Rabu, 31 Juli 2019

Bank Indonesia Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Mata Uang Rupiah (Mahasiswa STKIP Kecewa Tidak Kebagian Kuota)



foto. Sosialisasi Bang Indonsia
( BI ) Terkait Keaslian Mata Uang Rupiah

Retorika News-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan Sosialisasi Keaslian Mata Uang Rupiah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) dan bertempat di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep pada senin kemarin 29 Juli 2019. Dilaksanakannya acara tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman pada mahasiswa terhadap keaslian dari mata uang Rupiah.

Berkaitan dengan acara tersebut, peserta yang ikut didalamnya 70% adalah mahasiswa yang memperoleh beasiswa Bidikmisi karena hal itu memang lebih difokuskan pada mahasiswa yang memperoleh Bidikmisi. Nur Kholis mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Prodi Bimbingan Konseling (BK) yang juga merupakan mahasiswa Bidikmisi mengatakan,“Menurut informasi dari kemahasiswaan acara tersebut diwajibkan, tapi saya tidak bisa mengikutinya karena tidak kebagian kuota”, katanya 29/07/2019

Keterbatasan kuota dari acara tersebut menjadi sebuah kekecewaan bagi mahasiswa Bidikmisi, “Sebagai mahasiswa Bidikmisi saya merasa rugi tidak bisa ikut acara tersebut, karena hal itu sangat penting bagi saya untuk mengetahui ciri-ciri keaslian dari mata uang Rupiah”, tambah Nur Kholis.

Sejalan dengan hal itu, Wakil Ketua Tiga Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep (Moh. Fauzi), menjelaskan “sebenarnya bukan diwajibkan, cuman akan lebih mudah dijangkau jika pesertanya dari mahasiswa Bidikmisi karena sudah ada grupnya, dan pesertanya juga ada dari mahasiswa yang sudah mau lulus karena mereka juga membutuhkan sertifikat untuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)”, jelasnya.

Dari phak Bank Indonesia (Edi Haryanto) selaku Bagian Sistem Pembayaran (SP) juga memaparkan, “sasaran kami sosialisasi terhadap mahasiswa karena mereka akan menyampaikan pada orang lain setelah mereka mengetahui ciri-ciri dari keaslian mata uang rupiah, dan kalau dari kami tidak mewajibkan acara ini untuk diikuti oleh mahasiswa bidik misi tapi jika dari pihak Universitasnya ingin mewajibkan tidak apa-apa”, paparnya. (Busri)

Jumat, 26 Juli 2019

Rembulan Jatuh

Puisi_
https://cdn.idntimes.com

Hati siapa yang tak jatuh lantaran menatap wajahmu,
 Rembulan jatuh tanpa pakaian membawa sebait puisi dan kegaguman
Mata memandang memabawa kebahagian
Jatuh keotak jatuh kejantung membangun harapan
Air mata jatuh melukis tentang rasa 
Membasahi penuh nama dan mantra-mantra
Jari jemari gemetar merangkai rasa melukis kata memanjat do'a



By: AN

Pemuda (Mahasiswa) STKIP PGRI Sumenep Berada Ditangan BEM

Foto: Prosesi Ikra Pelantikan BEM STKIP PGRI sumenep
Periode 2019-2020


Retorika News-Pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (BEM STKIP PGRI) Sumenep dibingkis dengan seminar kepemudaan yang dalam hal ini bertujuan untuk menyadarkan para pemuda khususnya Mahasiswa akan tanggung jawabnya. Berlangsungnya pelantikan tersebut bertepatan pada 25 Juli Kamis kemarin di Aula lantai 3 STKIP PGRI sumenep, yang dihadiri Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Dosen, dan juga dari Pengelola Kampus yang lain. Namun pada acara tersebut ketua STKIP PGRI Sumenep tidak dapat menghadiri dikarenakan sedang berada dalam perjalanan pulang dari luar Negri.

Salah satu Pemateri Pada acara tersebut Khairul Anwar Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Kabupaten Sumenep (PSSI)  mengatakan bahwa, dirinya lebih berkeinginan untuk menggerakkan pemuda dari pada terjun dalam ranah politik meskipun dirinya dapat dikatakan sebagai pemuda mellenial yang cukup terpandang di Kota Sumenep, “Menurut pemikiran dan pilihan saya pribadi lebih berpihak pada gerakan pemudaan karena sebenarnya politik hanya merupakan imbas dari segala hal tersebut”. Katanya, 05/07/2019.

Dirinya juga berharap dangan dangan adanya BEM STKIP PGRI Sumenep dapat menggerakkan pemuda atau mahasiswa yang kritis dan dapat berimajinasi positif, “Dengan adanya BEM STKIP PGRI Sumenep saya berharap agar dapat menggerakkan pemuda atau mahasiswa yang kritis dan dapat berimajinasi positif, karena tanpa adanya pemuda yang demikian negara kita tidak akan mampu bersaing dengan negara dan bangsa manapun”, Tambah Khoirul Anwar.

Mantan ketua BEM STKIP PGRI Sumenep periode 2018-2019 (Masyhuri) juga berharap kepada pengurus BEM periode 2019-2020 supaya dapat mengawal segala hal yang terjadi dikampus, “saya berharap pada pengurus yang baru saja dilantik untuk dapat mengawal segala yang terjadi dikampus dalam segala hal sekalipun hal tersebut berkaitan dengan dosen yang yang lainnya” ungkapnya pada sambutan acara kemarin.

Kemudian Nur Muhammad selaku ketua umum BEM STKIP PGRI Sumenep yang barusaja dilantik menyampaikan, ia sangat menginginkan agar nanti di kepengurusannya mampu membuat STKIP PGRI Sumenep menjadi kampus yang lebih dinamis “saya mengajak kepada seluruh pengurus BEM dan teman teman yanglain untuk bekerja sama agar dapat membuat STKIP semakin menjadi kampus yang berkualitas dan dinamis seperti dalam jargonnya Maju dan Berkembang Dengan Kualitas” ungkapnya dalam sambutannya seusai dirinya dilantik. (MH/JAI)

Selasa, 23 Juli 2019

Hijau Tau Rapuh

Puisi.
Gambar. Keren.Com

Seketika petang merayap
Di atap pandang kian mendekat
Lubuk hati berirama
Cerita bukan hendak di logika
Sentuhannya, senyum merekah
Lain dengan lambainya,tawa menyapa
Disisinya gemuruh dan berdetak tapi menyayat
Bilasan rentetan asa yang senama
Bukan seusia rasa yang tertanam di pelupuk mata senja beserta mendungnya
Tapi sesaat awan putih sedang di hitam
Dan langkahku tuan, di gelap hutan bukan lampu padam
Terseret tapi berserat kelam
Sembari menikmati dengan sikap,
namun enggan sertakan alasan,
Sebab dengan rindu ada yang menjauh
Dengan rasa ada yang melayu
Itukah kau bunga kian pupus di tengah taman satu teman
Bukan sekedar ringkih terpaut kegersangan

By: vida prodi MTK 
Aktif sebagai waratawan di LPM. 

Perdana Kajian MUSIF UKM Karomah, LPM dan UKM PI Ikut Partisipasi Didalamnya.


Kajian MUSIF UKM Karomah

Retorika News
-Pertama kalinya Unit Kegiatan Mahasiswa Kajian Rohani Mahasiswa (UKM KAROMAH) STKIP PGRI sumenep melaksanakan kajian  yang menjadi agenda atau program rutinitas dari kepengurusan UKM Karomah periode 2019-2020. Yang dihadiri oleh anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)  dan pegurus  UKM Pengambangam Intelektual (PI) STKIP PGRI sumenep. Acara itu di kemas dengan MUSIF (muslimah inspiratif), di dalamnya mengkaji tentang hak-hak perempuan yang di laksanakan dua kali dalam satu bulan. Acara tersebut berlangsung di sebelah selatannya gedung kampus STKIP PGRI sumenp. Pada hari senin sore tanggal 22- juli - 2019 kemarin.

Amiyati selaku ketua umum UKM karomah periode 2019-2020 mengatakan bahwa acara itu tidak hanya fokus pada anggota UKM Karomah tapi juga boleh untuk ormawa lain atau siapa saja yang mau nimbrung pada acara itu. "Peserta pada kajian muslimah inspiratif itu Tidak hanya dari UKM Karomah saja. Namun, jika ada dari UKM lain yang mau nimbrung kita terbuka untuk semua" ungkapnya.

Selain itu, Amiyati menegaskan, bahwa acara itu memang membahas tentang hak-hak wanita. Namun acara itu bukan hanya untuk perempuan, laki-laki juga boleh. supaya seorang laki-laki juga paham tentang hak-hak seorang perempuan. "Dalam kajian musif ini kita peserta tidak hanya dari kalangan wanita saja, tetapi juga pria, karena penting sekali laki-laki untuk mengetahui, mengerti serta mengaktualisasikan berbagai pemahaman tentang wanita yg  telah di kaji pada kajian MUSIF. Jadi, kajian ini memang tentang kemuslimahan namun peserta baik laki-laki ataupun perempuan boleh ikut" tegasnya.

Seirama dengan hal tersebut pihaknya juga mengatakan bahwa acara itu memang tentang kemuslimahan tapi laki-laki  juga boleh ikut. " Saya sebagai anggota  dari UKM karomah tentunya sangat setuju dengan diadakannya acara tadi. kebetulan memang hobi saya yaitu kajian meskipun temanya agak merujuk pada perempuan yaitu muslimah inspiratif akan tetapi ketua UKM karoma menyampaikan di saat acara berlangsung bahwa meskipun kajian itu membahas masalah wanita, laki-laki juga boleh ikut nimbrung" ungkap saudara Nur kholis dari anggota UKM karomah.

Selain itu sehabat Nur kholis yang akrab di panggil kholis barharap bahwa acara itu tetap berlangsung, serta kepengurusan, keanggotaan tetap solit kedepannya.  "semoga kedepannya semua pengurus dan anggotanya tetap solid dalam kepengurusan dan keanggotaan dalam melaksanakan acara seperti tadi yang memang itu sudah menjadi rutinitas teman-teman UKM karomah dalam satu bulan dua kali" harapannya.

