Sabtu, 14 September 2019

Tidak Adanya Ketegasan Atau Sangsi dari Pihak Kampus, Parkir Sembarangan Semakin Menjadi-jadi.


Foto. Parkir sembarangan
Doc. Ar.

Retorika News_ parkir sembarangan masih terjadi dan tak kunjung usai di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik  Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep,  semakin hari semakin menjadi-jadi, hal tersebut  dikarenakan tidak adanya ketegasan atau sangsi dari pihak kampus  sendiri, sehingga  banyak oknum yang tidak bertanggung jawab tetap leluasa malakukannya, dan oknum tersrbut tiada lain, dosen, pengelola dan mahasiswa. Akibatnya, sangat mengganggu pamandangan dan keindahan kampus serta mengutori citra kampus sendiri, bagi pengunjung dan tamu. 

Menanggapi hal tersebut wakil ketua II bidang administrasi Umum (Riyanti) angkat bicara, beliau menghimbau kepada para mahasiwa dan para dosen atau para pengelola, harus taat dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. “saya menghimbau kepada seluruh mahasiswa, dosen , pengelola harus taat dengan atauran”, himbaunya./13/09/19

Tidak hanya itu, beliau (Riyanti) juga menambahkan  bahwa, akan memberikan kesadaran kepada mahasiwa, dosen atau pengelola melaui grup-grup dan prodi STKIP agar mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah. “nanti kami akan memberikan penyampaian melalui grup-grup dan prodi tentang bagaimana memberikan kesadaran agar mereka sadar” tambahnya.

Dan beliau (Riyanti) juga menjelaskan bahwa, sampai saat ini mamang  masih tidak ada sangsi atau tidakan dari pihak kampus. Baik itu bagi mahasiswa, dan pengelola atau dosen yang kendaraannya diparkir didepan gedung selatan atau diparkir sembarangan “kita belum ada aturan yang menegakkan tentang sangsi. Sejauh ini memeng tidak ada sangsi yang ketat sekali. Cuman, aturannya melalui simbol” jelasnya.

Maskipun demikian, Rasidi selaku ketua satpam STKIP PGRI sumenep menyampaikan bahwa, tetap berusaha untuk mengarahkan mereka ketempat parkir. “kita akan berusaha mengarahkan mereka ketempat parkir yang sudah dipersiapkan sejak awal” ujarnya.

Kemudian petugas parkir yang akrap di panggil pak wi juga angakat bicara, dosen, pengelola, dan mahasiswa harus sadar bahwa didepan gedung selatan bukan tempat parkir kendaraan.” seharusnya sadar diri soalnya bukan anak anak lagi yang parkir. Banyak yang dosen, terus ada yang pengelola, juga ada yang mahasiswa” ungkapnya.

Selaras dengan hal tersebut pak wi menambahkan bahwa,  Apabila ada dari salah satu dosen atau pengelola dan mahasiswa tetap memaksa untuk parkir kendaraannya didepan gedung selatang atau sembarangan maka akan diberikan sangsi yaitu akan di kempeskan ban kendaraannya”untuk langkah selanjutnya jikalau masih melanggar maka akan bisa di kempeskan” tambahnya. (latif) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar