Foto. Penulis
*Permata Hati*
Ku sambut malam dengan senyuman
agar setiap melodi
membangunkan hati yang gersang
Sejuta harapan yang nyata
kini jadi kenangan
hati yang terang mulai redup
serupa awan kelabu
jadi saksi di musim gugur
Tanpa sengaja mereka terharu
ketika intan permata jatuh di pangkuannya
hingga mereka terlelap dalam hembusan angin.
Telah tiba
: Hari yang ku tunggu
semoga tak akan sia-sia
dalam penantian,
Harapanku musnah
saat badai datang menerjang
dan menghapus puing-puing kebahagiaan,
Burung-burung berlarian
kesana kemari
terperanjak badai di lautan
Kapankah badai berhenti
melukis pelangi dengan mekaran bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar