Sabtu, 30 Maret 2019

Bedah Buku Yang Di Adakan UKM Karomah Banjir Peserta



Foto. Pembukaan Bedah Buku dan MUBES XIV UKM Karomah 
di Aula Lantai III STKIP PGRI Sumenep (30/03


  Retorika News-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karomah mengadakan Musyawarah Besar (MUBES ) ke-XIV yang dikemas dengan bedah buku karya Dr. Kh. A. Busyro Karim, M.Si," Terapi Spiritual ", peserta yang mengikuti kegiatan tersebut kurang lebih 230 orang. acara tersebut  dilaksanakan di Aula Lantai III STKIP PGRI Sumenep (30/03).

Ketua panitia yang sering dipanggil Najibah menyampaikan  bahwa peserta yang hadir berkisar 88% dari peserta yang telah mendaftar "Dari hasil pengamatan panitia yang dibuktikan dengan daftar hadir peserta, kira-kira  ada 230-an peserta. Jika dipersentasikan sekitar 88% peserta yang hadir dari peserta yang sudah mendaftar" katanya.

Akh. Fauzi selaku ketua umum UKM Karomah menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan kagiatan MUBES ke-XIV "kegiatan ini adalah musyawarah besar (MUBES) yaitu proses pergantian kaderisasi dilembaga dakwah kami yang disebut dengan UKM Karomah dan kebetulan saya pribadi adalah generasi ke-XIV dan hari ini MUBES ke-XIV" tegasnya.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Masyhuri berharap agar peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti acara tersebut "Saya harap kalian bersungguh-sungguh mengikuti acara ini, bukan hanya abal-abalan karena kebijakan surat keterangan pendamping ijazah (SKPI)" harapnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa dalam memilih pemimpin harus memilih pemimpin yang bersih spiritualnya "saya pesan, dalam memilih pemimpin tidak harus memilih siapa yang pintar, tapi memilih pemimpin yang siapa dan bersih spiritualnya. Karena pemimpin yang sudah bersih batinnya dan berintegritas terhadap organisasi yang mereka pimpin, perlu kita teladani dan kita tiru" imbuhnya.

Senada dengan hal itu, Bapak Asmuni, M.Pd, selaku ketua STKIP PGRI Sumenep mengungkapkan bahwa setiap pribadi mempunyai kemampuan spiritual, jadi didalam memilih kita harus bijak " setiap pribadi mempunyai kemampuan spiritual. Jadi kita harus bijak, bukan hanya cakap menempatkan bagian unsur dibawahnya, Jangan yang dibawah itu bertindak sebagai diatas atau sebaliknya yang atas bertindak sebagai yang dibawah, tapi semuanya berada pada tempatnya" ungkapnya. (mila/musin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar