Foto. Pemberangkatan Kernaval Budaya di depan Panggung Kesenian STKIP PGRI sumenep. Doc. (Andre) |
Retorika News_Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) sumenep, peringati Bulan Bahasa Nasional (BBN) dengan konsep yang berbeda dari tahun Kemarin. Konsep tahun ini di gelar lomba Karnaval Budaya yang bertema, "Beragam Budaya Menyatu dalam Bahasa", dan pertama kalinya diadakan di Kampus STKIP PGRI Sumenp, Kamis (17/10/2019).
Acara tersebut diikuti lintas mahasiswa program studi (PRODI) dan Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) dengan ragam budaya Madura yang ditampilkan, serta dihadiri oleh ormawa dan Ketua prodi PBSI (Suhartatik). pusat kegitan itu berada didepan panggung kesenian STKIP PGRI sumenep yang dibuka langsung oleh Kaprodi PBSI (Suhartatik) dikarenakan Ketua STKIP (Dr. Asmoni, M. Pd.) berhalangan.
Pelepasan Peserta Karnaval Budaya Yang dipandu langsung oleh Kaprodi PBSI (Suhartatik) |
Silviana Nugrawati selaku Ketua HMP PBSI STKIP PGRI Sumenep menyampaikan bahwa dirinya mengadakan acara BBN ini berbeda dari tahun kemarin. Tahun ini akan lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya dengan adanya karnaval budaya.
” Perbedaan di acara BBN tahun ini adalah Karnaval Budaya yang belum pernah dilaksanakan tahun sebelumnya, sedangkan tema BBN pada tahun ini adalah "Beragam Budaya Menyatu dalam Bahasa", yang bertujuan supaya kita mengetahui bahwa Bahasa Indonesia itu menyatukan segala perbedaan yang ada di Indonesia, dan supaya kita sebagai mahasiswa Prodi Bahasa lebih mencintai Bahasa kita, Bahasa Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, acara tersebut diapresiasi penuh dari berbagai pihak, khususnya Kaprodi PBSI (Suhartatik). Dirinya mengungkapakan bahwa acara yang digelar HMP PBSI bagus dan kreatif dan tahun depan diupayakan lebih spektakuler lagi.
"Aca tersebut Bagus dan kreatif dan tahun depan diupayakan lebih spektakuler lagi, ungkapnya.
Pihaknya juga berharap, bulan bahasa tidak hanya menjadi acara seremonial belaka, tapi harus benar-benar dijunjung tinggi terkait penggunaan bahasa yang baik dari mahasiswa, khususnya prodi bahasa karena prodi bahasa harus menjadi ikon serta menjadi teladan bagi semua mahasiswa prodi lain, dan bahasa harus menjadi perhatian utama tidak mudah terpengaruh dengan bahasa asing.
"Bulan bahasa tidak hanya menjadi acara seremonial belaka. Tapi harus benar-benar dijunjung tinggi terkait penggunaan bahasa yang baik dan benar dari mahasiswa, khususnya prodi bahasa harus lebih baik lagi dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Karena prodi bahasa harus menjadi ikon teladan bagi semua mahasiswa prodi lain. Untuk itu, pemakaian bahasa harus menjadi perhatian utama, jangan mudah terpengaruh dengan bahasa asing,"harapnya.
Selaras dengan hal di atas Susan soraya selaku Ketua Pengembangam Intelektual (PI) saat ditemui crew LPM Retorika juga menyampaikan bahwa Bulan Bahasa Nasional (BBN) yang diselenggarakan HMP PBSI sangat bagus dan Kreatif. Ini pertama kalinya di STKIP. "Bulan bahasa yang diselenggarakan HMP PBSI sangat bagus dan kreatif dan ini perdana di STKIP, "ungkapnya.
Reporter Liputan:
Sagira/latif
Selaras dengan hal di atas Susan soraya selaku Ketua Pengembangam Intelektual (PI) saat ditemui crew LPM Retorika juga menyampaikan bahwa Bulan Bahasa Nasional (BBN) yang diselenggarakan HMP PBSI sangat bagus dan Kreatif. Ini pertama kalinya di STKIP. "Bulan bahasa yang diselenggarakan HMP PBSI sangat bagus dan kreatif dan ini perdana di STKIP, "ungkapnya.
Reporter Liputan:
Sagira/latif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar