https://www.brilio.net/gadget/24-ilustrasi-ini-menggambarkan- parahnya-kecanduan-gadget-bikin-miris-151210v.html By: Muhsin Aktif sebagai Wartawan di LPM |
Akhir-akhir ini game sudah tampak berevolusi dan sudah sampai pada tingkat kemajuannya.
Beraneka ragam game video bermunculan dengan keunikannya masing-masing untuk dapat menarik peminat konsumen.
Publik pun mulai gencar membicarakan fenomina ini. Bukan tanpa alasan, hal itu karena melihat dampaknya yang cukup serius dan kurang positif bagi para konsumen khususnya para pemuda yang mulai tersugesti oleh game, bahkan persoalan seperti ini bisa dikatagorikan sebagai persoalan yang agak serius.
Ironisnya 'ngeGame' merupakan salah satu kegiatan yang cukup banyak diminati dari berbagai kalangan baik yang masih anak-anak, remaja bahkan sampai orang dewasa.
Pasalnya mereka beranggapan bahwa game adalah suatu usaha untuk menghibur diri (refresing) atau untuk bahan pelarian yang efektif dari berbagai persoalan.
Namun realitanya yang terjadi game hanya menjadi problematika baru dan menjadi penyakit kronis bagi para pecandunya, para gamer yang berlebihan akan dapat mengubah sifat-sifatnya menjadi kurang baik, semisal rasa malas untuk beraktifitas lain, buruk dalam meminej waktu, egoisintrisme dan tidak acuh terhadap orang lain, dan itu merupakan manifestasi dari potensi game saat ini.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan kecanduan bermain game sebagai salah satu gangguan mental. Dilansir oleh media online kompas.com.
Sangat memprihatinkan juga ketika Sebagian dari orang-orang sekitar kita yang merupakan bagian mahasiswa menjadi korban dan diperbudak oleh"penyakit game", seyogianya mahasiswa melakuakan hal-hal yang positif dan bermanfaat karena masa mahasiswa adalah masa-masa produktifitas diri dikembangkan, mempunyai pemikiran yang masih tajam, dan dikenal dengan manuver-manuvernya yang luar biasa. Bukan anomali yang hanya menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak penting, tidak produktif, hanya memprioritaskan gamenya saja. Mereka belum sadar dan Kebanyakan diantara mereka menilai hal ini wajar-wajar saja atau memang bagian dari hobi.
maka dapat diartikan Mahasiswa saat ini sudah mulai kehilang nilai-nilai kemahasiswaan dengan trifungsi yang diembannya sebagai pelopor perubahan, pengetahuan dan kontrol sosial, kalau menjadi pengontrol dirinya saja sudah tidak mampu apalagi mengontrol diluar dirinya. Ironisnya bukan cuma berhenti pada gangguan eksistensi mahsiswa dan trifungsinya saja penyakit game sudah merambat pada perkembangan mental dan dengan sendirinya fisik pun terganggu seperti pada kasus "ada orang tua yang datang kemari karena anaknya sudah mau di-DO (Drop Out) dari universitasnya di Purwokerto. Anak kecanduan game online, jam 1/2 pagi masih online. Gak mau mandi, sampai pispot dibawa masuk ke kamar karena gak mau ke kamar mandi, dia gak mau meninggalkan game-nya, jadi dibawa kemari," kata Dr Kristiana Siste Kurniasanti, dikutip dari ABC.net, di Jakarta, Jumat (14/6/2019). Mengerikan bukan??
Jadi dapat disimpulkan bahwa keberadaan game saat ini juga perlu perhatian khusus dari berbagai pihak, karena orang yang masih loyal sangat rentan untuk menjadi gamer sejati. disamping mengubah manusia pada kodratnya kecanduan game juga akan mengubah nasib bangsa kedepannya.
Mantul
BalasHapus