Foto. Kondusif Kongres II Insan Genre di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep. (Doc.Amiyati) 25/02
Pelaksanaan Kongres II insan Genre (Ikatan Satuan Generasi Berencana) sudah berlangsung dengan lancar di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep bertepatan pada hari Ahad, 25 Februari 2018. serta dalam Kongres tersebut dihadiri oleh dua perwakilan masing-masing Pik-R / M (Pusat Informasi Konseling Remaja/ Mahasiswa).
Pada kegiatan Kongres II Itu, Sri Endah Purwanti selaku kepala Bidang KB & K3 DPPPA & KB mengharap nantinya pengurus lebih serius dan inten dalam melaksanakan tugasnya.
"Semoga dikepengurusan selanjutnya mereka bisa totalitas dalam melaksanakan program Genre dan BKKBN," jelas dia.
Pihaknya juga menambahkan bahwa setelah mengadakan MOU dengan STKIP dirinya juga berharap dengan kegiatan tersebut bisa membangkitkan kefakuman di Organisasi itu.
"Acara ini yang bertempat di graha STKIP PGRI Sumenep, bisa membangunkan kembali kegiatan- kegiatan Pik-M (Pusat Informasi Konseling Mahasiswa) yang sempat fakum di kampus ini," tambahnya
Harapan itu tidak jauh berbeda dengan penyampaian ketua STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmoni
dirinya berharap akan melahirkan para penerus yang militan.
"Semoga kongres II ini menghasilkan regenerasi atau pengurus yang lebih giat lagi dan menjadi suri tauladan bagi para anggotanya," Ungkapnya.
Selain itu Asmoni juga bangga dan merasa terkesan dengan adanya kegiatan-kegiatan yang sudah dijalankan mulai sebelumnya.
"Banyak kegiatan-kegiatan positif yang telah dilaksanakan terbukti dengan makin bertambahnya Pik-r di sekolah- sekolah," imbuhnya. (Amy/MHE).
Selasa, 27 Februari 2018
Minggu, 25 Februari 2018
Ketua Terpilih Masyhuri, Pelantikan Pengurus BEM STKIP PGRI Sumenep Diwarnai Dengan Orasi.
Foto. Diatas Podium Ketua BEM Periode 2018-2019 Tengah Berorasi Dalam Sambutannya. (Doc.Hendra) 24/02.
Retorika News.co.id - Pengurus baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2018/2019 telah resmi dilantik pada Sabtu Pagi di Aula Lt. III Gedung selatan STKIP PGRI Sumenep (24/02)
Dalam acara yang sakral itu Dr. Asmoni ketua STKIP PGRI Sumenep mengukuhkan seluruh pengurus baru badan eksekutif mahasiswa yang berjumlah kurang lebih sepuluh orang delegasi dari berbagai UKM dan HMP yang ada di Kampus STKIP.
"Saya ucapkan selamat kepada seluruh pegurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep," ungkapnya.
Asmoni menaruh harapan besar kepada seluruh pengurus BEM periode 2018-2019 yang terpilih itu.
"Saya berharap seluruh pengurus BEM terpilih, disaksikan seluruh ORMAWA melaksanakan tugasnya dengan baik," tambah dia.
ketua panitia Miftahol Hendra Efendi dalam sambutannya mengungkapkan beberapa harapan agar menjadi Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang bertanggung jawab.
"Saya berharap kader selanjutnya di periode 2018/2019 menjadi kader yang bertanggung jawab," jelasnya.
Selesai prosesi pelantikan yang dilanjutkan dengan Orasi dari Ketua terpilih delegasi Prodi PPKn semester Vll Masyhuri menegaskan, dalam orasinya dia mengatakan bahwa Mahasiswa Jangan sampai melupakan sejarah tentang peradaban Mahasiswa dari era sebelum kemerdekaan hingga sampai saat ini.
"kita harus mengingat tentang pergerakan mahasiswa. Karena, Mahasiswa sekarang telah terlena oleh romantisme, dan pragmatis. Jadi, perlu adanya kesadaran dari diri masing-masing", tegasnya. (Fq/MHE)
Retorika News.co.id - Pengurus baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode 2018/2019 telah resmi dilantik pada Sabtu Pagi di Aula Lt. III Gedung selatan STKIP PGRI Sumenep (24/02)
Dalam acara yang sakral itu Dr. Asmoni ketua STKIP PGRI Sumenep mengukuhkan seluruh pengurus baru badan eksekutif mahasiswa yang berjumlah kurang lebih sepuluh orang delegasi dari berbagai UKM dan HMP yang ada di Kampus STKIP.
"Saya ucapkan selamat kepada seluruh pegurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep," ungkapnya.
Asmoni menaruh harapan besar kepada seluruh pengurus BEM periode 2018-2019 yang terpilih itu.
"Saya berharap seluruh pengurus BEM terpilih, disaksikan seluruh ORMAWA melaksanakan tugasnya dengan baik," tambah dia.
ketua panitia Miftahol Hendra Efendi dalam sambutannya mengungkapkan beberapa harapan agar menjadi Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang bertanggung jawab.
"Saya berharap kader selanjutnya di periode 2018/2019 menjadi kader yang bertanggung jawab," jelasnya.
Selesai prosesi pelantikan yang dilanjutkan dengan Orasi dari Ketua terpilih delegasi Prodi PPKn semester Vll Masyhuri menegaskan, dalam orasinya dia mengatakan bahwa Mahasiswa Jangan sampai melupakan sejarah tentang peradaban Mahasiswa dari era sebelum kemerdekaan hingga sampai saat ini.
"kita harus mengingat tentang pergerakan mahasiswa. Karena, Mahasiswa sekarang telah terlena oleh romantisme, dan pragmatis. Jadi, perlu adanya kesadaran dari diri masing-masing", tegasnya. (Fq/MHE)
Belum Jelas Alasannya, Pro dan Kontra Pembuatan Kartu Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep
Foto. Ruang Pustakawan Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep. (Doc.Mila) 23/02.
Retorika News.co.id - Kebijakan yang dikeluarkan oleh perpustakaan atas saran pimpinan STKIP PGRI Sumenep mengenai pembuatan kartu perpustakaan yang di mulai dari tanggal 19 Februari sampai 30 April 2018 menuai pro kontra dikalangan mahasiswa. karena, adanya Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sudah berfungsi sebagai kartu perpustakaan. (23/02)
Menanggapi hal demikian, Mas'odi, M.Pd selaku Kepala Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep menjelaskan bahwa pentingnya pembuatan kartu perpustakaan Bagi Mahasiswa meskipun sudah ada KTM.
"Sudah tahun 2018, zaman sudah semakin maju. Pada masa saya tahun 2006 kartu perpus menyatu dengan yang namanya KTM. Sehingga pada dasarnya tidak perlu lagi membuat kartu perpustakaan karena sudah ada KTM, jadi tidak efisien. " Jelasnya.
Odi juga menambahkan bahwa Mahasiswa yang harus membuat kartu perpus dari angkatan tahun 2014 ke atas, dan waktu pendaftran berbatas waktu. Karena, tidak dipungut biaya pendaftaran atau gratis. Sehingga, apabila mendaftar sudah melewati batas ketentuan maka, akan dikenakan biaya.
"Mahasiswa dari tahun 2014, 2015, 2016, 2017 kita akan buatkan secara gratis. Akan tetapi, hanya dalam kurun waktu 2 bulan. Setelah itu harus bayar Rp. 10.000," imbuhnya.
Pembuatan kartu perpus yang kembali dimulai sejak tahun 2018 sekarang ini mendapat respon positif dari mahasiswa prodi PBSI semester I Nura
"Dengan adanya pembuatan kartu perpus itu bagus. Karena, setidaknya mahasiswa tidak memakai KTM. Apalagi di perpus-perpus lainnya kan ada. Dari awal aku kuliah ke kampus ini merasa kaget, kenapa gak ada kartu perpusnya. Dan harapan saya semoga bukan hanya ditahun 2018, tapi kedepannya juga serta saya berharap, sebaiknya kartu perpus berubah-ubah setiap tahunnya," tutur dia.
Beda halnya dengan pernyataan Jumratul Hajjah prodi Mahasiswi PBSI setelah dihubungi melalui via Hand Phone. Dengan tegas dirinya mengaku tidak setuju dengan adanya kebijakan pembuatan kartu perpus.
"Kalau saya pribadi sangat tidak setuju dengan adanya pembuatan kartu perpus karena kan sudah ada KTM kenapa harus buat kartu perpus. Jika memang pembuatan kartu perpus itu perlu, setidaknya ada surat ederan mengenai alasan dan latar belakangnya kenapa harus membuat kartu perpus. Agar mahasiswa yang pemikirannya masih dangkal tidak punya kecurigaan negatif terkait pembuatan kartu perpus, dan kenapa tidak mengurusi KTM saja agar tidak buang-buang waktu, uang, tenaga, dan lain sebagainya," katanya. (Mila/MHE)
Belum Jelas Alasannya, Pro dan Kontra Pembuatan Kartu Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep
Foto. Ruang Pustakawan Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep. (Doc.Mila) 23/02.
Retorika News.co.id - Kebijakan yang dikeluarkan oleh perpustakaan atas saran pimpinan STKIP PGRI Sumenep mengenai pembuatan kartu perpustakaan yang di mulai dari tanggal 19 Februari sampai 30 April 2018 menuai pro kontra dikalangan mahasiswa. karena, adanya Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) sudah berfungsi sebagai kartu perpustakaan. (23/02)
Menanggapi hal demikian, Mas'odi, M.Pd selaku Kepala Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep menjelaskan bahwa pentingnya pembuatan kartu perpustakaan Bagi Mahasiswa meskipun sudah ada KTM.
"Sudah tahun 2018, zaman sudah semakin maju. Pada masa saya tahun 2006 kartu perpus menyatu dengan yang namanya KTM. Sehingga pada dasarnya tidak perlu lagi membuat kartu perpustakaan karena sudah ada KTM, jadi tidak efisien. Tapi, karena kendalanya ada mahasiswa yang belum punya KTM, sehingga terganggu pelayanannya. Sehingga kemarin kita berinisiatif dan juga saran dari pimpinan bagaimana kalau perpustakaan buat kartu perpus, untuk memfasilitasi siswa agar identitasnya jelas. KTM dan kartu perpus fungsinya sama, kartu perpus bisa untuk KTM. Tapi bukan berarti untuk menggantikan KTM. Intinya kita ingin memfasilitasi mahasiswa agar tidak timpang, kita sudah terotomasi tapi masih manual. Dan kartu perpus juga sebagai persyaratan yudisium" Jelasnya.
Odi juga menambahkan bahwa Mahasiswa yang harus membuat kartu perpus dari angkatan tahun 2014 ke atas, dan waktu pendaftran berbatas waktu. Karena, tidak dipungut biaya pendaftaran atau gratis. Sehingga, apabila mendaftar sudah melewati batas ketentuan maka, akan dikenakan biaya.
"Mahasiswa dari tahun 2014, 2015, 2016, 2017 kita akan buatkan secara gratis. Akan tetapi, hanya dalam kurun waktu 2 bulan. Setelah itu harus bayar Rp. 10.000," imbuhnya.
Pembuatan kartu perpus yang kembali dimulai sejak tahun 2018 sekarang ini mendapat respon positif dari mahasiswa prodi PBSI semester I Nura
"Dengan adanya pembuatan kartu perpus itu bagus. Karena, setidaknya mahasiswa tidak memakai KTM. Apalagi di perpus-perpus lainnya kan ada. Dari awal aku kuliah ke kampus ini merasa kaget, kenapa gak ada kartu perpusnya. Dan harapan saya semoga bukan hanya ditahun 2018, tapi kedepannya juga serta saya berharap, sebaiknya kartu perpus berubah-ubah setiap tahunnya," tutur dia.
Beda halnya dengan pernyataan Jumratul Hajjah prodi Mahasiswi PBSI setelah dihubungi melalui via Hand Phone. Dengan tegas dirinya mengaku tidak setuju dengan adanya kebijakan pembuatan kartu perpus.
"Kalau saya pribadi sangat tidak setuju dengan adanya pembuatan kartu perpus karena kan sudah ada KTM kenapa harus buat kartu perpus. Jika memang pembuatan kartu perpus itu perlu, setidaknya ada surat ederan mengenai alasan dan latar belakangnya kenapa harus membuat kartu perpus. Agar mahasiswa yang pemikirannya masih dangkal tidak punya kecurigaan negatif terkait pembuatan kartu perpus, dan kenapa tidak mengurusi KTM saja agar tidak buang-buang waktu, uang, tenaga, dan lain sebagainya," katanya. (Mila/MHE)
Jumat, 23 Februari 2018
Seminar Pendidikan Matematika Diselenggarakan Sebelum OKARA, Sebagian Mahasiswa Merasa Keberatan
Foto. Brosur Seminar Pendidikan Matematika (Doc. Hendra) 24/02.
Retorika News.co.id - Dari beberapa Persiapan menyambut Olimpiade Matematika se-Madura (OKARA) yang dilakukan oleh panitia pelaksana. Namun sebelum OKARA itu dimulai, Prodi Pendidikan Matematika akan mengadakan Seminar Pendidikan Matematika dengan mendatangkan nara sumber Dr. Abdussakir, M. Pd selaku peneliti, penulis buku serta dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan juga pengawas RA/MI Kecamatan Ambunten Muhammad Nurul Hajar, M. Pd. Seminar tersebut akan dilaksanakan pada bulan mendatang tanggal 03 Bulan Maret 2018 yang bertempat di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep. (23/02)
Upaya diadakannya kegiatan tersebut itu Lilis Mariyatul Fitriyah, M.Pd selaku ketua Prodi Pend. Matematika kepada crew LPM Retorika mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil rapat prodi.
"Intinya kegiatan ini bukan keinginan satu orang, sudah hasil rapat mulai bulan oktober. Itu sebelum istirahat ada sesi pengetahuan. Mengetahui apa itu literasi terus faktanya, bagaimana literasi matematika itu, dan bagaimana cara ngukur literasi, bagaimana mengintegrasikan literasi matematika sama karakter dalam pembelajaran matematika. Yang paling menarik pas sesi setelah istirahat, karena itu sesi yang nyata dan real," ungkapnya.
Ketua prodi itu juga menambahkan untuk target peserta paling tidak dari mahasiswa PGSD dan Pend. Matematika serta dari luar minimal 250 untuk seluruh Madura.
"Dan yang sudah konfirmasi saat ini dari Sampang dan Pamekasan," imbuhnya.
Namun dibalik hal itu, mahasiswa prodi pend. Matematika semester IV Ayyul menyampaikan keberatannya terutama untuk di uang pendaftran.
"Jujur, anak-anak dikelas merasa keberatan dengan biaya kontribusi yang sebesar itu," tuturnya.
Berbeda jauh dengan Khoirotul Ummah prodi Pend. Matematika semester 2 mengatakan kalau seminar pendidikan matematika yang akan dilaksanakan itu cukup bagus dan sangat menarik.
"Tanggapan sya mengenai seminar literasi matematika ini cukup bagus dan menarik, karena sulit kita jumpai orang-orang yang benar-benar mampu dan mumpuni di bidang matematika," Jelas dia. (Mila/MHE)
Retorika News.co.id - Dari beberapa Persiapan menyambut Olimpiade Matematika se-Madura (OKARA) yang dilakukan oleh panitia pelaksana. Namun sebelum OKARA itu dimulai, Prodi Pendidikan Matematika akan mengadakan Seminar Pendidikan Matematika dengan mendatangkan nara sumber Dr. Abdussakir, M. Pd selaku peneliti, penulis buku serta dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan juga pengawas RA/MI Kecamatan Ambunten Muhammad Nurul Hajar, M. Pd. Seminar tersebut akan dilaksanakan pada bulan mendatang tanggal 03 Bulan Maret 2018 yang bertempat di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep. (23/02)
Upaya diadakannya kegiatan tersebut itu Lilis Mariyatul Fitriyah, M.Pd selaku ketua Prodi Pend. Matematika kepada crew LPM Retorika mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil rapat prodi.
"Intinya kegiatan ini bukan keinginan satu orang, sudah hasil rapat mulai bulan oktober. Itu sebelum istirahat ada sesi pengetahuan. Mengetahui apa itu literasi terus faktanya, bagaimana literasi matematika itu, dan bagaimana cara ngukur literasi, bagaimana mengintegrasikan literasi matematika sama karakter dalam pembelajaran matematika. Yang paling menarik pas sesi setelah istirahat, karena itu sesi yang nyata dan real," ungkapnya.
Ketua prodi itu juga menambahkan untuk target peserta paling tidak dari mahasiswa PGSD dan Pend. Matematika serta dari luar minimal 250 untuk seluruh Madura.
"Dan yang sudah konfirmasi saat ini dari Sampang dan Pamekasan," imbuhnya.
Namun dibalik hal itu, mahasiswa prodi pend. Matematika semester IV Ayyul menyampaikan keberatannya terutama untuk di uang pendaftran.
"Jujur, anak-anak dikelas merasa keberatan dengan biaya kontribusi yang sebesar itu," tuturnya.
Berbeda jauh dengan Khoirotul Ummah prodi Pend. Matematika semester 2 mengatakan kalau seminar pendidikan matematika yang akan dilaksanakan itu cukup bagus dan sangat menarik.
"Tanggapan sya mengenai seminar literasi matematika ini cukup bagus dan menarik, karena sulit kita jumpai orang-orang yang benar-benar mampu dan mumpuni di bidang matematika," Jelas dia. (Mila/MHE)
Mulai Digerakkan Kembali; Kajian Rutin Mingguan UKM PI STKIP PGRI Sumenep
Foto. Kajian Rutin UKM PI Setiap Minggu Di Sekretariat PI Lantai III STKIP PGRI Sumenep. (Doc. Shafi) 23/02.
Retorika News.co.id - Tidak hanya cukup belajar di kelas saja. Akan tetapi, sebagai Mahasiswa yang sudah menyandang status "Maha" selayaknya kreatifitas belajarnya juga harus lebih ditingkatkan kembali.
Seperti halnya yang diprogramkan oleh Organisasi Mahasiswa yang satu ini, melaksanakan kajian rutin yang di agendakan setiap satu kali dalam seminggu.
Pengurus Baru Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual (UKM PI) STKIP PGRI Sumenep periode 2018-2019 selesai melakukan rapat kerja (RAKER) yang bertempat di Asta Tinggi kemarin, setelah menyusun program kerja menghasilkan beberapa poin kesepakatan program kerja, baik itu merupakan program harian, mingguan, bahkan program kerja tahunan yang akan direalisasikan oleh pengurus beserta anggota UKM PI ke depan.
Pada Jumat siang, tampak sejumlah anggota dan pengurus UKM PI berkumpul di sekret utama dalam rangka Kajian Rutin yang pada saat itu merupakan langkah awal khususnya bagi pengurus UKM PI periode 2018-2019 dalam menjalankan program kerjanya.
Setelah ditemui di depan sekret UKM PI, Yeni sapaan akrab ketua umumnya itu mengatakan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh rekan-rekannya tersebut pihaknya berharap, semoga kegiatan itu terus berjalan dan berkelanjutan serta konsisten (23/02).
"Harapan saya, semoga kajian ini menjadi awal yang baik untuk UKM PI dan terus continue ke depan. Karena ini merupakan program kerja UKM PI," jelasnya.
Senada dengan pengakuan dari salah satu anggota baru UKM PI Asy'ari setelah dihubungi melalui via telpon seluler, dirinya sangat berambisi dan semangat untuk mengikuti kajian rutin mingguan tersebut sebagai wujud berproses belajar di kampus yang tidak hanya cukup menerima materi di kelas saja.
"Ini merupakan kesempatan bagi teman-teman Mahasiswa untuk bagaimana belajar tidak hanya cukup di dalam kelas. Namun, di luar kelas seperti di Organisasi Mahasiswa UKM PI ini, teman-teman juga bisa berproses belajar mengasah potensi diri lebih maksimal," katanya.
Pihaknya juga berharap dengan adanya kegiatan ini akan mengembalikan khittoh Unit kegitan Mahasiswa Pengembangan Intelektual (UKM PI ) yang sudah berdiri beberapa tahun itu.
"Semoga saja dengan dilaksanakannya kegiatan mingguan ini akan bisa menjadikan UKM PI sebagai wadah untuk berproses bagi Mahasiswa akan berkembang sesuai dengan harapan dan kembali sebagaimana mestinya," imbuhnya. (SFY/MHE)
Retorika News.co.id - Tidak hanya cukup belajar di kelas saja. Akan tetapi, sebagai Mahasiswa yang sudah menyandang status "Maha" selayaknya kreatifitas belajarnya juga harus lebih ditingkatkan kembali.
Seperti halnya yang diprogramkan oleh Organisasi Mahasiswa yang satu ini, melaksanakan kajian rutin yang di agendakan setiap satu kali dalam seminggu.
Pengurus Baru Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual (UKM PI) STKIP PGRI Sumenep periode 2018-2019 selesai melakukan rapat kerja (RAKER) yang bertempat di Asta Tinggi kemarin, setelah menyusun program kerja menghasilkan beberapa poin kesepakatan program kerja, baik itu merupakan program harian, mingguan, bahkan program kerja tahunan yang akan direalisasikan oleh pengurus beserta anggota UKM PI ke depan.
Pada Jumat siang, tampak sejumlah anggota dan pengurus UKM PI berkumpul di sekret utama dalam rangka Kajian Rutin yang pada saat itu merupakan langkah awal khususnya bagi pengurus UKM PI periode 2018-2019 dalam menjalankan program kerjanya.
Setelah ditemui di depan sekret UKM PI, Yeni sapaan akrab ketua umumnya itu mengatakan, bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh rekan-rekannya tersebut pihaknya berharap, semoga kegiatan itu terus berjalan dan berkelanjutan serta konsisten (23/02).
"Harapan saya, semoga kajian ini menjadi awal yang baik untuk UKM PI dan terus continue ke depan. Karena ini merupakan program kerja UKM PI," jelasnya.
Senada dengan pengakuan dari salah satu anggota baru UKM PI Asy'ari setelah dihubungi melalui via telpon seluler, dirinya sangat berambisi dan semangat untuk mengikuti kajian rutin mingguan tersebut sebagai wujud berproses belajar di kampus yang tidak hanya cukup menerima materi di kelas saja.
"Ini merupakan kesempatan bagi teman-teman Mahasiswa untuk bagaimana belajar tidak hanya cukup di dalam kelas. Namun, di luar kelas seperti di Organisasi Mahasiswa UKM PI ini, teman-teman juga bisa berproses belajar mengasah potensi diri lebih maksimal," katanya.
Pihaknya juga berharap dengan adanya kegiatan ini akan mengembalikan khittoh Unit kegitan Mahasiswa Pengembangan Intelektual (UKM PI ) yang sudah berdiri beberapa tahun itu.
"Semoga saja dengan dilaksanakannya kegiatan mingguan ini akan bisa menjadikan UKM PI sebagai wadah untuk berproses bagi Mahasiswa akan berkembang sesuai dengan harapan dan kembali sebagaimana mestinya," imbuhnya. (SFY/MHE)
Belum Sampai Pada Target, Sosialisasi PMB Sudah mencapai 60 Persen
Foto. UPT. PMB STKIP PGRI Sumenep Datangi SMA 1 Lenteng. (Doc. Jihat Panita PMB). 22/02
Retorika News.co.id - Setelah beberapa hari bahkan hampir satu bulan full dengan melakukan sosialisasi. Namun, rasa bersemangat dan antusiasme Mahasiswa dalam berpartisipasi pada kampus tetap menyala. Hal itu dibuktikan dengan sosialisasi kali ini yang merupakan kegiatan serupa yang kesekian kalinya, yaitu sosialisasi kampus di beberapa lembaga sekolah yang ada di kecamatan Lenteng. Diantaranya SMK Sidink Puri, SMA Tanwirul Hija dan SMA 1 Negeri Lenteng (22/02).
Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang akrab dipanggil Pak Jihad pada crew LPM Retorika di ruangannya menyampaikan, bahwa sosialisai yang sudah dilakukan saat ini sudah mencapai 60% terealisasi.
"Dari sekian target sekolah yang kita rencanakan, sekitar 60%. Tinggal yang di pelosok-pelosok seperti Dasuk, Pasongsongan, dan yang terakhir di kepulauan", terangnya.
Sementara itu, beberapa kendala yang ditemui dalam pelaksanaan sosialisai kampus tersebut, Mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi semester VI yang berinisial RK mengatakan, kendala dalam kegiatan tersebut terkadang adanya cuaca yang ekstrim.
"Kendalanya mungkin hujan, panas, kadang kalau panas ya kepanasan, hujan ya kedinginan, dan becek," ujar dia. (Retno/MHE)
Retorika News.co.id - Setelah beberapa hari bahkan hampir satu bulan full dengan melakukan sosialisasi. Namun, rasa bersemangat dan antusiasme Mahasiswa dalam berpartisipasi pada kampus tetap menyala. Hal itu dibuktikan dengan sosialisasi kali ini yang merupakan kegiatan serupa yang kesekian kalinya, yaitu sosialisasi kampus di beberapa lembaga sekolah yang ada di kecamatan Lenteng. Diantaranya SMK Sidink Puri, SMA Tanwirul Hija dan SMA 1 Negeri Lenteng (22/02).
Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang akrab dipanggil Pak Jihad pada crew LPM Retorika di ruangannya menyampaikan, bahwa sosialisai yang sudah dilakukan saat ini sudah mencapai 60% terealisasi.
"Dari sekian target sekolah yang kita rencanakan, sekitar 60%. Tinggal yang di pelosok-pelosok seperti Dasuk, Pasongsongan, dan yang terakhir di kepulauan", terangnya.
Sementara itu, beberapa kendala yang ditemui dalam pelaksanaan sosialisai kampus tersebut, Mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi semester VI yang berinisial RK mengatakan, kendala dalam kegiatan tersebut terkadang adanya cuaca yang ekstrim.
"Kendalanya mungkin hujan, panas, kadang kalau panas ya kepanasan, hujan ya kedinginan, dan becek," ujar dia. (Retno/MHE)
Rabu, 21 Februari 2018
Bulan Maret Meriah, Jalan Sehat Aritmatika Sebagai Clousing Olimpiade Matematika Se-madura.
Foto. Brosur Aritmatika HMP Matriks STKIP PGRI Sumenep, (Doc.lila) 02/02
Retorika News.co.id - Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika yang akrab dipanggil HMP Matriks kali ini menciptakan suasana baru bagi STKIP PGRI sumenep dengan mengadakan Jalan Sehat Aritmatika sebagai Clousing Olimpiade Matematika se-Madura (OKARA) yang akan digelar pada bulan Maret tepatnya di hari ahad 18/03, yang dalam hal itu ditujukan untuk umum, khususnya Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep sendiri. (21/02)
Adapun rute dalam pelaksanaan Jalan Sehat Aritmatika (JSA) yang demikian itu, Fitriyah semester IV Prodi Pendidikan Matematika yang merupakan panitia pelaksana menjelaskan tentang rute dan batas berakhirnya JSA.
"Rute Jalan Sehat Aritmatika (JSA) akan distart mulai dari depan halaman panggung pentas kesenian STKIP PGRI Sumenep sekitar pukul. 06.00 WIB. dan hal ini merupakan upaya dari Jalan Sehat Aritmatika sebagai Clousing Olimpiade Matematika tingkat se-Madura yang kita menargetkan 250an lah untuk peserta", Jelasnya.
Pihaknya juga menambahkan agar peserta yang telah membeli kupon benar-benar berkomitmen serta ikut serta dalam kegiatan JSA.
"Peserta yang telah membeli kupon diharapkan ikut serta dalam kegiatan JSA tidak menitipkan kupon kepada temannya, agar meski tidak mengikuti JSA dia bisa mendapatkan hadiah" Imbuhnya.
Menanggapi hal itu juga, Rizqiyah semerter II yang juga merupakan dari Prodi Pendidikan Matematika dirinya sangat bangga akan diadakannya JSA yang kebetulan diamanatkan pada dirinya dan seluruh rekan-rekannya.
"Tanggapan saya mengenai adanya JSA ialah saya sangat bersyukur karena baru kali ini JSA dilaksanakan dan itupun di angkatan saya. Dan juga dengan adanya JSA ini bisa menarik minat siswa/siswi untuk kuliah di STKIP PGRI Sumenep khusunya diprodi Pend. Matematika", ungkapnya", (Mila/MHE)
Retorika News.co.id - Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika yang akrab dipanggil HMP Matriks kali ini menciptakan suasana baru bagi STKIP PGRI sumenep dengan mengadakan Jalan Sehat Aritmatika sebagai Clousing Olimpiade Matematika se-Madura (OKARA) yang akan digelar pada bulan Maret tepatnya di hari ahad 18/03, yang dalam hal itu ditujukan untuk umum, khususnya Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep sendiri. (21/02)
Adapun rute dalam pelaksanaan Jalan Sehat Aritmatika (JSA) yang demikian itu, Fitriyah semester IV Prodi Pendidikan Matematika yang merupakan panitia pelaksana menjelaskan tentang rute dan batas berakhirnya JSA.
"Rute Jalan Sehat Aritmatika (JSA) akan distart mulai dari depan halaman panggung pentas kesenian STKIP PGRI Sumenep sekitar pukul. 06.00 WIB. dan hal ini merupakan upaya dari Jalan Sehat Aritmatika sebagai Clousing Olimpiade Matematika tingkat se-Madura yang kita menargetkan 250an lah untuk peserta", Jelasnya.
Pihaknya juga menambahkan agar peserta yang telah membeli kupon benar-benar berkomitmen serta ikut serta dalam kegiatan JSA.
"Peserta yang telah membeli kupon diharapkan ikut serta dalam kegiatan JSA tidak menitipkan kupon kepada temannya, agar meski tidak mengikuti JSA dia bisa mendapatkan hadiah" Imbuhnya.
Menanggapi hal itu juga, Rizqiyah semerter II yang juga merupakan dari Prodi Pendidikan Matematika dirinya sangat bangga akan diadakannya JSA yang kebetulan diamanatkan pada dirinya dan seluruh rekan-rekannya.
"Tanggapan saya mengenai adanya JSA ialah saya sangat bersyukur karena baru kali ini JSA dilaksanakan dan itupun di angkatan saya. Dan juga dengan adanya JSA ini bisa menarik minat siswa/siswi untuk kuliah di STKIP PGRI Sumenep khusunya diprodi Pend. Matematika", ungkapnya", (Mila/MHE)
Senin, 19 Februari 2018
OKARA HMP Matriks Se-Madura, Siap Menjadi Ajang Bergengsi Bulan Maret
Foto. Brosur Okara HMP Matriks STKIP PGRI Sumenep, (Doc. Hendra) 20/02.
Retorika News.co.id - Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia STKIP PGRI Sumenep kembali menyelenggarakan Olimpiade Matematika se-Madura. Olimpiade Matematika itu akan diikuti dari berbagai sekaloah-sekolah yang ada di kabupaten sumenep pada khususnya mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
Olimpiade Matematika se-Madura tersebut sebenarnya dipandu oleh Himpunan Mahasiswa Prodi pendidikan Matematika (HMP MATRIKS) STKIP PGRI Sumenep.
Ana R. Adawiyah semester Vlll Prodi Matematika sekaligus Ketua HMP Matematika berujar, kegiatan olimpiade matematika dikemas dengan lomba yang adapun upaya dalam mempublikasikannya dengan melalui dua cara.
"sosialisasi acara ini melalui dua cara. Yakni, dengan melalui sosial media dan sosialisasi lansung ke sekolah - sekolah melalui surat permohonan. Sekitar 40% untuk surat yang sudah masuk ke berbagai lembaga sekolah. Sedangkan informasi yang melalui sosial media ini lebih cepat di terima oleh peserta sebelum surat nyampek", Ujarnya.
Ana juga menambahkan, Olimpiade Matematika se-Madura oleh HMP Matematika disingkat OKARA (Olimpiede Matematika se-Madura). karena, nama tersebut cukup menarik.
"Kita juga bekerja sama dengan Radio Pornama FM, LPM Retorika, dan Koran Madura. Serta masih banyak yang lainnya. Seperti, UMS dan Dua Warna. OKARA memang agenda tahunan HMP MATRIX. Yang juga menjaring siswa - siswi khususnya ke prodi matematika, sebagai upaya menarik mahasiswa baru sebagai kontribusi ke kampus". Imbuhnya
Sekretaris pelaksana lomba OKARA tersebut khalilaturrahmah prodi Matematika semester Vl mengharap agar acara ini sukses dan pesertanya banyak.
"Saya mengharapkan siswa-siswi banyak yang ikut lomba OKARA di tahun ini "ujarnya. (Sagira/MHE)
Retorika News.co.id - Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia STKIP PGRI Sumenep kembali menyelenggarakan Olimpiade Matematika se-Madura. Olimpiade Matematika itu akan diikuti dari berbagai sekaloah-sekolah yang ada di kabupaten sumenep pada khususnya mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
Olimpiade Matematika se-Madura tersebut sebenarnya dipandu oleh Himpunan Mahasiswa Prodi pendidikan Matematika (HMP MATRIKS) STKIP PGRI Sumenep.
Ana R. Adawiyah semester Vlll Prodi Matematika sekaligus Ketua HMP Matematika berujar, kegiatan olimpiade matematika dikemas dengan lomba yang adapun upaya dalam mempublikasikannya dengan melalui dua cara.
"sosialisasi acara ini melalui dua cara. Yakni, dengan melalui sosial media dan sosialisasi lansung ke sekolah - sekolah melalui surat permohonan. Sekitar 40% untuk surat yang sudah masuk ke berbagai lembaga sekolah. Sedangkan informasi yang melalui sosial media ini lebih cepat di terima oleh peserta sebelum surat nyampek", Ujarnya.
Ana juga menambahkan, Olimpiade Matematika se-Madura oleh HMP Matematika disingkat OKARA (Olimpiede Matematika se-Madura). karena, nama tersebut cukup menarik.
"Kita juga bekerja sama dengan Radio Pornama FM, LPM Retorika, dan Koran Madura. Serta masih banyak yang lainnya. Seperti, UMS dan Dua Warna. OKARA memang agenda tahunan HMP MATRIX. Yang juga menjaring siswa - siswi khususnya ke prodi matematika, sebagai upaya menarik mahasiswa baru sebagai kontribusi ke kampus". Imbuhnya
Sekretaris pelaksana lomba OKARA tersebut khalilaturrahmah prodi Matematika semester Vl mengharap agar acara ini sukses dan pesertanya banyak.
"Saya mengharapkan siswa-siswi banyak yang ikut lomba OKARA di tahun ini "ujarnya. (Sagira/MHE)
Minggu, 18 Februari 2018
Perlu Adanya Tindak Lanjut; (HMP PBSI Menyelenggarakan Serap Aspirasi 100 Puisi untuk STKIP)
Foto. Proses Acara Serap Aspirasi Bersama HMP PBSI STKIP PGRI Sumenep, (Doc.Rusdi) 17/02
RETORIKA NEWS- Tepat pada titik 10:00 Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di graha STKIP PGRI Sumenep telah memberlangsungkan acara Serap Aspirasi sekaligus 100 puisi untuk STKIP dalam rangka menyambut Diesnatalis STKIP PGRI SUMENEP yang ke-33 yang dalam kesempatan itu acara tersebut dengan tema "Satu Suara untuk STKIP" (17/02).
Acara Serap Aspirasi yang demikian itu, Pengurus HMP PBSI periode 2017-2018 yang di promotor oleh Syauqi Robbil Afief, sengaja menghadiri segenap senioritas HMP PBSI dari masa jabatan 2008 hingga mantan pengurus 2016.
"Sekitar ada 12 orang yang hadir pada kegiatan tersebut karena memang diminta untuk bersuara bagaimana langkah yang harus diambil untuk memajukan STKIP PGRI kedepan." Ungkap ketum HMP PBSI Periode 2017-2018.
Saat perbincangan hangat mulai berjalan, ungkap salah satu senior HMP PBSI bahwa, dirinya berharap acara ini harus ada tindak lanjut.
"Jangan berhenti ketika acara ini berakhir. Akan tapi, bagaimana kita harus memperbaiki kebijakan-kebijakan di kampus yang tidak sesuai dengan kebijakan saat ini ", ungkap mantan ketua HMP PBSI periode 2013-2014.
Karena dari adanya hal itu, para senior juga banyak berkomentar terkait permasalahan yang terjadi di kampus STKIP terutama yang paling signifikan.
"Untuk saat ini, secara kuantitas STKIP PGRI SUMENEP sangat merosot jika dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. s
Seperti halnya, Mahasiswa sedikit yang kuliah di STKIP PGRI SUMENEP. padahal sebelumnya sudah bisa di katakan banyak yang kuliah di kampus yang dikenal dengan KAMPUS TANEAN LANJENG", tambah Sumarwi sapaan akrabnya.
Bahkan tak hanya itu, segenap senioritas HMP PBSI menginginkan HMP PBSI untuk merealisasikan serap aspirasi dengan audiensi. yang bertujuan untuk memperbaiki kebijakan-kebijakan di kampus yang sedang sakit. (Rusdi/MHE)
RETORIKA NEWS- Tepat pada titik 10:00 Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di graha STKIP PGRI Sumenep telah memberlangsungkan acara Serap Aspirasi sekaligus 100 puisi untuk STKIP dalam rangka menyambut Diesnatalis STKIP PGRI SUMENEP yang ke-33 yang dalam kesempatan itu acara tersebut dengan tema "Satu Suara untuk STKIP" (17/02).
Acara Serap Aspirasi yang demikian itu, Pengurus HMP PBSI periode 2017-2018 yang di promotor oleh Syauqi Robbil Afief, sengaja menghadiri segenap senioritas HMP PBSI dari masa jabatan 2008 hingga mantan pengurus 2016.
"Sekitar ada 12 orang yang hadir pada kegiatan tersebut karena memang diminta untuk bersuara bagaimana langkah yang harus diambil untuk memajukan STKIP PGRI kedepan." Ungkap ketum HMP PBSI Periode 2017-2018.
Saat perbincangan hangat mulai berjalan, ungkap salah satu senior HMP PBSI bahwa, dirinya berharap acara ini harus ada tindak lanjut.
