Rabu, 27 November 2019

Ukm Mayapada Gelar Dies Maulidiyah Ke 17, Bagini Tanggapan dari Peserta

Diskusi bersama seusai opening ceremony
 Dies Maulidiyah ke 17 Ukm Mayapada. 

Retorika News
_Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) (MAYAPADA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan acara Dies Maulidiyah ke 17 (UKM MAYAPADA) yang dikemas dengan diskusi dan Bina Cinta Alam (BCL), bertempat di Graha Kemahasiswaan kampus STKIP.(27/11/19).

Acara tersebut berlangsung selama setengah hari dan dihadiri oleh mahasiswa, ormawa, dosen, Waka III dan pengelola. 

“Acara ini dalam rangka memeriahkan Dies Maulidiyah yang ke 17, adapun tujuannya  adalah untuk peserta yang hadir di acara ini bisa menjaga kebersihan,"ungkap Nurisul miftah selaku Ketua P
Panitia  kepada crew Lpm.

Sementara Sinta Dewiana Selaku Ketua UKM Mayapada menjelaskan bahwa target kedepannya ada  beberapa rentetan acara yang semoga berjalan dengan lancar. Salah satunya donor darah sehingga mahasiswa bisa ikut berpartisipasi.

“Target kedepannya  nanti ada beberapa rentetan acara dan semoga berjalan dengan lancar. yaitu donor darah yang sangat membutuhkan sehingga mahasiswa bisa berpartisipasi,"sampainya. 

Pihaknya juga berharap semoga yang dies maulidiyah ke 17, mayapada happy swet seventen kedepannya,"harapannya di Dies Maulidiya  yang ke 17 mayapada, seperti temanya “kita tetep kita happy sweet seventen mayapada," harapnya.

Salin itu salah satu peserta Arif Rahman hakim prodi PJKR semeste 1 menyampaikan bahwa pada acara itu ada positif nigatifnya,  yakni sangat bagus untuk program tentang kebersihan, baik dari permasalahan sampah maupun pemecahannya. Sedangkan negatifnya, kurangnya pembatasan waktu selesainya diskusi tersebut sehingga membuat beberapa peserta merasa boring dan bosan.

“Positifnya acara ini sangat bagus untuk program tentang  kebersihan baik dari permasalahan sampah maupun pemecahannya dan negatifnya kurang pembatasan waktu usainya diskusi sehinnga para peserta merasa boring dan bosan pada acara ini,” tuturnya.

Selain itu dia menambahkan bahwa sebelum di adakannya acara, ada sosialisasi, ada konsep dan simpul benar-benar dengan matang, sehingga keburukan yang ada di ukm  tersebut tidak diumbar-umbarkan  di tempat umum karena hal tersebut bersangkutan dengan martabat harga diri ormawa.

“Sebaiknya sebelum mengadakan acara ada sosialisasi, harus di konsep dan di  sampul secara benar-benar dengan matang, lebih baik keburukan ormawa jangan terlalu di umbar-umbarkan ke umum karena menyangkut martabat harga diri ormawa itu sendiri,"tambahnya dengan tegas kepada crew Lpm.

Reporter liputan:
(Kalsum/Silvi)
Editor : Busri/Ar

Selasa, 26 November 2019

Olimpiade Matematika se-Madura 2020 Tingkat SD, SMP dan SMA Sederajat, Ketua HMP Matriks Target 300 Peserta

Rapat Olimpiade Matematika
se-Madura tingakat SD, SMP dan SMA sederajat
HMP MATRIKS STKIP PGRI Sumenep.
Doc. (Fitri)

Retorika News_
Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Matriks Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep akan mengadakan acara  Olimpiade Matematika se-Madura Tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat, (26/11/19).

Acara tersebut akan dilaksanakan dikampus STKIP PGRI Sumenep, pada tanggal 25-26 Januari 2020,( 26/11/2019).


Mengenai hal itu Ketua HMP Matriks yang akrap disapa Jamila mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya acara tersebut untuk memperkenalkan HMP Matriks, khususnya prodi matematika STKIP PGRI Sumenep.

“Tujuan acara ini untuk memperkenalkan HMP Matriks, pada hal lain khususnya pada prodi matematika di STKIP PGRI Sumenep,”ungkapnya.

Adapun teagert peserta Olimpiade Matematika se-Madura tingkat SD, SMP, SMA sederajat tersebut kurang lebih 300 peserta.

"Target acara ini yaitu kurang lebih 300 peserta dari tingkat SD,SMP dan SMA."jelasanya. 

Selain itu dirinya berharap acara tersebut berjalan lancar dengan peserta yang banyak, "Semoga acara ini berjalan lancer dengan pesertanya yang banyak serta "harapnya.

Reporter liputan :
(Fitri/Delia)
Editor : (Busri/Ar)

Sabtu, 23 November 2019

Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa

Artikel.
Oleh : Riskiyatul Hasanah
Crew Lpm. 

Mendengar kata mahasiswa apa yang terlintas dalam pikiran kita?,tentu kita berfikir mahasiswa merupakan sesosok pemuda luar biasa yang sedang melakukan transformasi ilmu pengetahuan di Perguran-perguran tinggi. Kalau  Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)Mahasiswa adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi, di dalam struktur pendidikan di Indonesia mahasiswa memegang status pendidikan tertinggi diantara yang lain. Dalam catatan sejarah di dunia Mahasiswa memiliki peran fital dalam suatu sistem roda pemerintahan.  Contohnya pada masa orde baru di mana mahasiswa mampu merubah peradaban bangsa indonesia dari sistem otoriter menjadi pemerintahan yang mengagungkan Reformasi sebagai cita-cita birokrasi bangsa. 

Di sisi lain,   ada istilah Organisasi yang seakan-akan tidak bisa terlepas dari dunia kampus dan mahasiswa. Menurut perspektif penulis, Organisasi sendiri memiliki arti yang sangat fundamental bagi mahasiswa yang ingin menumpahkan, menyalurkan bakat dan mempertanggung jawabkan Agen Off Change, yang disandangnya. namun jika ditelisik lebih Horizontal,  organisasi memiliki banyak penafsiran. menurut Victor A Thomps organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama dengan sangat rasional dan impersonal untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah diumumkan sebelumnya. penulis dapat ambil poit bahwa untuk sampai pada titik atau tujuan yang gemilang harus ada konsep dan cooperation yang jelas.Bahkan dalam Surah Al-shaff ayat 4 dikemukakan;
 إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ 
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan   yang tersusun kokoh.

keberadaan organisasi sebenarnya begitu penting bagi mahasiswa, selain untuk pembelajaran diri, organisasi mahasiswa juga mampu menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Sehingga mampu menyalurkan empati terhadap persoalan yang terjadi. Karena tidak menutup mata bahwa kita berada disebuah negara dengan berbagai polemik persoalan didalamnya. sehingga sebagai mahasiswa yang menyandang agent of social control harus hadir untuk mendobrak atau memperbaiki tatana di sekitarnya yang dinilai keluar dari garis.dengan apa kita akan melakukannya,?. Jawabanya satu,  yaitu dengan berorganisasi. 

Namun tak semua orang memandang organisasi itu baik,  banyak yang melatar belakangi hal tersebut salah satunya Fenomena mahalnya biaya Pendidikan di indonesia, Indonesia ternyata masuk dalam 15 besar negara dengan biaya pendidikan termahal menurut survey yang dilakukan oleh HSBC. Indonesia berada di peringkat 13, sementara posisi pertama diduduki oleh Hong Kong. dengan data tersebut mahasiswa cendrung dituntut untuk lulus tepat waktu,  karena ketika sudah masuk organisasi, kuliahnya mahasiswa akan dianggap terbengkalai dan akhirnya pendidikan yang harus diselesaikan tepat waktu tidak terselesaikan. Senada jugak dikatakan mahasiswa Universita Brawijaya "Kupu2 kan punya alasan sendiri. Kebnyakan mereka ingin foks kuliah (alasannya fakultas mereka terbilng sulit + jadwal full tugas, praktikum dll) sama dapat ipk tinggi. Gak salah juga sih jika memang seperti itu." dari permasalan yang dapat penulis temui, semuanya masalah waktu.

Masalah waktu yang dianggap terbengkalai karena organisasi sebenarnya merupakan polemik sederhana yang tak boleh di tanam dalam diri mahasiswa.karena hal tersebut akan membuat kita lupa pada Identitas sejati kita sebagai mahasiswa. Mengatur waktur waktu dalam 24 jam merupakan bagian yang harus dilakukan,  karena waktu menurut imam Syafi'i Rahimullah waktu ibarat pedang. 

Tidak akan ada gagasan kuliah terbengkalai karena Organisai jika kita sudah bisa mengatur waktu dengan cerdik. bahkan Rasulullah SAW bersabda, "ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan". Semoga kita tidak termasuk di dalamnya. 

Mahasiswa aktifis dan mahasiswa akademisi sama-sama memiliki tanggung jawab pada perkembangan peradaban disekitarnya. Namun di tahun belakangan ini mahasiswa banyak lupa pada eksistensi dirinya sendiri sebagai pelopor dan dan penggerak perubahan.

Oleh sebab itu kita sebagai kaum yang masih sasar akan eksistensi dan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa tetunya harus merefleksiakan ulang jati diri kita yang sebenarnya.
Hidup mahasiswa! 
Hidup rakyat! 

STKIP PGRI Sumenep Gelar Seminar Enterpreneur , Mahasiswa Antusias dan Merasa Puas


Seminar ENTERPRENEUR
 ”HOW TO SELL YOURSELF”
  dalam rangka public speeking. Doc. (Hasan)

Retorika News_Sekolah Tinggi Keguruan  dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan seminar ENTERPRENEUR ”HOW TO SELL YOURSELF”  dalam rangka public speeking,  bekerjasama dengan Erfand Rakhasiwy. 

Acara tersebut diselenggarakan  pada tanggal  22 November 2019  pukul 13:30 WIB  bertempat  di Graha  Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, yang diikuti oleh mahasiswa lebih dari 200 peserta  dan dihadiri oleh Kemahasiswaan . 

“Acara tadi yang mengadakan  STKIP PGRI  Sumenep yang bekerjasama dengan Mas erfandnya,  untuk  training  pelatihan  Maba di STKIP PGRI Sumenep  bisa mempunyai  public  speeking yang bagus  untuk bisa terjun ke sekolah dalam PMB 2020," ungkap Fianolita selaku panitia ketika ditemui crew Lpm. 

Sementara Mulyadi selaku mahasiswa prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) semester 1 mengatakan bahwa dirinya menyukai terhadap penyapain pemateri  dan puas Karena semua pertanyaan terjawab dengan solusi.

“Acara tadi sangat memuaskan dan banyak memberi pelajaran khususnya kita sebagai mahasiswa. saya sangat puas karena secara umum melalui acara tadi pertanyaan yang ada difikiran mahasiswa akhirnya terjawab dan memberikan solusi. saya menyukai dari sisi penyampaiannya karena cepat  memahami. yang sangat menarik pada acara tadi  tentang sugesti,  kan yang di jelaskan tadi ada dua : fikiran sadar dan tidak sadar,”katanya.

Ditambah oleh Sri Eka Yuliyana selaku mahasiswa prodi Bimbingan Konseling (BK) semester  1 menyampaikan bahwa  acara tersebut bagus karena bisa memotivasi orang yang minat dalam berbisnis atau berwirausaha. selain itu seperti  ada yang terbangun dari dirinya dalam minatnya dibidang usaha. Yang membuat dirinya tertarik dari acara tersebut mengenai visual, Audiotory dan Kinestetik.     

“Acara tadi sangatlah bagus sehingga bisa memotivasikan orang-orang yang ingin membaur di bisnis atau membangun  usaha. Dan juga ada sesuatu yang berbeda kayak ada perenungan tersendiri.saya juga tertarik  karena minat di bidang kewirausahaan. Perasaan saya enak ketika mengikuti acara tersebut karena kayak ada yang terbangun dari diri kita sendiri terutama minat di bidang usaha saya langsung muncul. Saya tertarik karena tadi pemateri bilang tentang mengetahui  Visualisasi, Audiotory  dan Kinestetik cuman itu yang paling menarik  dan perlu di aplikasikan,”sampainya

Selain itu Fianolita selaku panitia acara tersebut  menambahkan  bahwa  kendalanya peserta membeludak dari  target yang sudah ditentukan dan  dirinya payah dalam mengkondusifkan  kendala  yang ada dalam acara tersebut.   

“yang hadir dalam acara ini sangatlah banyak sehingga saya sebagai panitia  kewalahan dalam mengatur  kekurangan yang terjadi dalam acara tersebut. saya menargetkan 200 peserta cuman  yang hadir pada acara ini lebih dari target yang saya tentukan. Dalam acara ini ada kendala tentunya karena dalam kesuksesan itu pasti akan mengalami  yang namanya  proses kegagalan  ya. Kegagalannya sih cuman sound sistemnya sempat mati  itu menghambat  jalannya acara dengan  baik.tapi Alhamdulillah berjalan dengan baik,"sampainya.

Reporter liputan:
(Kalsum/Jannah/Budi)
Editor : Busri/Ari.

Kamis, 21 November 2019

Mahasiswa Keluhkan Tumpukan Sampah di Depan UKM Karomah, Begini Tanggapan Cleaning Servise

Ketika Kru Lpm Wawancarai Ketua
Ukm Karomah didepan Panggung Kesenian. Doc. (Melly). 

Retorika News_  Beberapa hari terakhir mahasiswa di resahkan dengan tumpukan sampah di depan UKM karomah.sampah tersebut dibiarkan menumpuk selama beberapa hari dan tidak ada tindakan sama sekali dari pihak kampus sehingga banyak mahasiswa mengeluh akan hal tersebut. (20/11/19)

Diakui oleh Eva Anggaraini selaku Mahasiswi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) bahwasanya tumpukan sampah tersebut mengganggu terhadap pemandangan yang ada di kampus.“Tumpukan sampah tersebut mengganggu terhadap pemandangan warga kampus,"ungkapnya.

Semantara Ketua UKM  Karomah (Amiyati) menjelaskan bahwa sampah itu memang dari UKM Karomah juga dari mahasiswa,  yang dibuang di depan  Karomah dan dirinya hanya bisa membersihakan dari dalam kerena hal tersebut sudah ada tugasnya masing-masing yaitu cleaning servise.

“Terkait dengan sampah yang ada di depan UKM karomah, kita itu cuman membersihkan dari dalam karena kita beranggapan bahwa sampah tersebut adalah tugas dari Cleaning Servise, dan jika kita yang membersihkan, kan sudah ada tugasnya masing-masing, lalu sampah tersebut bukan hanya sampah dari kita melainkan juga sampah dari mahasiswa lain yang membuangnya di situ, "jelasnya,(21/11/19).

Menanggapi hal tersebut Anwar selaku Koordinator Cleaning Servise  menjelaskan bahwa Cleaning servise telah mengatakan kepada Mahasiswa Kalau sampah tersebut di buang ke bak sampah yang ada di depan Sekretariat Karomah, lalu Cleaning servise akan membuang ke bak sampah yang ada di belakang, namun Mahasiswa kurang perhatian terhadap kebersihan sehingga sampah banyak yang berserakan dan juga sampah yang ada tersebut pengambilannya tiap dua hari sekali, karena bukan hanya di karomah yang di bersihkan akan tetapi seluruh lingkungan kampus.

“Untuk sampah yang ada di depan sekret Karomah itu sudah di himbau kepada Mahasiswa bahwasanya sampah di buang ke bak sampah yang ada, nanti Cleaning Servis yang akan mengambil dan membuangnya. Namun dari mahasiswa kurang perhatian terhadap  kebersihan,juga untuk pengambilan kami agendakan dua hari sekali karena yang kami bersihkan bukan hanya di Karomah melainkan juga di lingkungan kampus yang lain jadi pengambilan sampah tersebut secara bergantian," jelasnya.

Reporter liputan:
Majid/Melly
Editor : Busri /Ar

Rabu, 20 November 2019

Penuh Semangat, Mahasiswa Prodi PBSI Kelas D Semester I Adakan Maulid Nabi Muhammad SAW

Suasana Maualid Nabi SAW dikediaman
Diana Novita  Sari Prodi PBSI semester 1
Kelas D. Doc. (Majid)
 

Retorika News_ Mahasiswa kelas D semester I Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep telah mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara tersebut hanya dihadiri seluruh mahasiswa Prodi PBSI  kelas D Semester 1, ang bertempat disalah satu Kediaman Mahasiswi Prodi PBSI kelas D semester 1 (Diana Novita Sari) Lak Daya Kecematan Lenteng. Pada hari selasa, (19/11/19).

Diakui oleh Wasilatul Hokamah selaku Ketua penyelenggara, bahwasanya tujuan acara tersebut adalah tiada lain memperingati maulid Nabi dan meningkatkan solidaritas bersama. 

"Ini untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SWA. Dan meningkatkan Kesolidan bersama," ungkapnya. 

Selain itu Wasilatul Hokamah menambahkan bahwa acaran tersebut minim persiapan," kegiatan ini sangat minim persiapan, karena H-3 kita baru adakan musyawarah beserta teman mahasiswa satu kelas,Tapi Alhamdulillah Acara ini bisa berjalan dengan lancar," tambahnya, (Selasa/19/11/2019).

Sementara Diana Novita Sari salaku tuan rumah pada acara tersebut Merasa sangat senang bisa Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw dengan teman-temannya dan berharap kepada sahabat-sahabatnya selalu kompak. 

"Saya merasa sangat senang karena bisa berkumpul bersama sahabat-sahabat sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW," ungkapnya. 

Selaras dengan diatas, Nur Kholis Majid selaku ketua kelas D Semester 1 prodi PBSI juga berharap bahwa acara itu bisa dilaksanakan setiap tahun, agar terjalin solidaritas antar sesama. 

"Saya sangat berharap acara ini tidak hanya dilaksanakan saat ini saja, namun acara ini bisa berkelanjutan dan dilaksanakan setiap tahun,"harapnya.

Reporter liputan :
Faruq/Lisa.
Editor : Busri/Ar/Hs

Kamis, 14 November 2019

Tentang Cemara

Puisi.

By: Busri Prodi PBSI Semester 5
Pengurs LPM RETORIKA

Dibalik ranting cemara kutemukan senyummu yang ranum,
Ratap kupinta Sukma, merasuk pada relung kasih yang tak ternoda,
Lepas kurasa, bersama rona jingga kuterbangkan doa.

Sejenak ku rebahkan resah pada pilu yang menguning, lantaran senyumnya menutup segalanya,
Sejenak kutitip rindu pada hati yang terkubur, lantaran hanya padanya sebuah rasa tak kan gugur,

Tujuh tahun, Tujuh benua, Tujuh samudra, Tujuh gemintang, merangkum nyala cinta dengan aroma yang merona,
Lalu pelan-pelan ku kecup keningnya dengan tujuh rindu yang ku genggam,
Sementara itu tak sengaja kutancapkan belati dalam setiap kecupnya pada hati yang diam-diam menyimpan namanya,
Hingga dedaunan pada tujuh ranting Cemara itupun ikut berguguran lantaran dilema.

Tujuh tahun yang lalu, ada rindu yang membingkis senyum dalam kelopak matanya
Tujuh tahun yang lalu, ada tangan lembut yang biasa mengusap tetes bening dimatanya
Tujuh tahun yang lalu, ya!, Tujuh tahun yang lalu

Dalam dekapnya yang mengusap pundakku,
Aku berbisik,
Saat ini sedang kutunggu Maret datang dan singgah tepat satu jengkal didepan mataku,
Dan kala itu kusaksikan jerit, perih, belati yang menancap dari setiap kecupnya

Matangnya Persiapan Team Puyol Berakhir Tragis Dengan Skor 1-4

Pertandingan Team Ishoma VS Team Poyol
Berakhir tragis 4-1

Retorika News_Kejuaraan Futsal yang diadakan mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) semester VII, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, berlangsung semakin sengit. Pada pekan ini "Team Ishoma" berhasil memenangkan pertandingan, melawan "Team Puyol" dengan skor 4-1, (Kamis/14/11).

Dalam pertandingan tersebut Team Puyol berhasil unggul 1-0, di babak pertama yang dicetak oleh (Fatoni), hal itu persis yang disampaikan olehnya.

"Sebenarnya pada babak pertama kami unggul, namun karena ini bukan bidang kami maka kami mengalami kelelahan di babak kedua", ungkap Fatoni.

Sedangkan disisi lain Team lawan (Ishoma), juga tidak kalah ganas untuk memenangkan pertandingan. Sehingga pasca 1 gol yang dicetak oleh (Fatoni) "Pemain Team Puyol" di babak pertama, disusul dengan 2 gol yang dicetak oleh (Fuad) dan (Opik) dari "Team Ishoma".

Dari pertandingan tersebut (Fuad) masih merasakan kesulitan pada Teamnya untuk mencetak gol, hal itu dikarenakan kurangnya komunikasi.

"Sebenarnya kita masih mengalami kesulitan untuk mencetak gol, karena komukasi antar teman kurang, sementara itu team lawan juga kurang menjaga sportivitas permainan" ungkapnya.

Selain itu (Fuad) juga menambahkan bahwa teamnya memang sudah menguasai tehnik pasing, bahkan pihaknya juga sudah menggunakan strategi sebaik mungkin agar dapat memenangkan pertandingan. Hal itu dibuktikan dengan 2 gol yang dicetak oleh (Hengki) pada babak kedua, sehinggal kedudukan "Team Ishoma" unggul 4-1.

"Kami sudah menggunakan strategi yang paling baik, dan sebenarnya pemain kita juga sudah menguasai tehnik pasing" tambah Fuad.

Sehubungan dengan hal itu, keadaan yang dialami oleh "Team Puyol" berbalik arah. Persiapan yang semula dimatangkan berakhir tragis, karena menurut yang disampaikan oleh (Fatoni) pemain dari teamnya memang kurang menguasai dibidang futsal.

"Kami sudah melakukan latihan meski hanya sebentar, dan kami juga punya pemain cadangan, tapi karena kemampuan mereka juga tidak terlalu mumpuni di bidang futsal, jadi meski ada pemain cadangan tidak terlalu berpengaruh dalam pertandingan", imbuhnya.

Reporter liputan :
Nana/Uus
Editor : Busri/Ar/Ap

Seru dan Kocak, Pertandingan Futsal Team Perempuan PBSI 1B Kalahkan Sadis FC 5-0

Suasana Pertandingan Team Putri
PBSI 1B melawan Sadis FC. 

Retorika News_
Pertandingan futsal yang diadakan oleh mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Semester VII, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, sudah masuk pada hari ke empat. pada pertandingan kali ini tidak hanya diwarnai oleh team pria, akan tetapi juga ada team perempuan, yang hal itu berlangsung seru dan kocak.

Untuk pekan ini (Kamis 14/11/2019) merupakan pertandingan antara "PBSI 1 B” melawan "Sadis FC" yang dimenangkan oleh "Sadis FC" dengan skor 5-0, yang 2 gol dicetak oleh (Lina), 1 gol oleh (Uliya) dan 3 gol dicetak oleh (Lisa).

Salah satu pemain Sadis FC yang hetrik di pertandingan hari ini (Lisa), dirinya menyampaikan bahwa dalam pertandingan tidak boleh menyepelekan lawan.

“Jangan menyepelekan lawan apalagi lawan yang kompak,” jelasnya, ketika di temui wartawan LPM Retorika sehabis pertandingan.

Berbeda dengan pihak PBSI 1B yang dalam pertandingan kali ini mengalami kalah telak menjelaskan, bahwa tim mereka memang tidak mengadakan persiapan berupa latihan. 

“Yang menjadi faktor utama kekalahan kami karena kami memang tidak melakukan latihan sebelum-sebelumnya dan futsal bukan bidang kami” kata Delia, mahasiswa PBSI 1 B.

Selain itu setelah pertandingan terjadi kekisruhan, Karena PBSI 1 B mendapatkan 2 kartu kuning yang disebabkan aksesoris tidak lengkap. Menurut informasi yang diperoleh, hal itu terjadi karena pada pertandingan sebelumnya di pembukaan Tim dari Program Studi Bimbingan Konseling (Prodi BK) juga mengalami hal yang sama, tapi hanya mendapatkan 1 kartu kuning. 

Sementara itu Delia yang merasa keberatan langsung mendatangi salah satu panitia dan mengajukan keberatannya, namun ternyata itu hanya kesalah pamahaman.

“Sebenarnya PBSI 1 B sudah kami berikan keringanan, yaitu hanya diberikan 2 kartu kuning yang dalam peraturan sebenarnya harus mendapatkan 5 kartu kuning. Sedangkan untuk yang BK itu bukan kami berikan 1 kartu tapi 2, ini catatannya” kata salah satu panitia sembari menunjukkan berkas kemaren.

Selaras dengan yang disampaikan Lisa, Yazidi sebagai pelatih menyampaikan bahwa tidak boleh meremehkan tim lawan, dan harus tetap menjaga kekompakan. 

“Dalam pertandingan kita tidak boleh meremehkan lawan dan terus menjaga komunikasi serta kelompok, dan harus tetap tenang” katanya.

Lisa menambahkan bahwa timnya akan lebih giat berlatih untuk persiapan pertandingan selanjutnya. 

“Kami akan melakukan evaluasi, dan akan melakukan latihan yang lebih giat lagi untuk persiapan pertandingan selanjutnya,” tambahnya.

Reporte liputan:
Hasan/Riski
Edotor : Busri/Ar

Selasa, 12 November 2019

Bentangan Sejarah Gerilya Pergerakan Pemuda

Opini.
By: Fitri Perodi PGSD Semester 1
Crew Lpm 

"Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa, matilah semua bangsa." (pramoedya Ananta Toer).

Pemuda zaman dahulu berbeda dengan pemuda milenial sebab pemuda zaman dahulu didasari dengan cintanya kepada bangsa dan negara atau cintanya kepada tanah air. Karena itu, ketika kita mengingat tanggal 28 Oktober 1928 merupakan hari dimana sejarah bagi pemuda-pemuda indonesia. 

Sebab pemuda zaman dahulu semangat juangnya untuk membela negara indonesia karena begitu besar pemuda zaman dahulu  berfikir untuk membela negara, agar negara indonesia tidak terus-menerus dijajah oleh belanda dan jepang pada saat itu. Berbeda dengan pemuda milenial saat ini karena terlalu berfikir terhadap diri sendiri atau memikirkan dirinya masing-masing, sehingga mereka tidak memikirkan bagaimana negara kita saat ini.

Jika kita kembali lagi mengingat dimana pemuda zaman dahulu memberikan diri untuk bersumpah demi mewujudkan jiwa muda yang nasionalis.

Isi dari sumpah pemuda yaitu :
"Kami putra putri indonesia bertumpah darah satu tanah air indonesia, berbangsa satu bangsa indonesia dan menjunjung persatuan bahasa indonesia."

Lantas bagaimana pemuda milenial saat ini untuk mengapresiasi perjuangan pemuda zaman dahulu atau yang disebut kaum muda dengan soempah pemoedanya?

Sedangkan pemuda zaman sekarang atau yang disebut zaman milenial justru telah berada pada era mempertahankan keutuhan bangsa. Dimana kita ketahui, pemuda saat ini dengan mudah terhubung keseluruh dunia secara online dan saat ini yang kita ketahui juga gampang sekali untuk berkomunikasi dengan orang luar. 

Dengan cara kita cenderung ingin mencapai sesuatu dengan cepat dan instan karena terbiasa dengan kemudahan teknologi pada saat ini.

Team Lawan Kekurangan Pemain, PJKR 18 Menangkan Pertandingan 5-2

Suasana pertandingan
turnamin futsal hari ke 2
STKIP PGRI Sumenep. Doc.  (Sagi) 

Retorika News_ pertandingan futsal yang diadakan oleh mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Semester VII, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, berlangsung dengan lancar dan sengit.

Pada hari kedua (Selasa/12/11/2019) telah berlangsung pertandingan antara "Lawak Team" melawan "PJKR 18" yang dimenangkan oleh "PJKR 18" dengan skor 5-2.

Pada babak pertama team "PJKR 18" berhasil mencetak 1 gol yang dipersembahkan oleh (M. Qumri). Sedangkan pada babak kedua, dirinya kembali mencetak 2 gol, dan dilajutkan 2 gol susulan yang dipersembahkan oleh (Zainal). Sejalan dengan hal itu "Lawak Team" juga berhasil mencetak 2 gol yang dipersembahkan oleh nomor punggung (69 dan 4) di babak kedua.

Salah satu pemain "Lawak Team" (Ramdan) menjelaskan bahwa salah satu penyebab kekalahannya dikarenakan tidak mempunyai pemain cadangan, sehingga pihaknya kualahan dalam mengkontrol stamina.

"Dalam pertandingan pasti ada yang kalah dan menang, maka kita menerima hal itu dengan lapang dada, sedangkan salah satu penyebab dari kalahnya pertandingan ini karena kurangnya pemain dari team kita, biasanya ada 9 pemain, dan ternyata yang datang hanya ada lima, sehingga kita kewalahan dalam mengontrol stamina, karena tidak adanya pemain cadangan," jelasnya.

Seirama dengan hal tersebut dirinya juga menambahkan, bahwa sekalipun tidak dapat memenangkan pertandingan pihaknya akan terus mencoba pada pertandingan yang lain."Kami tidak akan berhenti disini, kami akan terus mencoba dalam pertandingan yang lain," tambahnya.

Selain itu (M. Qumri) salah satu pemain "PJKR 18" yang berhasil mencetak 3 gol, mengatakan bahwa dirinya baru pertamakali mengikuti pertandingan pada event kejuaraan futsal, bahkan dirinya juga tidak menyangka akan berhasil mencetak 3 gol dalam pertandingan tersebut.
"Saya sangat bangga telah berhasil mencetak gol, dan ini baru pertamakali saya mengikuti event kejuaraan futsal dan ternyata langsung berhasil mencetak 3 gol," katanya.

Senyampang dengan hal itu (Zainal) juga mengungkapkan bahwa di babak pertama timnya sengaja tidak terlalu berambisi untuk mencetak gol, karena ingin membaca strategi dan memanfaatkan stamina lawan yang tidak memiliki pemain cadangan.

"Pada babak pertama masih belum ada arahan dan kita juga masih membaca skill lawan sedangkan babak kedua kita sudah mulai mengatur strategi yang lebih cantik, selain itu kita juga memanfaatkan stamina lawan yang tidak memiliki pemain cadangan," ungkapnya.

Disisi lain dirinya juga menambahkan bahwa ketenangan mental dan skill yang dimiliki timnya juga menjadi pendorong kuat dalam pertandingan tersebut.

"Ketenangan mental juga menjadi hal paling penting dalam pertandingan, dan tim kita juga sudah terbiasa dalam bermain futsal, bahkan bisa dikatakan sudah memiliki skill yg mumpuni," imbuhnya.

Reporter liputan:
 (Najibah/Sagira)
Editor : Busri/ar/S

Senin, 11 November 2019

Otak Mahasiswa Tertinggal di Simpang Jalan

Opini

By: Najibah Al-adawiyah
Prodi PBSI semester V, Kru Lpm

Hari ini sering hadir opini yang mengatakan bahwa kesadaran pemuda (Mahasiswa) Indonesia semakin merosot. Bahkan Tri Fungsi Agennya sudah mulai terlupakan, entah opini tersebut lahir untuk merekonstruksi pemahaman pemuda hari ini terlebih Mahasiswa, atau hanya untuk mengucilkan keberadaan dirinya yang sudah mulai lupa akan peranan yang sudah menjadi tanggung jawab. Peradaban mahasiswa pra kemerdekaan Indonesia selalu membuahkan hasil yang dikenal Revolusi. Hal itu tidak terjadi secara kebetulan atau tiba-tiba, namun penuh dengan adanya kajian secara mendalam yang dipenuhi semangat, dan hal itulah yang sampai saat ini disebut sebagai literasi.

Jika Soe Hoek Gie dalam sejarah perjalanannya mengatakan mengatakan lebih baik diasingkan daripada mengalah pada kemunafikan, maka hari ini semua itu akan berbalik arah. Karena realita yang terjadi, sembilan dari sepuluh pemuda lebih asik main gawai pintarnya daripada bersetubuh dengan buku-buku untuk membangun revolusi. Bahkan ironisnya banyak diantara para pemuda yang masih belum paham dengan revolusi itu sendiri, sehingga tidak heran jika banyak yang beranggapan bahwa revolusi yang dilakukan oleh mahasiswa hanya berbentuk demonstrasi dan kekerasan lainnya.

Dari beberapa hal tersebut dapat kita lihat bahwa paradigma miring tentang mahasiswa, ternyata tidak hanya lahir dari pandangan masyarakat awam. Akan tetapi juga lahir dari mahasiswa sendiri yang enggan untuk memahami tanggung jawabnya. Literasi yang lahir dari buku-buku dan dituangkan pada buku ternyata hanya mampu menjadi trend di tahun 90-an kebelakang, sedangkan hari ini literasi dilahirkan oleh "YouTube" dan dituangkan pada "Story WA". Maka jangan tersinggung para aktivis mengatakan hal itu sebagai literasi sebatas Story WA.

Mahasiswa atau yang lebih akrab disebut pemuda intelektual, biasanya selalu mencari tempat khusus untuk melakukan cangkrukan bareng seperti berdiskusi dan sebagainya, agar dapat memperoleh ide ataupun gagasan baru. Hal itu sudah sering dilakukan oleh mahasiswa terdahulu, begitupun hari ini yang tidak sedikit tersedia tempat ngopi dengan fasilitas colokan listrik, WIFI, hingga menu kopinya dengan berbagai varian, sehingga tidak sedikit mahasiswa yang hadir pada tempat tersebut. Akan tetapi yang berbeda pada saat ini, mahasiswa yang hadir pada tempat demikian hanya untuk berselancar di dunia maya atau bahkan hanya untuk bermain game.

Maraknya pengaplikasian game dan dunia internet yang tersedia instant hari ini, menjadi salah satu penyebab dari merosotnya kekritisan mahasiswa. Hal itu dapat dilihat dari aktifitas kesehariannya. Pertama, seringkali mahasiswa memanfaatkan fasilitas WIFI dikampus hanya untuk bermain game, sehingga kegiatan diskusi sangat sulit untuk ditemukan. Kedua, pembuatan makalah sudah menjadi hal sepele, dikarenakan mudahnya berselancar di internet, sehingga mahasiswa tinggal "salin tempel" materi yang telah tersedia. Ketiga, tidak jarang dosen yang juga berbuat sedemikian rupa dalam menyiapkan dan memberikan materi pada mahasiswa, sehingga dari aktifitas tersebut maka lahirlah cendekiawan baru yang tidak dapat mempertanggung jawabkan argumentasinya. Jikalau sudah sedemikian maka tidak heran, saat mahasiswa hari ini yang menyebut dirinya sebagai generasi meleneal hanya mampu mengkritisi namun tidak transformatif.

Mahasiswa yang merupakan manusia berpendidikan, sejatinya harus memahami segala peranan dan tanggung jawab yang dimiliki, baik sebagai generasi perubahan, generasi pengetahuan, ataupun generasi sosial kontrol. Segala aspek tersebut hanya dapat tercapai apabila ada usaha untuk selalu berpikir dan mengimplementasikan hasil gagasannya. Sejalan dengan hal itu Aristoteles mengatakan (dalam Garvey), manusia yang berkeutamaan adalah seorang pemikir sempurna. Untuk itu agar dapat tercipta sosial yang berpendidikan maka perlu adanya kesadaran kesadaran karakter dalam berpikir, dan semua itu dapat dari pemudanya.

Kesadaran mahasiswa dalam bertindak dapat dijadikan cermin suatu negri, dan pemuda hari ini adalah pemimpin dihari esok. Oleh sebab itu dengan adanya peradaban yang dinamis, maka sangat perlu pula adanya rekonstruksi pemikiran mahasiswa agar benar-benar mengerti langkah dan sikap yang seharusnya dilakukan. Revolusi tidak hanya tentang perubahan secara keras ataupun demonstrasi, tapi revolusi juga dapat dilakukan dengan kesadaran diri sebagai penggerak suatu negri, maka dari itu semua akan terjawab jika para pemuda sadar akan pentingnya literasi.

Mahasiswa PJKR Semester VII Adakan Kejuaraan Futsal, HMP Siap Membantu Meskipun Tidak Dilibatkan

Hari Pertama Pertandingan Kejuaraan
Lomba Futsal Antar Kelas STKIP PGRI Sumenep.

Doc. (Majid) 

Retorika News - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Prodi PJKR) Semester VII, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, selenggarakan lomba futsal kejuaraan antar kelas di Lapangan Futsal STKIP PGRI Sumenep, dari tanggal 11-17 November 2019. Lomba tersebut di ikuti oleh mahasiswa dari setiap Prodi di STKIP PGRI Sumenep.

Sehubungan dengan  hal tersebut, Ketua Prodi PJKR yang akrap disapa (Pak Opik) menjelaskan bahwa acara itu dilakasankan setiap tahun sekali oleh mahasiswa prodi PJKR semester VII.

"Acara ini memang dilaksanakan setiap tahun oleh mahasiswa prodi PJKR semester VII" jelasnya, (11/11/2019).

Berkaitan dengan hal hal diatas, (Moh. Akbar) selaku ketua panitia sekaligus mahasiswa dari prodi PJKR semestet VII mengungkapkan bahwa, diadakannya acara itu merupakan bentuk praktek dari mata kuliah Aplikasi Futsal di semester VII,

"Acara ini dilaksalan dalam rangka kejuaraan rutinitas, Mata Kuliyah Aplikasi Futsal semesrter VII" Ungkapnya.

Adapun dilaksanakannya acara tersebut tidak ada campur tangan dari pengurus HMP PJKR sama sekali, namun pihaknya siap membantu, baik dari segi materil atau yang lainya. Hal itu seirama dengan yang diungkapkan oleh (Tolak Adi) selaku ketua HMP PJKR. 

"Apabila mereka butuh bantuan, kami siap untuk membantu, baik dari segi materil atau yang lainnya, meskipun secara langsung HMP PJKR tidak ikut nimbrung didalamnya" ungkapnya.

Reporter liputan :
Kalsum/Majid
Editor : Busri/Ar

HMP PPKn Gelar Peringatan Hari Pahlawan dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Alami Kendala

Suasana Peringatan Hari Pahlawan
Dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Di Graha Kemahasiswaan. Doc. (Fitri) 

Retorika News_Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (HMP PPKn), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, melaksanakan acara maulid nabi sekaligus memperingati hari pahlawan dengan tema “Keislaman dan keindonesiaan : Memperkuat Nilai Kebangsaan Dengan Refleksi Kepahlawanan", yang bertempat di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, Pada hari Senin (11/11/2019).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Prodi PPKn, perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) kampus, alumni Prodi PPKn, dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan (Moh Fauzi). Selain itu acara tersebut juga dihadiri oleh (K. H. Ahmad Halimi) sebagai pemateri.

Ketua HMP PPKn (Ach. Efendi) mengungkapkan bahwa tujuan diadakanya acara itu untuk memuliakan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Juga untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan.

“Acara ini dilaksanakan untuk mengagumkan ataupun memuliakan kelahiran baginda Rasulullah SAW. karena tafsir hidayah wal hidayah yang ditulis oleh ibnu kausir dijelaskan bahwa “orang kafir sekalipun ketika memuliakan Rasulullah SAW. dia akan mendapatkan keringanan siksa”  dan disini kami HMP PPKn selain memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW. kita juga memperingati hari pahlawan karena yang kita ketahui  pada tanggal 10 November merupakan hari pahlawan, Kita bisa menghirup udara kemerdekaan Republik Indonesia itu berkat jasa-jasa pahlawan Indonesia bukan kado dari jepang ataupun pemberian dari belanda, akan tetapi itu merupakan darah, air mata, keringat dari pahlawan” ungkapnya.

Selain itu dirinya juga berharap bahwa acara itu bisa menambahkan kesadaran diri dan memotivasi bagi seluruh Ormawa kampus STKIP PGRI Sumenep, untuk mengadakan acara maulid nabi Muhammad Saw.

“Semoga dengan perayaan maulid nabi dan hari pahlawan ini kita menambah kesadaran diri, sejatinya sebagai hamba yaitu mengabdi kepada Allah SWT. yang menciptakan-Nya, juga untuk memotivasi kepada ormawa-ormawa ataupun HMP yang lain untuk mengadakan maulid nabi muhammad SAW", Harapnya.

Sehubungan dengan berjalannya acara itu ketua panitia (Sugianto) mengatakan bahwa acara itu mengalami beberapa kendala.

“Yang menjadi kendala pada acara ini adalah molornya waktu, kira-kira setengah jam, biasanya pukul 08.00 WIB. acara ini dimulai ternyata pindah ke pukul 08:30 WIB. Hal tersebut terjadi Karena banyak yang tidak hadir tepat waktu. Akhirnya acara itu molor" katanya.

Reporter liputan:
Fitri/Alfin
Editor :  Busri/Ar

Jumat, 08 November 2019

Pengurus UKM Musik Yang Baru, Siap Membawa UKM Musik Lebih Baik, Ini Visi Misinya


Suasana Pelantikan Pengurus UKM Musik
Periode 2019-2020.

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik Eofoni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep telah selesai melaksanakan pelantikan pengurus periode 2019-2020 yang bertempat di Gedung Aula lantai III, tanggal 08 November 2019. 

Seusai dilantik, Moh. Nurussafi Selaku Ketua UKM Musik, ketika ditemui crew Lpm dirinya menyampaikan bahwa Visi dan Misi di pengurusan Baru ini, Bagaimana UKM musik dijadikan wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan bakatnya, dan menjadikan UKM Musik sebagai Ormawa yang fokus dunia Musik. 

“Menjadikan UKM Musik sebagai wadah untuk teman-teman Mahasiswa yang mau berproses di UKM musik yang ingin mendalami dunia musik, mengembangkan potensi bakat yang dimiliki, menjadikan UKM musik sebagai ormawa yang fokus di seni Musik,"ungkapnya. 

Tidak haya itu, pihaknya (Moh. Nurussafi)  juga menjelaskan bahawa target di kepengurusan diperiode tahun ini bagaimana membenahi hal-hal yang kuarang dipengurusan sebelumnya dan mempertahankan yang sudah baik. Dan bisa membangunkan kembali even-even yang sudah vakum.

“Memperbaiki atau membenahi hal-hal yang perlu dibenahi apa yang kurang di kepengurusan sebelumnya, karna kita berkaca kepada kepengurusan yang sebelumnya, kita akan mempertahankan yang ada yang sudah baik, dan memperbaiki yang kurang baik, yaitu kita adakan progres baru, misalkan mengadakan event-event seperti akan sockfesy yang selama berapa tahun fakum, mungkin dipengurusan kami akan diusahakan insyaAllah semoga ada dukungan dari semua pihak, sehingga  program ini akan terlaksana, sockfesy III-IV,"tambahnya. 
Sementara itu Fajar Siddiq selaku pengurus UKM musik Eufoni periode tahun ini ketika ditemui Crew LPM, dirinya menjelaskan Bahwa pengurus akan menyiapkan even-even terbaru, seperti Sockfesy III. Dan hal tersebut sudah direncakan pada sebelunya namun gagal. 

”Rencana awal dari  pengurus menyiapkan even-even terbaru  seperti sockfesy III, sebenarnya rencana ini sudah mau jalan kemarin, namun gagal. kepengurusan sekarang akan membangun kembali sockfesy III, sockfesy III ini seperti even festival musik se-Madura, dan langkah selanjutnya kita akan sering sering mengadakan even seperti hari jadi Kabupaten Sumenep dan hari-hari besar lainnya, itu akan diadakan oleh UKM Musik,” jelasnnya.

Reporter liputan:
Kalsum/Andre
Editor : Busri/Hasan

HMP Matriks Gelar Sekolah Organisasi, Begini Pesan Waka III



Pembukaan Sekolah Organisasi
HMP Matriks. Doc. (Sagira) 

Retorika News Himpunan Mahasiswa Prodi Matematika (HMP Matriks),  Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia(STKIP PGRI) Sumenep mengadakan Acara  Sekolah Organisasi (SO), (08/11/19)

Pembukaan acara  tersebut ditempatkan di Graha Kemahasiswaan STKIP, sedangkan Sekolah Organisasinya ditempatkan di Bluto selama 2 Hari, dari tanggal 09 s/d 10.

Adapun yang hadir pada acara itu  Adalah Mahasiswa Prodi Matematika, Ormawa, BEM, Kaprodi, Dosen, dan Waka lll Kemahasiswaan (Moh. Fauzi) sekaligus membuka acara tersebut.

"Rencananya penutupan sekolah Organisasi ini akan dikemas dengan Maulid Nabi, dan sebenarnya acara ini sudah ada sejak tahun 2017-2018 dengan istilah Kemah Sains. Namun di tahun 2019 diganti dengan istilah Sekolah Organisasi,"ungkap Siti Nor Jamilatul Atuni  sebagai Ketua HMP Matriks Saat ditemui Crew Lpm. 

Selain itu Pihaknya (Siti Nor Jamilatul Atuni) menjelaskan bahwa dilaksanakannya sekolah organisasi tersebut untuk membangun komitmen anggota dan pengurus  terhadap HMP Matriks.

"Agar anggota dan pengurus HMP MATRIKS bisa berkomitmen penting dalam HMP, karena dari sebelum-sebelumnya anggota maupun pengurus lebih condong kepada organisasi lain. Padahal HMP MATRIKS bagaikan rumah bagi prodi pendidikan matematika,"jelasnya. 

Sehubungan dengan hal itu  Moh. Fauzi selaku Waka lll dalam sambutannya berpesan agar menjaga Nama baik STKIP  dan berhati-hati dijalan serta mensosialisasikan kepada  masyarakat bahwa di STKIP PGRI sumenep juga ada jurusan Matematika.

"Tolong jaga Nama baik Alamamater STKIP dan berhati-hati dijalan, serta menginformasikan kepada masyarakat  bahwa di STKIP PGRI sumenep juga ada jurusan Matematika,"tuturnya.

Sementara itu salah satu peserta (Rofiki) menyampaikan sekolah organisasi ini adalah acara yang baik, karena Organisasi tersebut dapat memenajemen  antara organisasi dan Akademik, sehingga berkuliah dengan sempurna.

" Acara ini sangat baik karena kenapa, SO ini Manajemen kita antara organisasi dan akedemisi, ketika kita bisa memanejemen antara akademisi dan organisasi di luar. Maka kita akan sempurna berkuliah,"katanya. 

Reporter liputan :
Bukhori/Suhaidi
Editor : Busri/Hasan.

Selesai Dilantik, Ketua UKM Musik Meminta Pihak Lembaga Men-suport; Begini Tanggapan Waka III


Suasana Pengambilan Sumpah
Pengurus Ukm Musik Periode 2019-2020. Doc. (Jannah) 

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik Eufoni, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep melaksanakan acara pelantikan pengurus priode 2019-2020. Didalamnya diikuti Organisasi mahasiswa ( ORMAWA), Pengurus UKM musik priode 2019-2020, alumni UKM musik, Pembina UKM musik serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan WAKA III (Moh. Fazi), (08/11/2019).

Acara tersebut ditempatkan di Aula Lantai III. Pada Acara itu  Ketua demisioner UKM Musik Eufoni periode 2018-2019 menyampaikan bahwa  permohonan maaf atas banyaknya fasilitas yang ada di UKM musik tidak memadai.

"Mohon maaf apabila ada kekurangan, ketidak nyamanan dalam segi fasilitas ataupun lainnya dan semoga hal-hal yang baik akan diteruskan oleh pengurus baru,"ungkapnya.

Selain itu (Moh. Nurussafi) selaku ketua UKM Musik priode 2019-2020 mengatakan bahwa dengan adanya potensi calon Anggota baru UKM Musik 2019 serta banyaknya alat-alat yang rusak dirinya memohon kepada pihak lembaga untuk men-suport.

"Pengurus perlu saya sampaikan pula bahwa calon-calon Anggota UKM Musik 2019 berpotensi dalam dunia Musik, oleh karena itu kami mohon kepada pihak lembaga untuk tetap men-Suport kami. Terutama kami sekarang perlu membenahi atau memperbaiki sebagian alat-alat UKM yang kami miliki saat ini. Itu ada beberapa alat yang perlu diperbaiki dan itu butuh yang namanya finansial,"ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Waka III ( Moh. Fauzi) menyampaikan bahwasanya mahasiswa harus bisa kreatif jangan bergantung terhadap lembaga STKIP.

"Tadi ketua terpilih UKM Musik menyampaikam keluh kesahnya bahwa banyak alat musik yang rusak dan kemudian segala macam yang harus diperbaiki, tapi mahasiswa harus lebih kreatif jangan terus bergantung kepada lembaga STKIP," tanggapnya. 

Kemudian diakhir sambutanya Ketua UKM Musik berharap semoga UKM musik kembali kepada marwahnya.

"Harapan kami semoga UKM Musik kembali kepada marwahnya sebagaimana UKM Musik pada periode-periode sebelumnya yang telah mengharumkan terhadap kampus STKIP PGRI Sumenep," tambahnya.

Reporter liputan:
Andre/Jennah
Editor :  Busri/Hasan

Kamis, 07 November 2019

Adakan Pembentukan Panitia Maulid Akbar, UKM Karomah Kerjasama UKM PI

Suasana Pembentukan Panitia Maulid Akbar
UKM Karomah dan PI. Doc. (Andre) 

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karomah, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan rapat pembentukan panitia Maulid Akbar. Dalam rangka merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, didalamnya diikuti Ketua UKM Karomah, Anggota dan Ketua UKM Pengembangan Intelektual(PI).(6/11/2019).

Acara tersebut berekerjasama dengan UKM Pengembangan Intelektual (PI), yang ditempatkan di depan sekret UKM Karomah dan dibuka langsung oleh ketua UKM karomah (Amiyati). Adapun tujuan sekaligus harapan acara tersebut adalah semoga mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW dan memperingati hari kelahiran Nabi.

"Tujuan lebih kepada harapan kita memperingati maulid nabi ini semoga mendapatkan syafaat dari Rasulullah dan juga memperingati hari kelahiran Nabi,"ungkapnya, selaku Ketua UKM Karomah.

Selain itu Amiyati menambahkan bahwa peran penting UKM PI disini selain bekerjasama dari segi tenaga dan materi. UKM Karomah dan UKM PI mempunyai inisiatif untuk bekerjasama, berkolaborasi, sama-sama mencurahkan fikiran, tenaga ataupun materi demi terlaksananya peringatan Maulid Nabi.

"Peran penting UKM PI disini selain bekerjasama dari segi tenaga dan juga dari segi materi, kita berkolaborasi, sama-sama saling mencurahkan tenaga ataupun yang lainnya demi terlaksananya peringatan maulid nabi ini, " tambahnya. 

Sementara Suzan Surayyah selaku Ketua UKM PI menuturkan bahwa dalam acara ini memang dari awal sudah ada komunikasi yang matang antara UKM Karomah dan UKM PI dalam mengingat acara Maulid Nabi.

"Kalau untuk acara ini memang dari awal itu sudah ada komunikasi sejak awal, memang dilihat saat  ini adalah momentum bulan maulid sehingga terutama saya sebagai ketua UKM PI di rasa sangat membutuhkan kerjasama ini, karena UKM PI jarang-jarang mengadakan kegiatan ini yaitu kegiatan maulid nabi maka dari itu mumpung ada momen kita kerjasama dengan UKM Karomah," ungkapnya.

Pihaknya juga berharap acara ini sukses ke depannya, tidak ada hambatan terutama karena cuaca yang tidak mendukung, dan ada nilai-nilai keteladanan Rasulullah bisa tertanamkan di hati para mahasiswa maupun kader-kader PI dan kader-kader Karomah.

"Harapan acara ini semoga yang pertama awal niat kita adalah untuk memperingati maulid nabi, semoga acara kita sukses ke depan nantinya tidak ada hambatan terutama hari ini cuacanya tidak jelas, acara ini mau ditaruh dipentas, nanti ketika hari H semoga cuacanya bersahabat dan semoga ada nilai-nilai keteladanan Rasulullah bisa tertanamkan di hati para mahasiswa maupun kader-kader PI dan kader-kader Karomah." Harapnya.

Reporter liputan :
Fitri/Melly
Editor : Busri/Hasan

Jumat, 01 November 2019

Banjirkan 180 Peserta, Dalam Rangka PESILAT UKM KAROMAH dan 4444 Shalawat Nariyah

Pesantren Kilat (PASILAT) dalam penerimaan
Anggota Baru UKM karomah.  Doc. (Andre) 


Retorika News_untuk melanjutkan regenerasi organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Kajian Rohani Mahasiswa (UKM KAROMAH), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, selenggarakan diklat penerimaan anggota baru yang dalam hal ini dinamakan Pesantren Kilat (PESILAT). Acara tersebut dilaksanakan di Aula Lantai III STKIP PGRI Sumenep, pada tanggal 02, November 2019. 

Ketua Pelaksana (Hafid Mahalli) menyampaikan bahwa acara itu sempat akan dilaksanakan  di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, namun karena serasa kurang kondusif dengan jumlah peserta 180 orang, maka acara itu dipindah ke Aula Lantai III.

"Acara ini akan dipindahkan ke Aula Lantai III, karena dirasa akan kurang kondusif jika tetap dilaksanakan di Graha Kemahasiswaan dengan jumlah peserta 180 orang", jelasnya (01/11/2019)

Ditahun sekarang acara PESILAT ini memiliki konsep yang berbeda dengan tahun sebelumnya, hal itu ditambahkan oleh (Hafid Mahalli), bahwa PESILAT saat ini dibingkis dengan pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 4444, dengan harapan acara tersebut dapat berjalan lancar serta mendapatkan keselamatan.

"Dalam acara PESILAT tahun ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari tahun kemarin, hanya saja ditahun ini kita membingkis dengan pembacaan Shalawat Nariyah sebayak 4444, dengan sebuah harapan acara ini berlangsung sukses serta diberikan keselamatan", tambahnya.

Sejalan dengan hal itu (Afni) sebagai Seksi Acara juga menjelaskan, bahwa pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 4444 tersebut dalam rangka memperingati hari besar Islam, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW.

"PESILAT tahun ini menambah ornamen baru yaitu pembacaan shalawat Nariyah dalam rangka memperingati hari besar Islam, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW." ungkapnya.

Selain itu ketua umum UKM KAROMAH (Amiyati) mengatakan dalam sambutannya, bahwa di UKM karomah berhaluan Ahlussunna Waljamaah (ASWAJA).

"UKM KAROMAH berhaluan ASWAJA yang memiliki 4 unsur yaitu Moderat, Seimbang, Adil, dan Toleran" katanya (02/11).

Disisi lain ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep, (Nur Muhammad) mengatakan bahwa tidak ada satupun organisasi yang menjanjikan sebuah kesuksesan,

"Tidak ada satupun organisasi yang menjanjikan kesuksesan, semua kembali pada diri kita untuk berproses" jelasnya.

Seirama dengan hal itu, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan (Moh Fauzi) memberi apresiasi terhadap jumlah peserta PESILAT ditahun ini, hal itu juga disampaikan dalam sambutannya pada acara tersebut.


"Saya mengapresiasi jumlah peserta PESILAT yang mencapai 180 peserta, dan kegiatan Khatmil Qur'an juga harus segera dilaksanakan kembali, karena dengan jumlah peserta sebanyak ini maka bisa jadi kita akan menghatamkan Al Qur'an sebanyak tiga kali dalam satu pelaksanaan", ungkapnya.

Reporter liputan :
Alda/ill
Editor : Busri/Hasan