Redup Malam
Dup, sapamu berulang tanpa dirasa kecut
Rintik bersulam kumbang ciut
Pemain hinggap kembang pupus
Jauh aminku tirai irisan mata
Diluluhlantahkan sekapas nalar tertegun peka
Segukanku belum reda
Diaku riang meraung berangan pulang
Dup, silahkan hati siapapun berdegup
Terima dia seperti pembatas
Janjinya tenggelam bosan redup
Jingga kali ini bukan lagi penutup
Dup, jalanku kelimpungan tanpa pelampung digerus arus
Ini bukan gelap sebab pelita dipadamkan
Bukan pula tenggelam sebab lintasan
Tapi kata yang terdalih dari lidah
Yang belum terjamah untuk ditafsirkan
Lam, langkah juang masih terik kantukmu tertahan
Air ditubuhmu kepanasan, katanya rindu pulang
Bermalam saja di pangkuan, tersipu bersama diam
Lanjut cerita sedih bernaung hujan
Lalu besok tawa dalam senyum terang
Palung awan bawalah ketepian
Dia mendung yang tidak mentari inginkan
Terhingga, dibiaskan keji pada pelangi buatan
Dengar Sajakku, Lam
Terdalam Telaah dari kataku sejuntai kantuk kian melapuk
Aku duka, dengan dia kau suka
Lanjut pun ini usia
Dengan segaris hujan menggaris alam
Setetes embunnya menari di siang
Lelap di malam
Dengan aku yang seketika rinduku terisak parau
by: fida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar