Foto : Penulis
Harap januari sisakan luka
Telah aku buat sketsa pada runut angka yg mulai pucat
Menanggalkan kalender januari yg baru terlipat
Adakah suatu petanda tentang bayang senja di bias purnama
Pada kali pertama rembulan melamar bintang di ujung aksara lima.
Lihatlah keping dari pecahan hati
Yang tersibak kerontang dan panasnya api
Kini abadi, sakitnya tk tertahan lagi kasih...
Seamsal halilintar mencipta badai, rinai pun tak segan lagi tuk hadirkan petir dalam dada.
Beribu kecamuk perangi rindu, memaksa hati dengan rupa nafsu. Tidakkah kau tau, dirimu aku, jiwanya kamu. Pahamkah dengan harap yg kuselipkan dalam doa, tentang cerita kita yg bercinta dg dimensi berbeda. Ku tak lelah,, hanya saja mencoba tau mimpiku sampai di mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar