![]() |
Foto. Prosesi Penandatanganan oleh Waka I, II, III. serta ketua STKIP Beserta PPLP. |
Retorika News_ Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP
PGRI)Sumenep, melaksanakan palantikan
mutasi pengelola, diantaranya ada Wakil Ketua Bidang Akademik (WAKA I), Wakil
Ketua Bidang Administrasi Umum (WAKA II), Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
(WAKA III), serta beberapa jajaran pengelola lainnya.
Pelantikan tersebut dilaksanakan di Aula lantai tiga kampus
STKIP PGRI Sumenep pada hari Senin, 01 April 2019, dan dihadiri oleh perwakilan
setiap Ormawa dan Pengurus Pembina Lembaga Pendidikan (PPLP PT).
Pelantikan mutasi pengelola itu dilantik langsung oleh Ketua
STKIP PGRI Sumenep Dr. Asmoni M.Pd. Berkaitan dengan hal itu, persiapan dari
acara tersebut ternyata tidak membutuhkan banyak persiapan bahkan pihak yang dilantik
ditunjuk secara langsung didalam forum.
Moh. Fauzi M.Pd sebagai WAKA III Bidang Kemahasiswaan usai
resmi dilantik, ia mengatakan bahwa
dirinya ditunjuk secara mendadak dan tidak ada komunikasi sebelumnya.
“Sebenarnya saya tidak tahu mau diletakkan di WAKA III, Cuma
ketika ada berita yang kemarin, tiba-tiba ada yang mengucapkan selamat, selamat
apanya orang saya belum pegang SK (Surat Keputusan),” Jelas Moh. Fauzi.
Mantan Ketua Prodi PBSI itu menambahkan bahwa amanah yang
diberikan itu cukup berat , namun hal itu pasti ada trik tertentu untuk
meringankan bebannya.
“Sebenarnya ini adalah tanggung jawab yang berat, cuma ini
menjadi tidak berat kalau kita bersama-sama dengan ormawa tanpa terkecuali,
karena tanggung jawab jika dipikul bersama-sama akan jadi ringan, dan langkah
yang selanjutnya saya akan melakukan pertemuan dengan ormawa, karena target
terdekat adalah mahasiswa,” lanjut Moh. Fauzi selaku Waka III Bidang
Kemahasiswaan.
Ketua STKIP PGRI Sumenep Asmoni M.Pd mengatakan maksud
ditunjuknya secara dadakan pihak yang dilantik adalah untuk mengantisispasi
terjadinya kesalah pahaman atau hal yang tidak diinginkan lainnya.
“kalau misalkan ada komunikasi sebelumnya itu bahaya, seolah
ada kontak, seolah ada mobilisasi, atau yang lainnya, iya kalau misalkan
terrealisasi kalau misalkan tidak?, karena apa yang menjadi struktur yang baru
ini bukan hanya formasi saya secara pribadi tapi karena itu telah hasil diskusi
kami dengan PPLP,” papar Asmoni.
Sehubungan dengan hal tersebut dirinya juga mengatakan
tentang mutasi pengelola periode selanjutnya adalah yang terpenting menempatkan
orang yang memang pas pada vak-nya. “memang dalam pengelolaan organisasi yang
paling penting kegiatannya adalah menempatkan orang yang benar pada jabatannya,
kita dalam rentang waktu sebelumnya itu kan biasa dalam suatu masa kita
menginginkan sesuatu yang lebih untuk kemajuan dan kebesaran STKIP, atas dasar
itu kita memilah sehingga kita yakini inilah format terbaru di unsur pimpinan”,
lanjut Pria yang sudah menjabat ketua dua periode itu.
Disisi lain Drs. H. Abu Imam selaku ketua Pengurus Pembina
Lembaga Pendidikan (PPLP) menjelaskan bahwa sangat perlu adanya mutasi jabatan
baik hal itu dalam suasta atau yang lainnya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk
menjaga rasa kejenuhan didalam pejabat itu sendiri.
“Mutasi jabatan itu dalam suatu lembaga, baik lembaga suasta
maupun lembaga pemerintah itu adalah hal yang biasa, jadi dasarnya bukan untuk
yang lain tapi untuk menjaga kejenuhan, jadi suatu lembaga yang tetap itu saja
itu akan ada kejenuhan, jadi harus ada restrukturisasi untuk mengkontrol
kejenuhan itu,” Jelasnya. (Busri/aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar