Kamis, 31 Oktober 2019

Mahasiswa Kecewa Atas Kinerja BAAK, Begini Penjelasan Waka III


Foto.  Antrean Mahasiswa
Kehilangan Berkas Bidik Misi. Doc (Faruq) 

Retorika News_Mahasiswa baru Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, calon penerima bidikmisi dikejutkan dengan beberapa berkas yang hilang. Sehingga terjadi antrean yang cukup panjang guna memeriksa kembali beberapa berkas yang telah disetorkan. Bertempat di gedung Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) STKIP PGRI Sumenep,  pada tanggal 28 Oktober 2019 kemarin.

Sehubungan dengan hal tersebut, mahasiswa calon penerima Bidikmis yang berinisial " U " prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (PBSI) menyampaikan bahwa dirinya sangat kecewa karena merasa bahwa di jauh hari sudah melengkapi berkas persyaratan bidikmisi. Namun dari pihak BAAK meminta dirinya harus melengkapi kembali berkas yang belum terselesaikan. 

“ Saya merasa sangat kecewa karena harus meminta kembali berkas yang hilang, sedangkan di jauh hari saya sudah melengkapi berkas persyaratan bidikmisi, namun banyak sekali berkas yang hilang. Seperti nilai raport, surat keterangan tidak mampu,surat rekomendasi kepala sekolah, dan surat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)”. Ungkapnya (kamis/31/10/2019).

Berpijak dari hal tersebut, WAKA III Bidang Kemahasiswaan Moh. Fauzi menyampaikan bahwa sebenarnya mahasiswa tidak kehilangan berkasnya. Namun, memang banyak mahasiswa belum melengkapi persyaratan Bidikmisi tersebut. Meskipun ada sebagian yang memang kehilangan Namun, setelah ditelusuri berkas itu masih ada. 

“Sebenarnya mahasiswa calon penerima Bidik Misi tidak kehilangan berkasnya namun, memang banyak mahasiswa yang belum melengkapi berkasnya. Memang ada sebagian berkas yang hilang. Namun setelah ditelusuri berkas itu masih ada, dan saya rasa setiap manusia pasti melakukan kesalahan,”Jelasnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa seharusnya mahasiswa tidak perlu mengeluh karena memang pemberkasan itu adalah tanggung jawab mahasiswa sendiri, pihak kampus hanya membantu. 

“ Seharusnya pemberkasan itu adalah tanggung jawab sendiri, pihak kampus hanya membantu. Saya juga mengharap mahasiswa calon penerima Bidikmisi menyikapi hal ini dengan penuh kesadaran, sehingga tidak merasa tertekan ketika pihak kampus menyuruh melengkapi berkas tersebut,” tambahnya.

Reporter liputan:
Faruq /Ila
Editor :Hasan

UKM Mayapada Adakan Acara Diklat-Sar

Diklat Sar UKM Mayapada

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mayapada mengadakan acara Diklat-Sar dalam rangka peresmian anggota baru, yang bertujuan sebagai pelatihan dasar, seperti yang di katakan oleh (Risyanti) sebagai ketua panitia diklat-sar,

"Acara diklat-sar ini untuk pelatihan dasar sekaligus peresmian anggota baru" ujarnya (31/10/2019)

Pencapain atau target dalam acara ini adalah terbentuknya Anggota baru Mayapada yang paham pada idealisme Mayapada, seperti Persaudaraan, Tanggungjawab, Loyalitas, dan Totalitas, seperti yang di terangkan oleh (Sinta) selaku Ketua umum UKM Mayapada .

"Target kami dalam acara ini setidaknya peserta baru Mayapada paham idealisme, seperti Persaudaraannya, Tanggungjawabnya, Loyalitasnya, sama Totalitasnya" terangnya,

Selain itu Ketua umum UKM Mayapada juga menambahkan, jika target di atas tidak tercapai maka akan di adakan acara lanjutan yang kembali  melibatkan semua Anggota baru mayapada untuk mewujudkan target tersebut.

"Jika target tidak tercapai maka akan di adakan acara evaluasi dan acara lanjutan untuk mewujudkan target tersebut" ujarnya,

Hal tersebut berbanding lurus dengan keterangan (Nova) sebagai Anggota baru UKM Mayapada, dia menjelaskan bahwa harapannya bisa menjaga dan melestarikan alam, jika hal itu tidak terwujud maka dirinya akan terus berproses dalam Mayapada sampai harapannya terwujud.

"Harapan saya dalam acara ini, selain agar resmi menjadi Anggota Mayapada, saya juga berkeinginan bisa menjaga dan melestarikan alam, saya akan terus berproses dalam Mayapada sampai apa yang saya harapkan terwujud. Karena itu pasti tidak akan bisa terwujud instan hanya dengan mengikuti diklat-sar tanpa berproses aktif di dalamnya," terangnya.

Reporter liputan :
Nur Asia Jamil/Majid
Editor  (Hasan)

Rabu, 30 Oktober 2019

Prodi PGSD Menyelenggarakan Kuliah Tamu, Ketua STKIP Berhalangan Hadir

Kuliah tamu Prodi PGSD 

RETORIKA NEWS – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep menyelenggarakan Kuliah tamu yang bertema “ Inovasi Kekaryaan dan Strategi Publikasi Ilmiah Mahasiswa PGSD,” yang diikuti oleh mahasiswa semester I dan Dosen PGSD serta dihadiri oleh DR.Sunaryono,S.Pd.,M.Si  Dosen Universitas Negeri Malang sekaligus Pemateri pada acara tersebut, (30/10/2019).

Acara tersebut ditempatkan di Aula Lantai III dan dibuka langsung waka I bidang Akademik  (Jamila). Adapun tujuan acara tersebut adalah bagaimana respon perkembangan dunia pendidikan, mengingat saat ini mempunyai menteri baru yang harus selalu bersinergi dengan tidak ada batasan antar Ibu Kota, Daerah dan seterusnya. Jadi Sumenep juga memiliki pemantau perkembangan, terutama dalam hal kemajuan teknologi.

"Acara ini diadakan untuk respon perkembangan dunia pendidikan. Apalagi sekarang mempunyai menteri baru yang harus selalu bersinergi dengan tidak ada batasan antara Ibu Kota, Daerah dan seterusnya. Jadi di Sumenep juga memilikil pemantau perkembangan, terutama kemajuan-kemajuan teknologi,"ungkapnya, Moh. Ridwan selaku panitia dan Kaprodi PGSD.

Salain itu Moh. Ridwan menambahkan bahwa dengan mengadakan acara Kuliah tamu, Mahasiswa prodi PGSD bisa menumbuhkan inovasi-inovasi yang terkait dengan inovasi kekaryaan dan strategi publikasi ilmiah mahasiswa PGSD, apalagi mahasiswa yang hari ini adalah mahasiswa mlenial atau yang disebut dengan generasi milenial.

”Kami dari prodi PGSD meminta kepada narasumber nanti bagaimana memotivasi untuk adek-adek kami, adek-adek mahasiswa. Setelah memotivasi barang kali ada hal-hal yang perlu ditumbuhkembangkan. ada inovasi-inovasi terkait yang akan dilanjutkan atau ditindak lanjutkan disebuah materi yang luar biasa ini.”

Sementara itu WAKA 1  bagian Akademik yang akrap dipanggil Jamila menuturkan bahwa  permohonan maaf karena Ketua STKIP PGRI Sumenep tidak bisa hadir dalam acara tersebut dikarenakan ada rapat kerja bimbingan.

"Mohonan maaf karena Ketua STKIP PGRI Sumenep tidak bisa hadir dalam acara ini dikarenakan ada rapat kerja bimbingan,"tuturny.

Pihaknya juga berharap bagaiman mememfaatkan semaksimal mungkin bagi Mahasiswa dan Dosen untuk belajar dengan hadirnya  Narasumber pada acara tersebut. 

“Kepada mahasiswa dan dosen mumpung sekarang ada narasumber yang ahli dalam mendekati karya ilmiah, jadi kita mahasiswa dan dosen harus belajar. Bagi mahasiswa nanti bisa belajar tentang PKM sedangkan dosen bagaimana jurnalnya terpublikasi di jurnal terindeks scopus.”harapnya.

Repoter liputa:
Fitri/milly
Editor Hasan.

Selasa, 29 Oktober 2019

REFLEKSI HARI SANTRI NASIONAL

Artikel.

By.  Majid semester 1
Prodi PBSI (CREW LPM)

Hari santri adalah hari di mana dalam hari tersebut mengenang tentang perjuangan atau jihad santri dalam mempertahankan Indonesia ketika era penjajahan.

Di Negara Indonesia dalam memperingati hari santri tersebut dengan memakai busana ala santri. Hari santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober, dari hari santri nasional ini kita bisa memperkuat nasionalisme kita sebagai muslim dan warga Indonesia. Kemerdekaan Indonesia dipelopori oleh santri, ketika KH. Hasyim Asy'ary menyerukan jihad "Membela Tanah Air Adalah Fardu Ain Bagi Stiap Orang," dari seruan jihad tersebut semangat juang para santri berkobar-kobar untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jendral Mallaby.

Ketika jihad tersebut yang berlangsung 3 hari berturut-turut pada tanggal 27-29 Oktober 1945 jendral Mallaby tewas bersama dengan pasukannya yang kurang lebih 2000 pasukan, sehingga karena peristiwa tersebut membuat angkatan perang Inggris marah hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945 yang bisa kita sebut dengan nama HARI PAHLAWAN.

Kemerdekaan Negara yang kita tempati saat ini memang tak jauh dari perjuangan santri dan para Ulama', sehingga tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri nasional. Sebagai warga negara Indonesia kita patut berpartisipasi dalam hari santri nasional tersebut, terlebih kita yang muslim karena dalam hari santri nasional adalah cerminan bagi warga negara Indonesia bahwa memperjuangkan kemerdekaan, bukan semudah membalikkan telapak tangan.

Semoga apa yang diharapkan dari diperingatinya hari santri tersebut bermanfaat dan mejadikan Indonesia negara maju.

Senin, 28 Oktober 2019

Tim Putri Handball STKIP Raih Juara III dikejuaraan RUHC Nasional


Tim Putri Handball STKIP Raih JuaraIII
dikejuaraan RUHC Nasional. Sidoarjo

Retorika News_
Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pesatuan Guru Republik Indonesia yang tergabung dalam Tim Putri Handball STKIP telah  membawa pulang juar III dari Kejuaraan Rektor UNESA Handball Championship (RUHC) Nasiaonal.

Acara tersebut diikuti dari berbagai Perguran Tinggi dan Universitas Pendidikan Indonesia, yang di gelar selama 4 Hari, dari  tanggal  24 s/d 27 Oktober 2019 di Sidoarjo. 

Diakui oleh Dwi Octa Prodi PJKR semester V selaku  capten handball tim putri menyampaikan  bahwa tidak menyangka atas keberhasilan sebagai juara, dirinya menganggap yang diraih timnya sebagai bonos atas latihan kerasnya serta disiplin dalam latihan dan semangat yang besar. 

"Kami juga tidak menyangka bisa dapat juara dan saya menganggap ini bonus atas latian keras yang selama ini kami jalani, disiplin dalam latihan dan rasa semangat yang besar," ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa kesulitan yang dialami bagaimana membangun chemistry sesama tim sedangkan lawan terberat dalam pertandinga tersebut dari Universitas negeri surabaya (UNESA)  dan Universitas pendidikan Indonesia (UPI).

"Kesulitannya Untuk membangun Chemistry sesama tim tapi pertandingan dan Lawan terberat kami Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), " tambahnya. 

Selaras hal diatas ,salah satu dosen STKIP sekaligus tim pembina Hendball tersebut (Dias Andri Prasetyo) menuturkan bahwa kendala selama pertandingan yang paling nampak adalah fisik pemain yang cenderung mudah lelah dan kerjasama (teamwork) yang belum terjalin dengan baik.

"Kendala selama pertandingan yang paling nampak adalah fisik pemain yang cenderung mudah lelah dan kerjasama (teamwork) yang belum terjalin dengan baik,"tuturnya. 

Selain itu pihaknya menegaskan bahwa kunci dalam pertandingan itu adalah konsisten dalam setiap pertandingan dan percaya pada kemampuan tim,"Konsisten dalam setiap pertandingan dan percaya pada kemampuan tim,"tegasnya. 

Dirinya berharap mereka dapat mempertahankan prestasi yang sudah diraih dan lebih meningkatkat lagi dikejuaraan selanjutnya.

"Harapannya kami dapat mempertahankan prestasi yang sudah diraih dan meningkatkannya lebih lagi di kejuaraan berikutnya,"harapnya.

Liputan reporter:
Majid/Ila

Jumat, 25 Oktober 2019

HMP Matrik Adakan Kuliah Tamu, WAKA I Berharap Besar

Kuliah Tamu Prodi Pendidikan
Matematika STKIP PGRI Sumenep

Retorika News_Himpunan mahasiswa prodi (HMP) Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep bekerja sama dengan dosen Universitas Kanjuruhan Malang (Kawakibul Qomar M.Pd.), dalam Kuliah Tamu Prodi Pendidikan Matematika  yang berlangsung di Graha kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep pada tanggal 24 Oktober 2019 dan di ikuti oleh mahasiswa dari berbagai prodi.

Acara  tersebut bertujuan agar para peserta dapat mentransfer ilmunya kepada mahasiswa yang lain.

Selaras dengan  hal itu Wakil Ketua I bidang akademik (Jamila) Memohon semua peserta dapat mentrasfer ilmunya kepada mahasiswa yang lain.

"Saya mohon kepada semua peserta agar mentransfer ilmu yang di dapat kepada mahasiswa yang lain,"ungkapnya.

Rofiqi prodi matematika semester 1 selaku peserta pada acara itu juga menjelaskan bahwa kuliah tamu tersebut sangat berkesan dan menyenangkan.

"Acara kuliah tamu tersebut sangat berkesan bagi kami karena dari pertanyaan yang mengganjal dalam era 4.0 itu terjawab. dan saya mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru dan juga dari berbagai kegiatan pada kuliah tamu tersebut bisa dikatakan tidak ada kendala sama sekali,"jelasnya.

Reporter liputan :
Majid/jai

Kamis, 24 Oktober 2019

STKIP PGRI Sumenep Kembali Mendelegasikan Mahasiswanya Mengikuti Kejuaraan RUHC Nasional

Foto. Pemberangkatan Lomba Kejuaraan Retktor UNESA Hand Ball Championship (RUHC)  Nasional 

Retorika News_Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, mendelegasikan mahasiswanya sebanyak dua tim (Tim Putra dan Tim Putri) yang terdiri dari beberapa Prodi untuk mengikuti Kejuaraan Rektor UNESA Handball Championship (RUHC)  Nasional yang akan dilaksanakan di Sidoarjo. Kejuaraan tersebut juga diikuti oleh beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas di Indonesia. Sperti Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Surabaya.

Acara itu digelar selama 4 Hari, dari tanggal 24 s/d 27 Oktober 2019.

Sementara, Salah satu Dosen STKIP yang kerap disapa Diyas serta pelatih pada Handball tersebut menyampaikan bahwa Kejuaraan itu diikuti untuk mendapatkan gelar finalis.

"Target utamanya untuk mendapatkan gelar finalis," sampainya, tadi malam kepada Crew Lpm (23/10/2019).

Salain itu dirinya juga  menambahkan, bahwa juara baginya hanyalah sebatas bonus,

"Jika kita mendapatkan juara, hal itu hanyalah sebatas bonus,"tambahnya. 

Tolak Adi selaku peserta dilegasi dari prodi PJKR, berharap besar agar mendepatkan juara satu.

"Semoga kita  bisa mendapatkan juara, membanggakan nama STKIP PGRI Sumenep, serta bisa membuat nama STKIP  lebih baik kedepannya," harapnya.

Reporter liputan :
Andre /Tita

Penjara Suci Yang Merindu


By : Siti Nuriyatim Ummu Kalsu.
Prodi PGSD semester satu
Crew LPM Retorika

Ibu,,,
Kau titipkan aku kepada Orang pencerah bangsa ini
Kau tinggalkan aku di tanah suci,
Para hamba sholeh Menapaki jalan ilahi
Ibu, rindu itu menyelinap dipikiranku,
Rindu akan canda tawa denganmu,
Alunan bisik nasehatmu,
Pelukan dan kasih sayangmu,
Dan tanganmu yang selaalu menghapus air mataku

Ibu, kau kunjungi aku
Di tanah suci para generasi nabi,
Yang memperjuangkan Agama,
Mempersatukan umat, dan melindungi Negeri tercinta kita
Ibu, tanah air tumpah ruah
Aku berdiri menatap diri
Aku tertawa dalam kebodohan, tanpa arti
Aku melangkah dalam arogansi tanpa rendah hati
Padahal aku santri dari tanah suci ini

Ibu,
Tanah surga jiwa-jiwa penuh cahaya iman,
Dan tanah surga para pejuang,
Yang membebaskan santri dari penjajahan
Maka dari itu aku rayakan sebagai tanda
Hari santri nasional 22 oktober 1945

Rabu, 23 Oktober 2019

Wabup dan Ketua STKIP Berhalangan Hadir, Penutupan BBN HMP PBSI Tetap Berjalan Dengan Baik

Foto. Penutupan Bulan Bahasa (BBN)
HMP PBSI. Doc. (Hasan) 
Retrorika News_ Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan  Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, menggelar penutupan Bulan Bahasa Basional (BBN) yang dihadiri oleh Ormawa, Alumni HMP PBSI,Waka III biadang kemahasiswaan dan pemenang lomba baca puisi se-Madura "Merebut Piala Wabup", dan Lomba karnaval Budaya Madura yang bertempat di Gedung kesenian STKIP PGRI Sumenep, 23 oktober 2019 .

Acara tersebut berjalan denga baik dan ditutup langsung  oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan (Moh. Fauzi). Semantara, Wakil Buapati (Achmat Fauzi) dan Ketua STKIP PGRI Sumenep (Asmoni) tidak bisa hadir dikarenakan berhalangan dan ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan.

Abdul Adim selaku Ketua panitia BBN dalam sambutannya menyapaikkan bahwa sebenarnya acara ini akan di hadiri oleh Wakil Bupati dan Ketua STKIP PGRI Sumenep, akan tetapi tidak bisa hadir dikarenakan berhalangan.

“Saya ucapkan permohonan maaf karena wakil Bupati sumenep dan Ketua STKIP tidak bisa hadir pada acara penutupan BBN malam ini karena berhalangan dan ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan,"ungkapnya.

Lanjut, pihaknya menambahkan ucapan selamat kepada peserta pemenang lomba-lomba yang diadakan dalam acara BBN itu.

"Saya ucapkan selamat kepada peserta yang menjuarai lomba baca puisi se-Madura dan Karnaval Budaya tingkat internal kampus,"ungkapnya.

Selaras dengan hal itu, Silvina Nugrawati selaku Ketua HMP PBSI dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak kampus telah memberi dukungan dalam acara semarak  BBN ini, dari tanggal 17 s/d 23 oktober 2019, sehingga berjalan dengan lancar. Dirinya meminta permohonan maaf karena dalam acara BBN 2019 ada beberapa kendala dan insiden yang tidak disengaja oleh Ketua HPM PBSI dan panitia. Serta ucapan selamat kepada para pemenang lomba BBN.

“Saya ucapkan terimakasih kepada pihak kampus atas dukungannya pada acara semarak BBN 2019 yang dilaksanakan dari tanggal 17 sampai 23 oktober 2019, sehingga acaranya berjalan dengan lancar. Setiap acara pasti memiliki beberapa kendala, tentunya acara BBN begitu pula. Permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas insiden yang telah terjadi dari kami, dan saya ucapkan selamat kepada seluruh pemenang juara  lomba puisi se-Madura baik yang juara umum (Piala Wabup) dan juara 1,2,3, serta pemenang lomba karnaval budaya di tingkat internal STKIP PGRI Sumenep,"ungkapnya.

Nur Muhammad selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga  menyampaikan dalam sambutannya bahwa dirinya mengapresiasi terhadap HMP PBSI dalam menjaga kebudayaan yang ada di indonesia.

“Saya tentunya sangat mengapresiasi acara  HMP PBSI ini, karena tetap menjaga bentuk dan akar-akar Budaya, akar-akar filosofis itu yang tentunya ini harus melahirkan tindak lanjut, yaitu mampu menjadi bagian dari pada bangsa indonesia untuk tetap menjaga budaya sendiri,"jelasnya.


Selain itu Moh. Fauzi  selaku Wakil Ketua  III Bidang Kemahasiswaan dalam sambutannya menuturkan bahwa setiap tahun BBN ini selalu diadakan oleh HMP PBSI sehingga yang dicita-citakan bangsa terwujud.

“Kegiatan semarak BBN 2019 ini merupakan kegiatan rutin yang memang dilaksanakan oleh teman-teman HMP PBSI, cuman memang harus diteruskan sehingga kampus semakin semarak, dan apa yang dilakukan oleh HMP PBSI adalah upaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa," tuturnya.

Pihaknya juga berharap di BBN tidak sekedar memperingati tapi ada kreatifitas walaupun mahal sebenarnya, dan itu harus dijunjung tinggi karena harapan saya kedepannya peserta yang hadir benar-benar dari papua, kalimantan dan sulawesi dan aneka lombanya dikembangkan lagi meskipun pendanaan susah.

"Bulan Bahasa Nasional ini tidak sekedar diperingati tapi ada kreatifitas walaupun mahal sebenarnya dan itu harus dijunjung tinggi karena harapan saya kedepannya peserta yang hadir benar-benar dari papua, kalimantan dan sulawesi dan aneka lombanya dikembangkan lagi meskipun pendanaan susah,"harapnya.

Reporter liputan:
Kalsum/fitri

Selasa, 22 Oktober 2019

Peringati Hari Santri, STKIP Wajibkan Mahasiswa, Dosen, Pengelola Pakai Baju Muslim dan Muslimah, Mahasiswa dan Dosen Mengeluh

Foto. Kru Lpm Wawancara Waka I
bidang Akademik .Doc. (Jai) 

Retorika News –  Memakainya baju muslim dan muslimah kepada Mahasiswa, Dosen dan Pengelola di kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep pada tanggal 21 Oktober 2019 kemarin, itu dilaksanakan untuk berpartisipasi dengan datangnya Surat Bupati sumenep, Nomor 065/1550.435.032.22019.

Berkaitan dengan dilaksanakannya itu, salah satu Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep yang akrap di panggil dengan sebutan Oong mengatakan bahwa dirinya keberatan dengan dilaksanakannya acara tersebut. Karena tidak sesuai dengan Hari Santri Nasional.

"Lebih baik acara itu dilaksanakan di tanggal 22 Oktober karena bertepatan dengan hari Santri," katanya. 22/10/2019.

Selaras dengan hal diatas, Anis Tri Yuliana selaku dosen di STKIP PGRI Sumenep menyampaikan, jika di STKIP yang melaksanakannya hanya kemarin, maka lebih tepatnya dipakai pada hari ini. Sesuai dengan hari Santri biasanya. 

“Jika memang di STKIP hanya kemarin dilaksanakan, maka lebih tepatnya itu dipakek pada hari ini. Dimana memang hari Santri Nasional," sampainya.

Selain itu, Anis Tri Yuliana menambahkan bahwa acara itu seharusnya dilaksanakan sekarang atau dari kemarin sampai besok. Agar eksistensi dari acara itu dapat.

“Kalo hanya kemaren lebih baik hari ini dan besok tetap memakai pakaian baju putih. Biar tetap eksistensinya untuk memperingati Hari Santri Nasonal itu dapet," tambahnya.

Sementara, Wakil Ketua I Bidang Akademik  yang akrap dipanggil Jamila menjelaskan bahwa, “Acara itu dimajukan karna sekarang ada beberapa dosen yang geladi bersih dan berdasarkan anjuran dari ketua bahwa  LPDP juga biar sama-sama memperingati hari santri," sampainya.

Selaras denga hal itu Ketua STKP Asmoni Juga menyampaikan bahwa Keluarnya surat edaran itu sesuai dengan Informasi yang didapat, sebagaimana surat edaran dari Bupati sumenep, bahawasanya hari senin kebetulan bertepatan pelatihan Penguatan Kepala Sekolah yang dari Bupati, maka dari itu, hal ini sebagai bentuk senergi dengan pemerintah kebupaten sumenep.

"Memang sesuai dengan Informasi yang didapat, sebagaimana surat edaran dari Bupati sumenep, bahawa hari senin kebetulan bertepatan pelatihan Penguatan Kepala Sekolah yang dari Bupati, hal ini sebagai bentuk senergi dengan pemerintah kebupaten sumenep," tuturnya. 

Reporter liputan:
Latif/jai

Senin, 21 Oktober 2019

Bedah Buku, PSGA STKIP PGRI Sumenep Gandeng Muslimah Reformis Fondation Jakarta, Peserta Keluhkan Fasilitas


Foto. Bedah Buku
"Ensiklopedia Muslimah Reformis”


Retrorika News_Pusat Study Gender dan Anak (PSGA) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep bekerja sama dengan Muslimah  Reformis Fondation (MR) Jakarta, dalam rangka  bedah buku “Ensiklopedia Muslimah Reformis”, yang berlangsung di Graha Kemahasiswaan dan diikuti 226 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen STKIP, serta mahasiswa UNIJA (20/10/2019).

Adapun tujuan  acara itu dilaksanakan Agar mahasiswa dan donsen responsif terhadap permasalahan gender dan meningkatkan kapasitas keilmuan. Seperti yang disampaikan Raudhatul Jannah selaku  dosen dan ketua panitia dalam acara bedah buku tersebut.

“Acara tersebut dilaksanakan karena melihat beberapa kebutuhan seperti, mahasiswa dan dosen tentunya harus responsif gender terhadap beberapa permasalahan yang saat ini lagi dibedah dalam permasalahan pernikahan anak, kepemimpinan perempuan dan masalah poligami, itu membutuhkan bedah buku ini sebagai peningkatan kapasitas keilmuan di kalangan dosen dan mahasiswa,”ungkapnya.

Pihaknya juga menambahakan, selain tujuan diatas, acara tersebut bertujuan untuk mempererat kerjasama PSGA STKIP PGRI Sumenep dengan lembaga-lembaga yang fokus di dalam permasalahan perempuan  serta menjadikan kampus ini sebagai kampus yang memperhatikan aspirasi laki-laki dan perempuan.

“Acara ini diadakan yang pertama adalah mempererat kerjasama dengan  lembaga-lembaga yang konsen di masalah-masalah perempuan, kemudian yang kedua adalah  untuk mewujudkan cita-cita PSGA STKIP PGRI Sumenep sebagai Kampus yang responsif gender, kendala sebenarnya bukan karna pesertanya membeludak,” tambahnya.

Semantara, dibalik tujuan yang sangat baik dan antusias peserta, Lilik Wahyuni Selaku Mahasiswa prodi BK Sementer 1 menjelaskan bahwa dirinya kurang puas dengan fasilitas yang tidak sesuai dengan di pamlflet.  

“Saya kurang puas terhadap fasilitas yang disediakan padahal saya sudah mebayar Harga Tiket Masuk (HTM) sebesar Rp 15.000 dan sudah jelas di pamfletnya ada ilmu pengetahuan, bahan bacaan, sertifikat dan snack, Tapi banyak teman-teman yang tidak kebagian tas, buku dan Konsumsi juga telat.” Katanya. 

Kemudian Raudhatul Jannah selaku Ketua panitia menjelaskan bahwa kekurangan konsumsi dan kursi dikarenakan membeludaknya peserta yang tidak sesuai dengan target yang disepakati panitia. 

"Yang menjadi kendala disini seperti kekurangan kursi dan konsumsi karena peserta melebihi perkiraan. Target panitia peserta maksimal sekitar 150,  ternyata peserta yang hadir malah 200 lebih” Katanya.

Reporter Liputan:
(Klsum/Fitriah)











HMP PBSI Gelar Seminar Kebudayaan, Perserta Siap Bayar Rp. 50.000

Foto. Seminar Kebudayaan
di selenggarakan HMP PBSI. Doc. (Heros) 


Retorika News – Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumenep, mengadakan Seminar dengan Tema Kebudayaan, dalam rangka semarak Bulan Bahasa Nasional (BBN) pada tanggal 21 Oktober 2019. Acara itu bertepatan di GRAHA STKIP PGRI Sumenep yang dihadiri oleh badayawan Madura (D Zawawi Imron dan Turmedzi Djaka), sekaligus menjadi pemateri pada acara tersebut.

Abdul Adim selaku ketua panitia mengatakan “Peserta dalam acara ini terbuka untuk umum, tapi yang mendaftar itu kebanyakan dari kampus STKIP sendiri, dan  sekitar 5% dari luar. Soalnya dapat tembusan dari prodi, untuk seluruh prodi PBSI harus ikut seminar kebudayaan ini,” ujarnya. 

Pihakya juga menambahkan bahwa target peserta adalah 200 peserta, hal itu sudah menjadi komitmen dan kesepakatan panitia, jika lebih dari 200 peserta, maka pendaftaran akan ditutup.

Sementar, Rofiqotul Hasanah peserta seminar kebudayaan prodi PBSI mengungkapkan sangat antusias mengikuti seminar tersebut “Saya sangat terkesan sekali, karna dari pemateri namanya saja saya sudah kenal dari kelas satu MTS saya ingin tau gimana orangnya, dan alhamdulillah sekarang saya sudah tau bahkan tadi sudah sempat foto bareng dengan beliau, dalam hati saya sangat senang sekali,” ungkapnya.


Bahkan, dirinya menyampaikan merasa tidak rugi membayar tiket masuk sebesar Rp 20.000, dari semangatnya Rp 50.000 pun akan dibayarnya untuk mengikuti acara seminar kebudayaan tersebut.

"Saya tidak rugi membayar tiket masuk sebesar Rp. 20.00, dan 50.000 pun akan saya dibayar," tambahnya. 

Pihaknya menegaskan bahwa yang bisa di ambil dalama acara tersebut, mengatahui bagaimana menerapkn tatakrama dimasyarakat, dan pentingnya tatakrama diterapkan dalam lingkungan masyarakat.

“Yang dapat saya ambil dari acara seminar budaya tersebut saya bisa tau bahwa tata krama itu perlu diterapkan dalam lingkungan masyarakat, dan sebelum-sebelumnya saya tidak tau apa itu tata krama, dan sekarang saya tau tatakrama itu apa dan bagaimana cara menerapkannya di lingkungan masyarakat,"tegasnya. 

Selain itu, Ketua HMP PBSI Silvina Nugrawati yang akrab dipanggil Sisil menjelaskan, “Sesuai dengan tema pada seminar hari ini yakni merawat budaya, menjaga identitas bangsa, melihat realita pada hari ini yaitu banyaknya masyarakat khususnya generasi muda yang mulai lupa akan budaya sendiri. Oleh sebab itu seminar ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya pemuda untuk tetap menjaga, merawat dan bangga akan budayanya. Karna budaya ini merupakan identitas bangsa kita“, jelasnya.

Bahkan, lanjut Sisil, target acara itu tidak lain untuk memberikan pemahaman kepada peserta terkait materi yang telah disampaikan. 

“Target dari acara ini ialah memberikan pemahaman terhadap materi yang disajikan dan kemampuan peserta merealisasikan materi-materi yang telah ditetapkan” Tambahnya.

Pihaknya juga berharap bahwa dengan adanya acara itu, bisa memberikan kesadaran kepada peserta terhadap budaya yang ada. 

“Semoga dengan adanya seminar ini memberikan dampak yang positif bagi peserta yakni berupa kesadaran untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya yang ada” Harapnya.

Reporter liputan :
Heros/fera

Kamis, 17 Oktober 2019

Menggelar Karnaval Budaya, HMP PBSI Dapat Apresiasi Penuh dari Berbagai Pihak


Foto. Pemberangkatan Kernaval Budaya
di depan Panggung Kesenian STKIP PGRI sumenep.
Doc. (Andre)  

Retorika News_Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) sumenep, peringati Bulan Bahasa Nasional (BBN)  dengan konsep yang berbeda dari tahun Kemarin. Konsep tahun ini di gelar lomba Karnaval Budaya yang bertema, "Beragam Budaya Menyatu dalam Bahasa", dan pertama kalinya diadakan di Kampus STKIP PGRI Sumenp,  Kamis (17/10/2019).

Acara tersebut diikuti lintas mahasiswa program studi (PRODI) dan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) dengan ragam budaya Madura yang ditampilkan, serta dihadiri oleh ormawa dan Ketua prodi PBSI (Suhartatik). pusat kegitan itu berada didepan panggung kesenian STKIP PGRI sumenep yang dibuka langsung oleh Kaprodi PBSI (Suhartatik) dikarenakan Ketua STKIP (Dr. Asmoni, M. Pd.) berhalangan.

Pelepasan Peserta Karnaval Budaya
Yang dipandu langsung oleh Kaprodi PBSI
(Suhartatik)

Silviana Nugrawati selaku Ketua HMP PBSI STKIP PGRI Sumenep menyampaikan bahwa dirinya mengadakan acara BBN ini berbeda dari tahun kemarin. Tahun ini akan lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya dengan adanya karnaval budaya. 

” Perbedaan di acara BBN tahun ini adalah  Karnaval Budaya yang belum pernah dilaksanakan tahun sebelumnya, sedangkan tema BBN pada tahun ini adalah "Beragam Budaya Menyatu dalam Bahasa", yang bertujuan  supaya kita mengetahui bahwa Bahasa Indonesia itu menyatukan  segala perbedaan yang ada di Indonesia, dan supaya kita sebagai mahasiswa Prodi Bahasa lebih mencintai Bahasa kita, Bahasa Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, acara tersebut diapresiasi penuh dari berbagai pihak, khususnya Kaprodi PBSI (Suhartatik). Dirinya mengungkapakan bahwa acara yang digelar HMP PBSI bagus dan kreatif dan tahun depan diupayakan lebih spektakuler lagi.

"Aca tersebut Bagus dan kreatif dan tahun depan diupayakan lebih spektakuler lagi, ungkapnya. 

Pihaknya juga berharap, bulan bahasa tidak hanya menjadi acara seremonial belaka, tapi harus benar-benar dijunjung tinggi terkait penggunaan bahasa yang baik dari mahasiswa, khususnya prodi bahasa karena prodi bahasa harus menjadi ikon serta menjadi teladan bagi semua mahasiswa prodi lain, dan bahasa harus menjadi perhatian utama tidak mudah terpengaruh dengan bahasa asing.

"Bulan bahasa tidak hanya menjadi acara seremonial belaka. Tapi harus benar-benar dijunjung tinggi terkait penggunaan bahasa yang baik dan benar dari mahasiswa, khususnya prodi bahasa harus lebih baik lagi dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Karena prodi bahasa harus menjadi ikon  teladan bagi semua mahasiswa prodi lain. Untuk itu, pemakaian bahasa harus menjadi perhatian utama, jangan mudah terpengaruh dengan bahasa asing,"harapnya.

Selaras dengan hal di atas Susan soraya selaku Ketua Pengembangam Intelektual (PI) saat ditemui crew LPM Retorika juga menyampaikan bahwa Bulan Bahasa Nasional (BBN)  yang diselenggarakan HMP PBSI sangat  bagus dan Kreatif. Ini pertama kalinya di STKIP. "Bulan bahasa yang diselenggarakan HMP PBSI sangat bagus dan kreatif dan ini perdana di STKIP, "ungkapnya.

Reporter Liputan:
Sagira/latif

Kamis, 10 Oktober 2019

Untuk Membangun Solidaritas, Pengurus LPM Retorika Melaksanakan Rujakan Bersama, Sehabis Pertemuan

foto: Rujak Bersama Sehabais
Pertemuan kru 2019 dan pengurus
didepan sekret Lpm Retorika. Doc. (Majid) 

Retorika News_Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, kembali melaksanakan rapat pembentukan kru dan kelompok reporter, yang kemaren sempat dilaksanakan namun tidak rampung. Pada pertemuan kedua ini, bertepatan pada hari kamis 10/10/2019, dihadiri 25 anggota  baru dan pengurus. 

Setelah melaksanakan rapat, kru yang baru dan pengurus LPM Retorika melaksanakan rujak bersama.

Sehubungan danga hal tersebut, Pimpinan Umum Lpm Retorika (Asy'ari), dirinya menyampaikan bahwa, agenda rujakan ini dalam rangka menghilangkan kebosanan di dalam forum. 

“Kami sengaja mengagendakan rujakan disetiap selesai pertemuan, untuk menghilangkan kebosanan kru  LPM Retorika, karena jika hanya sekedar pertemuan dan kajian biasanya akan cepat bosan," katanya.

Selain itu, rujakan ini juga bertujuan membangun solidaritas antar sesama kru LPM Retorika. “Rujakan ini juga bertujuan untuk membangun solidaritas sesama kru LPM, karena ketika rujakan saya melihat teman-teman LPM, lebih komunikatif dan saling mengakrabi," tambahnya.

Sejalan dengan itu, Melly salah satu crew LPM retorika angkatan 2019 menyatakan, rujakan ini sangat baik untuk membangun solidaritas. 

“Saya sangat setuju jika selesai pertemun LPM mengadakan rujakan, karena dapat membuat semakin E-ngeh-nya solidaritas di LPM,” katanya.

Reporter Liputan:
Hasan/majid

UKM PI Adakan Pembuatan Buket, Ketua UKM PI Berharap Besar

Foto. Pembuatan Buket.
UKM PI. Doc. (Sagi) 

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual  (UKM PI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, mengadakan pembuatan buket, yang diikuti oleh beberapa anggota baru UKM PI dan anggota pada tahun sebelumnya. Sedangkan acara itu, bertepatan pada tanggal  09 Oktober 2019, di sekret UKM PI.

Yulie Marta Aulina selaku koordinator dalam membuat buket itu, mengungkapkan bahwa, harga buketnya dihitung  dari kerangka bunga pada buket, sedangkan haraga buket idealnya  Rp. 35.000 perbuket, dan harga satu kerangka Rp. 7.000, (09/10/2019).

"Harga dari buket tersebut dihitung dari kerangka bunga pada buket, namun harga idealnya buket tersebut di jual seharga Rp.35.000.00 perbuket dan harga satu kerangka bunga di jual seharga Rp.7.000.00," ungkapnya.

Semantara itu,  Idaratus Salamah selaku anggota baru di UKM PI,  dirinya juga menyampaikan, hadirnya mahasiswa baru dalam keanggotaan UKM PI, berharap dapat memberikan kemajuan dan semakin unggul dalam hal kewirausahaan dan lainnya. 

"Dengan hadirnya mahasiswa baru dalam keanggotaan UKM PI, saya mengharapkan UKM PI kedepannya semakin maju dan unggul dalam hal kewirausahaan dan yang lain juga," harapnya.

Sehubungan dengan hala tersebut,  (Susan surayya) selaku ketua UKM PI, dirinya juga menambahkan bahwa, dengan diaadakannya kegiata ini, anggota UKM PI dapat, lebih kreatif dan produktif sehingga dapat memajukan UKM PI ke-depannya,

"Terkait dengan adanya kegitan seperti ini, semoga anggota UKM PI dapat lebih krearif dan produktif serta dapat memajukan UKM PI kedepanya," harapnya. 

Reporter Liputan:
(Majid/Andre)

Selasa, 08 Oktober 2019

Menyambut Bulan Bahasa Nasional 2019, HMP PBSI Akan Gelar Acara Besar, Tapi Beberapa Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Belum Dapat Informasi

Foto. kesibukan panitia untu menyambut
Bulan Bahasa Nasional. Doc. (Busri) 

Retorika News_Sebagai bentuk memperingati Bulan Bahasa Nasional (BBN), Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, mengadakan acara besar-besaran, dengan rentetan acara yang cukup banyak, diantaranya Lomba Karnaval Budaya Madura, Lomba Baca Puisi se-Madura, Seminar Kebudayaan, dan Bedah Buku "Memuja Berhala" karya (Dimas Midzi). Acara tersebut akan digelar dari tanggal 17-23 Oktober 2019, yang bertempat di STKIP PGRI Sumenep.

Sehubungan dengan hal itu, (Trisna Pujianti) mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), semester I, mengatakan  bahwa dirinya tidak mendengar informasi apapun mengenai acara BBN tersebut,

"sejauh ini saya tidak tahu mengenai acara Bulan Bahasa itu, karena sepertinya tidak ada panitia yang mengumpulkan mahasiswa untuk memberi informasi, kalau memang ada berarti salah saya tidak mendengarkan, dan jika informasi tersebut hanya berbentuk brosur, saya kira ini adalah salah panitia yang tidak menyebarkan kepada setiap mahasiswa", jelasnya (08/10/2019).

(Arif Rahman Hakim) selaku mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), juga mengatakan hal yang seirama, bahwa dirinya tidak mendengar informasi karena ada masalah pada ponselnya,

“saya tidak mendengar informasi tentang acara BBN itu, karena Watss App saya di instal ulang, sehingga banyak yang kehapus tentang informasi dari kampus", katanya.

(Selviana Nugrawati) selaku ketua HMP PBSI STKIP PGRI Sumenep, mengatakan bahwa dirinya mengadakan acara BBN ini berbeda dari tahun kemarin, dirinya juga mengatakan bahwa ditahun ini akan lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya,

” Perbedaan diacara BBN tahun ini adalah  Karnaval Budaya yang belum pernah dilaksanakan tahun sebelumnya, sedangkan tema BBN pada tahun ini adalah "Beragam Budaya Menyatu dalam Bahasa", yang bertujuan  supaya kita mengetahui bahwa bahasa Indonesia itu yang menyatukan  segala perbedaan yang ada di Indonesia, dan supaya kita sebagai mahasiswa Prodi Bahasa lebih mencintai bahasa kita bahasa Indonesia" ungkapnya.

Senyampang dengan hal itu dirinya juga menambahkan bahwa informasi mengenai acara tersebut melalui media sosial, dan bagi internal STKIP PGRI Sumenep, masih mengatur waktu untuk sosialisasi,

"kita menyebar informasi acara tersebut menggunakan media sosial, seperti Watss  App, Facebook, Instagram. Dan untuk di kampus sendiri masih ngatur waktu jadwal untuk sosialisasi” imbuhnya.

(Abdul Adim) selaku ketua panitia BBN juga angkat bicara mengenai hal itu bahwa pengumuman dari acara tersebut sudah disebarkan secara menyeluruh,

” pengumuman acara BBN itu sudah di umumkan secara menyeluruh, yang dalam acara tersebut terdapat 4 acara, yaitu lomba karnaval budaya, lomba puisi, bedah buku dan seminar kebudayaan, untuk sementara pendaftar lomba karnaval budaya sudah ada 3 kelompok, sedangkan lomba puisi masih dalam proses" jelasnya.

Reporter Liputan :
(Siti Nuriyatim Ummu Kalsum/Busri)

Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat, PPLP PT PGRI Sumenep, Adakan Launching Akademik Kesehatan Sumenep (AKS)

foto. (PPLP PT PGRI) menggelar Lauching Akademik Kesehatan (AKS) Sumenep, di Graha Kemahasiswaan.
Doc. ( Nor Asia Jamil(

Retorika News_Pembina Pengurus Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) Sumenep, menggelar Lauching Akademik Kesehatan (AKS) Sumenep, dengan Program Studi (Prodi) D3 Farmasi, yang dilaksanakan di Graha Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep. Pada Senin kemarin (07/10/2019). 

Menurut informasi yang diproleh oleh crew Lpm kemarin, ketika wawancara kepada Ketua Yayasan PT PGRI Sumenep (Abu Imam), dirinya menyampaikan bahawa, diadakannya AKS ini didasarkan oleh kebutuhan masyarakat terutama rumah sakit, puskesmas, dan apotek.

"diadakannya AKS ini berorentasi pada kebutuhan masyarakat , terutama rumah sakit, puskesmas dan apotek" ujarnya (08/10/2019).

Seirama dengan hal tersebut (Abu Imam) menambahkan bahwa untuk D3 farmasi ini paling lambat akhir oktober sudah akan dimulai kegiatan perkuliahannya,

"untuk D3 farmasi ini paling lambat akhir oktober sudah akan dimulai kegiatan perkuliahannya, sedangkan untuk data sementara mahasiswa baru kurang lebih masih 20 mahasiswa, meski data valid mahasiswa baru AKS masih belum bisa d perhitungkan", imbuhnya.

Kepanitiaan dalam acara Lauching AKS ini adalah PPLP sebagai penyelenggara, serta pengelolah STKIP PGRI Sumenep juga terlibat didalamnya, seperti yang disampaikan oleh (Yazid) sebagai Sekretaris Panitia.

"kepanitiaan dalam lauching AKS ini dari PPLP sebagai penyelenggara dan beberapa pengelolah STKIP PGRI Sumenep" jelasnya (07/10/2019).

Sehubungan dengan hal itu, dirinya juga menambahkan bahwa acara tersebut dihadiri oleh 55 undangan, yang diantaranya ada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumenep, Wakil Bupati Sumenep, Direktur Rumah Sakit se-kabupaten Sumenep, Direktur Bank se-kabupaten Sumenep, beberapa unsur dari Kepala Bagian Instalasi Farmasi, dan lain-lain.


"Acara ini dihari oleh dihadiri oleh 55 undangan, yang diantaranya ada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumenep, Wakil Bupati Sumenep, Direktur Rumah Sakit se-kabupaten Sumenep, Direktur Bank se-kabupaten Sumenep, beberapa unsur dari Kepala Bagian Instalasi Farmasi, dan lain-lain", tambahnya.



Reporter Liputan:
(Nur Asia Jamil/Busri/Hasan)


Minggu, 06 Oktober 2019

Demi Menjaga Nama Baik Kampus, UKM Pramuka Adakan Seleksi Paskibraka Untuk Acara LATSARNAS ke - VI

Foto. Seleksi Paskibraka Untuk Kegiatan LATSARNAS.
Oleh UKM PRAMUKA didepan Panggung Kesenian. 

Retorika News_Unit Kegiatan Mahasiswa Praja Muda Karana (UKM PRAMUKA) Sekolah Tinggi Keguruan  dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep,  telah mengadakan seleksi Paskibraka dan Pemimpin Upacara,  bertepatan pada tanggal 06/10/2019, di Halaman Gedung Kesenian STKIP PGRI sumenep. Adanya seleksi Paskibraka tersubut, untuk memberikan Performa terbaik pada kegiataan Latihan SAR tingkat Nasional (LATSARNAS) ke-VI, yang bertempat di pulau "Gili Yang". Acara tersebut akan dilaksanakan nanti pada, 25-30 Oktober 2019. Sedangkan peserta dalam seleksi itu,  diikuti oleh 37 peserta yang keseluruhan adalah anggota UKM PRAMUKA.


Ketua Panitia Pelaksana LATSARNAS (Hendri) menyampaikan bahwa, peserta yang ikut dalam seleksi Paskibraka, memang diwajibkan untuk anggota (UKM PRAMUKA), sedangakan yang menyeleksi adalah kepanitiaan, "Peserta dalam seleksi Paskibraka ini, memang diwajibkan bagi anggota (UKM PRAMUKA), dan yeng menyeleksi dari peserta paskibraka dari pihak panitia sendiri," ungkapnya, 06/10/2019


Selain itu, dirinya (hendri) juga menambahkan bawah, nati akan ada latihan tahap kedua atau lanjutan, dan target latihan maksimal harus 94 %, dikarenakan  demi menjaga nama baik kampus, serta dalam kegiatan itu, (LATSARNAR) melibatkan pramuka se-Indonesia," Nati  latihan ini ada tahap kedua dan berkelanjutan, target latihan kami, maksimal 94 % dan ini, atas nama baik kampus, soalnya kegiatan ini melibatkan pramuka se-Indonesia," tambahnya. 


Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu peserta seleksi Paskibraka, yang akrab dipanggil (faiz) juga menyampaikan bahwa, siapapun yang terpilih dipaskibraka nanti, semogan dari orang-orang yang memang benar-benar pantas dan cocok menempati posisinya, serta dapat melaksanakan tugas dan amanahnya dengan baik, karena kigiatan tersebut bertingkat Nasional,  "Siapapun yang terpilih nanti sebagai Paskibraka, saat LATSARNAS, semoga itu adalah orang yang benar-banar pantas dan cocok untuk menempati posisi tersebut, serta dapat melaksanakan dan mangemban amanah dengan baik, karena kegiatan ini kegitan Nasional," ungkapnya.


Reporter Liputan :

Jai/Latif

Kira-Kira

Puisi.
By: Ree Senja Abadi.
Prodi PPKN semester 1.
Crew Lpm Retorika. 


Aku menemukanmu dalam gugusan kunang-kunang
Entah sengaja, mataku melirik tak bisa berkedip
Segumpal asa menyerukan menjadi rasa
Jemput atau diam,  ragu sapanjang siang dan malam
Waktu mengiringi keraguan
Waktu menuntaskan keraguan
Dan mata seakan menjelma tatapan ajing buas yang ingin menerkam
"Sabarlah" ujarmu
Luluhlah mata yang terburu-buru
Mengajarkan menatap dan melangkah yang syahdu

Narasi yang mengalir, bukan sebatas narasi
Ada sekuntum kisah yang memeluk rasa
Rasa yang enggan menjelma kalimat
Seribu bahasa puitis hanya bisa jadi kalimat mentah

Rasa tak bisa dijamah bahasa
Begitulah, , , , 


Perpustakaan STKIP PGRI Sumenep Menjadi Tempat Istirahat, Beberapa Mahasiswa Merasa Terganggu


Foto. Mahasiswa diperpustakaan
Dalam kondisi  main ponsel buakan
Membaca buku. Doc.(Jannah)

Retorika News_beberapa Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia, (STKIP PGRI) Sumenep, berkunjung ke perpustakaan kampus, namun bukan untuk membaca buku melainkan hanya sekedar tiduran sambil memainkan ponsel. Bahkan yang lebih mengejutkan, beberapa diantaranya ada yang mengakses WIFI untuk menonton Youtube dengan volume suara yang keras, sehingga hal itu mengganggu aktivitas para Mahasiswa yang membaca buku dan mengerjakan tugas.

Seperti yang di tuturkan oleh Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, prodi PGSD,  semester 1, dengan nama inisial "V"  mengatakan bahwa dirinya merasa terganggu, karena bagi dirinya membaca perlu konsentrasi,

"Sebenarnya kita merasa terganggu karena membaca perlu konsentrasi, tapi mau bagaimana lagi, sementara perpustakaan itu memang untuk semua mahasiswa disini",ungkapnya (4/10/2019).

(Nur Devika) selaku Pustakawan menjelaskan bahwa, dirinya telah memberikan peringatan pada mahasiswa yang berbuat ramai didalam Perpustakaan,

"memang disini disediakan alas, di pojok yang bisa dikatakan pojok literasi dan pojok rekreasi, jadi tidak ada larangan bagi mahasiswa untuk tiduran di perpustakaan agar mereka merasa nyaman, namun apabila ada kebisingan saya hanya memberi peringatan (4/10/2019).

Seirama dengan hal itu, dirinya juga menambahkan bahwa di Perpustakaan kampus itu seharusnya ada ruang pemisah antara ruang baca dan ruang diskusi,

"Seharusnya disini ada ruang pemisah antara Mahasiswa yang ingin berdiskusi dan yang ingin membaca. Sedangkan, disini ruangannya masih disatukan, tidak ada ruang khusus berdiskusi. Jadi, untuk saat ini kami mengharapkan kesadaran para Mahasiswa", imbuhnya.

Sehubungan dengan hal itu, mahasiswa berinisial "H" dari prodi PPKN menjelaskankan bahwa, dirinya menyadari akan tindakannya yang salah, namun semua itu dilakukan hanya untuk mengobati rasa jenuh, 

"saya menyadari perbuatan saya mengganggu orang lain, dan sayapun berniat untuk tidak mengulanginya lagi, Namun saya melakukan hal ini supaya tidak jenuh atau bosan", jelasnya (5/10/2019). 

Reporter Liputan:
(Miftahul Jannah)

Sabtu, 05 Oktober 2019

UNTUK ALIF

Cerpen. 
Foto. Fadila Annaila Prodi PBSI
semester 1, crew Lpm Retorika .

Ini masih tentang rindu
Yang menyelimuti setiap jengkal perasaanku
Mohon jangan dihina
Sebab ini adalah kejujuran
Apa salah jika aku mengucap cinta?
Percayalah...
Tidak ada hal benar yang ku ungkap selain itu
Aku hanya menginginkanmu
Sebab kemabukanku
Dikarenakan dirimu

SELA

    Sore ini aku membiarkan deras hujan mengguyur tubuh kurusku, aku tak peduli jika harus sakit setelahnya, karena memang itulah yang menjadi keinginanku. Bodoh, aku memang bodoh sebab telah membiarkan akar perasaan ini tertancap kuat dihati.
Dia.....
Mengapa aku harus terpenjara dalam rasa cinta kepadanya?, rasa yang jelas-jelas tak akan pernah memberi keuntungan untukku, rasa yang jelas-jelas selalu membuatku tersiksa.
Mengapa aku harus mencintainya huh?...
Disaat dia telah ditakdirkan untuk mencintai perempuan lain.
Dan tidak ada yang lebih menyakitkan dari ini ketika perempuan yang dia cintai adalah teman dekatku sendiri. Apa yang harus kulakukan?..
# # #
     Hari ini aku melihatnya, ia tak sendiri, ia sedang bersenda gurau dengan fasya teman dekatku, kudapati sebuah kebahagiaan tercetak jelas diwajahnya. Namun mengapa aku harus merasa kesal ketika melihatnya tertawa dengan perempuan lain?.
Tuhan...
Jahatkah diriku?
Atau memang seperti inikah mencinta?
Tuhan...
Ajari aku tentang semua ini
Sebab aku masih belum bisa mengerti
Akankah ini cinta sejati?
Atau sebuah ketulusan?
Aku ragu untuk menyimpulkannya
Sebab ini kali pertama aku mencinta
Dan sakitnya sudah terasa parah


# # #
     Peperangan kembali meletus antara dua sekutu, aku yang diam-diam mengintip medan peperangan tak sengaja melihat dia “ALIF”, ia juga mengenakan atribut untuk perang, aku tersenyum bangga ketika melihatnya berdiri dibarisan pertama.
Lihat, dia begitu mengagumkan bukan?
# # #
Sudah 5 jam lebih namun peperangan tak kunjung usai, bahkan sudah banyak badan yang gugur, darahpun sudah tercecer dimana-mana.
Membuat sela yang tetap berdiri ditempat persembunyiannya merasa mual. Ya, ia belum pergi, sebab hanya ingin memenuhi keiginannya yaitu untuk menyaksikan seseorang  yang sangat dicintainya meraih kemenangan. Namun beberapa saat kemudian, ia mendapati seseorang yang tampak mencurigakan, orang itu mengarahkan pistolnya ke bahu alif.
“dasar pengecut” batin sela.
 Lantas ia berlari secepat yang ia bisa menuju medan perang lalu segera memeluk tubuh alif dengan kuat.
DORRRR...
Sebuah peluru menembus kulit bahu kirinya dan berhenti tepat dijantungnya, sebulir air mata jatuh mengalir dipipinya, darah merembes dibajunya, dan rasa sakit menguasai sekujur tubuhnya, kedua matanya telah berkunang.
Ia mendongak, menatap wajah alinya yang masih dikuasai oleh keterkejutan.
Ia mengangkat tangan kanannya, lalu jari-jarinya membelai lembut wajah ali
“AAA...LLL... IIIF...”sahutnya sembari tersenyum, dan setelah itu badannya ambruk, kedua matanya tertutup rapat, kesadarannyapun menghilang.
“SEL......LA...” teriak ali, lalu memeluk gadis itu dengan erat.
Inilah hari dimana pertama kali ia menangis
hari ini ia telah kehilangan sosok yang selalu dilukainya
hari ini ia telah kehilangan sosok yang tulus mencintainya.

Beritahu aku sekuat apa hatimu
Saat kau baru menyadari perasaanmu
Ketika dia yang kau cintai telah pergi meninggalkanmu
Beritahu aku bagaimana cara menebus kesalahan
Ketika kau dengan sengaja selalu melukainya, dan dengan sengaja tak pernah menghargai kehadirannya
Lalu...
Disaat dia tiada
Penyesalanlah yang mengiringi langkahmu
                                                                       

Sebagai Bentuk Sikap Tanggap Bencana, UKM PRAMUKA STKIP PGRI Sumenep Adakan LATSARNAS


Foto. Persiapan LATSARNAS ke- VI
Ukm Pramuka STKIP PGRI Sumenep

Retorika News_menyikapi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, Unit Kegiatan Mahasiswa Praja Muda Karana (UKM PRAMUKA), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, mengadakan Latihan SAR tingkat Nasional (LATSARNAS) ke-VI, yang bertempat di pulau "Gili Yang". Kegiatan tersebut akan dilaksanakan nanti pada 25-30 Oktober 2019.

Ketua Panitia Pelaksana LATSARNAS (Hendri) menyampaikan bahwa kegiatan itu hanya dilaksanakan satu tahun sekali, oleh Perguruan Tinggi se-Indonesia secara berbagantian setiap tahunnya, dan untuk menjadi tuan rumah tidaklah mudah karena kegiatan itu diperebutkan oleh setiap Perguruan Tinggi di Indonesia.

"kegiatan  LATSARNAS ini, adalah latihan SAR dan PENANGGULANGAN BENCANA,
Kegiatan ini hanya dilaksanakan 1 tahun satu kali, yang di laksanakan di perguruan tinggi se-indonesia secara bergantian,  untuk menjadi tuan rumah tidaklah mudah,  Karena kegiatan  ini banyak  diminati Pramuka Perguruan Tinggi se-Indonesia", katanya (04/10/2019).

Seirama dengan hal itu, (Hendri) juga menambahkan bahwa untuk saat ini pendaftar yang dari luar kota sudah ada, diantaranya Gorontalo, sulawesi, kalimantan,  bengkulu, dan Aceh.

"peserta dari acara ini adalah Pramuka Perguruan Tinggi se-Indonesia, dan pendaftar yang dari luar sudah ada, diantaranya dari Gorontalo, sulawesi, kalimantan,  bengkulu,  Aceh, dan yang lainya, sedangkan tujuan dari LATSARNAS ini adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana; Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh; Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta; Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan; dan Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam penanganan penyelenggaraan LATSARNAS", tambahnya.

Selain itu (Fardan) sebagai sekretaris panitia juga menjelaskan mengenai pelaksanaan LATSARNAS tersebut.

"untuk konsep pelaksanaan LATSARNAS ini, akan dilaksanakan selama tujuh hari, dua hari dikampus untuk acara pembukaan dan pemberian materi, dan setelah itu kita akan berangkat ke pulau "Gili Yang" untuk melakukan praktek pertolongan SAR Air, atau pertolongan korban di perairan selama 4 hari, setelah itu kembali ke kampus untuk menyelesaikan kegiatan yang lain" jelasnya.

Mengenai persiapan dari acara tersebut (Fardan) menambahkan, bahwa persiapannya telah mencapai 80 persen, sedangkan kendala yang terjadi hanya di peserta yang belum mencapai target.

"Untuk kendala, sejauh ini mungkin hanya di peserta yang masih belum mencapai target, dan mengenai persiapan mungkin sudah mencapai 80 persen" imbuhnya. 

Reporter Liputan:
Busri

Mahasiswa STKIP PGRI sumenep, Bawa Pulang Medali Perunggu, diajang Kejuaraan POMNAS XVI 2019 Jakarta


Foto. Aden Fitri Alif Juara 3
Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep.
Di Pekan Olahraga Mahasiswa nasional Nasional (POMNAS) XVI 2019 Jakarta Utara, 

Retiroka News_ Mahasiswa Program Studi  Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR)  Sekolah Tinggi Kegururan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) sumenep, kembali mengharumkan Kampus STKIP PGRI sumenep, dengan berhasil membawa Medali Perunggu sebagai juara 3 di Ajang Kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa nasional Nasional (POMNAS) XVI 2019 Jakarta Utara, Acara tersebut dimulai pada tangal 16-25 September 2019, adapun pesertaya dari seluruh provinsi di indonesia dan jumlah tim putri dari jawa timur berjumlah 14 orang.

Selain itu Aden Fitri Alif adalah merupakan mahasiswa prodi penjaskesrek (PJKR) angkatan 2018 yang terpilih Oleh BAPOMI Jatim, sekaligus sebagai Atlet yang mewakili jawa timur Cabor Bolavoli di ajang POMNAS  di jakarta Utara, serta satu-satunya yang mewakili dari STKIP PGRI sumenep. Dan  baru kali ini STKIP bisa memperkuat tim jawa timur, "Aden merupakan mahasiswa prodi (PENJASKESREK) angkatan 2018 yang terpilih sebagao Atlet yang mewakili Jawa Timur cabor bolavoli di ajang POMNAS di jakarta utara, dan Aden merupakan satu-satunya wakil dari STKIP, dan STKIP baru kali ini bisa memperkuat tim Jawa Timur," ungkapnya, (Taufik Rahman) Selaku Ketua Prodi PJKR, (05/10/2019).

Taufik Rahman juga menambahkan bahwa, dirinya sangat bangga dengan hasil yang di  capai (Aden Fitri Alif), dan berharap, ditahun selanjutnya lebih banyak lagi mahasiswa yang mewakili Jawa Timur di ajang POMNAS, "Kami sangat bangga dengan hasil yang dicapai, semoga di tahun mendatang akan lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa mewakili jawa timur di ajang POMNAS," tambahnya.

Terkait hal tersebut Aden Fitri Alif, juga menyampaikan bahwa, dirinya berharap semoga bisa mengenalkan kampus STKIP PGRI sumenep kepada seluruh masyarakat, meskipun kuliah disini, kita tetap bisa meningkatkan prestasi tingkat Nasional dan tidak kalah bersaing dengan kampus-kampus lainnya, "Semoga bisa mengenalkan kampus STKIP PGRI sumenep kepada seluruh masyarakat, bahwa meskipun kuliah disini kita tetap bisa meningkatkan prestasi tingkat Nasional dan tidak kalah bersaing dengan kampus-kampus lainnya," harapnya,(05/10/2019.Pukul  21.03) waktu diwawancarai  oleh crew Lpm tadi malam.

Reporter Liputan:
Latif.