Salah satu Mahasiswa ketika diminta tanggapan terkait PKM oleh Crew Lpm. Doc.(Majid) |
Retrorika News_Pembuatan Proposal Kreativitas Mahasiswa (PKM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesi (STKIP PGRI) Sumenep, membuat mahasiswa kebingungan dengan ketidak jelasan informasi tentang waktu untuk mengunggah karya tulis Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). (19/12/2019)
Selain itu, minimnya bimbingan dari pihak kampus juga menjadi hambatan bagi mahasiswa baru yang memang masih belum paham mengenai PKM tersebut. Hal itu diakui oleh (Shafira Rizki Astiza) mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Semester I.
“Pembuatan PKM ini sangat sulit apalagi dari pihak kampus tidak membimbing kami selaku mahasiswa baru,” jelasnya.(17/12/19)
Menyikapi hal itu (Mulyadi) Selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengatakan bahwa perjalanan kegiatan PKM tersebut berada dibawah koordinasi kemahasiswaan.
“Kalau dulu foksi PKM masuk wilayah LPPM, cuman dalam perjalanannya lebih dibawah kordinasinya oleh kemahsasiswaan. Jadi LPPM itu bertanggung jawab memfasilitasi, mensupport kinerja dua darma untuk dosen. Kalau kegiatan mahasiswa itu masuk di wilayah kemahasiswaan,” katanya.
Seirama dengan hal tersebut (Moh. Fauzi) Selaku Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan menyampaikan bahwa waktu peng-unggahan PKM dimajukan, yang semula tanggal 20/12/2019 dipindah pada tanggal 18/12/2019, hal itu bermaksud untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Tanggal pengunggahan PKM itu di majukan karena untuk antisipasi kalau ada kekelirun, karena kalau tidak seperti itu nanti bermasalah jugak ke teman-teman, makanya tanggal 20 kita majukan ke 18 sehingga ada rentang waktu di tanggal 18, 19 dan 20. Hal itu agar ada rentang waktu untuk merevisi, karena pendaftaran user itu juga kita perhitungkan, supaya teman-teman mahasiswa tahu bahwa ada proses revisi yang harus dilakukan untuk dijadikan sebagai antisipasi,” jelasnya.
Selai itu, pihaknya juga menambahkan bahwa yang membatasi kuota pengiriman PKM bukan Kemahasiswaan, akan tetapi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI), yang hanya menyediakan kuota sebanyak 100 PKM, sementara pendaftar di kampus STKIP PGRI Sumenep melebihi kuota yang tersedia .
“Yang membatasi itu bukan kita tapi ada sistem yang memang dari DIKTI, kalau teman-teman semua bikin seribu PKM kita malah senang, cuman karena bukan kita yang membatasi teman-teman harus memahami dan menyadari bahwa PKM itu bukan hanya tahun ini, akan tetapi tahun depan masih ada, dan itu semua mahasiswa harus berlomba-lomba untuk mendapatkan PKM, makanya kita melakukan seleksi internal karena kita cuman mendapat kouta 100 sedangkan yang daftar 321 orang, dan hal itu bukan berarti yang tidak dapat user sekarang di buang, namun masih bisa diikutkan tahun depan,” Tambahnya.
Reporter liputan :
(Majid/Kalsum/Syafi’)
Editor : (Busri/Ar)
izin share ya admin :)
BalasHapusburuan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Line : agen365
WA : +855 87781483 :)
Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)