Sabtu, 06 April 2019

Mahasiswa Mananti Kejutan Dari Dunia Baru STKIP PGRI Sumenep


https://Wokeeh.com

Hari ini persaingan dalam segala hal sudah sangat gesit sehingga untuk dapat menjadi pemeran utama yang mampu terpandang dalam lingkup sosial luas maka sangat diperlukan adanya kemampuan yang mupuni, baik dari segi intelektual maupun yang lainnya. Dalam hal ini perguruan tinggi menjadi salah satu wadah untuk memperoleh ataupun mengasah pengetahuan yang dimilliki, dan lebih menariknya lagi untuk dapat mencapai semua itu mayoritas masyarakat seringkali memandang akan kualitas dari perguruan tinggi itu sendiri, sehingga tidak lagi menjadi hal aneh hari ini jika banyak individu yang memilah dan memilih perguruan tinggi untuk dijadikan tempat belajarnya.
Dalam dunia kerja ijazah menjadi hal fundamental untuk mendapatkan sebuah pekerjaan, oleh karenanya seakan sangat perlu pemuda hari ini untuk mengejar pendidikannya sampai taraf perguruan tinggi agar lebih mudah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Orang yang sudah berhasil menyandang gelar sarjana lebih memiliki peluang besar dalam pekerjaan dibandingkan orang yang hanya lulusan SMA/SMK. Bahkan terlebih dari semua itu lulusan dari perguruan tinggi yang cukup terpandang juga menjadi salah satu pertimbangan dan peluang besar untuk tercapainya itu semua, sehingga muncullah wacana masyarakat bahwa jika gagal diterima dalam perguruan tinggi negri setidaknya dapat diterima dalam perguruan tinggi suasta yang terpandang.
Disisi lain pendidikan dalam perguruan tinggi suasta terbaik juga memiliki kurikulum yang berkualitas atau sebanding dengan kurikulum perguruan tinggi negri. Sedangkan perguruan tinggi suasta biasa kurikulumnya cenderung ketinggalan zaman sehingga mahasiswanya kurang update terhadap persoalan yang terjadi hari ini. Bahkan bukan hanya itu fasilitas didalamnya juga menjadi pandangan bagi calon mahasiswa baru, karena kenyaman dalam proses pembelajaran juga dapat mendukung akan kelancaran. Berkaitan dengan hal tersebut kualitas dari dosen didalamnya juga merupakan pandangan yang utama, karna jika pengetahuan dari dosen tidak memadai akan ilmu yang diberikan maka akan mengakibatkan kesalah pahaman dari mahasiswa tau bahkan sebaliknya yaitu mahasiswa tidak merasa puas akan ilmu atau materi yang ingin dirinya tempuh.
Dari beberapa hal diatas sudah dapat membuktikan akan semua keinginan masyarakat dalam memilih lembaga perguruan tinggi, yaitu paling tidak adalah perguruan tinggi suasta terbaik yang berkualitas. Karena perlu ditekankan kembali bahwa lulusan dari lembaga terbaik juga dapat memudahkan dalam mencari pekerjaan, sebab hal itu juga menjadi pandangan atau pertimbangan bagi berbagai perusahaan walaupun kemampuan dalam suatu bidang juga menjadi hal yang tak kalah penting didalamnya.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, adalah salah satu lembaga perguruan tinggi tertua usia berdirinya di kabupaten Sumenep. Jika dilihat dari usia berdirinya seharusnya lembaga perguruan tinggi tersebut sudah bukan lagi sebagai Sekolah Tinggi melainkan sudah menjadi Institut atau bahkan Unifersitas. Karena melihat perjalanan sejarahnya, quota mahasiswa baru pada awal tahun 2000-an pernah mencapai hampir 1000 atau pernah juga sampai melebihi angka tersebut. Disisi lain program studi didalamnyapun sudah mencapai target namun entahlah apa kendala yang bisa menghambat akan semua itu sehingga tidak bisa naik pada tingkat diatasnya.
Hari ini, jelasnya tahun 2019 sudah terpilih ketua STKIP PGRI Sumenep yang baru namun masih tetap dengan orang yang sama. Maksudnya ketua kampus STKIP PGRI Sumenep hari ini menjabat dua periode dan dari hal tersebut melihat keadaan yang terjadi maka timbullah pertanyaan-pertanyaan besar.
Sudah dibahas dari atas bahwa masyarakat seringkali menilai akan kualitas kampus yang akan dipilihnya dan apakah ketua baru hari ini sanggup menjawab tantangan dari keinginan masyarakat khususnya lokal Sumenep. Melihat perjalanan panjang yang telah dilalui oleh STKIP PGRI Sumenep yang sampai sekarang masih belum mampu terangkat pada jenjang diatasnya seperti Institut atau Universitas apakah mungkin akan hadir berbagai macam kejutan untuk menarik minat calon mahasiswa baru agar ingin masuk kampus yang dikenal dengan julukan Taneyan Lanjhang (Halaman Panjang) tersebut. Sementara realita membuktikan bahwa hari ini banyaknya mahasiswa baru yang masuk STKIP PGRI Sumenep menurun jika dibandingkan dengan awal tahun 2000-an yang lalu.
Delapan dari sepuluh orang di Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa mereka lebih tertarik untuk kuliah di luar Madura karena mereka memandang kampus luar lebih berkualitas, baik dibidang tingkat perguruannya, Kurikulum, bahkan fasilitas dan yang lainnya. Sehingga masyarakat didesa tersebut menilai bahwa saat telah lulus dari kampus luar mereka akan dipandang sebagai orang yang berkualitas dan dapat pula lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang cukup baik.
Perbincangan antar mahasiswa STKIP PGRI Sumenep sendiri seringkali menghadirkan pertanyaan-pertanyaan besar seperti hal demikian. Kira-kira strategi seperti apa yang akan disajikan oleh ketua baru STKIP PGRI Sumenep hari ini, baik berupa konsep, Fasilitas Akademik, dan yang tak kalah pentingnya juga Fasilitas umum yang lainnya.
Jika hari ini hal tersebut tidak dapat disadari oleh sifitas kampus atau pengelola maka sudah dapat dipastikan dengan jelas bahwa besok, bulan depan atau bahkan tahun depan STKIP PGRI  Sumenep akan tetap sama seperti hari ini. Bahkan melihat merosotnya persentase mahasiswa baru hari ini yang masuk kampus tersebut telah dapat diperkirakan bahwa untuk tahun-tahun selanjutnya akan kehausan mahasiswa jika kejutan-kejutan baru yang disajikan masih belum juga mampu menarik minat calon mahasiswa baru.


by: BSR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar