![]() |
foto. Sosialisasi Bang Indonsia ( BI ) Terkait Keaslian Mata Uang Rupiah |
Retorika News-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan Sosialisasi Keaslian Mata Uang Rupiah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) dan bertempat di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep pada senin kemarin 29 Juli 2019. Dilaksanakannya acara tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman pada mahasiswa terhadap keaslian dari mata uang Rupiah.
Berkaitan dengan acara tersebut, peserta yang ikut didalamnya 70% adalah mahasiswa yang memperoleh beasiswa Bidikmisi karena hal itu memang lebih difokuskan pada mahasiswa yang memperoleh Bidikmisi. Nur Kholis mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Prodi Bimbingan Konseling (BK) yang juga merupakan mahasiswa Bidikmisi mengatakan,“Menurut informasi dari kemahasiswaan acara tersebut diwajibkan, tapi saya tidak bisa mengikutinya karena tidak kebagian kuota”, katanya 29/07/2019
Keterbatasan kuota dari acara tersebut menjadi sebuah kekecewaan bagi mahasiswa Bidikmisi, “Sebagai mahasiswa Bidikmisi saya merasa rugi tidak bisa ikut acara tersebut, karena hal itu sangat penting bagi saya untuk mengetahui ciri-ciri keaslian dari mata uang Rupiah”, tambah Nur Kholis.
Sejalan dengan hal itu, Wakil Ketua Tiga Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep (Moh. Fauzi), menjelaskan “sebenarnya bukan diwajibkan, cuman akan lebih mudah dijangkau jika pesertanya dari mahasiswa Bidikmisi karena sudah ada grupnya, dan pesertanya juga ada dari mahasiswa yang sudah mau lulus karena mereka juga membutuhkan sertifikat untuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)”, jelasnya.
Dari phak Bank Indonesia (Edi Haryanto) selaku Bagian Sistem Pembayaran (SP) juga memaparkan, “sasaran kami sosialisasi terhadap mahasiswa karena mereka akan menyampaikan pada orang lain setelah mereka mengetahui ciri-ciri dari keaslian mata uang rupiah, dan kalau dari kami tidak mewajibkan acara ini untuk diikuti oleh mahasiswa bidik misi tapi jika dari pihak Universitasnya ingin mewajibkan tidak apa-apa”, paparnya. (Busri)