Rabu, 28 Agustus 2019

Hanya Hari Esok

Puisi.
WWW. Ilustrsi. Com

Nafas ini di ujung tombak
Kaki ini berat dan kaku
Mengingat esok dan masa-masa itu

Haya hari esok
Canda tawamu kunikmati
Hanya hari esok
Senyummu dan puisimu kunikmati
Hanya hari esok
Kopi hitammu kuseduh dengan nikmat
Dan hari esok
Wangi parfummu kunikmati

Haruskah semuanya berahir hari esok
Haruskah semuanya berahir, melebur dalam kenangan dan kerinduan

Tidak..!!
Bukannya kau bilang kita adalah saudara.
Hampir 30 hari kita melebur dalam puisi-puisi
Melebur dalam secangkir kopi hitam
Melebur dalam lingkaran pengharapan
Jangan kau lepas kata yang kejam dari bibirmu
Biarlah esok jadi awal dan bukan ahir
Karena kita adalah mentari dan senja.

By: An. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar