Senin, 30 Desember 2019

Sebagian Komputer Rusak, Laboratorium Komputer Tidak Berfungsi Maksimal


Salah satu mahasiswa ketika diwawancari
Oleh awak media  crew lpm. 

Retorika News - Laboratorium Komputer di Kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, kurang memadai dan mengalami kerusakan yang berdampak  tidak bisa difungsikan secara maksimal, oleh karena itu mahasiswa merasa prihatin karena tidak segera  diperbaiki dari pihak kampus. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Susyanto mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) STKIP PGRI Sumenep  merasa prihatin terhadap kerusakan Komputer yang ada di lab komputer.

"Saya selaku mahasiswa STKIP merasa prihatin terhadap salah satu komputer yang mengalami kerusakan dan masih belum adanya perbaikan," ungkapnya.

Dirinya juga berharap bahwa pihak kampus bisa memperbaiki dan melengkapi terhadap salah satu fasilitas yang kurang memadai di lab komputer.

"Saya berharap bahwa pihak kampus dapat memperbaiki kerusakan Komputer dan melengkapi komputer yang kurang memadai," harapnya (27/12/2019).

Selain itu, Mas'odi selaku dosen pengampuh matakuliah Komputer Aplikasi  menyampaikan bahwa agar Komputer yang ada di lab komputer untuk diperbaiki dan juga ditingkatkan jaringannya. 

"Seharusnya komputer yang rusak harus di benahi dan jaringannya juga ditingkatkan," tegasnya.

Menaggapi hal tersebut, Agusriyanti Puspitorini Selaku Wakil  Ketua II Bidang Administrasi Umum  menyampaikan bahwa mahasiswa dan dosen dapat berkolaborasi merawat fasilitas yang telah ada.

"Saya selalu menyampaikan, untuk menjaga aset yang kita miliki, juga terdapat kolaborasi antara dosen pengajarnya dengan mahasiswa belajar untuk menjaga, memelihara, merawat fasilitas yang telah ada. Sehingga semua pihak dapat bekerja sama,” sampainya (27/12/2019).

Selain itu, pihaknya menjelaskan bahwa pihak ACC Lab telah mengajukan proposal pendanaan untul perbaikan Lab Komputer. Namun, karena ada beberapa hal lain yang harus di dahulukan maka akhirnya labolatorium Komputer akan di perbaiki pada bulan januari 2020.

"Kemarin pihak ACC LAB telah mengadakan ajuan pendanaan perbaikan kepada kami. Akan tetapi karena 2 bulan ini pendanaan masih ada post-post lain yang harus didahulukan, maka insyaallah perbaikan Laboratorium akan diadakan pada bulan Januari," jelasnya.

Reporter liputan :
(Liana/Efa)
Editor : Busri/Ar











Senin, 23 Desember 2019

Berhentilah Berpandangan Miring, Hari Ibu Bukan Budaya Yahudi

Opini

Penuli: Moh. Busri, Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Prodi PBSI Semester V (Lima), sekaligus pengurus LPM Retorika, yang beralamat di Matanair, Rubaru, Sumenep.


Sempat ramai diperbincangkan tentang Hari Ibu pada tanggal 22 Desember kemarin, hal tersebut menarik dua pandangan yang saling bertolak belakang. Pada satu sisi ada yang tidak setuju dengan adanya peringatan Hari Ibu tersebut, dikarenakan menurutnya hal itu merupakan budaya Yahudi yang tidak seharusnya diikuti oleh orang Muslim. Pada sisi yang lain ada juga yang menerima tentang peringatan Hari Ibu tersebut, karena menurut pandangannya seorang ibu yang memang menjadi malaikat bagi anak-anaknya dirasa sangat pantas untuk mendapatkan perayaan yang sedemikian rupa.

Kedua pandangan tersebut saling bertolak belakang bahkan saling menghujat satu sama lain tanpa ada dasar yang jelas. Baginya yang tidak setuju mereka ungkapkan bahwa hari ibu tidak perlu diperingati, sebab sebagai seorang anak memang memiliki kewajiban untuk mencintai dan berbakti pada ibunya setiap saat. Namun bagi mereka yang setuju akan peringatan Hari Ibu, mereka mengatakan bahwa kewajibannya untuk mencintai seorang ibu memang setiap saat, akan tetapi sebagai bentuk penghormatannya yang sangat besar maka dirinya rayakan pada saat peringatan Hari Ibu.

Dari beberapa hal yang terjadi sebenarnya sangat lucu, bahkan mereka yang berpendapat masih tetap saja bersikokoh pada pemikirannya yang jumut, tidak mau melihat pada latar historis yang sebenarnya bahkan melihat hal itu hanya dengan pandangannya sendiri. Saat ini pengetahuan dan pendidikan sudah sangat pesat perkembangannya, maka dari itu seharusnya manusia yang hidup saat ini sudah mampu berpikir secara kritis tentang wacana yang didapat. 

Bahkan dirinya juga dapat melihat dan menyikapi hal itu dengan dasar yang akuntabel, tidak hanya berasumsi berdasarkan pandangan tanpa didasari pengetahuan yang jelas, karena hal itulah yang akan membangun opini publik yang tidak baik.

Latar historis Hari Ibu sebenarnya dimulai pada masa pergerakan kaum perempuan untuk memerdekakan Indonesia, yaitu  dengan adanya Kongres Perempuan Indonesia yang pertamakali dilakukan pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Sebenar pergerakan kaum perempuan tersebut tidak langsung terbentuk pada saat itu, melainkan memang sudah dilatar belakangi oleh beberapa gerakan ditahun-tahun sebelumnya. Seperti halnya gerakan kaum perempuan pada abad ke-19 yang dimotori oleh R.A. Kartini, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, Dewi Sartika, Walanda Maramis, M. Christina Tiahahu, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said, dan masih banyak yang lainnya. Dari tokoh-tokoh tersebut mampu membangun semangat kaum perempuan sehingga pada 22 Desember 1928 terlaksanakan kongres pertama Perempuan Indonesia.

Dalam kongres pertama tersebut, melahirkan beberapa gagasan yang akan dicapai oleh para perempuan, hal itu meliputi Persatuan perempuan Nusantara, Peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, Peranan perempuan dalam segala aspek pembangunan bangsa, Perbaikan gizi bagi ibu dan balita, dan sebagainya. Semenjak saat itulah kaum perempuan di Indonesia berperan lebih untuk kemerdekaan dan perkembangan bangsa.

Melihat perjuangan yang dilakukan oleh para perempuan Indonesia, maka Bung Karno sebagai presiden pertama Indonesia memutuskan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, bahwa tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu, bahkan dirayakan secara nasional hingga sampai saat ini.

Hari Ibu dari awal diperingati sebagai bentuk penghargaan terhadap kaum ibu (Perempuan), karena pada saat itu perempuan yang dianggap tidak bisa berbuat lebih dari seorang laki-laki ternyata mampu memiliki semangat yang tidak kalah gentar darinya. Namun pada saat ini Hari Ibu dijadikan sebagai hari penghargaan terhadap seorang ibu yang berperan heroik dalam rumah tangga.

Menjadi pejuang bangsa ataupun pahlawan rumah tangga, tidak akan mengurangi tahtanya sebagai manusia istimewa. Oleh sebab itu mencintai ibu merupakan kewajiban seorang anak disetiap saat, dan merayakan Hari Ibu juga merupakan keharusan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mengenang betapa heroiknya kaum ibu dalam kemerdekaan Indonesia dan perkembangan bangsanya. 

Berhentilah untuk saling menyalahkan satu sama lain, yang hal itu haya disebabkan oleh perbedaan pandangan, tanpa ada dasar dan pengetahuan yang jelas. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki jiwa kesatuan, maka dari itu redam segala perpecahan yang ada dengan perbincangan yang baik dan jelas, agar sosialisme antar bangsa Indonesia benar-benar dapat terealisasi.


Minggu, 22 Desember 2019

Selenggarakan Acara Penerimaan Tamu Ambacana, UKM PRAMUKA Kenalkan Adat Istiadatnya

 Acara Penerimaan Tamu Ambacana
Ukm Pramuka STKIP PGRI sumenep.  

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa Prajamuda Karana (UKM PRAMUKA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI Sumenep) melaksanakan kegiatan penerimaan tamu ambacana. Yang bertempat di Graha,(21/12/2019).

"Kegiatan ini adalah kegiatan inti atau kegiatan bakti racana, dan emang dari dulu tidak pernah mengundang pimpinan kampus dan ormawa lain. Biasanya yang megundangan pimpinan kampus dan ormawa lain pas acara pelantikan," ungkapnya Alex selaku Ketua panitia kepada crew  lpm. 

Seiring dengan hal tersebut, Ketua Racana Jokotole UKM Pramuka (Ramdhani) menyampaikan bahwa acara penerimaan tamu ambacana ini bertujuan agar calon anggota tamu ambacana bisa mengetahui adat istiadat racana jokotole dan potrekoning, serta dapat mengenal dan memiliki pandangan bagaimana pramuka STKIP PGRI Sumenep.

"Tujuan dilaksanakannya penerimaan tamu ambacana ini agar para calon tamu ambacana bisa mengetahui adat istiadat racana, dan bisa mengenal serta memiliki pandangan bagaimana pramuka STKIP PGRI sumenep,"Jelasnya.

Dirinya (Ramdhani) juga berharap bahwa semua  calon tamu ambacana agar tetap bertahan sampai pelantikan hingga menjadi anggota tetap dengan niatan benar-benar aktif di UKM Pramuka.

"Saya berharap agar para calon tamu ambacana bisa berlanjut sampai kepelantikan tamu ambacana, sehingga benar-benar menjadi anggota tetap di pramuka yang memang memiliki niat benar-benar aktif di Pramuka.

Sementara salah satu Peserta  Penerimaan Tamu Ambacana, (Mesy Maisaroh) prodi Bimbingan Konseling semeste 1 menyampaikan bahwa acara penerimaan tamu ambacana sangatlah menarik dan sangat berkesan.

"Penerimaan tamu ambacana ini sangat berkesan bagi saya karena ada pengenalan terlebih dahulu, sehingga sesama anggota pramuka bisa membangun rasa solidaritas dan rasa  kekeluargaan yang tinggi. Bahkan pengurus racana sangat welcome bagi semua tamu ambacana, dan kegiatan ini sangatlah menarik dari cara adat istiadatnya mulai dari membasuh muka dengan air kembang, meminum dan memakan makanan has racana joko tole dan potre koning," tuturnya.

Reporter liputan :
( Ulfa/Liya)
Editir : (Busri/Ar)

Jumat, 20 Desember 2019

MANTAN ANYAR

Puisi.
Oleh: Najibah Al-Adawiyah
Prodi PBSI semester V
Sebagai crew lpm. 


Monyena ghaddang ampon emolay
Anandhaaghi mantan ampon mangkat alamar
Phantal teker
lencak lamari
gheddhang leppet
Eghiba naleka dhaddhi kawajiban da’ mantan lake’

Daun parse koneng ampon ngamba’ e labang
Aduh sennenga mantar anyar tojhu’ kaduwa akalong ghembhang
Naleka ampon tade’ pole kacempharan selebbi raja
Amisem kaduwana
Salang sampit naleka pada kennala
Qabiltu nikahaha......
Ekette’ tanag lalake’na
Bapak ebhu dhaddhi sakse kaduwana.

Parpustakaan STKIP PGRI Sumenep Alami Perkembangan, Pengunjung Jadi Membeludak.

Mas'odi Ketua Perpustakaan STKIP
PGRI sumenep ketika ditemui crew lpm
dirungannya. Doc. (Alfin).

Retoika News_ perpustakaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep sudah mulai berkembang dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari konsep tata letaknya ataupun dari banyaknya pengunjung yang datang.

(Muhsin) mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan menyampaikan bahwa perkembangan perpustakaan yang paling tampak baginya adalah dari segi desain tempat.

“Mengenai perkemabangan secara detail saya tidak memahami, yang jelas dari segi tantan perpustakaan, dari pertama masuk sampai sekarang ada perbedaan, untuk saat ini tempatnya lebih dimodif agar mahasiswa lebih nyaman untuk membaca," jelasnya (18/12/19).

Selain itu, (Mas'odi) salaku Ketua perpustakaan  mengatakan, sebenarnya perpustakaan mengalami perkembangan, terutama dari segi pengunjung yang cukup banyak. Apalagi layanan untuk kepuasan mahasiswa memang menjadi target bagi pengurus perpustakaan.

"Perkembangan perpustkaan untuk tahun ini bisa dilihat dari banyaknya mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan, meskipun kadang turun, tapi sudah banyak naiknya, dan memang sudah menjadi target kami untuk melayani mahasiswa agar puas dan betah di perpustakaan," katanya (17/12/19).

Bahkan perkembangan perpustakaan juga dapat dilihat dari semakin bertambahnya koleksi buku yang tersedia.

"Perkembangan perpustakaan juga bisa dilihat dari banyaknya buku yang dimiliki perpustakaan, hingga saat ini buku yang sudah ada di rak itu sebanyak 5.000 ekstemplar," tambahnya.

Dirinya juga menjelaskan, untuk penambahan koleksi buku pengurus perpustakaan STKIP PGRI Sumenep harus mengirim proposal ke perpustkaan Nasional Republik Indonesia, karena dana dari internal hanya sedikit. Bahkan penambahan koleksi buku tersebut juga didapatkan dari mahasiswa yang sudah wisuda, sebagai persyaratan pengambilan ijazah, seperti yang di tuturkan oleh Mas'odi.

“Tapi kami tidak berhenti disitu, kemaren kami coba mengirim proposal ke perpustakaan nasioanal dan alhamdullah kami mendapat 400 buku, sebab jika hanya mengandalkan dana internal, maka pemasukan buku hanya sedikit, dari mahasiswa yang telah wisuda juga menyumbangkan buku kepada perpustakaan, dan hal itu adalah kewajiban, karena hal itu adalah persyaratan mengambil ijazah. Kami juga cari-cari hibah, kemaren kami dapat dari asia fondation,” jelasnya.

Reporter liputan :
(Hasan/Alfin)
Editor : (Busri/Ar).

Kamis, 19 Desember 2019

RASA

Puisi.
By: Siti Nurkhalizah
Prodi PBSI semester 1
Aktif sebagai crew lpm. 

Ada rasa yang tak dapat tertirai oleh tinta
Ada rasa yang tak dapat tersentuh oleh raga
Hadir dengan indah namun rumit
Seakan dekat namun tak dapat diraih
Ingin mengejar namun tertinggal
Jarak rasa yang yang semakin mendekat
Ingin rasanya semakin menggenggam
Tak ingin melepas begitu saja
Rasa tak ikhlas jika menjauh
Ingin selalu berada di dekat
Di sini dengan seribu rasa keyakinan
Yakin indah jika diraih
Yakin dekat setelah menggenggam
Di sini dengan berjuta  ikhlas
Atas segala kenyataan pahit manisnya

Studi Banding Mahasiswa PBSI Berlangsung Lancar, Kaprodi Menaruh Harapan Besar

Foto. Suasana penyerahan cendramata
Dari STKIP ke-ketua PGRI Jatim. 

Retorika News - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) semester 1, Sekolah Tinggi Keguruan dan lmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, telah mengadakan Studi Banding ke-pengurus PGRI jawa Timur. Hal itu sebagai bentuk kegiatan dari mata kuliah ke-PGRI-an, pada kamis kemarin, (12/12/2019).

Ketua Prodi PBSI (Suhartatik) berharap agar Studi Banding dapat dilakukan disetiap matakuliah, agar mahasiswa mampu memperdalam keilmuan yang dimiliki melalui tatap muka langsung dengan pakarnya, bahkan  dirinya juga sangat mendukung terkait kegiatan seperti hal tersebut.

“Saya berharap Studi Banding ataupun Studi Wisata dapat dilakukan disetiap mata kuliah yang sesuai, agar mahasiswa mampu lebih memperdalam keilmuannya melalui tatap muka langsung dengan pakar atau eksperimen lainnya di lapangan, dan saya mendukung kegiatan positif ini selama itu diizinkan oleh pimpinan dan tidak memberatkan mahasiswa,” ungkapnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, (Ahmad Yazid) sebagai dosen pengampu mata kuliah ke-PGRI-an, menjelaskan tentang beberapa hal yang seharusnya dilakukan untuk mendalami hasil dari Studi Banding.

”Pendalaman hasil study banding yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa, pertama mahasiswa harus mampu mendalami tentang keorganisasian yang ada pada ke-PGRI-an, yang kedua mereka juga harus mampu mendalami tentang keilmuan ke-PGRI-an, dan yang ketiga mahasiswa juga harus mampu melakukan secara langsung dengan teori-teori yang disampaikan oleh ketua ke-PGRI-an Jatim,” jelasnya.

Disisi lain (Zainul wahid) juga sebagai dosen mata kuliah ke-PGRI-an ikut angkat bicara tentang hal itu.

“Proses Studi Banding itu dibagi perkelompok sesuai dengan icon tema masing-masing kelompok, untuk mengadakan diskusi tanya jawab dengan pengurus wilayah PGRI jawa timur,” tuturnya.

Salah satu peserta Studi Banding dengan nama berinisial (A) menjelaskan terkait materi yang didapat pada saat Study Banding berlangsung.

“Disana pemateri menerangkan tentang bagaimana caranya menjadi guru yang profesional karena menjadi guru yang berprofesional tidaklah mudah, yaitu kita bisa mendidik murid-murid dengan baik, dan kalau juga murid melanggar maka kita memberi hukuman yang juga mendidik," jelasnya

Dirinya juga menambahkan bahwa ada yang membuat kurang nyaman dalam kegiatan tersebut yaitu disaat penempatan kelompok yang ternyata tidak sesuai dengan data.

“Ada yang kurang nyaman dalam kegiatan, yaitu waktu penempatan kelompoknya tidak sesuai dengan yang ada didatanya," tambahnya.

Reporter liputan:
(Fitri/Riski)
Editor : (Busri/Ar)

Pengunggahan PKM dimajukan, Mahasiswa Alami Kesulitan

Salah satu Mahasiswa ketika diminta
tanggapan terkait PKM oleh Crew Lpm. Doc.(Majid) 

Retrorika News_Pembuatan Proposal Kreativitas Mahasiswa (PKM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesi (STKIP PGRI) Sumenep, membuat mahasiswa kebingungan dengan ketidak jelasan informasi  tentang waktu untuk mengunggah karya tulis Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). (19/12/2019)

Selain itu, minimnya bimbingan dari pihak kampus juga menjadi hambatan bagi mahasiswa baru yang memang masih belum paham mengenai PKM tersebut. Hal itu diakui oleh (Shafira Rizki Astiza) mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Semester I.

“Pembuatan PKM ini sangat sulit apalagi dari pihak kampus tidak membimbing kami selaku mahasiswa baru,” jelasnya.(17/12/19)

Menyikapi hal itu (Mulyadi) Selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengatakan bahwa perjalanan kegiatan PKM tersebut berada dibawah koordinasi kemahasiswaan.

“Kalau dulu foksi PKM masuk wilayah LPPM, cuman dalam perjalanannya lebih dibawah  kordinasinya oleh kemahsasiswaan. Jadi LPPM itu bertanggung jawab  memfasilitasi, mensupport kinerja dua darma  untuk dosen. Kalau kegiatan mahasiswa  itu masuk di wilayah kemahasiswaan,” katanya.

Seirama dengan hal tersebut  (Moh. Fauzi) Selaku Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan menyampaikan bahwa waktu peng-unggahan PKM  dimajukan, yang semula tanggal 20/12/2019 dipindah pada tanggal 18/12/2019, hal itu bermaksud untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Tanggal pengunggahan PKM itu di majukan  karena untuk antisipasi kalau ada kekelirun, karena  kalau tidak seperti itu nanti bermasalah jugak ke teman-teman, makanya tanggal 20 kita majukan ke 18  sehingga ada rentang  waktu di tanggal 18, 19 dan 20. Hal itu agar ada rentang  waktu untuk merevisi, karena pendaftaran user itu juga kita perhitungkan, supaya  teman-teman mahasiswa tahu bahwa ada proses revisi yang harus dilakukan untuk dijadikan sebagai antisipasi,” jelasnya.

Selai itu, pihaknya juga menambahkan bahwa yang membatasi kuota pengiriman PKM bukan Kemahasiswaan, akan tetapi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI), yang hanya menyediakan kuota sebanyak 100 PKM, sementara pendaftar di kampus STKIP PGRI Sumenep melebihi kuota yang tersedia .

“Yang membatasi itu bukan kita tapi ada sistem yang memang dari DIKTI, kalau teman-teman semua bikin seribu PKM kita malah senang, cuman karena bukan kita yang membatasi teman-teman harus memahami dan menyadari bahwa PKM  itu bukan hanya  tahun ini, akan tetapi  tahun  depan masih ada,  dan itu semua mahasiswa harus berlomba-lomba untuk mendapatkan PKM, makanya kita melakukan seleksi internal karena kita cuman mendapat kouta 100 sedangkan yang daftar 321 orang, dan hal itu bukan berarti yang tidak dapat user sekarang di buang, namun masih bisa diikutkan tahun depan,” Tambahnya.

Reporter liputan :
(Majid/Kalsum/Syafi’)
Editor : (Busri/Ar)

Rabu, 18 Desember 2019

Coretan Tinta Tentang Kita

Puisi. 
By: Fakhira Novianti
Prodi PBSI semester 1
Aktif sebagai crew Lpm Retorika


Ketika pagi menyapa udara
Ketika langkah mulai terhenti
Menatap indah di setiap senyummu
Menjadi melodi di antara nada indah 
Saat itu pula aku menyadari
Saatnya hati mulai terhenti
Pada satu sosok yang dikirim tuhan
Melewati celah-celah rasa
Saat terteguk kopi yang pahit

Pelangi tidak hanya mencerminkan keindahan
Namun belajar mengerti indahnya menunggu
Saat mata bertemu mata
Disaat itu pula tangan mulai menggenggam

Jadilah kita di antara seribu orang
Yang berjalan menuju masa depan
Aku tak ingin berada di belakangmu
Namun aku ingin berada di sampingmu

Berlari kecil saat semua berjalan
Menyatukan angka tujuh yang terpisah
Tetaplah menjadi seseorang yang seperti itu
Membuatku mengerti keindahan tak hanya dengan melihat langit
Namun saat melihat dirimu tersenyum

Tiga Lab di STKIP PGRI Sumenep, Menjadi Fasilitas Momentum

Foto: salah satu mahasiswa
 Prodi PBSI semester 1 ketika diwawancarai
Crew lpm terkait tiga lab di STKIP. 


Retorika News - Tiga ruang Laboratorium (Lab) diantaranya Lab Bahasa, Komputer, dan Mikro teaching di Kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatua Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep,  difungsikan hanya pada waktu tertentu.

Menanggapi hal tersebut, (Agusriyanti Puspitorini) Selaku Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum menjelaskan bahwa tiga Lab di Lantai III Gedung sebelah utara Kampus STKIP PGRI Sumenep  di gunakan pada waktu tertentu.

"Pertama, Mikro Teaching digunakan pada PPL I, kedua Lab Komputer digunakan ketika ada matakuliah Praktik Komputer, sedangkan Lab Bahasa yang menggunakan hanya Dosen-Dosen yang mengampuh atau Mata Kuliah itu," jelasnya (16/12/19).

Selaras dangan di atas (Mas'odi) selaku dosen pengampuh mata kuliah Aplikasi Komputer mengatakan hal sama dengan yang disampaikan WAKA II.

"Sebenarnya tidak sembarang dosen menggunakan  tiga Lab tersebut, karena pada dasarnya Lab Micro Teaching hanya digunakan ketika ada pelatihan, dan jika ingin memakai salah satu lab maka terlebih dahulu harus menyetor jadwal supaya bisa menempati Lab tersebut," ujarnya (16/12/19).

Disisi lain dirinya juga menegaskan agar komputer yang ada di Lab Komputer untuk diperbaiki dan juga ditingkatkan jaringannya. 

"Seharusnya komputer yang rusak harus di benahi dan jaringannya juga di tingkatkan," tegasnya.

Selain itu (Susanto) mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa  dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) semester I, mengungkapkan bahwa Lap Bahasa dan Lap Micro Teahcing sangat baik jika digunakan apalagi untuk Prodi PBSI.

"Jadi sangat baik jika lab bahasa dan lab Micro Teaching di jadikan tempat pelatihan bagi mahasiswa Prodi PBSI untuk mengembangkan bakat mahasiswa," ungkapnya (16/12/19).

Selain itu (Agusrianti Puspitorini) menegaskan terkait Lab komputer, bahwa sebenarnya kesadaran dari mahasiswa juga sangat diperlukan untuk terawatnya fasilitas di Lab itu sendiri, 

"Lab komputer bukan tidak dibenahi namun juga harus ada kesadaran dari mahasiswa untuk saling menjaga fasilitas yang ada," tegasnya.

Liputan reporter :
(Husna/ilawati)
Editor : (Busri/Ar)

Sabtu, 14 Desember 2019

WAKA II Meminta Sekretariat Pramuka Sebelah Barat Agar Ditutup, Begini Alasannya.

Foto. Sekretariat UKM Pramuka Sebalah barat
Perpustakaan. Doc. (Kalsum).

Retorika News_perbincangan tentang Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa Praja Muda Karana (UKM PRAMUKA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep. Ternyata menghadirkan pandangan yang berbeda-beda dari UKM yang lain.(13/12/2019)

Ketua umum UKM Pengembangan Intelektual (Susan), mengatakan bahwa perihal tersebut perlu adanya ketegasan dari pihak kampus.

"Kalau mengenai keadaan dari Sekret Pramuka ini, sudah bukan rahasia lagi dan sudah kita ketahui bersama, jadi memang seperti yang disampaikan pada berita awal bahwa tidak ada ketegasan dari pihak kampus. Kalau semisal harus pindah ke sebelah barat maka seharusnya diberikan semacam mandat untuk segera pindah ke sebelah barat," jelasnya.

Sementara ketua umum UKM Karomah (Amiyati), menjelaskan bahwa ditempatinya Sekret UKM Pramuka yang disebelah barat perpustakaan itu dikarenakan adanya acara LATSARNAS yang membutuhkan tempat cukup luas.

"Sebelumnya saya sudah mengetahui bahwa ada dua Sekret UKM Pramuka, tapi teman-teman bilangnya bukan sekret ganda melainkan karena ada acara LATSARNAS yang membutuhkan tempat cukup luas, jadi tempat yang disebelah perpustakaan dijadikan Sekret Pramuka. Untuk selanjut saya tidak tahu kenapa masih ditempati, Masalah kecemburuan sebenarnya ada sedikit rasa cemburu karena kita semua Ormawa masing-masing memiliki satu sekret,"jelasnya.

Sedangkan (Nur Muhammad) sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dirinya menegaskan agar awak media mengklarifikasi langsung terhadap  Wakil Ketua II Bidang Administrasi umum, sebab sejauh ini dirinya tidak mendapat informasi jelas mengenai hal itu.

"Mengingat beberapa isu yang beredar belakangan, silahkan klarifikasi kepada WAKA II terkait dengan sekretariat itu. dan sampai saat ini belum ada koordinasi sama sekali kepada kami, dan dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi," tegasnya.

Selain itu (Agusriyanti Puspitorini, M.Pd,) selaku Wakil Ketua II Bidang Administrasi Umum dirinya menjelaskan bahwa sebenarnya UKM Pramuka memang akan dipindah ke sebelah barat perpus dikarenakan sekretariat di dekat mushalla akan ditempati untuk Akademik Kesehatan Sumenep (AKS). Bahkan ungkapnya bukan hanya UKM Pramuka yang akan dipindah, melainkan UKM Kajian Rohani Mahasiswa (UKM Karomah) juga akan dipindah.

"Jadi karena Akademik Kesehatan Sumenep (AKS) Sudak berdiri, maka memang rencananya UKM Pramuka dan UKM Karomah mau dipindah, akhirnya dibuatin gedung yang didekatnya perpustakaan, sebenarnya pembangunan itu sudah sejak sebelum masanya saya, ternyata masih belum tuntas dan masih bolong-bolong, akhirnya pada saat AKS Mau ada fisitasi, maka anak-anak disuruh pindah dulu, sebenarnya bukan cuma mereka, termasuk ruangan saya juga pindah ke belakang karena sterilisasi, tapi memang tidak ada perintah untuk pindah kesana karena masih belum finishing untuk ditempati secara paten," jelasny kepada crew Lpm lewat telpon seluler pada pukul 15.06 (Jum'at sore), yang kebetulan dirinya sedang mempunyai tugas di Surabaya.

Pihaknya juga menambahkan, agar tidak ada kecemburuan sosial maka sekretariat disebelah barat diminta untuk ditutup.

"Biar tidak ada kecemburuan sosial saya minta ke pihak Pramuka untuk Sekret yang barat agar ditutup dulu mulai hari ini, kita akan benahi dulu sampai layak untuk ditempati, dan setelah itu akan ada surat perintah untuk pindah kesana nanti" pungkasnya.

Sehubungan dengan hal tersebut Ketua UKM Pramuka (Dani)  sapaan akrabnya, menjelaskan perihal Sekret tersebut bahwa UKM Pramuka sebenarnya tidak ganda, atau tetap satu.

"Untuk sekret UKM Pramuka sebenarnya tidak ganda sekret UKM kami tetep satu,
dan untuk pindah sebenarnya sudah lama bahkan sejak 2018, cuma untuk menempati sekret yang barat belum layak untuk ditempati. Jadi untuk sementara pusat aktivitas UKM pramuka tetap sekretariat yang lama. Mengenai hal ini sudah kami tembusi, tapi waktu awal tahun 2019" jelasnya.

Reporter liputan :
Busri/latif
Editor : Ar

Jumat, 13 Desember 2019

Meraih Pintar Dengan Membaca

Opini.

By: Fadila yang akrap disapa iil
Prodi PBSI semester 1.
Aktif sebagai crew Lpm Retorika.

Semua orang pasti ingin sekali menjadi pintar, agar mereka dapat mencapai impian hidup dengan sangat mudah, namun pintar bukan hanya dalam hal akademis tapi juga dalam pengetahuan-pengetahuan lain yang bersifat non akademis. Contoh: pintar ber olahraga, menari, teater, menulis karangan antologi dan lain sebagainya.

Dari dulu orang tua kita menyekolahkan kita dari TK (taman kanak kanak) hingga mencapai bangku kuliah. Tapi kita tetap merasa bahwa pengetahuan yang kita miliki masih kurang, padahal dikala bersekolah kita sudah dididik langsung oleh guru-guru disetiap bidang masing-masing.

Kenapa masih kurang.? Nah,, ternyata jawabannya adalah Karena kita masih belum menjadikan "Budaya Membaca" sebagai aktifitas favorit kita, jadi jika kalian ingin sekali menjadi pintar maka membacalah, karena ketika kita mulai membaca maka otak kita akan bekerja, semakin terus kita sering membaca maka semakin sering otak kita terasah untuk bekerja.

Membaca juga bukan hanya membaca buku pelajaran tapi bacalah semua buku yang memang bermanfaat bagi kita, untuk menambah wawasan.

Namun sayangnya budaya membaca di indonesia saat ini sudah mulai terkikis, generasi-generasi muda mulai mengabaikan aktifitas membaca yang sangat penting itu, mereka lebih memilih untuk melakukan aktifitas-aktifitas yang mereka anggap bisa menyenangkan diri mereka, dan salah satu faktor utama terkikisnya budaya membaca di indonesia adalah adanya gadget  yang selalu dijadikan alat pemuas di saat waktu luang dan  buku-buku mulai tersingkirkan.

Dan sebab itu jugalah yang menjadikan indonesia tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya.

Maka dari itu sahabat-sahabat mari kita bersama-sama membangun kembali semangat membaca pemuda-pemuda indonesia, dan tentunya harus berawal dari diri sendiri dulu.

Rabu, 11 Desember 2019

Pihak Kampus Tidak Tegas, Sekretariat Ganda UKM Pramuka Mengundang Kontroversi

Foto. Kondisi sekret paramuka double.
Doc. (Kalsum). 

Retorika News_beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep merasa cemburu terkait sekretariat ganda UKM Praja Muda Karana (Pramuka). 

Anggota Mayapada (Ilham Billahi) menyampaikan bahwa lebih baik satu saja sebab biar tidak ada kecemburuan sosial dengan UKM yang lain.

“Menurut saya sendiri terkait sekretariat ganda di UKM Pramuka, alangkah lebih baiknya satu saja agar tidak ada kecemburuan sosial dengan UKM yang lain,” ungkapnya, (Selasa/10/12).

Dirinya juga menambahkan agar pihak kampus memberi ketegasan terhadap UKM Pramuka sendiri, untuk memilih salah satu sekretnya.

“Kalau menurut saya, dari pihak kampus harusnya memberi ketegasan terhadap UKM Pramuka sendiri, untuk memilih salah satu sekretnya mana yang harus ditinggali,” tambahnya.

Selain itu anggota UKM Lentera (Ibrohim) menanggapi hal tersebut dengan tanggapan yang berbeda, menurutnya sekretariat disebelah musholla akan dijadikan kelas farmasi.

“Setahu saya disitu bukan sekretariat ganda, melainkan sekretariat yang disebelah mushollah itu mau dijadikan kelas farmasi, jadi mereka mau di pindah disebelah barat perpustakaan,” jelasya.

(Moh. fauzi) selaku WAKA III Kemahasiswaan mengatakan bahwa sebenarnya sekret tersebut bukan ganda, akan tetapi UKM Pramuka dipindah kebarat karena tempat secret lama akan digunakan untuk Akademik Kesehatan(AKS).

“Sebenernya itu bukan double cuman kemaren UKM Pramuka memang mau dipindah kebarat karena disitu mau digunakan untuk yang Akademik Kesehatan(AKS), itu cuma kan masih belum ditampung sama AKS, jadinya gak pindah kebarat dulu. sebenarnya nanti UKM Karomah itu juga akan dipindah karena itu akan digunakan perundukannya untuk AKS,” unkap Fauzi.

Dirinya juga menambahkan bahwa seharusnya teman-teman dari ormawa tidak harus cemburu terkait sekret dua tersebut.

“Seharusnya teman-teman nggak usah cemburulah, bukankah semua UKM telah mendapatkan sekretariat, semua itu bukan karena memang ingin diberikan dua UKM, melainkan kemarin itu sudah mau dipindah kebarat, jadi dibuat santai aja," pungkasnya.

Reporter liputan :
( Fathor/fitri)
Editor : Busri/Ar.

BEM Kembali Pasang Badan Untuk Seluruh Ormawa Kampus STKIP PGRI Sumenep


Foto.Musyawarah Pimpinan Ormawa (Muspimwa)
Yang dipimpin langsung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) .

Retorika News_untuk membangun emosional antar Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adakan Musyawarah Pimpinan Ormawa (Muspimwa) yang bertempat di sekretariat BEM pada hari Rabu (11/12/2019).

Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep (Nur Muhammad) mengatakan, tujuan acara tersebut untuk menyatukan emosional antar Ormawa dan untuk menempati pos-pos kemahasiswaan.

"Musyawarah ini bertujuan untuk membangun forum silaturrahim, menyatukan persepsi, dan emosional Ormawa untuk mengisi pos-pos kemahasiswaan khususnya dibidang keorganisasian," jelasnya pada awak media sekitar pukul 10.30 WIB, pagi tadi. (11/12)

Pasca acara itu, BEM juga akan melakukan pengkawalan terhadap persoalan yang terjadi dikampus, agar mahasiswa mampu berproses sebagaimana mestinya.

"Kita juga akan melakukan advokasi dan pengawalan terhadap apapun yg terjadi dikampus," pungkasnya.

Hasil dari beberapa hal yang diperbincangkan dalam forum silaturahim itu, mampu di tarik informasi terkait mahasiswa baru yang sudah aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Data seluruh mahasiswa baru STKIP PGRI Sumenep, tahun akademik 2019-2020 adalah 500 orang, dan yang sudah masuk atau aktif di UKM berjumlah 300 mahasiswa, menurut penyampaian dari masing-masing Ormawa. 

Dari hal itu dapat dipastikan bahwa yang aktif di UKM dari seluruh mahasiswa baru sudah mencapai angka 70%, sedangkan sisanya dilimpahkan tanggung jawab kepada Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) untuk mengakomodir.

Mahasiswa yang akrab dipanggil "Fitri" sebagai Ketua UKM Paduan Suara (PS) menyampaikan bahwa kegiata hal seperti itu sangat perlu untuk dilakukan atau bahkan bisa diagendakan setiap bulan.

"Kegiatan seperti ini sangat bagus untuk dilakukan, karena disini akan ada keterikatan emosional dan bahkah keluhan dari beberapa Ormawa juga bisa disampaikan disini, dan bagi saya semisal acara ini diadakan setiap bulan itu bagus," ungkapnya.

Reporter liputan :
(Njb/bsr)
Editor : Busri/Ar

Selasa, 10 Desember 2019

Pelantikan Dewan Racana UKM PRAMUKA STKIP PGRI Sumenep, Sudah Mulai Disiapkan

Foto. Ketika crew Lpm
Menemui salah satu pengurus
UKM Pramuka di musalla.Doc,(Jannah). 

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa Praja Muda Karana (UKM Pramuka) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep akan melaksanakan acara pelantikan Dewan Racana (10/12/2019).

Seiring dengan hal tersebut, Ketua Racana Jokotole UKM PRAMUKA (Ramdani) menyampaikan, acara pelantikan Dewan Racana akan dilaksanakan bulan ini tapi belum dipastikan tanggal pelaksanaannya dan untuk tempat masih direncanakan yaitu di Graha Kemahasiswaan.

"Insyaallah untuk pelaksaan acara pelantikan Dewan Racana UKM Pramuka akan dilaksanakan dalam bulan ini, namun untuk tanggal pelaksanaannya belum pasti kapan, dan untuk tempat pelaksanaannya sesuai peminjaman nanti, namun untuk saat ini, planning tempatnya yaitu di Graha Kemahasiswaan di kampus,"jelasnya.

Dirinya (Ramdani) juga menuturkan harapan yang hendak dicapai dengan konsep tidak berbeda dari acara sebelumnya,

"Untuk konsep acara tidak jauh berbeda, Insyaallah kita akan lakukan pengenalan Dewan Ambalan. Harapan saya semoga Dewan yang baru ini bisa jauh lebih baik lagi daripada Dewan yang sebelumnya," tambahnya.

Selaras dengan beberapa hal diatas,  (Fardan) selaku Wakil Ketua Panitia menjelaskan bahwa acara akan dilaksanakan bulan ini. 

"Untuk pelaksanaan acara pelantikan dewan racana Insya Allah minggu-minggu ini kak" terangnya.

Adapun yang akan dihadirkan pada acara pelantikan Dewan Racana UKM Pramuka seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Racana UKM Pramuka (Mita Septiliana), yaitu Organisasi Mahasiswa (ORMAWA), Sifitas Kampus, Mahasiswa Baru (Maba) atau calon anggota tamu racana UKM Pramuka,

"Yang akan dihadirkan pada acara pelantikan Dewan Racana UKM Pramuka ada ORMAWA, Wakil ketua, sama Maba atau calon anggota tamu racana UKM Pramuka, dan kami juga akan mengundang UKM yang lainnya," terang dirinya.

Reporter liputan :
(Alfin/Jannah)
Editor : Busri/Ar

Dosen PGSD Adakan Studi Tour ke PARE, Mahasiswa Merasa Kurang Puas

Foto.  Suasana Mahasiswa Prodi PGSD semester 1
Foto bersama disela-sela free acara study tour
Ke kampung inggris (pare). Doc (Jannah). 

Retrorika New_Dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Inggris di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) semester 1 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia ( STKIP PGRI) Sumenep, telah mengadakan Study Tour ke kampung inggris (Pare) pada hari jumat, 6 Desember 2019. 

Lebih jelasnya acara tersebut bertempat di gedung Language Center, dengan diikuti Mahasiswa Prodi PGSD semester 1.

Fajar  Budiyono, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Inggris mengatakan bahwa dalam perjalanan tidak ada kendala akan tetapi mahasiswa cukup kurang puas dalam agenda kegiatan tersebut sehingga butuh diadakannya agenda selanjutnya.

“Dalam perjalanan tidak ada kendala cukup signifikan akan tetapi permintaan dari teman-teman mahasiswa itu waktunya cukup terbatas jadi mereka sangat antusias melihat tutornya yang semangat. Jadi perlu diadakan agenda selanjutnya”katanya (10/12/2019)

Bahkan seirama dengan hal tersebut, dirinya menambahkan bahwa ada keinginan untuk membangun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Inggris.

“Saya pribadi memang mempunyai niatan secara penuh, artinya niat saya itu memang sudah bulat untuk mewujudkan UKM bahasa inggris, apalagi melihat dari greget teman-teman mahasiswa yang datang ke kampung inggris (pare) itu cukup tertarik untuk bisa belajar bahasa inggris.” tambahnya.

Febrizal Hidayat selaku mahasiswa Prodi PGSD Semester 1, menyampaikan bahwa hasil dari Study Tour yaitu memiliki sedikit pengetahuan dalam berbahasa Inggris,

“Hasilnya saya  sedikit tahu mengenai tentang bahasa Inggris, semisal saya pengen belajar lebih lanjut saya harus kursus di kampung inggris ( pare ) itu, sebenarnya saya memang sudah mempunyai rencana ketika liburan semester nanti akan kembali kesana, supaya waktu kosong saya berguna dengan diisi kursus bahasa inggris di kampung inggris (pare) selamma 1 bulan sebab bahasa inggris itu sangat penting," sampainya.

Reporter Liputan :
(Kalsum/uus)
Editor : (Busri/Ar)

Mahasiswa PBSI Adakan Studi Banding, Kaprodi PBSI Angkat Bicara

Foto. Rapat persiapan studi banding
Mata kuliah ke_PGRI_an kepengurus PGRI jawa timur
mahasiswa PBSI semester 1.Doc.(Hasan). 
Retorika News_Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Semester 1 akan mengadakan Studi Banding Mata Kuliah Ke_PGRI_an ke Pengurus PGRI jawa Timur, pada tanggal 11 Desember 2019. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Semester 1.

Diakui oleh Zainul Wahid selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Ke_PGRI_an bahwa tujuan kegiatan Studi Banding ini agar mahasiswa memilik pemahaman penuh tentang ke-PGRI-an. 

"Tujuan kegiatan ini agar Mahasiswa mampu menguasai tentang Ke_PGRI_an, juga agar pemahaman mahasiswa lebih luas dan mendalam,"jelasnya (10/12/2019)

Sehubungan dengan hal tersebut, Suhartatik selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Kaprodi PBSI) menyampaikan bahwa dirinya memberikan apresiasi penuh kepada mahasiswa PBSI semester 1, juga kepada dosen pengampu. 

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada mahasiswa PBSI semester 1, juga kepada dosen pengampu Mata Kuliah Ke_PGRI_an,"ungkapnya.

Senyampang dengan hal itu dirinya juga menambahkan bahwa kegiatan ini baru pertama kali dilakukan oleh Prodi PBSI semester 1, sementara mahasiswa disemester sebelumnya belum pernah melakukan kegiatan demikian.

"Sepengetahuan saya, PBSI Semester 1 adalah pencetus pertama untuk melakukan Studi Banding Ke_PGRI_an. Yang hal ini juga disambut baik oleh pengurus PGRI Jawa Timur,"tambahnya.

Abdurrahman Wahid salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 1 kelas D  menyampaikan bahwa dirinya sangat antusias mengikuti kegiatan ini. 

"Saya sangat antusias mengikuti kegiatan ini, karena menurut saya kegiatan ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang mata kuliah Ke_PGRI_an, "ungkapnya (09/12/2019).


Reporter Liputan: 
(Faruq/Gusmus)
Editor : (Busri/Ar)

Kamis, 05 Desember 2019

Study Tour Prodi PGSD Ke-Bali Pindah Ke-Pare, Begini Alasan Fajar Budiyono Selaku Dosen Pengampuh

Foto. Fajar Budiyono, M.Pd.selaku dosen prodi PGSD
Dan Dosen pengampu mata kuliah Bahasa Inggris
Yang memakai baju mereh ketika di minta klarifikasi
Terkait study tour tadi malam oleh crew lpm. Doc (Kalsum) 

Retorika News_Tidak Jadi Ke Bali, Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, mengikuti Study Tour ke Pare yang biasa disebut kampung Inggris (6 Desember 2019).

Sehubungan dengan hal tersebut, (Fajar Budiyono, M.Pd) selaku Dosen Pengampu mata kuliah Bahasa Ingris menuturkan alasan pengubahan lokasi Study Tour tersebut dikarenakan rute perjalanan ke Bali cukup jauh, selain itu juga dikarenakan kurangnya kematangan dalam materi dari peserta Study Tour.

"Pertama karena kita melihat lokasi yang sangat jauh, terus yang kedua karena dari kesiapan kita untuk Study Tour yang ke Bali sepertinya belum siap dilaksanakan untuk Tahun ini, dikarenakan banyak peserta dari pelaksanaan yang belum siap dari segi kematangan materi, jadi untuk pembelajaran awal saya alihkan ke kampung Inggris," tuturnya.

Seirama dengan hal itu dirinya juga memaparkan tujuan dilaksanakannya acara tersebut adalah,"Tujuannya yang pasti tidak berubah, kita mempunyai gol untuk ke Pare, ini untuk memperdalam bahasa Inggris dan untuk mencari pengalaman tentang bagaimana kita belajar bahasa Inggris dengan dunia luar yang lebih luas dan dengan konsep bukan workshop tapi klinik bahasa Inggris," papar Fajar.

Bahkan selain itu (Fajar Budiyono) juga menyampaikan harapannya bahwa setelah acara itu selesai dengan lancar diharapkan mampu mencetak mahasiswa yang memiliki nilai lebih, atau bahkan mampu mendirikan UKM Bahasa Ingris di STKIP PGRI Sumenep.

"yang pasti harapan saya, mahasiswa harus mempunyai nilai lebih, terutama dalam bidang bahasa Inggris. Apalagi bahasa Inggris menjadi bahasa yang penting dalam berkomunikasi di setiap kesempatan, selain itu harapan  untuk jangka panjang setelah lulus dari STKIP ada nilai plus yaitu Mahasiswa saya bisa berbahasa Inggris, baik secara pasif maupun aktif. Terlebih nanti setelah dari kampung Inggris minat mereka untuk belajar bahasa Inggris lebih giat lagi, bahkan apalagi jika di kampus kita itu sampai bisa mendirikan UKM bahasa Inggris," lanjut Fajar.

Adapun tanggapan (Fianolita) yang akrabnya di panggil "Fia" mahasiswi prodi PGSD semester 1 menyampaikan,"Sebelumnya diadakan musyawarah alangkah baiknya jika dialihkan ke Pare, saya setuju sekali, karena untuk yang ke Bali itu kemarin sumbangannya 800 ribu, dan dari pada untuk bayar ini mendingan buat bayar uang semester,"sampainya.

Senyampang dengan hal itu dirinya juga menambahkan bahwa Study Tour ke Pare akan lebih efisien, dengan uang tranport Rp. 300, namun juga memilih fungsi yang sama.

"Mending yang ini saja Rp. 300, tapi event-nya tetap, kita sama-sama whorkshop terus kita juga ada kelas khusus bahasa Inggris," tambahnya.

Reporter liputan :
Jannah/Kalsum
Editor : Busri/Ari

Rabu, 04 Desember 2019

Setelah Periode Lama 1 Tahun Fakum, Akhirnya Pengurus Baru HMP BK Sukses Dilantik

Pengambilan sumpah pengurus
HMP BK periode 2019-2020.

Retorika  News_Himpunan Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling (HMP BK) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep adakan acara “Pelantikan Pengurus HMP BK” yang bertempat di Graha Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, pada hari rabu (04/12/2019).

“Kalau untuk dukungannya dari awal sudah kita kawal jadi bagaimana pula pemilihan memang harus terlaksana secara demokratis, dan orang-orang yang terlibat didalamnya juga harus memiliki ketertarikan juga memiliki kompetensi, saya lihat kompetensi mereka sudah cukup bagus, jadi menurut saya tinggal bagaimana Prodi memfasilitasi dan memanage, mengarahkan apa saja yang cocok untuk dilakukan di-era sekarang ini,” ungkap Rusmiyati selaku Ketua Prodi BK dalam sambutannya. 

Selain itu dirinya juga menambahkan bahwa untuk menggaransi kemampuan pengurus HMP BK Periode saat ini mungkin perlu  adanya bimbingan lebih khusus, karena baginya kepengurusan hari ini masih dalam tahap belajar.

“Kalau untuk menggaransi mampu atau tidak, itu semua masih dalam tahap belajar, tambahnya.

(Latief) selaku ketua panitia dalam acara tersebut mengatakan bahwa persiapan untuk lancarnya acara tersebut memakan waktu lebih dari 1 bulan dan menghabiskan dana hampir 300 Ribu,

“Kalau dari persiapan itu lebih dari 1 bulan, karena di awal acara ini sempat aka disandingkan dengan acara kuliah tamu, akan tapi karena pemateri tidak jelas kapan bisanya, maka acara sandingan tersebut tidak jadi, dan untuk dana kita menghabiskan uang hampir 300 Ribu,” katanya.

(Nur Kholis) selaku ketua HMP BK terlantik berharap agar kesalahan yang pernah terjadi pada kepengurusan sebelumnya tidak boleh terulang kembali, seperti fakumnya HMP BK hanya dikarenakan terjadinya mis komuniksi.

“Terkait itu sebenarnya saya sudah sampaikan ketika sambutan, jangan terulang sejarah lagi bahwa HMP BK pernah fakum 1 tahun, intinya mis komunikasi dan juga solidaritas itu harus  dijaga, dan itu harapan kami sebenernya di HMP BK, khususnya saya sebagai ketua," harapnya.

Seirama dengan hal itu (Rusmiyati) selaku ketua Prodi BK juga berharap, dari acara tersebut kualitas kepengurusan mahasiswa akademik maupun non akademik lebih baik yang disesuaikan  dengan motto kampus  sehingga nantinya adek tingkatnya bertambah banyak.

“Harapan paling besar saya adalah kepengurusan hari ini harus mampu menyesuaikan dengan motto kampus kita, yaitu maju dan berkembang dengan kualitas, dan saya juga berharap agar mahasiswa mampu berkualitas baik akademik   maupun non akademik, agar adek kelasnya bertambah banyak yang aktif di HMP BK," imbuhnya

Reporter liputan :
Fitri/Kalsum
Editor :  Busri/Ar

Selasa, 03 Desember 2019

Tanpa Kendala Persipan Pelantikan HMP BK, Begini Alasannya.

Rapat finising pelantikan pengurus
HMP BK. periode 2019-2020. Doc. (Latif). 

Retorika News - Himpunan Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling (HMP BK) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, akan melaksanakan pelantikan pengurus baru HMP BK periode 2019-2020. 

Acara tersebut akan dihadiri oleh seluruh ormawa, ketua STKIP, WAKA III, KAPRODI, dan ketua demisioner HMP BK, yang bertempat di Graha STKIP PGRI Sumenep. Pada hari Rabu (04/12/19).

Mengenai persiapan dalam acara tersebut, Ketua panitia yang akrap disapa Latif mengungkapkan bahwa persiapan untuk acara pelantikan pengurus baru HMP BK pereode 2019-2020 sudah 80%,"Persiapan untuk pelantikan nanti sudah 80%," ungkapnya (03/12).

Selain itu, Latif menambahkan bahwa persiapan untuk acara pelantikan tersebut  tidak mengalami kendala.

"Untuk persiapa acara pelantikan HMP BK, baik dari segi persiapan di Pra Acara atau di acara inti tidak mengalami kendala sedikitpun. Karena dari semua panitia telah bekerja sama dan saling membantu," tambahnya.

Sehubungan dengan acara itu, Jailani selaku koordinator dari perlengkapan mengatakan bahwa perlengkapan untuk acara pelantikan masih ada yang belum selesai namun tidak jadi kendala,"kalo dari perlengkan pelantikan tidak semuanya selesai karna ada beberapa macam yang masih belum namun tidak menjadi kendala," katanya.

Reporter liputan :
Latif. 
Editor : Busri/Ar

Rabu, 27 November 2019

Ukm Mayapada Gelar Dies Maulidiyah Ke 17, Bagini Tanggapan dari Peserta

Diskusi bersama seusai opening ceremony
 Dies Maulidiyah ke 17 Ukm Mayapada. 

Retorika News
_Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) (MAYAPADA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan acara Dies Maulidiyah ke 17 (UKM MAYAPADA) yang dikemas dengan diskusi dan Bina Cinta Alam (BCL), bertempat di Graha Kemahasiswaan kampus STKIP.(27/11/19).

Acara tersebut berlangsung selama setengah hari dan dihadiri oleh mahasiswa, ormawa, dosen, Waka III dan pengelola. 

“Acara ini dalam rangka memeriahkan Dies Maulidiyah yang ke 17, adapun tujuannya  adalah untuk peserta yang hadir di acara ini bisa menjaga kebersihan,"ungkap Nurisul miftah selaku Ketua P
Panitia  kepada crew Lpm.

Sementara Sinta Dewiana Selaku Ketua UKM Mayapada menjelaskan bahwa target kedepannya ada  beberapa rentetan acara yang semoga berjalan dengan lancar. Salah satunya donor darah sehingga mahasiswa bisa ikut berpartisipasi.

“Target kedepannya  nanti ada beberapa rentetan acara dan semoga berjalan dengan lancar. yaitu donor darah yang sangat membutuhkan sehingga mahasiswa bisa berpartisipasi,"sampainya. 

Pihaknya juga berharap semoga yang dies maulidiyah ke 17, mayapada happy swet seventen kedepannya,"harapannya di Dies Maulidiya  yang ke 17 mayapada, seperti temanya “kita tetep kita happy sweet seventen mayapada," harapnya.

Salin itu salah satu peserta Arif Rahman hakim prodi PJKR semeste 1 menyampaikan bahwa pada acara itu ada positif nigatifnya,  yakni sangat bagus untuk program tentang kebersihan, baik dari permasalahan sampah maupun pemecahannya. Sedangkan negatifnya, kurangnya pembatasan waktu selesainya diskusi tersebut sehingga membuat beberapa peserta merasa boring dan bosan.

“Positifnya acara ini sangat bagus untuk program tentang  kebersihan baik dari permasalahan sampah maupun pemecahannya dan negatifnya kurang pembatasan waktu usainya diskusi sehinnga para peserta merasa boring dan bosan pada acara ini,” tuturnya.

Selain itu dia menambahkan bahwa sebelum di adakannya acara, ada sosialisasi, ada konsep dan simpul benar-benar dengan matang, sehingga keburukan yang ada di ukm  tersebut tidak diumbar-umbarkan  di tempat umum karena hal tersebut bersangkutan dengan martabat harga diri ormawa.

“Sebaiknya sebelum mengadakan acara ada sosialisasi, harus di konsep dan di  sampul secara benar-benar dengan matang, lebih baik keburukan ormawa jangan terlalu di umbar-umbarkan ke umum karena menyangkut martabat harga diri ormawa itu sendiri,"tambahnya dengan tegas kepada crew Lpm.

Reporter liputan:
(Kalsum/Silvi)
Editor : Busri/Ar

Selasa, 26 November 2019

Olimpiade Matematika se-Madura 2020 Tingkat SD, SMP dan SMA Sederajat, Ketua HMP Matriks Target 300 Peserta

Rapat Olimpiade Matematika
se-Madura tingakat SD, SMP dan SMA sederajat
HMP MATRIKS STKIP PGRI Sumenep.
Doc. (Fitri)

Retorika News_
Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Matriks Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep akan mengadakan acara  Olimpiade Matematika se-Madura Tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat, (26/11/19).

Acara tersebut akan dilaksanakan dikampus STKIP PGRI Sumenep, pada tanggal 25-26 Januari 2020,( 26/11/2019).


Mengenai hal itu Ketua HMP Matriks yang akrap disapa Jamila mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya acara tersebut untuk memperkenalkan HMP Matriks, khususnya prodi matematika STKIP PGRI Sumenep.

“Tujuan acara ini untuk memperkenalkan HMP Matriks, pada hal lain khususnya pada prodi matematika di STKIP PGRI Sumenep,”ungkapnya.

Adapun teagert peserta Olimpiade Matematika se-Madura tingkat SD, SMP, SMA sederajat tersebut kurang lebih 300 peserta.

"Target acara ini yaitu kurang lebih 300 peserta dari tingkat SD,SMP dan SMA."jelasanya. 

Selain itu dirinya berharap acara tersebut berjalan lancar dengan peserta yang banyak, "Semoga acara ini berjalan lancer dengan pesertanya yang banyak serta "harapnya.

Reporter liputan :
(Fitri/Delia)
Editor : (Busri/Ar)

Sabtu, 23 November 2019

Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa

Artikel.
Oleh : Riskiyatul Hasanah
Crew Lpm. 

Mendengar kata mahasiswa apa yang terlintas dalam pikiran kita?,tentu kita berfikir mahasiswa merupakan sesosok pemuda luar biasa yang sedang melakukan transformasi ilmu pengetahuan di Perguran-perguran tinggi. Kalau  Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)Mahasiswa adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi, di dalam struktur pendidikan di Indonesia mahasiswa memegang status pendidikan tertinggi diantara yang lain. Dalam catatan sejarah di dunia Mahasiswa memiliki peran fital dalam suatu sistem roda pemerintahan.  Contohnya pada masa orde baru di mana mahasiswa mampu merubah peradaban bangsa indonesia dari sistem otoriter menjadi pemerintahan yang mengagungkan Reformasi sebagai cita-cita birokrasi bangsa. 

Di sisi lain,   ada istilah Organisasi yang seakan-akan tidak bisa terlepas dari dunia kampus dan mahasiswa. Menurut perspektif penulis, Organisasi sendiri memiliki arti yang sangat fundamental bagi mahasiswa yang ingin menumpahkan, menyalurkan bakat dan mempertanggung jawabkan Agen Off Change, yang disandangnya. namun jika ditelisik lebih Horizontal,  organisasi memiliki banyak penafsiran. menurut Victor A Thomps organisasi adalah suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama dengan sangat rasional dan impersonal untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah diumumkan sebelumnya. penulis dapat ambil poit bahwa untuk sampai pada titik atau tujuan yang gemilang harus ada konsep dan cooperation yang jelas.Bahkan dalam Surah Al-shaff ayat 4 dikemukakan;
 إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ 
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan   yang tersusun kokoh.

keberadaan organisasi sebenarnya begitu penting bagi mahasiswa, selain untuk pembelajaran diri, organisasi mahasiswa juga mampu menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Sehingga mampu menyalurkan empati terhadap persoalan yang terjadi. Karena tidak menutup mata bahwa kita berada disebuah negara dengan berbagai polemik persoalan didalamnya. sehingga sebagai mahasiswa yang menyandang agent of social control harus hadir untuk mendobrak atau memperbaiki tatana di sekitarnya yang dinilai keluar dari garis.dengan apa kita akan melakukannya,?. Jawabanya satu,  yaitu dengan berorganisasi. 

Namun tak semua orang memandang organisasi itu baik,  banyak yang melatar belakangi hal tersebut salah satunya Fenomena mahalnya biaya Pendidikan di indonesia, Indonesia ternyata masuk dalam 15 besar negara dengan biaya pendidikan termahal menurut survey yang dilakukan oleh HSBC. Indonesia berada di peringkat 13, sementara posisi pertama diduduki oleh Hong Kong. dengan data tersebut mahasiswa cendrung dituntut untuk lulus tepat waktu,  karena ketika sudah masuk organisasi, kuliahnya mahasiswa akan dianggap terbengkalai dan akhirnya pendidikan yang harus diselesaikan tepat waktu tidak terselesaikan. Senada jugak dikatakan mahasiswa Universita Brawijaya "Kupu2 kan punya alasan sendiri. Kebnyakan mereka ingin foks kuliah (alasannya fakultas mereka terbilng sulit + jadwal full tugas, praktikum dll) sama dapat ipk tinggi. Gak salah juga sih jika memang seperti itu." dari permasalan yang dapat penulis temui, semuanya masalah waktu.

Masalah waktu yang dianggap terbengkalai karena organisasi sebenarnya merupakan polemik sederhana yang tak boleh di tanam dalam diri mahasiswa.karena hal tersebut akan membuat kita lupa pada Identitas sejati kita sebagai mahasiswa. Mengatur waktur waktu dalam 24 jam merupakan bagian yang harus dilakukan,  karena waktu menurut imam Syafi'i Rahimullah waktu ibarat pedang. 

Tidak akan ada gagasan kuliah terbengkalai karena Organisai jika kita sudah bisa mengatur waktu dengan cerdik. bahkan Rasulullah SAW bersabda, "ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan". Semoga kita tidak termasuk di dalamnya. 

Mahasiswa aktifis dan mahasiswa akademisi sama-sama memiliki tanggung jawab pada perkembangan peradaban disekitarnya. Namun di tahun belakangan ini mahasiswa banyak lupa pada eksistensi dirinya sendiri sebagai pelopor dan dan penggerak perubahan.

Oleh sebab itu kita sebagai kaum yang masih sasar akan eksistensi dan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa tetunya harus merefleksiakan ulang jati diri kita yang sebenarnya.
Hidup mahasiswa! 
Hidup rakyat! 

STKIP PGRI Sumenep Gelar Seminar Enterpreneur , Mahasiswa Antusias dan Merasa Puas


Seminar ENTERPRENEUR
 ”HOW TO SELL YOURSELF”
  dalam rangka public speeking. Doc. (Hasan)

Retorika News_Sekolah Tinggi Keguruan  dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep mengadakan seminar ENTERPRENEUR ”HOW TO SELL YOURSELF”  dalam rangka public speeking,  bekerjasama dengan Erfand Rakhasiwy. 

Acara tersebut diselenggarakan  pada tanggal  22 November 2019  pukul 13:30 WIB  bertempat  di Graha  Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, yang diikuti oleh mahasiswa lebih dari 200 peserta  dan dihadiri oleh Kemahasiswaan . 

“Acara tadi yang mengadakan  STKIP PGRI  Sumenep yang bekerjasama dengan Mas erfandnya,  untuk  training  pelatihan  Maba di STKIP PGRI Sumenep  bisa mempunyai  public  speeking yang bagus  untuk bisa terjun ke sekolah dalam PMB 2020," ungkap Fianolita selaku panitia ketika ditemui crew Lpm. 

Sementara Mulyadi selaku mahasiswa prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) semester 1 mengatakan bahwa dirinya menyukai terhadap penyapain pemateri  dan puas Karena semua pertanyaan terjawab dengan solusi.

“Acara tadi sangat memuaskan dan banyak memberi pelajaran khususnya kita sebagai mahasiswa. saya sangat puas karena secara umum melalui acara tadi pertanyaan yang ada difikiran mahasiswa akhirnya terjawab dan memberikan solusi. saya menyukai dari sisi penyampaiannya karena cepat  memahami. yang sangat menarik pada acara tadi  tentang sugesti,  kan yang di jelaskan tadi ada dua : fikiran sadar dan tidak sadar,”katanya.

Ditambah oleh Sri Eka Yuliyana selaku mahasiswa prodi Bimbingan Konseling (BK) semester  1 menyampaikan bahwa  acara tersebut bagus karena bisa memotivasi orang yang minat dalam berbisnis atau berwirausaha. selain itu seperti  ada yang terbangun dari dirinya dalam minatnya dibidang usaha. Yang membuat dirinya tertarik dari acara tersebut mengenai visual, Audiotory dan Kinestetik.     

“Acara tadi sangatlah bagus sehingga bisa memotivasikan orang-orang yang ingin membaur di bisnis atau membangun  usaha. Dan juga ada sesuatu yang berbeda kayak ada perenungan tersendiri.saya juga tertarik  karena minat di bidang kewirausahaan. Perasaan saya enak ketika mengikuti acara tersebut karena kayak ada yang terbangun dari diri kita sendiri terutama minat di bidang usaha saya langsung muncul. Saya tertarik karena tadi pemateri bilang tentang mengetahui  Visualisasi, Audiotory  dan Kinestetik cuman itu yang paling menarik  dan perlu di aplikasikan,”sampainya

Selain itu Fianolita selaku panitia acara tersebut  menambahkan  bahwa  kendalanya peserta membeludak dari  target yang sudah ditentukan dan  dirinya payah dalam mengkondusifkan  kendala  yang ada dalam acara tersebut.   

“yang hadir dalam acara ini sangatlah banyak sehingga saya sebagai panitia  kewalahan dalam mengatur  kekurangan yang terjadi dalam acara tersebut. saya menargetkan 200 peserta cuman  yang hadir pada acara ini lebih dari target yang saya tentukan. Dalam acara ini ada kendala tentunya karena dalam kesuksesan itu pasti akan mengalami  yang namanya  proses kegagalan  ya. Kegagalannya sih cuman sound sistemnya sempat mati  itu menghambat  jalannya acara dengan  baik.tapi Alhamdulillah berjalan dengan baik,"sampainya.

Reporter liputan:
(Kalsum/Jannah/Budi)
Editor : Busri/Ari.