"Jangan berhenti ketika acara ini berakhir. Akan tapi, bagaimana kita harus memperbaiki kebijakan-kebijakan di kampus yang tidak sesuai dengan kebijakan saat ini ", ungkap mantan ketua HMP PBSI periode 2013-2014.
Karena dari adanya hal itu, para senior juga banyak berkomentar terkait permasalahan yang terjadi di kampus STKIP terutama yang paling signifikan.
"Untuk saat ini, secara kuantitas STKIP PGRI SUMENEP sangat merosot jika dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. s
Seperti halnya, Mahasiswa sedikit yang kuliah di STKIP PGRI SUMENEP. padahal sebelumnya sudah bisa di katakan banyak yang kuliah di kampus yang dikenal dengan KAMPUS TANEAN LANJENG", tambah Sumarwi sapaan akrabnya.
Bahkan tak hanya itu, segenap senioritas HMP PBSI menginginkan HMP PBSI untuk merealisasikan serap aspirasi dengan audiensi. yang bertujuan untuk memperbaiki kebijakan-kebijakan di kampus yang sedang sakit. (Rusdi/MHE)
Jumat, 16 Februari 2018
Mahasiswa Berperan sebagai Partisipan dalam Sosialisasi Kampus STKIP PGRI Sumenep.
Foto. Sosialisasi PMB di MA Miftahul Ulum (Doc. Sagira) 05/02
Retorika News.co.id - Memasuki Masa Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia STKIP PGRI Sumenep kini mulai Februari 2018 mengadakan sosialisasi kampus ke sekolah-sekolah baik sekolah yang ada di wilayah kota bahkan sampai ke sekolah-sekolah yang berada di daerah pelesok. Adapun sasaran Sosialisai Kampus tersebut ke SMA/MA Sederajat melalui partisipan Mahasiswa STKIP baik putra atau putri yang didampingi oleh ketua penyelenggara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dengan upaya yang dilakukan bertujuan untuk mengenalkan STKIP.
Mahasiswa yang tergabung dalam sosialisai itu Halili dari Prodi PJK-Rek semester VI yang ikut dalam kegitan sosialisasi kampus berkomentar tentang pelaksanaan sosialisasi kampus ada tanggapan baik dari siswa meskipun terkadang kurang maksimal yang dikarenakan terkendala oleh beberapa hal.
“Kalau responnya anak-anak yang masuk lumayan banyak. Akan tetapi kurang maksimal karena terkadang hanya sebagian siswa yang masuk, dan tidak terjadwal. Jadi, miss komunikasi antara kampus dan pihak sekolah. Seperti di sekolab MA Miftahul Ulum Batang-batang", komentarnya
Halili juga menambahkan mengenai langkah yang harus diambil oleh kampus STKIP PGRI Sumenep,
"Kampus kita kurang berbaur sama alumni padahal di masyarakat, sekolah-sekolah Swasta, dan Negeri banyak yang ngajar disitu hanya tidak di manfaatkan oleh kampus kita. andai saja dilibatkan itu lebih bagus", Imbuhnya.
Berbeda dengan respon dari salah satu siswa MA Miftahul Ulum yang berinisial “R” kepada reporter crew LPM Retorika pihaknya menanggapi soal kegiatan sosialisasi kampus yang dari STKIP PGRI Sumenep telah membuat dirinya semakin geregetan untuk melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi,
“sangat memberikan pandangan baru bagi kami semua, untuk benar-benar memilih Universitas yang minimal Akreditasinya B. karena, kualitasnya terjamin dan cara sosialisanya juga berbeda dengan Universitas lainnya, sangat memotivasi juga itu yang kami inginkan", Paparnya. (Sagira/MHE)
Retorika News.co.id - Memasuki Masa Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia STKIP PGRI Sumenep kini mulai Februari 2018 mengadakan sosialisasi kampus ke sekolah-sekolah baik sekolah yang ada di wilayah kota bahkan sampai ke sekolah-sekolah yang berada di daerah pelesok. Adapun sasaran Sosialisai Kampus tersebut ke SMA/MA Sederajat melalui partisipan Mahasiswa STKIP baik putra atau putri yang didampingi oleh ketua penyelenggara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dengan upaya yang dilakukan bertujuan untuk mengenalkan STKIP.
Mahasiswa yang tergabung dalam sosialisai itu Halili dari Prodi PJK-Rek semester VI yang ikut dalam kegitan sosialisasi kampus berkomentar tentang pelaksanaan sosialisasi kampus ada tanggapan baik dari siswa meskipun terkadang kurang maksimal yang dikarenakan terkendala oleh beberapa hal.
“Kalau responnya anak-anak yang masuk lumayan banyak. Akan tetapi kurang maksimal karena terkadang hanya sebagian siswa yang masuk, dan tidak terjadwal. Jadi, miss komunikasi antara kampus dan pihak sekolah. Seperti di sekolab MA Miftahul Ulum Batang-batang", komentarnya
Halili juga menambahkan mengenai langkah yang harus diambil oleh kampus STKIP PGRI Sumenep,
"Kampus kita kurang berbaur sama alumni padahal di masyarakat, sekolah-sekolah Swasta, dan Negeri banyak yang ngajar disitu hanya tidak di manfaatkan oleh kampus kita. andai saja dilibatkan itu lebih bagus", Imbuhnya.
Berbeda dengan respon dari salah satu siswa MA Miftahul Ulum yang berinisial “R” kepada reporter crew LPM Retorika pihaknya menanggapi soal kegiatan sosialisasi kampus yang dari STKIP PGRI Sumenep telah membuat dirinya semakin geregetan untuk melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi,
“sangat memberikan pandangan baru bagi kami semua, untuk benar-benar memilih Universitas yang minimal Akreditasinya B. karena, kualitasnya terjamin dan cara sosialisanya juga berbeda dengan Universitas lainnya, sangat memotivasi juga itu yang kami inginkan", Paparnya. (Sagira/MHE)
Molang Arè sè Kapèng 18 LPM RETORIKA; Sambutan Ketua STKIP PGRI Sumenep Menuai Kontradiksi
Foto. Sambutan Ketua STKIP PGRI Sumenep Saat Acara Molang Are Se Kapeng 18 LPM Retorika. (Doc. Shafi) 14/02
Retorika News.co.id - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika STKIP PGRI Sumenep merayakan Molang Arè Sè Kapèng 18 bertepatan dengan Hari Valentine yaitu pada tanggal 14 Februari 2018 dan dihadiri oleh Bapak Dr. Asmoni selaku Ketua STKIP PGRI Sumenep juga Organisasi Mahasiswa dan para senior LPM tentunya.
Saat berjalannya acara Peringatan Hari Jadi LPM Retorika tersebut Asmoni dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal di depan para audience mengenai eksistensi LPM Retorika saat ini. bahwa, bagi teman-teman perlu di garis bawahi tentang pemberitaan yang akan diterbitkan diusahakan tidak merugikan kampus,
“LPM Retorika masih remaja, dan bagi teman-teman crew LPM kalau ada berita positif silakan di sebarkan tapi kalau beritanya negatif tolong bicarakan secara lisan".Ungkapnya
Pimpinan Umum (PU) menanggapi apa yang di sampaikan ketua STKIP kepada para undangan yang hadir dalam kesempatan itu, yakni sebagai ketua STKIP PGRI Sumenep selayaknya harus bisa membedakan antara Ulang Tahun kelahiran dan Ulang Tahun LPM Retorika,
“Saya sebagai Pimpinan Umum tidak sependapat dan tidak menerima kalau keberadaan LPM Retorika dikatakan masih remaja, padahal LPM diusianya yang sudah sampai 18 tahun ini tentunya sudah banyak memberikan kontribusi pada kampus. LPM sebagai tempat teman-teman yang mau berproses untuk berkarya. selain itu, LPM juga sebagai kontrol kampus kita", Paparnya
Dengan adanya penyampaian Asmoni yang menimbulkan reaksi tidak pro bagi para senior dan juga crew LPM tersebut, Anton Hermawan Juga angkat bicara tentang ketidak setujuannya akan hal yang disampaikan oleh ketua STKIP itu.
"Saya tidak setuju akan penyampaian pak ketua STKIP tadi, karena LPM Retorika di sini sebagai Kontroling kampus dan sebagai wadah bagi Mahasiswa untuk berkreasi" katanya. (SG/MHE)
Retorika News.co.id - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika STKIP PGRI Sumenep merayakan Molang Arè Sè Kapèng 18 bertepatan dengan Hari Valentine yaitu pada tanggal 14 Februari 2018 dan dihadiri oleh Bapak Dr. Asmoni selaku Ketua STKIP PGRI Sumenep juga Organisasi Mahasiswa dan para senior LPM tentunya.
Saat berjalannya acara Peringatan Hari Jadi LPM Retorika tersebut Asmoni dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal di depan para audience mengenai eksistensi LPM Retorika saat ini. bahwa, bagi teman-teman perlu di garis bawahi tentang pemberitaan yang akan diterbitkan diusahakan tidak merugikan kampus,
“LPM Retorika masih remaja, dan bagi teman-teman crew LPM kalau ada berita positif silakan di sebarkan tapi kalau beritanya negatif tolong bicarakan secara lisan".Ungkapnya
Pimpinan Umum (PU) menanggapi apa yang di sampaikan ketua STKIP kepada para undangan yang hadir dalam kesempatan itu, yakni sebagai ketua STKIP PGRI Sumenep selayaknya harus bisa membedakan antara Ulang Tahun kelahiran dan Ulang Tahun LPM Retorika,
“Saya sebagai Pimpinan Umum tidak sependapat dan tidak menerima kalau keberadaan LPM Retorika dikatakan masih remaja, padahal LPM diusianya yang sudah sampai 18 tahun ini tentunya sudah banyak memberikan kontribusi pada kampus. LPM sebagai tempat teman-teman yang mau berproses untuk berkarya. selain itu, LPM juga sebagai kontrol kampus kita", Paparnya
Dengan adanya penyampaian Asmoni yang menimbulkan reaksi tidak pro bagi para senior dan juga crew LPM tersebut, Anton Hermawan Juga angkat bicara tentang ketidak setujuannya akan hal yang disampaikan oleh ketua STKIP itu.
"Saya tidak setuju akan penyampaian pak ketua STKIP tadi, karena LPM Retorika di sini sebagai Kontroling kampus dan sebagai wadah bagi Mahasiswa untuk berkreasi" katanya. (SG/MHE)
Kamis, 15 Februari 2018
Memperingati Hari Jadi ke-18 tahun; LPM Retorika Meluncurkan Buletin Lugas 2018
Foto. Koreksi Buletin LUGAS 2018 bersama Senioritas LPM Retorika. (Doc. Rusdi) 14/02
Retorima News.co.id - Dalam Rangka memasuki usia ke-18 LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep Rabu Siang (14/02) mengadakan acara Mulang Arè sè kapèng 18 dan Lounching Buletin Lugas 2018 yang bertempat di Auditorium Lt. III Gedung selatan STKIP PGRI Sumenep dengan menghadirkan ketua STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmoni, M.Pd, beserta segenap senioritas LPM Retorika, dan juga para punggawa Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) kampus STKIP.
Acara tersebut dikemas dengan Opening Ceremony, Pembacaan SK, dan Prosesi penyematan "kartu tanda pengenal" kepada para anggota Crew Lugas 2018 sekaligus Pemotongan Nasi Tumpeng oleh ketua STKIP serta dilanjutkan dengan Lounching Buletin Lugas 2018.
Setelah acara pembukaan yang dilangsungkan dengan peluncuran Buletin Lugas tersebut, para senioritas LPM berkenan untuk mengoreksi Buletin Lugas 2018 yang merupakan hasil dari karya anggota LPM Retorika yang direkrut pada pertengahan Bulan Desember 2017 kemarin.
Kak Didik panggilan akrabnya yang merupakan senior dan mantan Pimpinan Umum LPM Retorika periode 2011-2012.
Dirinya menuturkan harus ada pembagian tugas dalam pembuatan Buletin, agar supaya hasilnya bisa maksimal.
"Sebaiknya dalam pembuatan Lugas ada tugasnya masing-masing, ada yang ngumpulin semua tulisan, ada yang layout, ada yang ngedesaign, dan lain sebagainya, agar hasilnya bisa maksimal. Kalau semuanya PU yang ngerjakan. Maka, PU akan kewalahan, sepintar atau sehebat apapun PU pasti hasilnya tidak akan bagus" tuturnya.
Senada dengan hal tersebut Anton Hermawan juga menyampaikan seharusnya ada konfirmasi terlebih dahulu mengenai Lugas yang akan diterbitkan.
"Seharusnya jika kalian tidak tau dalam mencetak lugas yang baik konsultasikan kepada senior kalian, cara cetak ini gimana kak?, saya yakin mereka tidak akan menolaknya dan kalian tidak akan dipungut biaya seperserpun", ungkapnya.
"Kalau masalah desain sudah bagus, tapi alangkah baiknya cerpen di gabungkan dengan cerpen agar pembaca itu tidak bingung", Sambung Al-mabbruri senioritas LPM Retorika dalam pengoreksian Lugas 2018. (Mila/MHE)
Retorima News.co.id - Dalam Rangka memasuki usia ke-18 LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep Rabu Siang (14/02) mengadakan acara Mulang Arè sè kapèng 18 dan Lounching Buletin Lugas 2018 yang bertempat di Auditorium Lt. III Gedung selatan STKIP PGRI Sumenep dengan menghadirkan ketua STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmoni, M.Pd, beserta segenap senioritas LPM Retorika, dan juga para punggawa Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) kampus STKIP.
Acara tersebut dikemas dengan Opening Ceremony, Pembacaan SK, dan Prosesi penyematan "kartu tanda pengenal" kepada para anggota Crew Lugas 2018 sekaligus Pemotongan Nasi Tumpeng oleh ketua STKIP serta dilanjutkan dengan Lounching Buletin Lugas 2018.
Setelah acara pembukaan yang dilangsungkan dengan peluncuran Buletin Lugas tersebut, para senioritas LPM berkenan untuk mengoreksi Buletin Lugas 2018 yang merupakan hasil dari karya anggota LPM Retorika yang direkrut pada pertengahan Bulan Desember 2017 kemarin.
Kak Didik panggilan akrabnya yang merupakan senior dan mantan Pimpinan Umum LPM Retorika periode 2011-2012.
Dirinya menuturkan harus ada pembagian tugas dalam pembuatan Buletin, agar supaya hasilnya bisa maksimal.
"Sebaiknya dalam pembuatan Lugas ada tugasnya masing-masing, ada yang ngumpulin semua tulisan, ada yang layout, ada yang ngedesaign, dan lain sebagainya, agar hasilnya bisa maksimal. Kalau semuanya PU yang ngerjakan. Maka, PU akan kewalahan, sepintar atau sehebat apapun PU pasti hasilnya tidak akan bagus" tuturnya.
Senada dengan hal tersebut Anton Hermawan juga menyampaikan seharusnya ada konfirmasi terlebih dahulu mengenai Lugas yang akan diterbitkan.
"Seharusnya jika kalian tidak tau dalam mencetak lugas yang baik konsultasikan kepada senior kalian, cara cetak ini gimana kak?, saya yakin mereka tidak akan menolaknya dan kalian tidak akan dipungut biaya seperserpun", ungkapnya.
"Kalau masalah desain sudah bagus, tapi alangkah baiknya cerpen di gabungkan dengan cerpen agar pembaca itu tidak bingung", Sambung Al-mabbruri senioritas LPM Retorika dalam pengoreksian Lugas 2018. (Mila/MHE)
Minggu, 11 Februari 2018
Pameran & Bursa Kegiatan Keris, STKIP PGRI Sumenep Sebagai Tuan Rumah Dalam Rangka Penyerahan Kujang Naga Raksasa.
Foto. Penandatanganan Ketua SNKI dengan Ketua STKIP PGRI Sumenep, (Doc. Busri), 11/02.
Retorika News.com - Minggu, 11 Februari 2018 Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep kembali mencatatkan namanya dikanca nasional dengan ikut memeriahkan pameran dan bursa keris dalam rangka penyerahan Kujang Naga Raksasa kepada ketua umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia Dr. H. Fadli Zon, SS, M. Sc. Pembuatan kujang naga raksasa itu dibuat di Desa Aing Tongtong dibuat oleh Paguyuban Keris Poetre koning. Minggu (11/02)pagi.
Ketua umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia Dr. H. Fadli Zon, SS, M. Sc memaparkan bahwa budaya nenek moyang kita bisa kita lihat dengan benda-benda peninggalan seperti keris, "Keris sebenarnya bisa dibilang cermin dari bagian budaya nenek moyang kita yang sampai saat ini masih ada", Paparnya.
Pihaknya juga menambahkan bahwa Sumenep ini bukan hanya sebagai kota keris melainkan sebagai Ibu Kota Keris sedunia, "November 2015 saya mengakatan Sumenep itu ibu kota keris sedunia, bukan hanya kota keris", Imbuhnya.
Asisten Bid. pemerintahan Drs. Ec. Carto, MM. yang mewakili Bupati Sumenep mengucapkan banyak terima kasih kepada STKIP PGRI Sumenep yang telah menyediakan tempat dalam acara tersebut, "Kami menyampaikan terima Kasih kepada segenap kepanitian khususnya kepada ketua STKIP PGRI yang sudah memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Paguyuban Keris", Ucapnya.
Lain hal nya dengan ketua STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmoni, M. Pd, menyampaikan akan ada sebuah tindak lanjut akan acara ini khususnya tentang perkerisan, "Ada sesuatu yang harus ditindak lanjuti khususnya tentang perkerisan, sudah sepantasnya STKIP PGRI Sumenep melalui unsur-unsur bagiannya melakukan pengapdian dimasyarakat, salah satunya dibagian lembaga Penelitian Pengapdian Masyarakat (LPPM), Tuturnya.
Tidak mau ketinggalan Ketua panitia Pameran Bursa Keris serta penyerahan Kujang Naga Raksasa yang akrab di panggil H. Zainal menjelaskan tujuan dari adanya acara tersebut, "Acara ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan di Indonesia umumnya, khususnya di Sumenep sendiri", Jelasnya. (Andi/MHE)
Retorika News.com - Minggu, 11 Februari 2018 Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep kembali mencatatkan namanya dikanca nasional dengan ikut memeriahkan pameran dan bursa keris dalam rangka penyerahan Kujang Naga Raksasa kepada ketua umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia Dr. H. Fadli Zon, SS, M. Sc. Pembuatan kujang naga raksasa itu dibuat di Desa Aing Tongtong dibuat oleh Paguyuban Keris Poetre koning. Minggu (11/02)pagi.
Ketua umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia Dr. H. Fadli Zon, SS, M. Sc memaparkan bahwa budaya nenek moyang kita bisa kita lihat dengan benda-benda peninggalan seperti keris, "Keris sebenarnya bisa dibilang cermin dari bagian budaya nenek moyang kita yang sampai saat ini masih ada", Paparnya.
Pihaknya juga menambahkan bahwa Sumenep ini bukan hanya sebagai kota keris melainkan sebagai Ibu Kota Keris sedunia, "November 2015 saya mengakatan Sumenep itu ibu kota keris sedunia, bukan hanya kota keris", Imbuhnya.
Asisten Bid. pemerintahan Drs. Ec. Carto, MM. yang mewakili Bupati Sumenep mengucapkan banyak terima kasih kepada STKIP PGRI Sumenep yang telah menyediakan tempat dalam acara tersebut, "Kami menyampaikan terima Kasih kepada segenap kepanitian khususnya kepada ketua STKIP PGRI yang sudah memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Paguyuban Keris", Ucapnya.
Lain hal nya dengan ketua STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmoni, M. Pd, menyampaikan akan ada sebuah tindak lanjut akan acara ini khususnya tentang perkerisan, "Ada sesuatu yang harus ditindak lanjuti khususnya tentang perkerisan, sudah sepantasnya STKIP PGRI Sumenep melalui unsur-unsur bagiannya melakukan pengapdian dimasyarakat, salah satunya dibagian lembaga Penelitian Pengapdian Masyarakat (LPPM), Tuturnya.
Tidak mau ketinggalan Ketua panitia Pameran Bursa Keris serta penyerahan Kujang Naga Raksasa yang akrab di panggil H. Zainal menjelaskan tujuan dari adanya acara tersebut, "Acara ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan di Indonesia umumnya, khususnya di Sumenep sendiri", Jelasnya. (Andi/MHE)
Mahasiswa PPL II STKIP PGRI Sumenep Garap Turnamen Di MAN Sumenep, Unjuk Kobolehan ATOM MANSAS Sebagai Ajang Bergengsi.
Foto. Turnamen Bola Basket Di Tempatkan Di Lapangan MAN Sumenep, (Doc.Sagira) 11/02
RETORIKA News.co.id - Madrasah Aliyah Negeri Sumenep mengadakan Ajang Tournament Olahraga Madrasah (ATOM) MANSAS bekerja sama dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II STKIP PGRI SUMENEP, dan juga ektra kurikuler yang ada di MAN Sumenep, yang dimulai sejak tanggal 05-19 Februari 2018. Minggu, (11/02/18)
Acara yang ditempatkan di lapangan MAN Sumenep Jl. KH. Agus Salim No.19 Pangarangan Sumenep itu juga disukseskan salah satu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Menyampaikan tujuan diadakannya ATOM tersebut, "Acara ini diadakan tentu untuk menyeleksi siswa-siswi sederajat untuk bisa mengetahui bakatnya, kami sebagai panitia ingin menyeleksi siswa-siswi yang berbakat" Ungkap Agung Prayogo Anggota Osis MAN.
Selain itu juga selain menguji mental para siswa-siswi untuk tentu bersaing antar SMP/MTs Sederajat "Kami itu ingin siswa-siswi itu ada di ajang untuk menguji mental menguji bakat itu dengan sportifitas, mungkin ini tujuannya. Sambung Agung yang masih duduk di kelas XI IPS 6.
Kali ini turnamen tersebut di ranah basket, salah satu penonton ATOM MANSAS Ahmad sapaan akrabnya juga menyampaikan semangat mendukung sebagai supporter sekolahnya sendiri SMPN 4 SUMENEP "Saya disini sebagai supporter saja mendukung sekolah saya yang sedang bertanding, saya sebagai supporter sedikit kecewa sebagai alumni akan hasil dari pertandingan barusan kalah tapi saya tetap mendukung sekolah saya sebagai alumninya" Ujarnya.
Lain halnya dengan salah satu pemain dari sekolah SMPN 4 PAMEKASAN yang sangat semangat dilihat bisa mengalahkan SMPN 4 SUMENEP "Saya sebagai pemain sangat bersyukur karena bisa mengalahkan team lawan", Ungkap siswa initial RF asal pamekasan itu.
RETORIKA News.co.id - Madrasah Aliyah Negeri Sumenep mengadakan Ajang Tournament Olahraga Madrasah (ATOM) MANSAS bekerja sama dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II STKIP PGRI SUMENEP, dan juga ektra kurikuler yang ada di MAN Sumenep, yang dimulai sejak tanggal 05-19 Februari 2018. Minggu, (11/02/18)
Acara yang ditempatkan di lapangan MAN Sumenep Jl. KH. Agus Salim No.19 Pangarangan Sumenep itu juga disukseskan salah satu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Menyampaikan tujuan diadakannya ATOM tersebut, "Acara ini diadakan tentu untuk menyeleksi siswa-siswi sederajat untuk bisa mengetahui bakatnya, kami sebagai panitia ingin menyeleksi siswa-siswi yang berbakat" Ungkap Agung Prayogo Anggota Osis MAN.
Selain itu juga selain menguji mental para siswa-siswi untuk tentu bersaing antar SMP/MTs Sederajat "Kami itu ingin siswa-siswi itu ada di ajang untuk menguji mental menguji bakat itu dengan sportifitas, mungkin ini tujuannya. Sambung Agung yang masih duduk di kelas XI IPS 6.
Kali ini turnamen tersebut di ranah basket, salah satu penonton ATOM MANSAS Ahmad sapaan akrabnya juga menyampaikan semangat mendukung sebagai supporter sekolahnya sendiri SMPN 4 SUMENEP "Saya disini sebagai supporter saja mendukung sekolah saya yang sedang bertanding, saya sebagai supporter sedikit kecewa sebagai alumni akan hasil dari pertandingan barusan kalah tapi saya tetap mendukung sekolah saya sebagai alumninya" Ujarnya.
Lain halnya dengan salah satu pemain dari sekolah SMPN 4 PAMEKASAN yang sangat semangat dilihat bisa mengalahkan SMPN 4 SUMENEP "Saya sebagai pemain sangat bersyukur karena bisa mengalahkan team lawan", Ungkap siswa initial RF asal pamekasan itu.
Sabtu, 10 Februari 2018
SIDUM BEM V STKIP PGRI Sumenep Ditempatkan Di Ruang 8 Kelas Mahasiswa.
Foto. Pembukaan Sidum V BEM 2018, (Kanan Waka III kemahasiswaan, Khoirul Asiah. Kiri Suhardi, Ketua Bem). (Doc.Hendra) 10/02
Retorika News.co.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep Periode 2016-2017 telah sampai pada masa terakhir jabatan yang diampuh, tentu periode tersebut akan selesai dalam pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) baru periode 2018-2019 dalam Sidang Umum (Sidum) BEM V STKIP PGRI Sumenep periode 2018-2019. Sabtu, (10/02/18).
Pembukaan SIDUM V BEM STKIP PGRI Sumenep tersebut dimulai pukul 09.00 Pagi yang dihadiri langsung oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan ketua BEM STKIP PGRI Sumenep.
Meski tidak dihadiri oleh Ketua STKIP PGRI Sumenep, kepanitiaan Sidum V Bem tetap berlangsung dengan lancar.
"Saya sangat bangga kepada kinerja seluruh panitia, meskipun ditempatkan di ruang kelas 8, namun masih tidak menciutkan semangat dalam menyukseskan Sidum V ini". Ungkap Ketua Panitia Mahendra Efendi dalam sambutannya.
Acara Sidum V yang bersamaan dengan pameran Keris tentu sebagai momentum yang spektakuler di Gedung STKIP PGRI Sumenep, "Saya rasa kita hari ini sangat luar biasa karena acara diruang 8 ini mempunyai kapasitas tinggi, meski bukan ruang acara seperti Graha Kemahasiswaan atau Auditorium Lantai III" Sambung Ketua Panitia.
"Semoga acara ini bisa memilih ketua yang dapat mengawal kampus dan lebih baik kedepannya, meskipun acaranya diruang 8, kelas mahasiswa" Ucap Suhardi Ketua Bem setelah di minta keterangan kepada Crew Retorika News. (MHE)
Retorika News.co.id - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep Periode 2016-2017 telah sampai pada masa terakhir jabatan yang diampuh, tentu periode tersebut akan selesai dalam pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) baru periode 2018-2019 dalam Sidang Umum (Sidum) BEM V STKIP PGRI Sumenep periode 2018-2019. Sabtu, (10/02/18).
Pembukaan SIDUM V BEM STKIP PGRI Sumenep tersebut dimulai pukul 09.00 Pagi yang dihadiri langsung oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan ketua BEM STKIP PGRI Sumenep.
Meski tidak dihadiri oleh Ketua STKIP PGRI Sumenep, kepanitiaan Sidum V Bem tetap berlangsung dengan lancar.
"Saya sangat bangga kepada kinerja seluruh panitia, meskipun ditempatkan di ruang kelas 8, namun masih tidak menciutkan semangat dalam menyukseskan Sidum V ini". Ungkap Ketua Panitia Mahendra Efendi dalam sambutannya.
Acara Sidum V yang bersamaan dengan pameran Keris tentu sebagai momentum yang spektakuler di Gedung STKIP PGRI Sumenep, "Saya rasa kita hari ini sangat luar biasa karena acara diruang 8 ini mempunyai kapasitas tinggi, meski bukan ruang acara seperti Graha Kemahasiswaan atau Auditorium Lantai III" Sambung Ketua Panitia.
"Semoga acara ini bisa memilih ketua yang dapat mengawal kampus dan lebih baik kedepannya, meskipun acaranya diruang 8, kelas mahasiswa" Ucap Suhardi Ketua Bem setelah di minta keterangan kepada Crew Retorika News. (MHE)
Menjelang Pergantian Ketua BEM Sidum V, Ini Pesan Waka III Bidang Kemahasiswaan Dalam Sambutannya
Foto. Prosesi Pembukaan Sidum V Dilangsungkan Diruang 8 STKIP PGRI Sumenep. Sabtu, 10/02/18
Retorika News.co.id - Masa Periode jabatan 2016-2017 telah diampuh oleh kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep, pada tanggal 10 Februari 2018 ini pihaknya adakan Sidang Umum (Sidum) V Sabtu (10/02).
"Dalam sidum kali ini saya mencari generasi BEM itu yang dapat aktif dan total dalam kepengurusan. Sebagai bentuk belajar demokrasi dan sidum itu membahas AD ART sehingga tercipta kelancaran BEM kedepannya." Ungkap ketua Bem dalam sambutannya.
Sehubungan dengan hal itu Mahendra Efendi selaku ketua pelaksana menyampaikan harapannya terkait sidum tersebut
"Kami ingin memaksimalkan kegiatan ini sampai akhir pemilihan, jadi segenp panitia harus bisa kerja ektra dalam mempersiapkan keperlua acara ini", Ungkapnya.
Senada dengan hal itu Khoirul asiah, M.Si. selaku Wakil Ketua (Waka) lll, Bidang Kemahasiswaan menyampaikan harapan dalam sambutannya terkait generasi ketua bem selanjutnya "Saya berharap ketua bem periode 2018_2019 ini dapat mengabdi secara total jiwa dan raga pada STKIP PGRI Sumene, dimana Ketua BEM harus memberi contoh yang baik kepada semua ormawa dan ikut berpikir terkait maju dan berkembangnya STKIP", Tuturnya.
Pihaknya menambahkan terkait masa kepemimpinan saat dijabat ketua suhardi "Saya bangga dengan suhardi karna dia totalitas sekali", imbuhnya. (Faiq/MHE).
Retorika News.co.id - Masa Periode jabatan 2016-2017 telah diampuh oleh kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep, pada tanggal 10 Februari 2018 ini pihaknya adakan Sidang Umum (Sidum) V Sabtu (10/02).
"Dalam sidum kali ini saya mencari generasi BEM itu yang dapat aktif dan total dalam kepengurusan. Sebagai bentuk belajar demokrasi dan sidum itu membahas AD ART sehingga tercipta kelancaran BEM kedepannya." Ungkap ketua Bem dalam sambutannya.
Sehubungan dengan hal itu Mahendra Efendi selaku ketua pelaksana menyampaikan harapannya terkait sidum tersebut
"Kami ingin memaksimalkan kegiatan ini sampai akhir pemilihan, jadi segenp panitia harus bisa kerja ektra dalam mempersiapkan keperlua acara ini", Ungkapnya.
Senada dengan hal itu Khoirul asiah, M.Si. selaku Wakil Ketua (Waka) lll, Bidang Kemahasiswaan menyampaikan harapan dalam sambutannya terkait generasi ketua bem selanjutnya "Saya berharap ketua bem periode 2018_2019 ini dapat mengabdi secara total jiwa dan raga pada STKIP PGRI Sumene, dimana Ketua BEM harus memberi contoh yang baik kepada semua ormawa dan ikut berpikir terkait maju dan berkembangnya STKIP", Tuturnya.
Pihaknya menambahkan terkait masa kepemimpinan saat dijabat ketua suhardi "Saya bangga dengan suhardi karna dia totalitas sekali", imbuhnya. (Faiq/MHE).
Puluhan Pamor Keris Dipamerkan Di STKIP PGRI Sumenep.
Foto. Terlihat Sejumlah Keris Berbagai Jenis Dijajakan di Depan Gedung Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep. (Doc.Busri) 10/02
Retorika News.co.id - Kota budaya kota keris, kota sumenep tentu salah satunya. Para budayawan keris sumenep mengadakan pameran keris senusantara, yang ditempatkan di Graha STKIP PGRI sumenep. Sabtu (10/20/18)
Acara tersebut resmi dibuka pada pukul 11:30 wib, siang tadi. Acara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan warisan nenek moyang kepada para pemuda di Indonesia khususnya mahasiswa di Sumenep.
Bapak wawan panggilan akrabnya, sebagai ketua panitia pameran keris mengatakan bahwa keris merupakan warisan dari leluhur nenek moyang masyarakat Indonesia, dan sudah disahkan pada tahun 2004 oleh UNESCO. "Salah satu tujuan pameran keris ini adalah bentuk edukasi terhadap masyarakat luas apalagi sekarang ivent ini diadakan di wilayah kampus, dan teman-teman mahasiswa dapat menjadi penyambung edukasi kami pada masyarakat bawah, menengah hingga atas", Ungkapnya. 10/02
Walaupun kendala hujan terus mengguyur akan tetapi tidak menyusutkan antusias para panitia. Berkaitan dengan hal tersebut koordinator pengrajin keris bapak sunamo sapaan akrabnya mengatakan "Para pengunjung yang telah datang ada dari kalimantan, surabaya, jakarta", Katanya.
Tujuan mengikuti pameran keris yang berada di Sumenep ini hanya untuk membandingkan keris makassar dengan keris daerah lain. "Dari makssar saya membawa keris bugis untuk dipamerkan, istilahnya untuk menjadi perbandingan dan kekayaan budaya", Ungkap salah satu pengrajin keris, Fahri dari kota makasar. (Busri/MHE).
Retorika News.co.id - Kota budaya kota keris, kota sumenep tentu salah satunya. Para budayawan keris sumenep mengadakan pameran keris senusantara, yang ditempatkan di Graha STKIP PGRI sumenep. Sabtu (10/20/18)
Acara tersebut resmi dibuka pada pukul 11:30 wib, siang tadi. Acara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan warisan nenek moyang kepada para pemuda di Indonesia khususnya mahasiswa di Sumenep.
Bapak wawan panggilan akrabnya, sebagai ketua panitia pameran keris mengatakan bahwa keris merupakan warisan dari leluhur nenek moyang masyarakat Indonesia, dan sudah disahkan pada tahun 2004 oleh UNESCO. "Salah satu tujuan pameran keris ini adalah bentuk edukasi terhadap masyarakat luas apalagi sekarang ivent ini diadakan di wilayah kampus, dan teman-teman mahasiswa dapat menjadi penyambung edukasi kami pada masyarakat bawah, menengah hingga atas", Ungkapnya. 10/02
Walaupun kendala hujan terus mengguyur akan tetapi tidak menyusutkan antusias para panitia. Berkaitan dengan hal tersebut koordinator pengrajin keris bapak sunamo sapaan akrabnya mengatakan "Para pengunjung yang telah datang ada dari kalimantan, surabaya, jakarta", Katanya.
Tujuan mengikuti pameran keris yang berada di Sumenep ini hanya untuk membandingkan keris makassar dengan keris daerah lain. "Dari makssar saya membawa keris bugis untuk dipamerkan, istilahnya untuk menjadi perbandingan dan kekayaan budaya", Ungkap salah satu pengrajin keris, Fahri dari kota makasar. (Busri/MHE).
Terobosan Baru ! Mahasiswa Prodi PGSD KKL Keluar Pulau
Retorika News.co.id - Selain Goes To Thailand Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mengadakan rapat untuk acara Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang rencananya akan dilaksanakan minggu depan. Sabtu (10/02/18).
Salah satu mahasiswa prodi PGSD semester V, yang akrab dipanggil eko mengatakan "Acara KKL ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 16 februari, akan tetapi karena bertepatan dengan tanggal merah maka diundur pada tanggal 18 februari minggu depan", Ungkapnya. 10/02
Rencana KKL yang diadakan oleh dosen pengampu mata kuliah KKL ini dikhususkan kepada mahasiswa semester V Prodi PGSD dan menjadi menjadi rutinitas sejak dulu yang disepakati oleh institusi kampus.
Ali armadi selaku ketua panitia dari agenda KKL tersebut memutuskan bahwasanya kegiatan ini akan dilaksanakan minggu depan dan objeknya ada 2 tempat yang pasti lebih dikhususkan kepada kampus Unesa surabaya, "Sasaran objek workshop kita ada 2 tempat yang pasti di kota surabaya karena ongkos yang tidak mencukupi tidak memungkinkan untuk keluar surabaya", Jelasnya. 10/02
"Acara tersebut akan berlangsung 2 hari, untuk hari pertama difokuskan kepada kampus unesa dan dihari ke-2 di sekolah dasar (SD live school)",Tambahnya. (Maya/MHE)
Kamis, 08 Februari 2018
Tolak Garam Impor, PMII Pamekasan Demo Kantor DPRD Bersama Petambak Garam.
Massa dari PMII dan petambak garam Pamekasan melakukan aksi demontrasi ke kantor DPRD setempat. (MHE)
Retorika News.co.id - Ratusan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan petambak garam Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi demonstrasi ke kantor DPRD setempat, Jumat, 8 Februari 2018.
Mahasiswa dan petambak garam menolak keras atas rencana pemerintah pusat mengimpor garam, karena akan berdampak buruk terhadap petambak garam di Madura.
Ketua PMII Cabang Pamekasan, Moh. Fadil mengatakan kecewa dengan rencana impor garam oleh pemerintah.
“Pemerintah tidak perlu impor garam. Jika pemerintah benar-benar impor, maka petambak akan menerima dampaknya,” kata Moh. Fadil dalam orasinya.
Oleh karena itu, DPRD sebagai representasi rakyat harus sama-sama menolak rencana impor garam tersebut demi menjaga stabilitas perekonomian masyarakat, utamanya di Madura.
Hingga saat ini, aksi dari Mahasiswa dan petambak garam masih berlangsung. Mereka menunggu suara dari DPRD Pamekasan.(MHE)
Retorika News.co.id - Ratusan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan petambak garam Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi demonstrasi ke kantor DPRD setempat, Jumat, 8 Februari 2018.
Mahasiswa dan petambak garam menolak keras atas rencana pemerintah pusat mengimpor garam, karena akan berdampak buruk terhadap petambak garam di Madura.
Ketua PMII Cabang Pamekasan, Moh. Fadil mengatakan kecewa dengan rencana impor garam oleh pemerintah.
“Pemerintah tidak perlu impor garam. Jika pemerintah benar-benar impor, maka petambak akan menerima dampaknya,” kata Moh. Fadil dalam orasinya.
Oleh karena itu, DPRD sebagai representasi rakyat harus sama-sama menolak rencana impor garam tersebut demi menjaga stabilitas perekonomian masyarakat, utamanya di Madura.
Hingga saat ini, aksi dari Mahasiswa dan petambak garam masih berlangsung. Mereka menunggu suara dari DPRD Pamekasan.(MHE)
Selasa, 06 Februari 2018
HMP PBSI Siap Sambut Diesnatalis STKIP PGRI SUMENEP.
Foto. Rapat Mengurus HMP PBSI (Doc.MHE) 05/02
Retorika News.co.id - Selasa pagi 10:15 wib, pengurus harian Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI), STKIP PGRI Sumenep melaksanakan rapat tindak lanjut untuk acara Serap Aspirasi dan Seratus Puisi untuk STKIP. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa PBSI dari semester I sampai semester V, yang kebetulan beberapa diantaranya dibentuk menjadi panitia pelaksana.
Kegiatan rapat tindak lanjut tersebut, membahas tentang acara yang akan dilakasanakan pada 17 februari mendatang, sekaligus menyambut Disnatalis yang ke-33 STKIP PGRI Sumenep. Acara tersebut akan menghadirkan beberapa Mahasiswa Prodi PBSI beserta para senior atau alumni HMP PBSI, hal tersebut bertujuan untuk membangun komunikasi yang baik antara alumni HMP dengan pengurus HMP PBSI.
Syauqi Robbil Afief, selaku ketua HMP PBSI, mengungkapkan bahwa untuk saat ini persiapan acara tersebut dapat dikatakan 60%, "Untuk sementara ini persiapannya masih 60%, dan saya harap acara ini berlangsung dengan lancar" ungkapnya. (06/02/18). (Busri/MHE)
Retorika News.co.id - Selasa pagi 10:15 wib, pengurus harian Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI), STKIP PGRI Sumenep melaksanakan rapat tindak lanjut untuk acara Serap Aspirasi dan Seratus Puisi untuk STKIP. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa PBSI dari semester I sampai semester V, yang kebetulan beberapa diantaranya dibentuk menjadi panitia pelaksana.
Kegiatan rapat tindak lanjut tersebut, membahas tentang acara yang akan dilakasanakan pada 17 februari mendatang, sekaligus menyambut Disnatalis yang ke-33 STKIP PGRI Sumenep. Acara tersebut akan menghadirkan beberapa Mahasiswa Prodi PBSI beserta para senior atau alumni HMP PBSI, hal tersebut bertujuan untuk membangun komunikasi yang baik antara alumni HMP dengan pengurus HMP PBSI.
Syauqi Robbil Afief, selaku ketua HMP PBSI, mengungkapkan bahwa untuk saat ini persiapan acara tersebut dapat dikatakan 60%, "Untuk sementara ini persiapannya masih 60%, dan saya harap acara ini berlangsung dengan lancar" ungkapnya. (06/02/18). (Busri/MHE)
Senin, 05 Februari 2018
Tidak Disangka, Irwan Sumenep Ditangkap Polisi
Foto. Barang Bukti, (Doc.MHE) 05/08
Retorika News.co.id. Sumenep - Irwan Bagus Prastyo (22) warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, diamankan Kepolisian Resor Sumenep, Senin, 5 Februari 2018, sekitar pukul 22.30 Wib.
Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Abd Mukid mengatakan, Irwan diamankan saat pesta minuman keras (miras) bersama dua temannya di Jl. Lingkar Timur, Desa Kolor, Kecamatan Kota.
Kedua temannya itu Muchlis (24) warga Desa Tenonan Kecamatan Manding, dan RMA (15) asal Desa Bangselok Kecamatan Kota Sumenep.
“Mereka diamankan oleh Patko 801 Sat Sabhara saat sedang minum-minuman keras,” katanya, Selasa, 6 Februari 2018.
Setelah diamankan, mereka dibawa ke Kantor Sat Sabhara Polres Sumenep untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah proses pemeriksaan selesai ketiganya akan disidangkan di Pengadilan Negeri Sumenep.
Sementara barang bukti yang diamankan berupa satu botol bekas minuman air mineral (Campuran Alkohol 75% dan Kuku Bima) berisi 3/4 botol, dua unit sepeda motor/R2:- merk yamaha Jupiter MX warna Biru Putih dengan nomor polisi M 5887 WG, dan sepeda motor merk Suzuki Shogun warna Hitam dengan nomor polisi M 2904 WG.
“Untuk yang sepeda Suzuki Shogun tidak dilengkapi dengan surat-surat resmi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, polisi akan menyelidikan terkait keberadaan motor tersebut. “Masih kami kembangkan,” tegasnya (MHE)
Retorika News.co.id. Sumenep - Irwan Bagus Prastyo (22) warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, diamankan Kepolisian Resor Sumenep, Senin, 5 Februari 2018, sekitar pukul 22.30 Wib.
Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Abd Mukid mengatakan, Irwan diamankan saat pesta minuman keras (miras) bersama dua temannya di Jl. Lingkar Timur, Desa Kolor, Kecamatan Kota.
Kedua temannya itu Muchlis (24) warga Desa Tenonan Kecamatan Manding, dan RMA (15) asal Desa Bangselok Kecamatan Kota Sumenep.
“Mereka diamankan oleh Patko 801 Sat Sabhara saat sedang minum-minuman keras,” katanya, Selasa, 6 Februari 2018.
Setelah diamankan, mereka dibawa ke Kantor Sat Sabhara Polres Sumenep untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah proses pemeriksaan selesai ketiganya akan disidangkan di Pengadilan Negeri Sumenep.
Sementara barang bukti yang diamankan berupa satu botol bekas minuman air mineral (Campuran Alkohol 75% dan Kuku Bima) berisi 3/4 botol, dua unit sepeda motor/R2:- merk yamaha Jupiter MX warna Biru Putih dengan nomor polisi M 5887 WG, dan sepeda motor merk Suzuki Shogun warna Hitam dengan nomor polisi M 2904 WG.
“Untuk yang sepeda Suzuki Shogun tidak dilengkapi dengan surat-surat resmi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, polisi akan menyelidikan terkait keberadaan motor tersebut. “Masih kami kembangkan,” tegasnya (MHE)
Dinilai bertele-tele dalam menentukan sebuah arah kebijakan, Begini Teguran Ketua PC PMII Pamekasan Kepada Pemkab.
Retotika News.co.id, Pamekasan - Tak hanya dalam menjalankan program pembangunan, kesan abai juga diperlihatkan pemkab dalam mengawal proses pelantikan bupati definitif paska mantan bupati Achmad Syafii ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dana desa (DD) Dasok beberpa waktu lalu. Senin, 05/02/18.
Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pamekasan, Fadil, mengatakan, kesan bertele-tele di lingkungan Pemkab Pamekasan sampai saat ini belum juga hilang. Terbukti sampai kini, posisi kepala daerah masih saja diisi oleh Plt. Padahal menurutnya, kepala daerah definitif sangat urgen dalam membuat kebijakan di lingkup pemerintahan.
Fadil menjelaskan, sebagaimana diatur dalam beberapa klausul yang secara normatif tertuang dalam Undang-undang Administrasi Pemerintahan (UUAP), kinerja Plt memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan jabatan definitif. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar pemkab segera menempuh langkah kongkret dalam mengkawal penetapan jabatan bupati definitif kepada Plt Bupati Pamekasan Khalil Asy’ari.
“Sebagaimana diatur undang-undang, Plt melaksanakan tugas serta menetapkan atau melakukan keputusan atau tindakan rutin yang menjadi wewenang jabatannya terbatas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” terangnya, Ahad (4/2).
Fadil menilai, roda pemerintahan di Pamekasan selama ini tidak berjalan maksimal. Jika hal tersebut tetap dibiarkan dalam kondisi yang tidak jelas, maka bukan tidak mungkin pembangunan di Pamekasan juga akan terhambat. Terbukti pada APBD 2017 justru masih sangat banyak program yang tak terserap dan harus dijadwal ulang pada tahun anggaran 2018.
Hal tersebut dinilai sudah menjadi bukti nyata betapa pentingnya status kepala daerah dalam menentukan beberapa kebijakan yang strategis untuk pembangunan Pamekasan.
“Kami ingin roda pemerintahan di sisa masa jabatan Khalil Asy’ari ini berjalan maksimal. Kalau sudah dilantik menjadi bupati definitif, wewenangnya lebih leluasa untuk membuat kebijakan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Sekretaris Kabupaten Pamekasan Mohamad Alwi menyatakan sudah melayangkan surat ke gubernur Jawa Timur. Surat itu berisi penjelasan bahwa masalah hukum yang menimpa Syafii sudah inkracht.
“Prosedurnya, kami memberikan pemberitahuan ke Kemendagri melalui Gubernur. Saat ini, kami menunggu tindak lanjutnya,” terang Alwi. (MHE)
Minggu, 04 Februari 2018
Aksi Kembali Terjadi, Pengangkatan Istri Bupati Sumenep Nurfitriana Busyro Sebagai Komisaris Bank BPRS Terus Di Gempur Oleh FKMS
Foto. Sejumlah Mahasiswa Yang Tergabung Dalam FKMS Menggelar Aksi Di Depan Bank BPRS. (Doc.Hendra) 05/02
Retorika News.co.id, Sumenep - Hingga saat ini, pengangkatan istri Bupati Sumenep Nurfitriana Busyro sebagai komisaris Bank BPRS, yang merupakan Bank milik pemerintah daerah, terus disoal oleh sejumlah pihak.
Hari ini, sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) ngeluruk Kantor Pusat Bank BPRS Bhakti Sumekar, dan memprotes pengangkatan istri Bupati, sebagai komisaris di Bank tersebut.
Salah satu orator aksi, Sutrisno mengatakan jika dalam pengangkatan Nurfitriana Busyro Karim nenjadi sebagai komisaris Bank BPRS ada unsur nepotismenya.
"Banyak pihak yang mengatakan bahwa adanya indikasi unsur nepotisme dalam proses pengangkatan istri bupati tersebut," teriaknya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta mencabut Keputusan RUPS LB tentang pengangkatan istri Bupati Sumenep menjadi komisaris Bank BPRS.
Selain itu menurutnya, istri Bupati Sumenep tak pantas menjabat sebagai Komisaris Bank BPRS Bhakti Sumekar.
"Dugaan ini diperkuat dengan adanya informasi yang mengatakan bahwa Ibu Fitri (sapaan akrab Nurfitriana red) adalah lulusan d3 kepariwisataan.
Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 54 tahun 2017 tentang BUMD, pasal 38 (tentang syarat menjadi komisaris/dewan pengawas) poin F berijazah paling rendah Strata 1 (S1)," imbuhnya.
Selain itu, pasal tersebut juga diperkuat oleh Permendagri nomor 94 tahun 2017 tentang pengelolaan BPR milik pemerintah daerah.
Pasal 20 (syarat menjadi dewan pengawas) poin g harus berijazah Strata 1 (S1). Dan pada pasal 21 ayat (2) poin a harus memiliki pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya.
Bahkan mereka menuding Direktur Bank BPRS Bhakti Sumekar Novi Sujatmiko pasang badan untuk untuk membela keputusan RUPS.
Sementara, Direktur Bank BPRS Bhakti Sumenep, Novi Sujatmiko mengatakan bahwa apa yang menjadi tuntutan mahasiswa akan disampaikan kepada Bupati Sumenep, A Busyro Karim.
"Insyaallah surat dari FKMS akan kita kirim ke Bupati sebagai pemegam saham pengendali," terangnya Kepada sejumlah awak media.
Novi menambahkan, semua keputusan tertinggi dalam organ Perseroan Terbatas ada di RUPS Luar Biasa. Pihaknya sebagai direksi hanya menjalankan hasil keputusan RUPS LB dengan sebaik-baiknya.
"Kami di direksi hanya menjalankan keputusan RUPS Luar Biasa, itu menjadi pedoman kami," pungkasnya. (MHE)
Retorika News.co.id, Sumenep - Hingga saat ini, pengangkatan istri Bupati Sumenep Nurfitriana Busyro sebagai komisaris Bank BPRS, yang merupakan Bank milik pemerintah daerah, terus disoal oleh sejumlah pihak.
Hari ini, sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) ngeluruk Kantor Pusat Bank BPRS Bhakti Sumekar, dan memprotes pengangkatan istri Bupati, sebagai komisaris di Bank tersebut.
Salah satu orator aksi, Sutrisno mengatakan jika dalam pengangkatan Nurfitriana Busyro Karim nenjadi sebagai komisaris Bank BPRS ada unsur nepotismenya.
"Banyak pihak yang mengatakan bahwa adanya indikasi unsur nepotisme dalam proses pengangkatan istri bupati tersebut," teriaknya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta mencabut Keputusan RUPS LB tentang pengangkatan istri Bupati Sumenep menjadi komisaris Bank BPRS.
Selain itu menurutnya, istri Bupati Sumenep tak pantas menjabat sebagai Komisaris Bank BPRS Bhakti Sumekar.
"Dugaan ini diperkuat dengan adanya informasi yang mengatakan bahwa Ibu Fitri (sapaan akrab Nurfitriana red) adalah lulusan d3 kepariwisataan.
Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 54 tahun 2017 tentang BUMD, pasal 38 (tentang syarat menjadi komisaris/dewan pengawas) poin F berijazah paling rendah Strata 1 (S1)," imbuhnya.
Selain itu, pasal tersebut juga diperkuat oleh Permendagri nomor 94 tahun 2017 tentang pengelolaan BPR milik pemerintah daerah.
Pasal 20 (syarat menjadi dewan pengawas) poin g harus berijazah Strata 1 (S1). Dan pada pasal 21 ayat (2) poin a harus memiliki pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya.
Bahkan mereka menuding Direktur Bank BPRS Bhakti Sumekar Novi Sujatmiko pasang badan untuk untuk membela keputusan RUPS.
Sementara, Direktur Bank BPRS Bhakti Sumenep, Novi Sujatmiko mengatakan bahwa apa yang menjadi tuntutan mahasiswa akan disampaikan kepada Bupati Sumenep, A Busyro Karim.
"Insyaallah surat dari FKMS akan kita kirim ke Bupati sebagai pemegam saham pengendali," terangnya Kepada sejumlah awak media.
Novi menambahkan, semua keputusan tertinggi dalam organ Perseroan Terbatas ada di RUPS Luar Biasa. Pihaknya sebagai direksi hanya menjalankan hasil keputusan RUPS LB dengan sebaik-baiknya.
"Kami di direksi hanya menjalankan keputusan RUPS Luar Biasa, itu menjadi pedoman kami," pungkasnya. (MHE)
Geger! Sesosok Mayat Ditemukan Terdampar di Pantai Dapenda
Foto. Mayat Yang Terdampar Di Pantai Dapenda, (Doc.Mhe) 04/02
Retorika News.net - Minggu pagi, 4 Pebruari 2018 warga di sekitar pantai Desa Dapenda, Kecamatan Bayang-Batang, Sumenep digegerkan sesosok mayat yang terdampar di pantai desa setempat.
Mayat tersebut diduga sebagai warga Desa Kolpo, Kecamatan Batuputih, Sumenep yang sejak beberapa hari lalu memang dinyatakan hilang oleh keluarganya. Kuat dugaan pria yang diperkirakan berumur 65 tahun itu mengalami kecelakaan laut saat mencari ikan di perairan Legung, sebelah barat Pantai Lombang.
“Mayatnya sudah dijemput oleh keluarganya bersama kepala Desa Kolpo,” kata Rahisam, warga Desa Dapenda yang sempat menyaksikan langsung jenazah tersebut di lokasi kejadian.
Saat ditemukan mayat mengenakan pakaian baju dan celana warna hitam yang sudah robek. Beberapa bagian tubuhnya tampak terkelupas, diduga karena cukup lama terendam di dalam air asin dan dimakan ikan.
Retorika News.net - Minggu pagi, 4 Pebruari 2018 warga di sekitar pantai Desa Dapenda, Kecamatan Bayang-Batang, Sumenep digegerkan sesosok mayat yang terdampar di pantai desa setempat.
Mayat tersebut diduga sebagai warga Desa Kolpo, Kecamatan Batuputih, Sumenep yang sejak beberapa hari lalu memang dinyatakan hilang oleh keluarganya. Kuat dugaan pria yang diperkirakan berumur 65 tahun itu mengalami kecelakaan laut saat mencari ikan di perairan Legung, sebelah barat Pantai Lombang.
“Mayatnya sudah dijemput oleh keluarganya bersama kepala Desa Kolpo,” kata Rahisam, warga Desa Dapenda yang sempat menyaksikan langsung jenazah tersebut di lokasi kejadian.
Saat ditemukan mayat mengenakan pakaian baju dan celana warna hitam yang sudah robek. Beberapa bagian tubuhnya tampak terkelupas, diduga karena cukup lama terendam di dalam air asin dan dimakan ikan.
HARI TERAKHIR PJTD JILID II (Mendapatkan Kejutan Tak Terduga)
Foto. Minggu Pagi Warga Balai Desa Karangbuddhi Tengah Melaksanakan Olahraga Rutin. (Doc.Busri) 04/02.
Retorika News.co.id - Minggu, 04 Februari 2018 merupakan hari terakhir Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Jilid II, mendapat kejutan yang tak terduga. Pukul 06.30 belasan ibu-ibu di desa karang budi datang ke balai desa untuk melaksanakan kegiatan mingguan, senam pagi. 04/02/18.
Aktifitas tak terduga ini membuat para peserta PJTD sangat senang, karena menganggap hal tersebut sebagai bonus yang sangat bermanfaat.
Ummi lainun, sebagai salah satu panitia mengatakan bahwa, aktifitas tersebut tidak menggangu berlangsungnya acara PJTD, "Saya tidak keberatan, karena aktifitas ini bertepatan di waktu istirahat atau santai"Ungkapnya, (04/02). (Busri/MHE)
Retorika News.co.id - Minggu, 04 Februari 2018 merupakan hari terakhir Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Jilid II, mendapat kejutan yang tak terduga. Pukul 06.30 belasan ibu-ibu di desa karang budi datang ke balai desa untuk melaksanakan kegiatan mingguan, senam pagi. 04/02/18.
Aktifitas tak terduga ini membuat para peserta PJTD sangat senang, karena menganggap hal tersebut sebagai bonus yang sangat bermanfaat.
Ummi lainun, sebagai salah satu panitia mengatakan bahwa, aktifitas tersebut tidak menggangu berlangsungnya acara PJTD, "Saya tidak keberatan, karena aktifitas ini bertepatan di waktu istirahat atau santai"Ungkapnya, (04/02). (Busri/MHE)
Sabtu, 03 Februari 2018
LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep Kembangkan Internal Anggota Baru Pada Kegiatan PJTD Jilid II
Foto. Pembukaan PJTD Jilid II (kanan pemateri, Suhartatik M.Pd, Tengah Khoirul Asiah M.Si Waka III Bidang Kemahasiswaan, Kiri PU LPM Retorika M.Hendra.E) 02/02/18. (Doc. Andi)
Retorika News- Sebagai pengembangan dari Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar yang diadakan oleh pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika STKIP PGRI Sumenep pada pertengahan bulan Desember 2017 kemarin di Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS). Maka, saat ini LPM Retorika di bawah kepengurusan Miftahol Hendra E. Kembali adakan PJTD Jilid II. Sabtu, 03/02/18.
Adapun pelaksanaan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Jilid II yang ditempatkan di kantor Balai Desa Karangbudi Kec. Gapura Sumenep selama 3 hari berturut-turut, dengan konsep acara yang tidak jauh berbeda dengan PJTD Bulan Desember waktu lalu itu.
Dalam opening ceremony 02/02 Jumat kemarin telah dihadiri oleh wakil ketua II Bid. Kemahasiswaan Khoirul Asiah. M.S.I, kepala Desa Karangbudi Roni Yusiyanto, Beserta seneoritas LPM Retorika.
Pimpinan Umum (PU) LPM Retorika mengatakan tujuan dari diadakannya PJTD Jilid II adalah sebagai upaya untuk anggota LPM pada khususnya dalam menggali potensi kemampuan diri di bidang menulis lebih dalam lagi.
"Tujuan kegiatan ini tak lain adalah untuk teman-teman bisa menambah Ilmu, wawasan, serta teknik menulis berita yang baik dan benar" Katanya.
Selain itu pihaknya juga berharap setelah selesai dari PJTD Jilid II ini semua peserta yang ikut kegiatan pelatihan tersebut ada perkembangan dan kemajuan dari sebelumnya.
"Harapan saya selaku Pimpinan, Teman-teman ada kemajuan dari acara PJTD Jilid II" imbuhnya. (Sfy/MHE)
Retorika News- Sebagai pengembangan dari Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar yang diadakan oleh pengurus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika STKIP PGRI Sumenep pada pertengahan bulan Desember 2017 kemarin di Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS). Maka, saat ini LPM Retorika di bawah kepengurusan Miftahol Hendra E. Kembali adakan PJTD Jilid II. Sabtu, 03/02/18.
Adapun pelaksanaan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Jilid II yang ditempatkan di kantor Balai Desa Karangbudi Kec. Gapura Sumenep selama 3 hari berturut-turut, dengan konsep acara yang tidak jauh berbeda dengan PJTD Bulan Desember waktu lalu itu.
Dalam opening ceremony 02/02 Jumat kemarin telah dihadiri oleh wakil ketua II Bid. Kemahasiswaan Khoirul Asiah. M.S.I, kepala Desa Karangbudi Roni Yusiyanto, Beserta seneoritas LPM Retorika.
Pimpinan Umum (PU) LPM Retorika mengatakan tujuan dari diadakannya PJTD Jilid II adalah sebagai upaya untuk anggota LPM pada khususnya dalam menggali potensi kemampuan diri di bidang menulis lebih dalam lagi.
"Tujuan kegiatan ini tak lain adalah untuk teman-teman bisa menambah Ilmu, wawasan, serta teknik menulis berita yang baik dan benar" Katanya.
Selain itu pihaknya juga berharap setelah selesai dari PJTD Jilid II ini semua peserta yang ikut kegiatan pelatihan tersebut ada perkembangan dan kemajuan dari sebelumnya.
"Harapan saya selaku Pimpinan, Teman-teman ada kemajuan dari acara PJTD Jilid II" imbuhnya. (Sfy/MHE)
Jumat, 02 Februari 2018
Ikuti Pameran Pendidikan Di Graha Adi Poday Sumenep, STKIP PGRI Sumenep Sosialisasi Kampus.
Foto. Salah Satu Siswa SMA Di Kabupaten Sumenep Mendaftar PMDK Stand STKIP PGRI Sumenep. 29/01 (Doc.Sagira)
Retorika News.co.id - Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, ikut memeriahkan pameran pendidikan yang diselenggarakan di gedung Adi Poday. Pameran tersebut dihadiri langsung oleh bupati Sumenep Drs. KH. A. Busyro Karim, M. Si. Senin, Januari, (29/01/18) pagi. Sabtu 03/02/18.
Tentu sebagai promosi kampus pengembangan sosialisai kepada masyarakat sudah dijanllankan, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang akrab dipanggil pak Jihat memaparkan bahwa acara pameran tersebut sangat bagus dan hasilnya lumayan memuaskan, "Bagus, teman-teman panitia juga bekerja dengan baik dan hasilnya juga lumayan memuaskan", paparnya.
Terkait hal tersebut ketua STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmuni, M. Pd juga merasa puas dengan adanya pameran tersebut, "Alhamdulillah kesannya baik saya mengikuti perkembangannya yang saya lihat dari yang mengunjung sampai yang mendaftar termasuk laporan dari teman panitia alhamdulillah lembaga puas",Ungkapnya.
Tidak hanya kampus STKIP PGRi Sumenep, namun salah satu siswa MAN Sumenep berinisial F juga mengungkapkan bahwa adanya acara pameran tersebut pihaknya merasa bersyukur, "Saya merasa bersyukur dengan adanya pameran pendidikan,saya bisa mengatahui universitas yang saya inginkan",Ujarnya. (Sagira/MHE).
Retorika News.co.id - Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, ikut memeriahkan pameran pendidikan yang diselenggarakan di gedung Adi Poday. Pameran tersebut dihadiri langsung oleh bupati Sumenep Drs. KH. A. Busyro Karim, M. Si. Senin, Januari, (29/01/18) pagi. Sabtu 03/02/18.
Tentu sebagai promosi kampus pengembangan sosialisai kepada masyarakat sudah dijanllankan, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang akrab dipanggil pak Jihat memaparkan bahwa acara pameran tersebut sangat bagus dan hasilnya lumayan memuaskan, "Bagus, teman-teman panitia juga bekerja dengan baik dan hasilnya juga lumayan memuaskan", paparnya.
Terkait hal tersebut ketua STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmuni, M. Pd juga merasa puas dengan adanya pameran tersebut, "Alhamdulillah kesannya baik saya mengikuti perkembangannya yang saya lihat dari yang mengunjung sampai yang mendaftar termasuk laporan dari teman panitia alhamdulillah lembaga puas",Ungkapnya.
Tidak hanya kampus STKIP PGRi Sumenep, namun salah satu siswa MAN Sumenep berinisial F juga mengungkapkan bahwa adanya acara pameran tersebut pihaknya merasa bersyukur, "Saya merasa bersyukur dengan adanya pameran pendidikan,saya bisa mengatahui universitas yang saya inginkan",Ujarnya. (Sagira/MHE).
Langganan:
Postingan (Atom)