Rabu, 28 Agustus 2019

Hanya Hari Esok

Puisi.
WWW. Ilustrsi. Com

Nafas ini di ujung tombak
Kaki ini berat dan kaku
Mengingat esok dan masa-masa itu

Haya hari esok
Canda tawamu kunikmati
Hanya hari esok
Senyummu dan puisimu kunikmati
Hanya hari esok
Kopi hitammu kuseduh dengan nikmat
Dan hari esok
Wangi parfummu kunikmati

Haruskah semuanya berahir hari esok
Haruskah semuanya berahir, melebur dalam kenangan dan kerinduan

Tidak..!!
Bukannya kau bilang kita adalah saudara.
Hampir 30 hari kita melebur dalam puisi-puisi
Melebur dalam secangkir kopi hitam
Melebur dalam lingkaran pengharapan
Jangan kau lepas kata yang kejam dari bibirmu
Biarlah esok jadi awal dan bukan ahir
Karena kita adalah mentari dan senja.

By: An. 

Konsep Baru PKKMB STKIP PGRI Sumenep Tahun Ini Krisis Persiapan

Foto: wancara pada waka III
bidang Kemahasiswaan di depan ruang Prodi.

Retorika News_Menjelang Tahun ajaran baru, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep,  akan melaksanakan acara yang dikenal sebagai Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Sedikit berbeda dari sebelumnya, PKKMB tahun ini dibingkis dengan konsep yang lebih menyenangkan, bertujuan agar calon mahasiswa baru tidak merasa takut dan jenuh dengan kegiatan tersebut.

Berbicara tentang konsep baru di tahun  ini juga mendapatkan respon baik dari  pihak kemahasiswaan, Moh. Fauzi sebagai Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan mengatakan, "kita sudah punya fasilitas mengenai sarana prasarana, masalah pendanaan juga disiapkan meskipun turunnya pendanaan ini secara bertahap dan mengenai konsep saya pasrahkan langsung kepada panitia PKKMB Supaya mereka juga berkreasi dan mempunyai kemandirian dalam mengelola PKKMB ini", Katanya (27/08/2019).

Sehubungan dengan PKKMB yang akan dilaksanakan pada tanggal 4-8 September,  tentu waktunya sudah sangat dekat. Namun mengenai kematangan konsep baru tersebut masih sangat minim, seperti yang dijelaskan oleh Susan sebagai salah satu anggota Seksi Acara (Sekcar) "Walaupun pembentukan panitia sudah dari satu bulan yang lalu, saya kira waktu untuk mempersiapkan ini kurang lebih hanya ada waktu setengah bulan, jadi kematangan Konsep saat ini masih bisa dikatakan 48%", jelasnya.

Sehubungan dengan hal tersebut ternyata  masih banyak kendala yang terjadi pada defisi panitia yang lain, Moiman selaku Fasilitator Kelompok (FK) mengatakan "kendala yang ada pada saat ini adalah tidak adanya konsep yang jelas dalam mengkoordinir Calon Mahasiswa Baru (Camaba) yang jumlahnya cukup banyak, karna dengan banyaknya peserta PKKMB ini memerlukan konsep yang sangat matang agar semuanya berjalan dengan lancar, selain terkendala di konsep yang belum fiks, juga banyaknya Nomor ponsel Camaba yang tidak aktif sehingga panitia juga kesulitan untuk menghubungi, namun kita juga saling berkomunikasi dengan FK yang lain untuk memberi informasi bagi Camaba yg belum mengetahui kelompoknya", Katanya. (Jai/Latif/Busri)

PKKMB Hadir Dengan Konsep Baru, Calon Mahasiswa Baru STKIP PGRI Sumenep Meluap

Foto: wancara bersama Waka III bedang kemahasiswaan terkait meluapnya
mahasiswa baru.

Retorika News_Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan persatuan guru repuplik indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, pada tahun ini dirancang dengan konsep yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Perubahan konsep tersebut untuk menyesuaikan diri dengan era saat ini. Apalagi ditambah dengan kapasitas mahasiswa baru yang mendaftarkan diri ke STKIP PGRI Sumenep pada tahun ini dua kali lipat lebih banyak dari tahun yang lalu.

Jumlah Calon Mahasiswa Baru yang mendaftarkan dari ke STKIP PGRI Sumenep adalah 620, dan yang sudah memdaftar ulang berjumlah 545. Data itu diperoleh dari wakil ketua III bidang kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep (Moh. Fauzi. M,Pd.). "Untuk yang mendaftar sudah 620 dan yang sudah memdaftar ulang ada 545", jelasnya (27/08/2019).

Dengan adanya jumlah mahasiswa baru STKIP PGRI Sumenep pada tahun ini yang dua kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya, Susan selaku anggota dari seksi acara (sekcar) PKKMB pada tahun ini mengatakan bahwa Konsep PKKMB STKIP pada tahun ini ada perbedaan dari konsep PKKMB tahun yang sebelumnya, "Konsep yang akan dibangun pada hari ini adalah semart tetapi menyenangkan" ungkapnya.

Seirama dengan hal tersebut Susan menambahkan bahwa perubahan tentang konsep PKKMB pada tahun ini adalah untuk membuat Calon Mahasiswa Baru yang mengekuti PKKMB pada tahun ini merasa tersanjung. "Era yang sekarang beda dengan era yang sebelumnya, maka diperlukan adanya konsep yang menarik, sehingga mahasiswa baru itu merasa bahwa dirinya sangat diagungkan dan sangat disambut di STKIP PGRI Sumenep" tambahnya.(Latif/Busri)

Tanpa Kehadiran BEM, Yudisium STKIP PGRI Sumenep Berjalan Lancar

foto : YUDISIUM  Program Serjana S1
STKIP PGRI sumenep. 


Retorika News_Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan Yudisium bagi Mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya di STKIP PGRI Sumenep. Acara tersebut bertempat di Gedung Aula lantai III STKIP PGRI Sumenep, pada Selasa kemarin 27/09/2019.

Dalam sambutannya ketua PPLP PT PGRI Sumenep, (Drs. Abu Imam), juga memberikan dukungan dan motivasi untuk para Yudisium agar tidak berputus asa untuk terus melanjutkan prosesnya, "Tolong bagi mahasiswa yg sudah Yudisium hari ini untuk terus berproses dan menuntut ilmu karena menuntut ilmu merupakan bagian dari Sunnah Rasulullah, kesuksesan tidak hanya tentang intelektual namun juga tentang sosial dan spiritual", jelasnya kemarin.

Sehubungan dengan hal tersebut ketua STKIP PGRI Sumenep, (Dr. Asmoni, M.Pd.) juga menjelaskan dalam sambutannya, " Tugas utama para Yudisiawan saat ini adalah terus belajar dan belajar, baik melanjutkan studi atau terjun langsung kemasyarakat dengan bekal ilmu yg diperoleh di STKIP PGRI Sumenep" jelasnya.

Salah satu perwakilan Mahasiswa Yudisium (Masyhuri) mengatakan, "Setelah ini kita bebas mau terjun keranah masyarakat atau melanjutkan pada tingkat pendidikan pasca sarjana, namun kita juga harus terus belajar untuk mengasah skill yang kita miliki, karena hanya dengan skill yg bisa membawa kita pada kesuksesan", jelasnya

Sekalipun acara tersebut cukup meriah, ternyata BEM STKIP PGRI Sumenep tidak hadir pada acara tersebut. Setelah salah satu wartawan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) RETORIK Mengklarifikasi  kemarin, Nur Muhammad selaku ketua BEM STKIP PGRI Sumenep menjelaskan bahwa dirinya mimang tidak mersa menerima undangan dan dirinya juga tidak keberatan secara kelembagaan, baik mau dilibatkan atau tidak pada acara tersebut itu hak Panitia, "Kami memang tidak merasa menerima undangan Yudisium, dan mengenai persoalan tersebut kami secara kelembagaan memang tidak merasa keberatan sebenarnya, mau dilibatkan ataupun tidak karena hal itu adalah hak kebijakan dari panitia Yudisium tersebut", jelasnya. (Busri, Latif)

KKN Posko 5 Laksanakan Lepas Pisah dan Santunan Anak Yatim serta Istighasah Bersama di Desa Rombiya Timur


Lepas pisah KKN STKIP PGRI Sumenep
Desa rombiya timur. 


Retorika News- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 05 STKIP PGRI Sumenep yang ditempatkan di Desa Rombiya Timur melaksanakan lepas pisah yang kemas dengan Santunan Anak yatim dan istighasah bersama. Penutupan itu bertempat di balai Desa Rombiya Timur dan  dihadiri oleh  Dosen Pembingbing Lapangan (DPL) , kepala Desa, perangkat desa, anak yatim dan masyarakat Desa Rombiya Timur. (27/08/1)

Aacara tersebut dikonsep sederhana, akan tetapi yang paling penting manfaatnya besar bagi masyarakat di Desa Rombiya Timur sebagaimana disamapaikan oleh Koordinator Desa (KORDES) yang akrab dipanggil Retno ia menyampaikan bahwa , “acara ini memang dikemas  sederhana  dengan kemasan  santunan anak yatim dan istighasah bersama tetapi hal tersebut sangat besar memfaatnya bagi anak-anak yatim di desa rombiya timur dan hal ini sudah hasil dari teman-teman  musyawarah bersama dan tidak lepas dari konfermasi dan masukan kepala desa  dan perangkat desa”, ungkapnya.

Selain itu dia juga menyampaikn  permohonan maaf dan ucapan terimakasih kepada kepala desa, perangkat desa dan masyarakat desa rombiya timur atas fasilitas dan kerja samanya serta dukungannya selama di desa rombiya , dan permohonan maaf apabila ada kesalahan baik dari perilaku, tuturkata serta program yang dibawa oleh teman KKN tidak memuaskan dan maksimal,” saya peribadi dan mewakili teman-teman mohon maaf dan ucapkan terima kasih jika dari saya dan teman-teman ada kesalahan baik dari segi perilaku, tuturkat dan program yang kami bawa tidak memuaskan dan maksimal di masyarakat desa rombiya timur”, tambahnya.
Mengenai acara tersebut  Hayati selaku kepala Desa Rombiya Timur juga  menyampaikan permohonan maaf  atas segala ketidak nyamanan dari pelayanan.

"Saya mohon maaf apabila dari ibu selaku kepala desa selama satu bulan baik dari segi pelayanan, penghormatan ataupun kata-kata yang kurang perkenan pada anak-anak KKN, dan saya ucapkan  terima kasih banyak  kepada dosen pembingbing yang telah metitipkan  anak-anak didiknya pada kami, juga kami ucapkan terima kasih kepada anak-anak kami yang telah membantu dalam kegiatan-kegiatan kami dengan kegiatan-kegiatan pelatihan,”tuturnya.

Dirinya  juga berharap ilmu yang telah diterapkan oleh peserta KKN kepada  masyarakat desa rombiya timur dapat bermemfaat serta dapat dikembangkan oleh mereka.

”Semoga ilmu yang kalian terapkan pada kami dapat dimemfaatkan serta dikembangkan oleh kami,” harapnya.

Ketua pemuda Rombiya Timur juga menyampaikan bahwa, pada KKN kali harus  jadikan suatu  pembelajara dan suatu ilmu baru baik untuk teman pemuda, teman KKN dan masyarakat desa rombiya timur.

"KKN  ini harus jadi media pembelajaran khususnya untuk teman KKN ini menjadi suatu pembelajaran, suatu ilmu baru baik untuk teman pemuda, teman kkn dan masyarakat desa rombiya timur ini harus jadi media pembelajaran khususnya untuk teman KKN,”unkapnya.

Ia pun berharap bahawa , berakhirnya masa pengabdian peserta KKN bukan berarti berakhir pula segalanya.
"Apabila teman-teman KKN lewat desa Rombiya Timur Mampir kerumah sahabat pemuda, perangkat desa, dan kepala desa dan  berahirnya masa pengabdian kalian bukan berarti berahir pula persaudaraan kita, persahabatan kita,”harapnya.(AN)

Selasa, 06 Agustus 2019

Demi Kemerdekaan Negara Kita

Puisi. 
By: Suto
Prodi PPKn Semester III
aktif Sebagai wartawan LPM Retorika. 

Bertandakah hujan deras Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan
Merdeka atau mati titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwaku
Dalam serbuan bambu runcing menyatu Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci alag Qur'an
Engkau teriakkan semangat juang kami demi negri kita untuk merdeka
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Kini ku lihat Merah hitam tanah kelahiranku
Pertumpahan darah para penjajah Gemelutmu tak kunjung sia-sia
Lindunganmu selalu di hatiku untuk kemerdekaan Indonesia abadi kita
Butuh banyak perjuangan demi melawan penjajah.

Demi Terwujudnya Mahasiswa Intelektual; UKM PI Adakan Pelatihan Penulisan PKM

Foto: Pelatihan penulisan PKM di Graha kemahasiswaan

Retorika News – dengan semangat dan susah payah Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual (UKM PI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, mengadakan acara pelatihan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dengan tema “Tingkatkan Mutu Mahasiswa dalam Berinofasi dan Berkreasi Melalui PKM”. Acra tersebut dilaksanakan selama dua hari di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep. 

Dr. Asnoni, M.Pd selaku Rektor STKIP PGRI Sumenep, mengucapkan terimakasih kepada pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan UKM PI telah mengadakan pelatihan penulisan PKM. “saya menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya, hususnya kepada BEM dan UKM PI yang telah mempelopori kegiatan pelatihan penulisan PKM untuk kalangan mahasiswa, hususnya UKM atau ormawa, dan sebagai manusia yang berfikir sudah sepantasnya kita membaca dan berfikir ”, ucapnya (06/08/2019).

Kemudian Ketua BEM STKIP PGRI SUMENEP (Nur Muhammad) yang biasa di panggil Bung Nur juga mengatakan bahwa perguruan tinggi indonesia mempunyai Tri Darma, salah satunya adalah penelitian. Maka PKM itu merupakan salah satu bentuk untuk mengejawantahkan tridarma perguruan tinggi tersebut. "pada saat ini, dalam Perguruan Tinggi di Indonesia kita kenal dengan yang disebut Tri Darma Perguruan Tinggi, Yang salah satunya adalah penelitian, dan PKM ini menjadi satu bentuk untuk mengejawantahkan Tri Darma Perguruan Tinggi yang juga menjadi tanggung jawab kita bersama” ucapnya.

Sehubungan dengan hal tersebut acara pelatihan penulisan PKM yang diadakan oleh UKM PI merupakan suatu  bentuk dari tanggung jawab besar yang dimilikinya untuk mengemban satu amanah. “Oleh karna itu, mungkin UKM PI merasa bahwa memiliki tanggung jawab besar untuk mengemban satu amanah, dan dari  itu pula UKM PI harus bisa menjadi visioner dan juga Pioneer  untuk mendesain literasi”, tambah Bung Nur.

Selain itu Susan Suraya, ketua Umum UKM PI Preide 2019-2020 juga menegaskan bahwa Mahasiswa STKIP PGRI sumenep, harus sudah bisa meneliti melalui PKM . “Dari hari ini Mahasiswa STKIP, harus sudah meneliti melalui Program Kreatifitas Mahasiswa” Tegasnya.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, Maka hari ini, saatnya kader-kader UKM PI menunjukkan bahwa dirinya benar-benar berintelektual”, tegasnya.

Kamis, 01 Agustus 2019

Diskop Sumenep Gandeng STKIP PGRI Sumenep Dalam Usaha Mikro


Foto. uji coba kompetensi usaha
di Aula Lanta III STKIP PGRI sumenp 

Retorika News- Dengan fasilitas yang mewadai dan membidangi dalam melakukan pembinaan usaha mikro pemerintah kabupaten sumenep bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pedidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) sumenep,  acara tersebut dikemas dalam Uji Coba Kompetensi Usaha yang di gelar pada hari senin, 29/juli/2019, kemarin.

Akh Masyhudi Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro kabupaten sumenep sekaligus panitia pada acara tersebut mengatakan bahwa, untuk usaha mikro bukan hanya bekerja sama dengan STKIP, tapi juga pemerintah daerah meminta kepada universitas merdeka malang untuk bekerja sama. "Ini kerja sama pemerintah daerah dengan Universitas Merdeka Malang. Namun, kemaren kordinasi dengan pihak STKIP untuk bekerja sama," ungkapnya. 

Selain itu Ahk. Masyhudi Menjelaskan bahwa tujuan diadakannya Uji Coba Kompetensi Usaha di STKIP PGRI sumenep yang dihadiri oleh 120 orang dari berbagai pengusaha adalah untuk mengetahui sejauh mana kompetensi pelaku usaha mikro. "Kita ingin melihat sejauh mana kompetensi pelaku usaha mikro, hususnya kabupaten sumenep" jelasnya.

Tidak hanya itu, Akh. Masyhudi  juga menambahkan bahwa acara itu bukan hanya untuk mengetahui sampai sejauh mana kompetensi peserta. Namun, sampai sejauh mana pelatihan dan pembinaan pemerintah kebupaten Sumenep. "Dengan adanya uji coba kompetensi ini kita bisa melihat sesampai mana pembinaan dan fasilitasi yang telah dilakukan pemerintah kabupaten Sumenep melalui dinas-dinas terkait dengan usaha mikro ini," tambahnya.

Selain itu dia mengungkapkan bahwa acara Uji Coba Kompetensi Usaha yang di selenggarakan di STKIP PGRI sumenep kemarin itu. Karena STKIP PGRI sumenep sendiri dikenal oleh banyak masyarakat bahwa STKIP mempunyai lembaga yang mebidangi dalam pelatihan usaha mikro. "Jika dari segi fasilitas STKIP tidak kalah dengan perguruan Negri yang lain. Kemudian STKIP ini sudah banyak dikenal masyarakat. Bahwa STKIP itu punya lembaga yang membidangi dan yang bergerak dalam pelatihan usaha mikro juga," ungkapnya.(ltf).