Namun selain itu dari pihak LPM dan UKM PI yang akrab di panggil Muhsin  dan Sofi yang ikut nimbrung pada acara ngaji kitap hadis itu mengatakan yang sama bahwa kehadiran dirinya pada acara musif UKM karomah kemarin sore bukan di undang tapi itu bentuk kepeduliannya pada budaya literasi. "Kehadiran saya di acara MUSIF UKM karomah bukan di undang tapi itu bentuk kepedulian saya terhadap budaya litersi yang mulai hilang didalam diri mahasiswa dan juga bentuk partisipasi saya untuk ikut serta dalam meramaikan acara itu" ungkap Keduanya. (ltif/jai)

Senin, 22 Juli 2019

TULISAN TUHAN


https://images.app.goo.gl/KHKgDZvW9NgeCeXZ9




Jika suaraku tidak pernah didengar
Mungkin dengan tulisan orang akan paham
Jika pemikiranku sulit orang paham
Mungkin dengan tulisan orang akan meng iyakan
Jika aku lawan dengan terus terang
Orang pasti menggapku tak beraturan
Mungkin dengan tulisan pulalah orang akan sadar
Jika dengan menyumbang gagasan
Orang akan anggap  hanya recehan
Mungkin dengan tulisan orang akan menghiraukan
Jika penyampaian dengan lisan hanya menambah persoalan
Mungkin solusinya hanyalah dengan tulisan
Jika pikiran sudah tidak percaya dengan teman
Mungkin dengan tulisan bisa jadi pelarian
Jika dengan umur, sebentar lagi akan hilang
Mungkin dengan tulisan akan dijemput keabadian
Jika orang menganggap tulisan itu tidak penting lantas kenapa petunjuk tuhan dimuat didalam lembaran.


By:
(Cakcin)

Selesai Dilantik, Ketua Umum HMP PJKR Ajak Angotanya untuk Totalitas Berorganisasi



Pelantikan HMP PJKR di Aula Lantai  III STKIP PGRI Sumenep


Retorika News- Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi telah mengadakan pelantikan pengurus baru periode 2019-2020 di Aula Lantai III STKIP PGRI Sumenep kemarin, (20/07).

Pelantikan itu dilakukan setelah diadakan Musyawarah Besar (MUBES) II HMP PENJASKES-Rek beberapa bulan yang lalu.

Pada kegiatan Pelantikan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak kampus baik dari bagian pengelola kampus Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, beserta staf Kemahasiswaan, dosen PJKR, Ketua Badan eksekutif Mahasiswa (BEM), beserta para punggawa Ormawa dan mahasiswa lainnya.

Di awal sambutannya, Moh. Fauzi selaku WAKA III mengucapkan terimakasih kepada pengurus HMP PENJASKES-Rek yang sebelumnya serta ucapan selamat juga beliau sampaikan kepada pengurus HMP PJKR yang baru.

"Saya ucapkan terimakasih kepada pengurus HMP PJKR periode 2018/2019 atas pengabdiannya terhadap STKIP PGRI Sumenep dan selamat kepada pengurus HMP Penjaskesrek yg baru," tuturnya.

Sebagai Ketua terpilih HMP PJKR, Tolak Adi di dalam sambutannya mengajak semua pengurus untuk totalitas terhadap HMP PJKR karena baginya totalitas harus dimiliki supaya cita-cita organisasinya tercapai.

"Saya dan seluruh pengurus HMP untuk harus totalitas dalam berorganisasi karena, saya rasa tanpa totalitas organisasi tidak akan berkembang," Tegasnya.

Disamping itu, ketua HMP PJKR yang baru itu menyampaikan kegelisahannya yang pernah ia dengar bahwa semua mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi  untuk ahli juga di dalam bidang intelektual bukan hanya olahraga semata,
Agar pergerakannya seimbang.

"Saya tidak terima dengan statement atau pernyataan bahwa mahasiswa
PJKR hanya mampu dengan otot tapi tidak dalam otak, kami akan mengubah pernyataan itu, Bahwasanya Mahasiswa PJKR bukan hanya mengandalkan otot tapi juga bisa mengandalkan intelektual," paparnya.

Ketua Prodi PPJKR juga menyampaikan beberapa hal didalam sambutannya bahwa kedepan pengurus HMP PJKR yang baru saja dilantik akan disibukan dengan bebagai kegiatan yang akan diadakan, ia juga memberi masukan terhadap kepengurusan yang baru supaya bersinergi kepada pihak-pihak terkait.

"Untuk pengurus HMP PJKR memang banyak kegiatan yg akan dilaksanakn selama satu tahun kedepan dan untuk selalu bersinergi dengan pihak terkait pada BEM dan ORMAWA yg lain, sehingga kegiatan-kegiatan ini bisa mempromosikan kampus kita STKIP PGRI Sumenep baik tingkat lokal maupun nasional. Tetap kompak tetap solid dan mempunyai semangat untuk menjadikan STKIP PGRI Sumenep sebagi kampus yg berkualitas," Terangnya. (MSN/SF)

Jumat, 19 Juli 2019

RENUNGAN SANG PENYAIR



https://genosidapolitik65.blogspot.com/2017/12/daniel-timbul-cahya-krisna-pulang.html

Negeriku...
Negeriku katanya tetap satu, kuat  dan hebat
Negeriku katanya toleran dan berdemokrasi
Negeriku katanya kaya,  lahir dari berbagai suku, budaya, bahasa dan agama
Tapi mengapa  negeriku saat ini rapuh
Kenapa negeriku tidak satu
Katanya dasar negriku pancasila Bhinneka Tunggal Ika
Merangkul dari berbagai pebadaan
Dimana pancasila sebagai ideologimu

Negeriku..
Kenapa kau saling membenci
Kenapa kau saling menuding
Kenapa kau saling mencaci
Kenapa kau saling mengkafirkan
Kanapa kau yang toleran ini harus membunuh
Dimana pancasila  yang kau genggam dan kau sanjung
Bukannya kita lahir dari satu negeri dan satu ideologi.


By: AN.

ORGANISASI YANG DEWASA, ORGANISASI YANG ELEGAN

OPINI.
about:blank.com
By: Mamang
Aktif sebagai wartawan LPM

      Setiap organisasi dapat dipastikan mempunyai keinginan dan tujuan yang sama baik dalam hal memajukan organisasinya itu sendiri maupun mengembangkan keahlian (soft skill) anggotanya. 
disamping tujuan yang telah disebutkan tadi regenerasi atau perekrutan anggota juga tidak mungkin terlepas dari tujuan sebuah organisasi. pasalnya, setiap organisasi mempunyai keinginan dan mencari cara untuk membuat organisasinya itu tetap "bertahan hidup" supaya roda kepengurusan maupun kegiatan tetap berjalan, maka dari itu langkah-langkah seperti mencari anggota baru pasti akan dilakukan. 

Namun setiap organisasi dalam perekrutan anggota baru mempunyai tekhnik yang berbeda-beda, disinilah letak munculnya sebuah gesekan bahkan konflik terjadi antara organisasi, 
ketika dikhususkan pada ruang lingkup kampus yang volumenya masih kecil dibandingkan luar kampus dan menjadi sebagai arena pertempuran politik antar organisasi mahasiswa (ormawa) khususnya dalam perekrutan kader.
Maka apabila dari salah satu dari ormawa 'kalah' dalam permainan politik seperti ini semisal besar kemungkinan akan menimbulkan kecemburan yang berlebihan sehingga munculah dugaan-dugaan yang tidak sewajarnya terhadap ormawa lain. kemudian dugaan itu berbuah menjadi tudingan terhadap ormawa lain, bahkan ada yang sampai mengeluarkan statmen melalui tulisan dimedia yang sama sekali tidak berdata, kebenarannya tidak dapat dipertanggungbjawabkan bisa jadi itu hoak atau fitnah atau hanya halusinasi belaka. josep edisen seorang satrawan yang menjadi politisi di inggris mengatakan"selain menjadi musuh kebahagiaan kecurigaan juga menjadi musuh kebaikan dan kebajikan", 
tetapi disamping itu gesekan seperti yang telah disebutkan di atas juga akan menguji kedewasaan setiap ormawa, dalam hal penyikapan, pemikiran ataubpengkajian. Hal itu kemudian dapat dilihat dari berbagai dimensi diantaranya adalah kestabilan interaksi antar ormawa.

REVOLUSI MENTAL DIKALAHKAN REVOLUSI GAME

OPINI.

https://www.brilio.net/gadget/24-ilustrasi-ini-menggambarkan-
parahnya-kecanduan-gadget-bikin-miris-151210v.html


By: Muhsin
Aktif sebagai Wartawan di LPM 

Akhir-akhir ini game sudah tampak berevolusi dan sudah sampai pada tingkat kemajuannya.
Beraneka ragam game video bermunculan dengan keunikannya masing-masing untuk dapat menarik peminat konsumen.
 
Publik pun mulai gencar membicarakan fenomina ini. Bukan tanpa alasan, hal itu karena melihat dampaknya yang cukup serius dan kurang positif bagi para konsumen khususnya para pemuda yang mulai tersugesti oleh game, bahkan persoalan seperti ini bisa dikatagorikan sebagai persoalan yang agak serius.





Ironisnya 'ngeGame' merupakan salah satu kegiatan yang cukup banyak diminati dari berbagai kalangan baik yang masih anak-anak, remaja bahkan sampai orang dewasa.
Pasalnya mereka beranggapan bahwa game adalah suatu usaha untuk menghibur diri (refresing) atau untuk bahan pelarian yang efektif dari berbagai persoalan.

Namun realitanya yang terjadi game hanya menjadi problematika baru dan menjadi penyakit kronis bagi para pecandunya, para gamer yang berlebihan akan dapat mengubah sifat-sifatnya menjadi kurang baik,  semisal rasa malas untuk beraktifitas lain, buruk dalam meminej waktu, egoisintrisme dan tidak acuh terhadap orang lain,  dan itu merupakan manifestasi dari potensi game saat ini.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan kecanduan bermain game sebagai salah satu gangguan mental. Dilansir oleh media online kompas.com.

Sangat memprihatinkan juga ketika Sebagian dari orang-orang sekitar kita yang merupakan bagian mahasiswa menjadi korban dan diperbudak oleh"penyakit game", seyogianya mahasiswa melakuakan hal-hal yang positif dan bermanfaat karena masa mahasiswa adalah masa-masa produktifitas diri dikembangkan, mempunyai pemikiran yang masih tajam, dan dikenal dengan manuver-manuvernya yang luar biasa. Bukan anomali yang hanya menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak penting, tidak produktif, hanya memprioritaskan gamenya saja. Mereka belum sadar dan Kebanyakan diantara mereka menilai hal ini wajar-wajar saja atau memang bagian dari hobi.

maka dapat diartikan Mahasiswa saat ini sudah mulai kehilang nilai-nilai kemahasiswaan dengan trifungsi yang diembannya sebagai pelopor perubahan, pengetahuan dan kontrol sosial, kalau menjadi pengontrol dirinya saja sudah tidak mampu apalagi mengontrol diluar dirinya. Ironisnya bukan cuma berhenti pada gangguan eksistensi mahsiswa dan trifungsinya saja penyakit game sudah merambat pada perkembangan mental dan dengan sendirinya fisik pun terganggu seperti pada kasus "ada orang tua yang datang kemari karena anaknya sudah mau di-DO (Drop Out) dari universitasnya di Purwokerto. Anak kecanduan game online, jam 1/2 pagi masih online. Gak mau mandi, sampai pispot dibawa masuk ke kamar karena gak mau ke kamar mandi, dia gak mau meninggalkan game-nya, jadi dibawa kemari," kata Dr Kristiana Siste Kurniasanti, dikutip dari ABC.net, di Jakarta, Jumat (14/6/2019). Mengerikan bukan??



Jadi dapat disimpulkan bahwa keberadaan game saat ini juga perlu perhatian khusus dari berbagai pihak, karena orang yang masih loyal sangat rentan untuk menjadi gamer sejati. disamping mengubah manusia pada kodratnya kecanduan game juga akan mengubah nasib bangsa kedepannya.

Melonjak: 500 Lebih Mahasiswa Baru Daftar di STKIP PGRI Sumenep

Penerimaan Mahasiswa Baru Gelombang satu STKIP PGRI Sumenep
 tahun Akademik 2019-2020



Retorika News- Masa Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STKIP PGRI Sumenep tahun Akademik 2019-2020 telah dibuka sejak Bulan Januari 2019 kemarin, sampai saat ini jumlah Mahasiswa yang sudah mendaftar untuk masuk di STKIP mencapai jumlah hampir 600 Mahasiswa Baru.

Jumlah Mahasiswa yang sudah mendaftar demikian itu merupakan sebuah peningkatan yang cukup signifikan jika dibanding dengan Jumlah Mahasiswa yang mendaftar pada dua tahun yang lalu.

"Ini malah tiga kali lipat dari yang Tahun lalu, artinya kalau ini daftar ulang semua dan bisa lolos seleksi semua InsyaAllah kita masih bisa bernafaslah untuk STKIP ke depan," ungkap Moh. Fauzi, M.Pd Wakil Ketua Bagian Kemahasiswaan saat ditemui di rungannya kemarin.

Fauzi Juga menambahkan bahwa salah satu strategi yang digunakan dalam proses PMB adalah netwoorking atau kerjasama dengan melalui alumni dan termasuk Organisasi Mahasiswa (ORMAWA).

"Selain kualitas memang netwoorking, artinya kerjasam itu penting untuk saudara-saudara terus turun langsung menemui mereka, dari sanak saudara kita, menggerakan alumni dan terutama ORMAWA terlibat juga dalam pengembangan melalui rekrutmen Mahasiswa Baru," pungkasnya.

Hal demikian itu Senada dengan yang disampaikan oleh bagian Unit Penerimaan Mahasiswa Baru bahwa Tahun ini ada peningkatan dari Tahun sebelumnya dengan melakukan strategi yang berbeda.

"Hampir 75% lah. Sedikit ada variasi kalau dulu lebih formal, sekarang banyak melibatkan teman-teman Pengelola, Dosen, sekaligus Mahasiswa yang ikut serta," ungkap Kepala Unit PMB, Jihad, M.Pd (MN/SF)

UKM KAROMAH Agendakan Khatmil Quran Setiap Bulan

Khotmil Quran di musolla kampus STKIP PGRI SUMENEP 



Retorika News-Unit Kegiatan Mahasiswa Kajian Rohani Mahasiswa (UKM Karomah) adakan khotmil Quran di musolla kampus STKIP PGRI SUMENEP Kamis malam (18/07).

Kegiatan ini merupakan program baru UKM Karomah yang sudah ditetapkan setiap bulan sekali serta melibatkan seluruh organisasi mahasiswa (ormawa) beserta pengelola kampus.

Khotmil quran diadakan untuk menjalan program kerja UKM Karomah sendiri serta mengharap barokah dari yang Maha Kuasa.

"Acara khotmil quran ini diadakan untuk mengharap barokah, disamping juga salah satu program kerja UKM Karomah" tutur Amiyati Ketua Umum UKM Karomah.

Moh Fauzi selaku wakil ketua III Bagian Kemahasiswaan yang turut hadir pada acara tersebut mangatakan bahwa kegiatan menghatam Alquran banyak manfaatnya.

"Dengan acara khotmil quran ini kita dapat menikmati anugerah dari Tuhan, bisa membawa barokah dan kampus kita jadi sejuk" paparnya.

Selain itu, acara khotmil quran yang berlangsung selesai Sholat Isyak berjemaah itu juga merupakan kegiatan pertama kali dalam kepengurusan UKM Karomah dan sudah dua kali berjalan.

"Acara ini sudah diadakan dua kalinya sekarang, pertama itu waktu bulan puasa kemarin," imbuh Ami.

Adapun yang turut hadir dalam kegiatan tersebut meliputi  ORMAWA dan sebagian Pengelola kampus.

"Kami sudah mengusahakan kepada setiap ORMAWA, baik melalui media maupun komunikasi langsung supaya menghadiri acara khotmil quran ini dan pengelola juga kita undang namun untuk pengelola sendiri hanya Bagian Kemahasiswaan yang kami hadirkan dan untuk pengelola yang lain waktunya kita tidak cukup karena bisa dibilang terburu-buru," Jelas Hayat.

Bagian Kemahasiswaan berharap acara itu dapat berlanjut dan semakin besar serta berkembang.

"Mungkin kebelakangnya makin besar dan tidak hanya sekedar khotmil quran" tuturnya. (Msn/Ltf)

Minggu, 14 Juli 2019

SEHARUSNYA MAHASISWA MENGHINDAR DARI GERBANG SAMPAH PERADABAN.

(Opini)


Kompasiana.com

Oleh : Muhsin
Prodi PPKn Semester III
Aktif di LPM Retorika.
Mahasiswa menurut Sarwono [1978] – adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18 – 30 tahun. 

Mahasiswa memiliki trifungsi atau tanggung jawab didalam status yang disandangnya, pertama, mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan. kedua, agen of knowlidge atau agen pengetahuan. ketiga, agen of social control atau menjadi kontrol pada masyarakat di dalam menjaga ke stabilan dinamika sosial. 

Maka dari itu secara penilaian masyarakat pada umumnya mahasiswa adalah tokoh intelektual yang mempunyai kemampuan untuk berpikir kritis, kemampuan pengetahuan yang mumpuni dan dikenal dengan gerakan-gerakan yang membawa perubahan yang lebih baik. 

Namun mahasiswa tidak semuanya memiliki kemauan dan kemampuan yang sama banyak diantara mahasiswa-mahasiswa yang hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sejatinya jadi mahasiswa. 

Banyak juga mahasiswa yang seolah-olah hanya menunda masa tuanya saja yaitu dengan memilih masuk di perguruan tinggi karena ketidak siapan berkecipung ditengah-tengah masyarakat.

Di dalam ruang lingkup mahasiswa banyak tipologi-tipologi mahasiswa yang berada dilingkungan kampus, pertama, ada tipologi mahasiswa yang aktif dan siap tannggap diberbagai persoalan atau mempunyai kepakaan diatas rata rata baik dalam persoalan lingkungan, pengetahuan maupun gerakan (aktivis). 

Kedua, tipologi mahasiswa yang suka dengan kegiatan-kegiatan organisasi yang telah diikutinya, tentu mahasiswa yang seperti ini mempunyai keloyalan yang tinggi terhadap organisasinya (organisatoris), hal ini juga dilakukan oleh mahasiswa yang mempunyai tipologi aktivis.

Ada juga tipologi mahasiswa yang ke tiga yaitu mahasiswa yang hanya fokus terhadap urusan kuliah  atau hanya mengisi daftar hadir saja. mahasiswa yang seperti ini sudah memiliki gelar dengan sebutan mahasiswa "kupu-kupu"(kuliah pulang-kuliah pulang) seperti yang telah dilansir disebuah artikel oleh Prof. Dr. Drh. Hj. RR. Retno Widyani, Ms, MH,  tipologi mahasiswa yang seperti ini tentu diragukan dalam kemampuan atau skill sebagai mahasiswa.  

Ke empat, ada tipologi mahasiswa yang hanya memamerkan penampilannya, selalu apdute dalam masalah penampilan atau hanya beraktivitas dengan kenyamanan saja, mahasiswa seperti ini dikenal dengan sebutan tipologi (hidonis), antara berbagai macam tipologi mahasiswa dapat dibedakan mana mahasiswa yang produktif dan bekualitas dan mana tipologi mahasiswa yang diragukan dalam orientasinya sebagai mahasiswa yang dikenal dengan trifungsi mahasiswa, bahkan dikhawatirkan menjadi bagian dari sampah peradaban.


Sabtu, 13 Juli 2019

Kini Tak Lagi Menjadi Kala Itu

Puisi.
pixabay.com



Aku pernah menatap tajam pada setiap tapak yang hendak aku tapaki dg penuh keyakinan

Kala itu
Aku sempat menggenggam erat letup bibir yg telah terucap

Kala itu
Aku dan kau pernah berdiri kala sakit itu datang

Namun semua telah berubah menjadi KINI, sehingga harus seperti yg dimintanya aku kan menjadi bias yg menghilang.


By:  Putra Brekas

Rabu, 10 Juli 2019

Puisi


https://beritagar.id/artikel-amp/gaya-hidup/
brain-fog-kabut-tebal-yang-menyelimuti-otak

puisi aku tak bisa menulismu 
Lantaran otakku kosong
Tanpa kata
Tanpa warna
Tanpa simbol
Dan tanpa rasa
Harus bagaimana..??
 Menggapaimu, menggapai bintang
Menulismu tanpa baca itu kosong
Dan tanpamu aku hilang

By: AN. 


Partisipasi, UKM Pramuka STKIP PGRI Sumenep Kembali Delegasikan Anggotanya ke Luar Madura


Moh. Alaikarrahiem sebelah kanan delelgasi STKIP PGRI sumenep
Di Kemah Budaya se-Jawa 2019 di Buper Candi Prambanan Daerah Istimewa Yogjakarta.

Retorika News-Moh. Alaikarrahiem Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru  Sekolah Dasar (PGSD) saat ini mewakili kampus STKIP PGRI Sumenep menjadi peserta Kemah Budaya se-Jawa 2019 di Buper Candi Prambanan Daerah Istimewa Yogjakarta.


Kemah Budya se-Jawa tersebut berlangsung selama tiga hari yaitu mulai tanggal 10 s/d 13 Juli 2019.



Alaik yang aktif di UKM Pramuka Racana Jokotole STKIP PGRI Sumenep  itu telah lolos seleksi sehingga menjadikan dirinya sebagai anggota harus berangkat ke DI Yogjakarta.



Moh. Ramdhani selaku ketua Umum UKM Pramuka STKIP setelah dihubungi melalu via WhatsApp kepada  kru LPM Retorika menegaskan bahwa pihaknya mendelegasikan anggotanya sebagai bentuk partisipasi dalam kegaiatan kepramukaan.



"Tujuannya untuk memperbanyak Ilmu, pengalaman,  serta rasa cinta dengan budaya Indonesia sekaligus wujud partisipasi aktif Pramukan STKIP Sumenep," jelasnya.



Kegiatan kemah Budaya itu menitik beratkan pasa luru ilmu dan luru karwuh dalam bidang kebudayaan dengan bentuk kegiatan pengasahan pengetahuan, pengalaman, dengan bermacam kegiatan diantaranya permainan, diskusi, demonstrasi, simulasi, praktek serta wisata.



Dalam mendelegasikan anggotanya Dhani berharap ada dampak positif yang sangat signifikan terutama bagi anggota yang sudah mendapat tugas jadi delegasi itu.



"Bisa memberikan banyak ilmu, pengalaman baru, dapat melestarikan budaya Jawa, bisa membangun relasi, kepedulian, dan pola pikir lebib jauh Anggota Pramuka STKIP PGRI Sumenep untuk lebih baik," imbuhnya. (ltf/Bsr)

Selasa, 09 Juli 2019

Serahkan segala

alfathbagus.com/abstrak/

Dengan rendah tanah gersang
Jadikan akhir saksinya
Membukti jadi nyata
Awal semakin jauh 
Bersama..!! 

Bawakan hati ingin kembali
Ketika putaran menyatakan
Bahwa diri akan kembali
Beriringan bintang-bintang
Yang telah lama pergi bersama

Dengan keburukan
Panasnya air yang mendidih
Janjikan nyata
Bersama salam keberuntungan. 

By: AN. 

Mengagumi

Puisi. 

Rapuh dan jatuh, setiap saat mengagumimu
Terasa hampa Jatuhlah air mata terukir namamu
Kutiup langit kucium bintang
Semakin kencang nafasku memeluk kata-katamu

Mengingat dalam kehampaan dan kehinaan
orang-orang tertawa lontaran kotor mengkoyak kalbu
 Rami-rami disekitarmu, merasa indah untuknya penuh nafsu

Tak peduli.. 
Dan tak mau tahu.. 
 jika harus merasa kehilangan itulah ketulusan
 Dan kejujuran kalbu bukan kejinya nafsu
Biarlah terbang dengan sejuta harapan dan do'a
Membawa darah dan puisi 
Mengagumimu syukur dan candu. 

By: AN. 

Senin, 08 Juli 2019

Tentang Sebuah Rasa

Puisi.
hmbsifkipunpasbdg.blogspot.com

Kala purnama bersinar,
Cahayanya memadu hati dengan sepi

Aku tak mendengar percakapan bintang dengan langit, namun
Aku menikmati keindahannya

Aku tak tahu percakapan apa yang sedang berlangsung
yang kau bicarakan dengan riak ombak di tengah lautan sana, namun
Aku merasakannya_
Ada seutas harapan dari relung hati yang paling dalam.

By: NM 38.

"Berembun Wajah lima "

https://sobsketsa.blogspot.com/2018/05.

Setetes embu menyelimuti samudra
Secarik tisu basah dibuatnya, heran gerimis hati
Lama badai kedamaian melanda
Dia bersila ditempurung rinduku

Aku batu lunak membisu
Kegirangan dihamparan salju
Terasa dunia,  didekat salju
Mendarah daging pada jiwaku
Sudah matahari membakar berkali-kali
Tegar,  tegap menanti

Aku sibuk mencari, pada jiwa sebelah jiwa rohani
Sejuk rasanya memandangmu
Sebelah mata kupancarkan
Terlihat indah nyata dunia wajahmu.

By: iil

HMP Matriks STKIP PGRI Sumenep Gelar MUBES ke VIII

    Pembukaan musyawarah Besar (MUBES) Ke VIII  HMP MTRIKS STKIP PGRI suemnep.











Retorika News- Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika atau yang eksis dengan nama HMP Matriks Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep kembali melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) di tahun 2019 ini.

Kegiatan Musyawarah Besar HMP Matriks ini merupakan MUBES ke VIII yang berlangsung pada Senin pagi di Gedung Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, yang diikuti oleh pengurus dan anggota HMP Matriks. (08/06)

Tujuan diadakan Mubes tersebut adalah sebagai proses regenerasi Pengurus Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumenep agar wadah bagi Mahasiswa Matematika dalam berproses di HMP dapat terorganisir.

Pernyataan ini senyampang dengan penyampaian ketua Umum HMP Matriks periode 2018-2019. Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa diadakannya Mubes agar Mahasaiswa dapat memiliki wadah sebagai tempat untuk berproses bersama.
“Dengan tujuan supaya seluruh Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika mempunyai wadah atau tempat untuk bisa belajar bersama,” tegasnya

Selain itu, Lila juga berharap dengan dilaksanakan MUBES VIII ini bisa melahirkan pemimpin yang lebih bertanggungjawab dan lebih baik dari masa dirinya sebagai pengurus HMP Matriks.
“Saya berharap setelah MUBES ini dapat melahirkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan lebih baik dari periode saya atau sembelumnya, ketika kader di bawah saya lebih baik dari saya, maka saya berhasil dan ketika tidak lebih baik dari saya, maka saya gagal,” imbuhnya. ( ltf/Mhs)

Rabu, 03 Juli 2019

Konsisten : Kajian UKM PI STKIP PGRI Sumenep di Hari Libur

Kajian UKM PI STKIP PGRI Sumenep

Retorika News – Meski di hari libur, Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual (UKM PI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep tetap melaksanakan kegiatan yang memang sudah masuk dalam program kerja organisasi tersebut. Adapun kegiatan yang berlangsung di Gazebo kampus itu ialah rutinitas kajian literasi yang diikuti oleh seluruh anggota dan pengurus UKM PI. Serta agenda ini merupakan agenda yang rutin dilaksanakan satu kali dalam satu mingggu 03/07/19.

Mengenai kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu pagi itu sahabati Suzan Surayya selaku ketua umum UKM PI 2019-2020 mengatakan bahwa kajian intelektual itu diadakan untuk membudayakan atau menghidupkan budaya-budaya leterasi yang hampir mulai hilang di lingkungan mahasiswa, sehingga kampus STKIP PGRI Sumenep sendiri bisa terkenal dengan mahasiswanya yang berkarya.

“Memang ini adalah bagian dari visi dan misi UKM PI untuk membudayakan kembali budaya budaya literasi yang hampir hilang di wilayah atau di bagian mahasiswa. Oleh karena itu UKM PI memiliki tujuan, memiliki niat untuk kembali menghidupkan budaya-budaya literasi yang ada dikampus. Sehingga kampus STKIP tidak hanya terkenal sebagai kampus yang berkualitas tapi juga terkenal dengan intelektualitasnya yang semakin mengggema didalamnya” tegasnya.

Susan suraya atau yang akrab dipanggil suzan mengatakan bahwa tema pada acara kajian itu adalah Globalisai Dalam Pertarungan Dengan Tantangan. “kajian yang diangkat tema besarnya adalah sosial. Kemudian yang diangkat lebih dalam dari tema sosial itu adalah Globalisasi Dalam Pertarungan Dengan Tantangan” tegasnya.

Yulie Marta Aulina selaku anggota mengaku sangat senang dan mengapresiasi terhadap acara yang di adakan oleh UKM PI. “Saya sebagai anggota pada acara tadi sangat senang dan mengapresiasi terhadap acara yang diadakan oleh UKM PI tadi. Karana acara atau kegiatan tadi sangat bermanfaat, bisa mengasah pikiran kita, dan jiwa intelektual kita” ucapnya.

Selain itu, Yuli Marta Aulina berharap bahwa kegiatan kajian itu bisa berlanjut dan tidak vakum. “semoga acara tadi bisa bermanfaat bagi kita semua dan semoga acara tadi tidak hanya pada hari ini, mudah-mudahan di minggu mendatang ada dan terus ada tidak vakum,” harapnnya.

Selasa, 02 Juli 2019

Memorandum of Understanding (MoU) PBSI STKIP PGRI Sumenep dengan ADOBSI


 Kerja sama prodi PBSI STKIP PGRI suemenep dengan
Asosiasi Dosen bahasa dan sastra indonesia (ADOPSI) di IAIN surakarta. 


Retorika News- Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep kali ini telah selesai melakukan Memorandum of Understanding (Mou) dengan Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOPSI).

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung pada Selasa tanggal 02 Juli 2019 yang bertempat di Kampus Institut Agama Islam (IAIN) Surakarta.

Kerjasama itu dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam bidang kebahasaan dan kesastraan Indonesia.

"Kerjasama untuk memperkuat dan bersinergi dalam bidang kebahasaan dan kesastraan Indonesia seluruh PTN dan PTS di Indonesia," ungkap Kaprodi PBSI Suhartatik, M.Pd

Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam kerjasama itu Tatik menjelaskan ialah kerja sama dalam melakukan kajian dan penelitian.

"Kegiatan acaranya biasanya melakukan kajian bersama tentang penataan kurikulum Bahasa Indonesia, Pembelajaran Bahasa Indonesia (BI), Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, dan juga BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing)," imbuhnya.  (ltf/mhs)