersebut.  Karena melihat spirit literasi siswa MA Nurul Hikmah mulai menurun.

“Kami sangat senang dengan workshop ini, karena memang saat ini minat literasi teman-teman mulai menurun," katanya (12/01/2020).

Pihaknya juga berharap ada tindak lanjut secepatnya dari sahabat-sahabat LPM selaku penyelenggara acara ini, agar teman-teman lebih memahami sistematika penulisan artikel populer yang baik dan benar.

“Saya juga mengharapkan tindak lanjut lebih cepat dari sahabat-sahabat LPM terkait acara ini, agar kami benar-benar memahami kepenulisan artikel populer”,harapnya.

Dari Pihak Lpm juga menjelaskan bahwa LPM akan segera melakukan follow up sebagai tidak lanjut dari kegiatan tersebut. 

"Kami panitia akan segera menindaklanjuti workshop ini dengan mengadakan follow up Minggu depan," ungkap Napiah Selaku Panita Divisi Seksi acara 12/01/2020.

Reporter liputan :
Hasan/Riski.





Sabtu, 11 Januari 2020

UKM Karomah Mantapkan Ke-Karomahan dan Ke-Aswajaan di Pesilat Kedua


Ach. Fauzi selaku ketua demisioner
Ukm karomah sebagai pemateri pada acara
Pesilat kedua. 

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa Kajian Rohani Mahasiswa (UKM Karomah) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, kembali adakan diklat penerimaan anggota baru yang disebut Pesantren Kilat (Pesilat) kedua di periode 2019-2020. Acara tersebut dikuti oleh 21 peserta yang bertempat di Musholla STKIP PGRI Sumenep, pada hari Sabtu (11/01/2020).

Mengenai konsep dari acara tersebut, untuk saat ini berbeda dari pesilat yang pertama, yaitu dari waktu pelaksanaan yang hanya berlangsung satu hari dan tidak formal seperti biasanya. Hal itu dijelaskan oleh Sekretaris UKM Karomah (Nur Hayat). 

"Acara yang dulu dikemas secara formal, tapi untuk yang sekarang tidak, melainkan dikemas lebih pada peserta itu harus mengetahui dan paham terhadap materi wajib", jelasnya.

Pihaknya juga menambahkan bahwa pada acara pesilat kedua itu hanya ada dua materi, yaitu Ke-karomahan dan materi Ke-Aswajaan.

"Materi yang sekarang hanya ada dua. Yang pertama tentang ke-karomahan dan yang kedua tentang Ke-Aswajaan", tambah Nur Hayat.

Selain itu (Moh. Syarif Hidayatullah) salah satu peserta dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Semestet I Kelas A, mengungkapkan bahwa dirinya ikut UKM Karomah karena keinginannya untuk memperdalam Ilmu Agama.

"Saya ikut UKM Karomah karena untuk memperdalam Ilmu Agama dan juga karena sering terjadi penyelewengan agama pada saat ini", ungkap dia. 

Amiyati selaku Ketua Umum UKM Karomah menjelaskan bahwa dilaksanakan pesantren kilat kedua karena banyak pendaftar calon anggota baru yang tidak mengikuti Pesilat pertama disebabkan ada beberapa kendala.

"Sebenarnya yang ikut pesantren kilat yang sekarang sudah terdaftar sebagai calon peserta Pesantren Kilat yang pertama, hanya saja dari tema-teman ada kendala, ada yang sakit dan ada yang berbenturan dengan kegiatan lain, sehingga tidak bisa ikut Pesantren Kilat yang pertama", jelas dia pada crew lpm. 

Dirinya juga berharap untuk yang ikut Pesilat kedua tersebut bisa berproses semaksimal mungkin.

"Stelah resmi jadi anggota UKM Karomah saya harap mereka dapat berproses penuh, baik dari kajian atau dari hal-hal yang berbau UKM Karomah", harapnya. 

Reporter: (Ltf)

Jumat, 10 Januari 2020

LPM Retorika Akan Adakan Acara Diluar Kampus, STKIP PGRI Sumenep Terpromosikan

Rapat Finising
Acara Workshop kepenulisan
Artikel populer. 


Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa (LPM Retorika) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep akan mengadakan acara Workshop Kepenulisan Artikel Populer, dengan tema "Membudayakan Menulis, Menyelamatkan Generasi Bangsa" .

Acara tersebut bertempat di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, pada hari Minggu (12/01/2020), pukul 08.00 WIB.

peserta dari kegiatan itu adalah siswa dari kelas XI (Sebelas) dan XII (Dua Belas) MA. Nurul Hikmah.

Asy'ari selaku Pimpinan Umum (PU) LPM Retorika mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk membudayakan menulis sekaligus menumbuhkan jiwa literasi sejak di bangku Sekolah, disisi lain juga untuk mempromosikan kampus STKIP PGRI Sumenep.

"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kembali minat literasi dari sejak bangku sekolah sehingga literasi itu sendiri akan tetap dibudayakan, bahkan disisi lain kita juga mempunyai maksud untuk mempromosikan kampus STKIP PGRI Sumenep", ungkapnya. (11/01/2020).

Seirama dengan hal itu (Napiatun) sebagai SC Bagian Acara menjelaskan bahwa acara itu dikonsep menjadi dua, yaitu formal yang didalamnya adalah rentetan acara pembukaan, dan non formal yang didalamnya adalah proses penyampaian materi.

"Konsep acara tersebut ada dua yaitu acara formal dan non formal, diacara formal itu sendiri adalah rentetan pembukaan, sedangkan acara non formal adalah penyampaian materi yang sebelum itu dibingkis dengan penampilan dari Crew LPM Retorika agar peserta pelatihan tidak merasa jenuh" jelasnya.

Reporter: (Njb/Bsr)

Rabu, 01 Januari 2020

Ikrar Sebagai Tiket Masuk UKM Berujung Jadi Beban

Opini.
By: Melly Prodi PGSD semester I.
Sebagi Crew Lpm Retorika STKIP PGRI sumenep. 

Ikrar menjadi pekerjaan yang tidak asing lagi bagi calon aktivis, khususnya di kampus STKIP PGRI Sumenep. pasalnya setiap kali ingin bergabung pada Organisasi Intra Kampus atau Unit Kegiatan Mahasiswa  (UKM), maka wajib mengikuti diklat sekaligus peresmian anggota, pada saat itulah setiap anggota baru di minta untuk berikrar agar supaya aktif di UKM yang di pilih. Hal ini akan menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa karena mahasiswa baru akan kesulitan untuk memilih UKM yang akan di gelutinya. 

Biasanya akan ada dua atau  lebih UKM yang ingin mahasiswa baru ikuti, meskipun kebanyakan mahasiswa baru pada akhirnya akan aktif hanya pada satu  UKM. Dan jika ada mahasiswa baru yang mendaftar dan ikut diklat tiga UKM sekaligus, lalu ketika semester III karena  kesulitan mengatur waktu dan sebagainya, dia memutuskan untuk aktif pada satu UKM, secara otomatis dia melanggar dari dua ikrar yang lain, lalu bagimana..? Sedangkan melanggar ikrar adalah Haram. Sedangakan hukum berikrar adalah sunnah.

Dan hampir semua mahasiswa baru melakukan  tindakan  memilih lebih dari satu UKM, dan sudah bisa di tebak dari pengalaman sebelumnya mereka akan aktif di salah satunya, lalu berapa banyak dosa yang terjadi di STKIP PGRI Sumenep tiap tahunnya? 

Mirisnya lagi sebagian hal ini sudah di anggap lumrah oleh beberapa ketua UKM. "Untuk semester bawah boleh milih beberapa UKM, karena nanti semakin lama atau semester semakin tinggi mereka akan memilih untuk fokus di mana dan punya minat bakat di mana", begitu pendapat mereka.

Selain itu salah satu ketua UKM juga memberikan tanggapannya bahwa ikrar itu adalah komitmen Karena pada kenyataan nya mereka milih bukan karena ingin berkhianat, cuman karena sudah ingin fokus dan waktu sudah tidak memadai jika harus fokus di dua atau tiga UKM. Seakan utang ikrar atau janji harus di bayar tuntas  kecuali ada kendala yang benar-benar mendesak sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat An-Nahl ayat 91-92 menyatakan kewajiban untuk menunaikan janji dan larangan ingkar janji dalam islam yang berbunyi sebagai berikut : 

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (QS. 16:91). Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya mengujimu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari Kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. (QS. 16:92)” (an-Nahl: 91-92)

Sebagaimana yang sering di katakan ketua BEM sahabat Nur muhammad, mahasiswa seharusnya tidak hanya mengkritisi keadaam namun juga memberikan alternatif lain atau solusi, oleh sebab itu sebaiknya kegiatan ikrar pada diklat pertama sekaligus peresmian anggota pada organisasi kampus di ganti dengan acara lain yang lebih bermanfaat seperti mengadakan motivasi agar memantapkan tekat peserta baru untuk bergabung pada organisasi kampus tersebut.

Senin, 30 Desember 2019

Sebagian Komputer Rusak, Laboratorium Komputer Tidak Berfungsi Maksimal


Salah satu mahasiswa ketika diwawancari
Oleh awak media  crew lpm. 

Retorika News - Laboratorium Komputer di Kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, kurang memadai dan mengalami kerusakan yang berdampak  tidak bisa difungsikan secara maksimal, oleh karena itu mahasiswa merasa prihatin karena tidak segera  diperbaiki dari pihak kampus. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Susyanto mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) STKIP PGRI Sumenep  merasa prihatin terhadap kerusakan Komputer yang ada di lab komputer.

"Saya selaku mahasiswa STKIP merasa prihatin terhadap salah satu komputer yang mengalami kerusakan dan masih belum adanya perbaikan," ungkapnya.

Dirinya juga berharap bahwa pihak kampus bisa memperbaiki dan melengkapi terhadap salah satu fasilitas yang kurang memadai di lab komputer.

"Saya berharap bahwa pihak kampus dapat memperbaiki kerusakan Komputer dan melengkapi komputer yang kurang memadai," harapnya (27/12/2019).

Selain itu, Mas'odi selaku dosen pengampuh matakuliah Komputer Aplikasi  menyampaikan bahwa agar Komputer yang ada di lab komputer untuk diperbaiki dan juga ditingkatkan jaringannya. 

"Seharusnya komputer yang rusak harus di benahi dan jaringannya juga ditingkatkan," tegasnya.

Menaggapi hal tersebut, Agusriyanti Puspitorini Selaku Wakil  Ketua II Bidang Administrasi Umum  menyampaikan bahwa mahasiswa dan dosen dapat berkolaborasi merawat fasilitas yang telah ada.

"Saya selalu menyampaikan, untuk menjaga aset yang kita miliki, juga terdapat kolaborasi antara dosen pengajarnya dengan mahasiswa belajar untuk menjaga, memelihara, merawat fasilitas yang telah ada. Sehingga semua pihak dapat bekerja sama,” sampainya (27/12/2019).

Selain itu, pihaknya menjelaskan bahwa pihak ACC Lab telah mengajukan proposal pendanaan untul perbaikan Lab Komputer. Namun, karena ada beberapa hal lain yang harus di dahulukan maka akhirnya labolatorium Komputer akan di perbaiki pada bulan januari 2020.

"Kemarin pihak ACC LAB telah mengadakan ajuan pendanaan perbaikan kepada kami. Akan tetapi karena 2 bulan ini pendanaan masih ada post-post lain yang harus didahulukan, maka insyaallah perbaikan Laboratorium akan diadakan pada bulan Januari," jelasnya.

Reporter liputan :
(Liana/Efa)
Editor : Busri/Ar











Senin, 23 Desember 2019

Berhentilah Berpandangan Miring, Hari Ibu Bukan Budaya Yahudi

Opini

Penuli: Moh. Busri, Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Prodi PBSI Semester V (Lima), sekaligus pengurus LPM Retorika, yang beralamat di Matanair, Rubaru, Sumenep.


Sempat ramai diperbincangkan tentang Hari Ibu pada tanggal 22 Desember kemarin, hal tersebut menarik dua pandangan yang saling bertolak belakang. Pada satu sisi ada yang tidak setuju dengan adanya peringatan Hari Ibu tersebut, dikarenakan menurutnya hal itu merupakan budaya Yahudi yang tidak seharusnya diikuti oleh orang Muslim. Pada sisi yang lain ada juga yang menerima tentang peringatan Hari Ibu tersebut, karena menurut pandangannya seorang ibu yang memang menjadi malaikat bagi anak-anaknya dirasa sangat pantas untuk mendapatkan perayaan yang sedemikian rupa.

Kedua pandangan tersebut saling bertolak belakang bahkan saling menghujat satu sama lain tanpa ada dasar yang jelas. Baginya yang tidak setuju mereka ungkapkan bahwa hari ibu tidak perlu diperingati, sebab sebagai seorang anak memang memiliki kewajiban untuk mencintai dan berbakti pada ibunya setiap saat. Namun bagi mereka yang setuju akan peringatan Hari Ibu, mereka mengatakan bahwa kewajibannya untuk mencintai seorang ibu memang setiap saat, akan tetapi sebagai bentuk penghormatannya yang sangat besar maka dirinya rayakan pada saat peringatan Hari Ibu.

Dari beberapa hal yang terjadi sebenarnya sangat lucu, bahkan mereka yang berpendapat masih tetap saja bersikokoh pada pemikirannya yang jumut, tidak mau melihat pada latar historis yang sebenarnya bahkan melihat hal itu hanya dengan pandangannya sendiri. Saat ini pengetahuan dan pendidikan sudah sangat pesat perkembangannya, maka dari itu seharusnya manusia yang hidup saat ini sudah mampu berpikir secara kritis tentang wacana yang didapat. 

Bahkan dirinya juga dapat melihat dan menyikapi hal itu dengan dasar yang akuntabel, tidak hanya berasumsi berdasarkan pandangan tanpa didasari pengetahuan yang jelas, karena hal itulah yang akan membangun opini publik yang tidak baik.

Latar historis Hari Ibu sebenarnya dimulai pada masa pergerakan kaum perempuan untuk memerdekakan Indonesia, yaitu  dengan adanya Kongres Perempuan Indonesia yang pertamakali dilakukan pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Sebenar pergerakan kaum perempuan tersebut tidak langsung terbentuk pada saat itu, melainkan memang sudah dilatar belakangi oleh beberapa gerakan ditahun-tahun sebelumnya. Seperti halnya gerakan kaum perempuan pada abad ke-19 yang dimotori oleh R.A. Kartini, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, Dewi Sartika, Walanda Maramis, M. Christina Tiahahu, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, dan masih banyak yang lainnya. Dari tokoh-tokoh tersebut mampu membangun semangat kaum perempuan sehingga pada 22 Desember 1928 terlaksanakan kongres pertama Perempuan Indonesia.

Dalam kongres pertama tersebut, melahirkan beberapa gagasan yang akan dicapai oleh para perempuan, hal itu meliputi Persatuan perempuan Nusantara, Peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, Peranan perempuan dalam segala aspek pembangunan bangsa, Perbaikan gizi bagi ibu dan balita, dan sebagainya. Semenjak saat itulah kaum perempuan di Indonesia berperan lebih untuk kemerdekaan dan perkembangan bangsa.

Melihat perjuangan yang dilakukan oleh para perempuan Indonesia, maka Bung Karno sebagai presiden pertama Indonesia memutuskan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, bahwa tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu, bahkan dirayakan secara nasional hingga sampai saat ini.

Hari Ibu dari awal diperingati sebagai bentuk penghargaan terhadap kaum ibu (Perempuan), karena pada saat itu perempuan yang dianggap tidak bisa berbuat lebih dari seorang laki-laki ternyata mampu memiliki semangat yang tidak kalah gentar darinya. Namun pada saat ini Hari Ibu dijadikan sebagai hari penghargaan terhadap seorang ibu yang berperan heroik dalam rumah tangga.

Menjadi pejuang bangsa ataupun pahlawan rumah tangga, tidak akan mengurangi tahtanya sebagai manusia istimewa. Oleh sebab itu mencintai ibu merupakan kewajiban seorang anak disetiap saat, dan merayakan Hari Ibu juga merupakan keharusan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mengenang betapa heroiknya kaum ibu dalam kemerdekaan Indonesia dan perkembangan bangsanya. 

Berhentilah untuk saling menyalahkan satu sama lain, yang hal itu haya disebabkan oleh perbedaan pandangan, tanpa ada dasar dan pengetahuan yang jelas. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki jiwa kesatuan, maka dari itu redam segala perpecahan yang ada dengan perbincangan yang baik dan jelas, agar sosialisme antar bangsa Indonesia benar-benar dapat terealisasi.


Minggu, 22 Desember 2019

Selenggarakan Acara Penerimaan Tamu Ambacana, UKM PRAMUKA Kenalkan Adat Istiadatnya

 Acara Penerimaan Tamu Ambacana
Ukm Pramuka STKIP PGRI sumenep.  

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa Prajamuda Karana (UKM PRAMUKA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI Sumenep) melaksanakan kegiatan penerimaan tamu ambacana. Yang bertempat di Graha,(21/12/2019).

"Kegiatan ini adalah kegiatan inti atau kegiatan bakti racana, dan emang dari dulu tidak pernah mengundang pimpinan kampus dan ormawa lain. Biasanya yang megundangan pimpinan kampus dan ormawa lain pas acara pelantikan," ungkapnya Alex selaku Ketua panitia kepada crew  lpm. 

Seiring dengan hal tersebut, Ketua Racana Jokotole UKM Pramuka (Ramdhani) menyampaikan bahwa acara penerimaan tamu ambacana ini bertujuan agar calon anggota tamu ambacana bisa mengetahui adat istiadat racana jokotole dan potrekoning, serta dapat mengenal dan memiliki pandangan bagaimana pramuka STKIP PGRI Sumenep.

"Tujuan dilaksanakannya penerimaan tamu ambacana ini agar para calon tamu ambacana bisa mengetahui adat istiadat racana, dan bisa mengenal serta memiliki pandangan bagaimana pramuka STKIP PGRI sumenep,"Jelasnya.

Dirinya (Ramdhani) juga berharap bahwa semua  calon tamu ambacana agar tetap bertahan sampai pelantikan hingga menjadi anggota tetap dengan niatan benar-benar aktif di UKM Pramuka.

"Saya berharap agar para calon tamu ambacana bisa berlanjut sampai kepelantikan tamu ambacana, sehingga benar-benar menjadi anggota tetap di pramuka yang memang memiliki niat benar-benar aktif di Pramuka.

Sementara salah satu Peserta  Penerimaan Tamu Ambacana, (Mesy Maisaroh) prodi Bimbingan Konseling semeste 1 menyampaikan bahwa acara penerimaan tamu ambacana sangatlah menarik dan sangat berkesan.

"Penerimaan tamu ambacana ini sangat berkesan bagi saya karena ada pengenalan terlebih dahulu, sehingga sesama anggota pramuka bisa membangun rasa solidaritas dan rasa  kekeluargaan yang tinggi. Bahkan pengurus racana sangat welcome bagi semua tamu ambacana, dan kegiatan ini sangatlah menarik dari cara adat istiadatnya mulai dari membasuh muka dengan air kembang, meminum dan memakan makanan has racana joko tole dan potre koning," tuturnya.

Reporter liputan :
( Ulfa/Liya)
Editir : (Busri/Ar)