Puisi.
Rapuh dan jatuh, setiap saat mengagumimu
Terasa hampa Jatuhlah air mata terukir namamu
Kutiup langit kucium bintang
Semakin kencang nafasku memeluk kata-katamu
Mengingat dalam kehampaan dan kehinaan
orang-orang tertawa lontaran kotor mengkoyak kalbu
Rami-rami disekitarmu, merasa indah untuknya penuh nafsu
Tak peduli..
Dan tak mau tahu..
jika harus merasa kehilangan itulah ketulusan
Dan kejujuran kalbu bukan kejinya nafsu
Biarlah terbang dengan sejuta harapan dan do'a
Membawa darah dan puisi
Mengagumimu syukur dan candu.
By: AN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar