Rabu, 17 Januari 2018

Kumpulan Sajak-Sajak LPM Retorika Oleh : Andika Purnomo

Foto. Penulis

Oleh : Andika Purnomo
Mahasiswa PJKR STKIP PGRI SUMENEP


Khayalan

Di saat ku buka jendela di pagi hari
Samar ku lihat engkau tersenyum mengarah padaku
Seakan-akan engkau ingin menyapa ku di pagi ini
Inginku menghampirimu, mengajak dirimu bermain denganku
Namun langkahku mulai terpaku di saat ku lihat engkau mulai berlalu pergi meninggalkanku
Begitu cepatkah engkau meninggalkan benih-benih rasa dalam jiwaku ???
Hati yang begitu hampa dan sepi ini semakin jadi
Hanya malam gelap dan dingin ini senantiasa menemaniku
Menghantarkan mimpi-mimpiku bertemu denganmu
Mengapa engaku pergi di saatku beranjak dalam mimpiku
bila kah engkau akan tetap abadi menemaniku sepanjang hari



Penyesalan

Saat ini ku berada di tempat yang bercahaya mengilu mata
Mengurung kesedihan yang kian tak terbatas
Menangis hancur di telan duka
air matapun kian bertetesan membasahi pipi mungilku
Tercubit rasa di gudang hati
Rasa sesal ini seakan mencekikku
Angin malampun kini melayang di ujung rasa ku
Ahhhhkkk apakah engkau berdusta wahai tuhanku
Berdo'alah maka aku akan kabulkan, tapi mana ?
Mana pengabulan do'aku seakan-akan menguap di atas udara
menjadi sejarah yang tak bermakna



Duniaku tenggelam
   
Air matapun tak akan merubah hitam menjadi putih
Senyumpun tidak mungkin membawa mendung pada cerah
Diam dalam kepedihan,bisu dalam keheningan
Lenyap tanpa ku sadari hancur dimakan sepi
Desauan anginpun memekik setiap langkahku
Menggenggam setiap arah dennyut nadi
Meluluh lantakkan keriput perus kelopak mataku,
Tiada ruang nyata hanyalah iringan syahdu nyanyian malam
Semuanya hancur di telan sang dewa
Tiada lagi dunia,tiada lagi manusia
hanyalah keping-keping yang tersisa
duniaku telah tenggelam di telan sang dewa



Cinta khayal ku untukmu

Di saat ku goreskan tinta di atas kertas putih
Ku lukiskan wajah indahmu
Ku putarkan lagu bertemakan cinta,
Kamar yang sempit dan berantakan ini bagaikan restoran berkelas
Cahaya yang begitu cerahpun seakan-akan berubah menjadi satu lilin di atas meja
Lukisan wajahmu ku bayangkan adalah dirimu
Kini malampun semakin larut
Matapun kini tak bisa ku buka
Entah bayangmu masih terlintas di pikiranku
Inginku sapa engkau lembut dengan salamku
Ku peluk erat engkau dengan do'aku
InginKu manjakan engkau dengan nada zhikirku
Sebagai tanda aku Menyayangimu





Cinta khayalan ku untukmu

Di saat ku goreskan tinta di atas kertas putih
Ku lukiskan wajah indahmu
Ku putarkan lagu bertemakan cinta,
Kamar yang sempit dan berantakan ini bagaikan restoran berkelas
Cahaya yang begitu cerahpun seakan-akan berubah menjadi satu lilin di atas meja
Lukisan wajahmu ku bayangkan adalah dirimu
Kini malampun semakin larut
Matapun kini tak bisa ku buka
Entah bayangmu masih terlintas di pikiranku
Inginku sapa engkau lembut dengan salamku
Ku peluk erat engkau dengan do'aku
InginKu manjakan engkau dengan nada zhikirku
Sebagai tanda aku Menyayangimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar