Diskusi bersama seusai opening ceremony Dies Maulidiyah ke 17 Ukm Mayapada. |
Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) (MAYAPADA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan acara Dies Maulidiyah ke 17 (UKM MAYAPADA) yang dikemas dengan diskusi dan Bina Cinta Alam (BCL), bertempat di Graha Kemahasiswaan kampus STKIP.(27/11/19).
Acara tersebut berlangsung selama setengah hari dan dihadiri oleh mahasiswa, ormawa, dosen, Waka III dan pengelola.
“Acara ini dalam rangka memeriahkan Dies Maulidiyah yang ke 17, adapun tujuannya adalah untuk peserta yang hadir di acara ini bisa menjaga kebersihan,"ungkap Nurisul miftah selaku Ketua P
Panitia kepada crew Lpm.
Panitia kepada crew Lpm.
Sementara Sinta Dewiana Selaku Ketua UKM Mayapada menjelaskan bahwa target kedepannya ada beberapa rentetan acara yang semoga berjalan dengan lancar. Salah satunya donor darah sehingga mahasiswa bisa ikut berpartisipasi.
“Target kedepannya nanti ada beberapa rentetan acara dan semoga berjalan dengan lancar. yaitu donor darah yang sangat membutuhkan sehingga mahasiswa bisa berpartisipasi,"sampainya.
Pihaknya juga berharap semoga yang dies maulidiyah ke 17, mayapada happy swet seventen kedepannya,"harapannya di Dies Maulidiya yang ke 17 mayapada, seperti temanya “kita tetep kita happy sweet seventen mayapada," harapnya.
Salin itu salah satu peserta Arif Rahman hakim prodi PJKR semeste 1 menyampaikan bahwa pada acara itu ada positif nigatifnya, yakni sangat bagus untuk program tentang kebersihan, baik dari permasalahan sampah maupun pemecahannya. Sedangkan negatifnya, kurangnya pembatasan waktu selesainya diskusi tersebut sehingga membuat beberapa peserta merasa boring dan bosan.
“Positifnya acara ini sangat bagus untuk program tentang kebersihan baik dari permasalahan sampah maupun pemecahannya dan negatifnya kurang pembatasan waktu usainya diskusi sehinnga para peserta merasa boring dan bosan pada acara ini,” tuturnya.
Selain itu dia menambahkan bahwa sebelum di adakannya acara, ada sosialisasi, ada konsep dan simpul benar-benar dengan matang, sehingga keburukan yang ada di ukm tersebut tidak diumbar-umbarkan di tempat umum karena hal tersebut bersangkutan dengan martabat harga diri ormawa.
“Sebaiknya sebelum mengadakan acara ada sosialisasi, harus di konsep dan di sampul secara benar-benar dengan matang, lebih baik keburukan ormawa jangan terlalu di umbar-umbarkan ke umum karena menyangkut martabat harga diri ormawa itu sendiri,"tambahnya dengan tegas kepada crew Lpm.
Reporter liputan:
(Kalsum/Silvi)
Editor : Busri/Ar