Kamis, 05 Desember 2019

Study Tour Prodi PGSD Ke-Bali Pindah Ke-Pare, Begini Alasan Fajar Budiyono Selaku Dosen Pengampuh

Foto. Fajar Budiyono, M.Pd.selaku dosen prodi PGSD
Dan Dosen pengampu mata kuliah Bahasa Inggris
Yang memakai baju mereh ketika di minta klarifikasi
Terkait study tour tadi malam oleh crew lpm. Doc (Kalsum) 

Retorika News_Tidak Jadi Ke Bali, Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, mengikuti Study Tour ke Pare yang biasa disebut kampung Inggris (6 Desember 2019).

Sehubungan dengan hal tersebut, (Fajar Budiyono, M.Pd) selaku Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Ingris menuturkan alasan pengubahan lokasi Study Tour tersebut dikarenakan rute perjalanan ke Bali cukup jauh, selain itu juga dikarenakan kurangnya kematangan dalam materi dari peserta Study Tour.

"Pertama karena kita melihat lokasi yang sangat jauh, terus yang kedua karena dari kesiapan kita untuk Study Tour yang ke Bali sepertinya belum siap dilaksanakan untuk Tahun ini, dikarenakan banyak peserta dari pelaksanaan yang belum siap dari segi kematangan materi, jadi untuk pembelajaran awal saya alihkan ke kampung Inggris," tuturnya.

Seirama dengan hal itu dirinya juga memaparkan tujuan dilaksanakannya acara tersebut adalah,"Tujuannya yang pasti tidak berubah, kita mempunyai gol untuk ke Pare, ini untuk memperdalam bahasa Inggris dan untuk mencari pengalaman tentang bagaimana kita belajar bahasa Inggris dengan dunia luar yang lebih luas dan dengan konsep bukan workshop tapi klinik bahasa Inggris," papar Fajar.

Bahkan selain itu (Fajar Budiyono) juga menyampaikan harapannya bahwa setelah acara itu selesai dengan lancar diharapkan mampu mencetak mahasiswa yang memiliki nilai lebih, atau bahkan mampu mendirikan UKM Bahasa Ingris di STKIP PGRI Sumenep.

"yang pasti harapan saya, mahasiswa harus mempunyai nilai lebih, terutama dalam bidang bahasa Inggris. Apalagi bahasa Inggris menjadi bahasa yang penting dalam berkomunikasi di setiap kesempatan, selain itu harapan  untuk jangka panjang setelah lulus dari STKIP ada nilai plus yaitu Mahasiswa saya bisa berbahasa Inggris, baik secara pasif maupun aktif. Terlebih nanti setelah dari kampung Inggris minat mereka untuk belajar bahasa Inggris lebih giat lagi, bahkan apalagi jika di kampus kita itu sampai bisa mendirikan UKM bahasa Inggris," lanjut Fajar.

Adapun tanggapan (Fianolita) yang akrabnya di panggil "Fia" mahasiswi prodi PGSD semester 1 menyampaikan,"Sebelumnya diadakan musyawarah alangkah baiknya jika dialihkan ke Pare, saya setuju sekali, karena untuk yang ke Bali itu kemarin sumbangannya 800 ribu, dan dari pada untuk bayar ini mendingan buat bayar uang semester,"sampainya.

Senyampang dengan hal itu dirinya juga menambahkan bahwa Study Tour ke Pare akan lebih efisien, dengan uang tranport Rp. 300, namun juga memilih fungsi yang sama.

"Mending yang ini saja Rp. 300, tapi event-nya tetap, kita sama-sama whorkshop terus kita juga ada kelas khusus bahasa Inggris," tambahnya.

Reporter liputan :
Jannah/Kalsum
Editor : Busri/Ari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar